Mr Huo’s Sweetpie - Bab 216 Apa Hubungannya Dengan Mereka

Di dalam ruangan kantor Harry.

Thiago telah duduk disana tetapi Harry juga belum berkata sepatah kata pun.

“Bukankah ada hal yang ingin kamu katakan kepadaku?” Thiago bertanya.

Harry seperti mengumpulkan kata-kata lalu dengan perlahan berkata : “Ada satu hal yang ingin aku tanyakan kepadamu.”

Thiago yang melihat ekspresi wajah Harry yang terlihat bingung, dia dapat menebak apa yang ingin ia katakan, “Apakah kamu ingin bertanya tentang James?”

Tatapan Harry melihat, “Ternyata kamu mengetahuinya.”

Thiago mengangguk, “Jika kamu bertanya identitas James.”

“Benar!” Harry ingin mengetahui identitasnya, karena semua ini penting baginya.

Thiago sendiri berkata dengan pelan dan bertanya, “Apakah setelah kamu mengetahuinya hal ini akan berubah? Apakah keluarga Xia akan menerima dia?”

“Thiago, kenapa tidak bisa menerimanya? Semua ini bukan salahnya dia.” Harry menjawab.

Mendengar perkataan ini, Thiago merasa Harry adalah kakak yang baik, dia tidak peduli dengan identitasnya James, “Aku baru mengetahui ini hal ini saja.”

“Maka itu...” Harry menunggu jawaban dari Thiago.

Thiago mengangguk, “Benar, James adalah anak dari ayahmu.”

Harry terlihat bersemangat, dan perkataannya terdengar tidak beraturan, “Pertama kali aku bertemu dengan dia, aku merasa sangat dekat dan walaupun dia terlihat brengsek tetapi tidak bisa membencinya, dan memang ternyata dia adalah adikku.”

Thiago yang melihat Harry seperti ini, seperti ingin menangis dan tertwa, ekspresinya ini! “James, masih belum mengetahui hal ini, aku berharap kita semua bisa seperti biasa.”

Mendengar ini, Harry terdengar tidak rela, “Oh ya, jika kamu mengetahui identitas sesungguhnya dari James, kenapa masih membuat dia bertanggung jawab atas keluarga Yun.”

“Karena dia memang keluarga Yun, ini juga pilihan John sendiri.” Thiago menjawab, “Semua yang dilewati oleh James, juga dia telah tumbuh menjadi orang dewasa dan keluarga Yun membutuhkan orang seperti dia!”

Harry mengelengkan kepalanya, lalu menceritakan kepada Thiago apa yang dia dengar dan lihat.

Setelah mendengar ini, Thiago terdiam, sepertinya kematian John atas ulahnya Joe dan Jason, dengan memberitahu identitas James, dan sikap ini cukup kejam!

Harry yang melihat Thiaogi tidak berbicara, “Apa yang sedang kamu pikirkan? Apakah kamu berencana mengubah rencananya?”

“Tidak!” Thiago mengeleng, “Aku berpikir ini adalah keputusan yang terbaik.”

Harry mengerutkan dahinya, “Jika kamu membiarkan James menjadi penerus keluarga Yun, maka Jason tidak akan membiarkan dia! Thiago, ini akan menyangkut hidupnya adikku.”

Thiago melihat Harry, lalu tersenyum dengan puas, “Kamu memang seorang kakak yang baik, maka dari itu dia tidak akan mengecewakan kamu.”

Harry masih ingin meneruskan perkataannya, tetapi Thiago berdiri, “Aku ingin kembali, sisanya kamu saja yang mengurusinya.”

Melihat Thiago pergi, Harry bersandar di kursi, dia sungguh merasa khawatir, bahkan Joe dan Jason bisa melakukan hal seperti itu kepada John maka James pasti akan mengalami bahaya.

Walaupun mereka tidak mempunyai bukti yang jelas jika kematian John ada hubungannya dengan Joe dan Jason, tetapi semua ini terlihat jelas di mata mereka, Thiago sendiri pasti mempunyai sebuah rencana, dan Harry merasa dirinya terjerumus dalam peperangan keluarga Yun.

Beberapa hari kemudian.

Pemakaman John, hanya beberapa dari bagian keluarga yang menghadiri acara pemakaman dan beberapa orang lainnya tidak menghadirinya.

Joe, Jason bertanggung jawab atas acara pemakaman ini.

Ruangan pemakaman ini berbusana putih hitam dan ada beberapa orang yang datang membawakan bunga.

Para hadirin yang datang mengenakan baju hitam, di tengah-tengah ruangan terdapat foto nya John, walaupun keluarga sendiri yang menghadiri ini tetapi disini juga ada beberapa petugas, maka dari itu Joe dan Jason tidak memperlihatkan rasa tidak puasnya kepada James dan Joline.

James dan Joline memberi hormat di depan fotonya John, selaku bagian dari keluarga mereka berdiri di samping.

Thiago membawa Adeline, Thiago dengan pakaian jas ini dan Adeline dengan rok terusan hitam dan kedua orang ini berdiri di depan foto sambil memberikan hormat.

Joe terus saja melihat ke arah Thiago dan dia telah tiba disini.

“Ceo Huo juga hadir disini?”

Thiago hanya mengangguk kepalanya tanpa menjwab lalu mengajak Adeline untuk berada diruangan istirahat.

“Thiago, apakah kita tidak berada disana?” Adeline bertanya dengan pelan.

Thiago mengangguk, “Orang lain tidak akan membiarkan orang luar berada disini.”

Adeline sendiri mengerti maksudnya Thiago, lalu mengikutinya ke ruangan istirahat.

Hal yang membuat orang lain tidak menyangka adalah, Agung dan Harry juga berada disini, dengan pakaian serba hitam.

“Walikota juga datang.” Joe juga merasa tidak percaya.

Agung menganggukan kepalanya, “Turut berdukacita.”

Joe mengangguk, “Terimakasih!”

Harry mengikuti Agung dari belakang, sambil memutarkan kepalanya dia melihat James yang berdiri disana, hatinya terasa kacau tetapi di saat seperti, semuanya hanya bisa seperti ini saja.

Quin yang melihat seperti ini, hatinya terasa tidak tenang, Agung yang muncul disini, bukan ingin membawa James pergi bukan? Dalam hampir 28 tahun ini, dia tidak bertanya apapun, dan kedatangannya kali ini memiliki arti tersendiri, sepertinya dirinya harus memberitahu Joe tentang hal ini, jika tidak pekerjaan mereka akan sia-sia.

Di dalam ruangan istirahat, Agung pertama kali melihat Thiago disana.

“Ceo Huo, aku banyak mendengar ceritamu.”

“Halo Walikota Xia!” Thiago bersikap sungkan.

Adeline tersenyum kepada Agung, “Paman Xia.”

Agung mengangguk, “Adeline, sudah lama kita tidak bertemu.”

“Iya, bagaiaman keadaanmu sekarang?” Adeline bertanya.

“Aku baik-baik saja.” Agung menjawab, dengan identitas Adeline yang sekarang, Agung juga mengetahuinya dari Harry, dunia anak-anak biarkan mereka yang mengurusnya!

Harry yang melihat mereka juga menganggukan kepalanya, lalu duduk di samping.

Adeline merasa perasaan dari ketiga orang ini terasa kacau, selain hari ini adalah hari terakhir untuk mengantar kepergian John, beberapa orang lainnya juga terlihat kacau, tetapi semua ini bukan urusan dia maka dari itu biarkan mereka menyelesaikannya sendiri!

Setelah acara pemakaman berakhir.

Pengacara Chen membawa surat wasiat terakhir John di pemakaman.

Pengacara Chen datang dan terlebih dulu memberi hormat kepada John, lalu berjalan ke arah Joe, “Tuan Joe, aku datang membawa surat wasiat dari tuan besar Yun.”

Mendengar kata surat wasiat, mata Joe terbuka lebar, “Baik, mari kita membahas itu.”

Kemudian menuju ke ruangan istirahat yang lain, Joe bertanya dengan tidak sabar : “Apa yang di sisakan ayahku?”

Pengacara Chen melihat ke sekeliling, “Tuan besar berpesan agar semua keluarga penerima harus hadir.”

Setelah tidak bisa apa-apa, Joe meminta semua orang menuju ke ruangan istirahat.

Ketika semua orang duduk disana, pengacara Chen melihat Thiago yang tidak berada disini lalu bertanya, “Dimana tuan Huo dan nyonya Huo?”

Mendengar hal ini, Joe merasa marah, “Apa hubungannya hal ini dengan mereka, mereka bukan keluarga Yun!”

“Jika semua orang tidak bisa berkumpul, maka surat wasiat akan di buka nanti.” Pengacara Chen hanya bisa menegaskannya.

Quin mengeluarkan tangannya ke arah Joe, lalu meminta Joline menghubungi Thiago dan Adeline untuk menuju kesini.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu