Mr Huo’s Sweetpie - Bab 184 Bagi Mereka Itu Sangat Berharga

Tangannya menggenggam surat wasiat tersebut, Joline Yun merasa tangannya sangat panas.

Seolah-olah yang dipegangnya bukankah surat wasiat, melainkan bara api, tangannya juga seperti sedang terpanggang.

Dengan cepat, Joline Yun meletakkan surat wasiat tersebut. “Paman, aku tidak bisa mengambil benda ini.

Ambil saja, bagimu ini sangat penting. Ujar Thiago Huo.

Joline Yun kemudian melihat Thiago Huo dengan tatapan tidak percaya, “Paman, kamu...... Mengapa dia bisa tahu kalau dia menginginkan surat wasiat ini? Seharusnya dia tidak mengetahui hal ini!

Besok tidak perlu pergi berjumpa dengan Xavier Zheng. Thiago Huo kemudian mengatakannya dan melihat Joline Yun, meskipun di wajahnya tidak memperlihatkan ekspresi apapun, tetapi inilah bentuk perhatian dari Thiago Huo.

Adeline Qiao kemudian menarik Joline Yun duduk. Joline Yun, ayo duduk!

Surat wasiat ini bagiku tidak penting, tetapi bagimu sangat penting, tidak perlu melakukan pengorbanan sebesar itu, sama sekali tidak pantas! Thiago Huo melanjutkan perkataannya.

Adeline Qiao kemudian melihat Joline Yun dengan rasa sayang, wanita itu dapat memahami perasaan dikhianati oleh anggota keluarga sendiri, pastilah sangat tidak enak. Terutama untuk yang pertama kali, rasanya benar-benar seperti hati ini di tusuk tusuk.

Tadi ketika mendengar Thiago Huo saat dia kembali dan mengatakan hal ini, wanita ini benar-benar sangat marah. Dia tidak menyangka ayah dan anak itu bisa memikirkan rencana seperti ini dan meminta Joline Yun untuk melakukannya, mereka benar-benar bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkan mereka.

Ketika mengetahui Joline Yun memilih untuk memihak pada Thiago Huo, wanita itu tahu sudah berapa besar tekad yang dikeluarkan oleh Joline Yun untuk membuat keputusan ini. Tidak banyak orang yang mengorbankan dirinya sendiri untuk orang lain.

Joline Yun bawalah ini! Ini adalah sesuatu yang pamanmu bisa lakukan untukmu. Adeline Qiao kemudian menasehati wanita tersebut. Kedepannya tidak perduli terjadi apapun, kamu harus mengatakannya, kamu jangan menanggungnya seorang diri.

Air mata Joline Yun mengalir tidak henti-hentinya. Terima kasih!

Kita sekeluarga tidak perlu saling mengucapkan terima kasih. Adeline Qiao kemudian menggenggam tangan Joline Yun.

Sebelum tidur, Adeline Qiao pergi melihat Joline Yun, setelah melihat wanita itu tertidur, Adeline Qiao kemudian kembali ke kamarnya dengan tenang.

Thiago Huo melihat wanita itu masuk, pria itu kemudian meletakkan laptop yang ada di tangannya. Adeline Qiao kamu harus memperhatikan kesehatanmu, kamu jangan terlalu memikirkan terlalu banyak hal.

Aku tidak lelah. Ujar Adeline Qiao. Bagaimanapun Joline Yun adalah seorang wanita, aku tentu ingin melindunginya.

Bukankah di sini masih adakah kakak Juan dan juga nenek? Kedepannya kamu jangan terlalu banyak ikut campur. Thiago Huo kemudian memberikan perintahnya.

Adeline Qiao mengangguk. Baiklah, aku akan lebih berhati-hati.

Setelah Adeline Qiao berbaring, dia kemudian menatap kearah Thiago Huo dan mengatakan: Thiago Huo, apa kamu pikir Joe Yun bisa mempercayainya?

Mereka tidak mungkin tidak mempercayainya. Surat wasiat itu bagiku tidak penting, tetapi bagi mereka itu sangat penting. Jawab Thiago Huo. Tetapi setelah mereka melihat isi dari surat wasiat tersebut, mereka sepertinya akan sangat marah.

Adeline Qiao kemudian masuk ke dalam pelukan Thiago Huo. Thiago Huo, apakah kamu sama sekali tidak menyimpan jalan kembali untukmu? Asal kamu tahu saja ayah dan anak itu bukan sesuatu yang mudah di bereskan.

Benar, aku sudah memperkirakannya.

Adeline Qiao kemudian menutup matanya, wanita itu tidak melanjutkan pertanyaannya, bagaimanapun Thiago Huo sudah membereskannya.

Melihat Adeline Qiao sudah tertidur, Thiago Huo kemudian mengecup dahi wanita tersebut. Berikutnya, dia akan menyelesaikannya sendiri.

Hari berikutnya.

Joline Yun kemudian mengajak Joe Yun keluar.

Hari ini mengajakku keluar untuk urusan apa? Tanya Joe Yun dengan dingin.

Joline Yun tidak membalasnya, wanita itu kemudian mengeluarkan surat wasiat dari dalam tasnya. Dia membungkus surat tersebut menggunakan amplop dokumen, kemudian meletakkannya di atas meja, Ini yang kamu inginkan.

Surat wasiat? Joe Yun benar-benar sulit mempercayainya, Joline Yun bisa mendapatkannya. Bagaimana kamu mendapatkannya?

Kamu tidak perlu tahu bagaimana aku mendapatkannya. Joline Yun menjawabnya.

Jika kamu tidak menginginkannya, aku akan membawanya kembali!

Letakkan!

Akhirnya, mata Joe Yun mengeluarkan cahaya, pria itu bahkan terlihat agak terguncang ketika mengambil surat wasiat tersebut. Dia segera membukanya dan melihatnya, dia melihat judul dari surat tersebut, dia juga melihat tanda tangan John Yun di atasnya, oleh karena itu dia yakin kalau ini adalah barang yang sesungguhnya.

Joline Yun melihat ayahnya seperti ini, dia merasa jijik. Mata itu sepertinya hanya melihat uang dan keuntungan, wajah yang penuh dengan keserakahan. Benda ini bukan miliknya, serakah pada akhirnya juga tidak akan mendapatkan apapun.

Joline Yun juga tidak tahan berada di tempat itu bahkan untuk sedetik pun, Aku pergi dulu. Aku harap kedepannya kamu tidak lagi menggangguku.

Masih belum menikah, kamu sudah tidak menganggap keluarga Yun sebagai keluargamu? Joe Yun kemudian mengejeknya.

Aku berharap kalau diriku bukan anggota keluarga Yun. Joline Yun menyelesaikan perkataannya, wanita itu kemudian mengambil tasnya dan meninggalkan tempat tersebut.

Joe Yun tidak memperdulikan Joline Yun, pria itu kemudian menunduk melihat isi surat wasiat, dia tidak menyangka kalau John Yun ternyata begitu pilih kasih, pria itu telah menyerahkan semua harta keluarga Yun pada Thiago Huo, dan sekarang kediaman keluarga Yun juga adalah milik Thiago Huo. Sedikit yang tersisa barulah milik mereka.

Melihat pembagian harta tersebut, Joe Yun kemudian mengira-ngira, mengapa dia merasa ada yang kurang. Dimana sebenarnya kurangnya, untuk sesaat dia tidak bisa menemukan kekurangannya. Mungkinkah sisanya yang sedikit itu, John Yun sudah membuat keputusan yang lain?

Pria itu tidak lagi memperhatikan surat wasiat itu dengan seksama, bagaimanapun benda itu sudah ada di tangannya, apa yang lain itu masih penting? Tetapi Joe Yun tidak menyangka kekurangan sedikit itulah, yang merupakan kunci dari semuanya.

Joe Yun berpikir membawa surat tersebut kemudian menggantinya. Pada akhirnya ketika kakek tua itu menutup matanya, dia pun akan meninggalkan tempat ini. Kalau begitu asalkan surat wasiatnya dikeluarkan, siapa yang bisa membedakan ini adalah barang palsu atau barang asli? Pada akhirnya harta keluarga Yun akan jatuh pada dirinya, siapapun jangan berpikir untuk mendapatkan sedikitpun darinya.

Joe Yun merasa kalau rencananya ini benar-benar sangat sempurna, tetapi dia hanya menebak pembukaannya, dia sama sekali tidak bisa menebak akhirnya. Pria itu juga tidak memberitahukan hal ini pada Jason Yun, dia melakukan semuanya sendiri. Setelah dia mengubah surat wasiat tersebut, maka semuanya sudah diputuskan. Mereka tidak bisa mengatakan apapun, harta keluarga Yun jauh lebih baik jatuh ke tangan mereka sendiri daripada jatuh ketangan Thiago Huo. Jason Yun dan Quin Fu juga tidak akan berani mengatakan hal yang lain!

Joe Yun mengambil surat wasiat yang sudah diubah, beban di hati pria itu akhirnya menghilang, malam ini akhirnya dia bisa tidur dengan tenang. Sekarang dia menunggu kematian John Yun. Sepertinya dia harus menambah dosis dari obat tersebut, setelah dia meninggal, harta itu baru bisa jatuh ketangannya.

Memikirkan hal ini, Joe Yun kemudian memperlihatkan sebuah senyuman yang sangat puas, sekarang semuanya berada di bawah kendalinya, apa yang bisa dilakukan oleh Thiago Huo, pria itu bahkan tidak bisa menjaga sebuah surat wasiat, dia sudah melewatkan sebuah kesempatan yang sangat berharga.

Setelah Thiago Huo mendengar kabar bahwa Joe Yun sudah pergi mengubah isi surat wasiat, pria itu merasa sangat lucu. Hal bodoh seperti ini, Joe Yun juga bisa memikirkannya. Dia bahkan bisa merusaknya sendiri, bukankah dengan demikian semuanya akan lebih gampang.

Dia juga tidak terlalu paham pada John Yun, apa dia pikir John Yun tidak menyembunyikan sesuatu? John Yun ini adalah orang yang sangat cerdas, dia tentu tidak akan melakukan hal yang dapat merugikan dirinya sendiri. Kali ini John Yun memberikan surat wasiatnya pada dirinya, apa mungkin dia tidak menyimpan salinan untuk dirinya sendiri? Dia pasti sudah membuat salinan yang lain sehingga dia berani melakukan hal seperti ini.

Oleh karena itu Thiago Huo bisa dengan tenang mengeluarkan surat wasiat itu, dia sama sekali tidak mengkhawatirkan hal ini. Pertama dia melakukannya untuk membantu Joline Yun melepaskan diri, kedua agar dirinya sendiri lebih tenang, Joe Yun bisa mengganti tujuannya, kalau begitu sekarang dia bisa melakukan hal yang lain.

Thiago Huo bersiap-siap dengan serangan serangan yang akan dilakukannya pada keluarga Yun.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu