Mr Huo’s Sweetpie - Bab 193 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Diriku Sendiri

Adeline Qiao dan Joline Yun yang berdiri di sisi tangga juga ikut meneteskan air mata.

Ternyata kebenarannya sekejam ini, John Yun benar-benar tidak berusaha untuk menyelamatkannya dan membiarkannya mati begitu saja.

Joline Yun merangkul lengan Adeline Qiao, seakan-akan tidak berani mempercayai kebenaran ini. Kakeknya sendiri tenryata juga merupakan orang yang egois seperti ini? Mengorbankan pasangannya hanya karena Yun’s Corp.

Apakah mungkin semua lelaki seperti ini? Menyingkirkan orang yang sudah pernah menuturkan sumpah cinta bersama dengannya hanya demi masa depannya?

Adeline Qiao menghapus air matanya,”Joline, ayo kembali ke kamar.” Pada saat ini, Adeline Qiao apat merasakan perasaan Thiago Huo serta kakek dan nenek yang sesungguhnya.

Adeline Qiao juga teringat kembali akan sebuah kalimat yang pernah James Yun sampaikan kepadanya, pada saat itu, James Yun berkata bahwa John Yun terus menunggu kematiannya. Mungkin ia sedang menunggu saat dimana ia bisa menebus ibunya, satu-satunya orang yang seharusnya mendukungnya selama beberapa tahun ini adalah Thiago Huo.

Ia terus menunggu kepulangan Thiago Huo, lalu menyerahkan semua ini kepada Thiago Huo. Dengan demikian, ia dapat pergi mencari ibunya dengan perasaan tenang. Namun John Yun tidak menyangka bahwa Thiago Huo tidak akan menerima harta yang sudah ia wariskan untuk Thiago Huo ini. Karena semua ini didapatkan dari nyawa ibunya.

Saat baru saja berjalan hingga ke depan pintu kamar, suara yang nyaring terdengar dari lantai bawah. Adeline Qiao dan Joline Yun pun langsung menghentikan langkah kaki mereka.

“Joline, turun dan lihat dahulu.” Adeline Qiao langsung memerintahnya.

Walaupun Joline Yun merasa sedikit takut, namun dia tetap saja bergegeas turun. Joline Yun melihat keadaan di ruang tamu sangat berantakkan, meja teh yang terbuat dari kaca itu kini sudah menjadi beberapa serpihan.

Thiago Huo menahan kakek, sedangkan kakeknya sedang menatap kakeknya sendiri dengan kesal. Di tengah meja teh yang sudah hancur terdapat patung hewan yang terbuat dari perunggu yang umumnya dipajang di ruang tamu.

Wajah Joline Yun memucat, apa yang terjadi di sini? Apakah kakeknya memukul kakeknya sendiri? Terlebih lagi, ekspresi pada wajah John Yun bahkan belum dipastikan seakan-akan juga terlihat sedikit takut.

Mary yang berdiri di salah satu sisi juga terlihat khawatir.

“Ini......” Joline Yun benar-benar tidak paham apa yang terjadi.

Thiago Huo melihat Joline Yun yang turun,”Joline, bawa kakekmu pulang terlebih dahulu.”

“Oh!” Joline Yun menganggukan kepalanya. Ia bergegas menghampiri John Yun,”Kakek, ayo pulang dahulu.”

Namun John Yun tidak bergerak, dia tidak ingin pergi. Setelah menenangkan emosinya, John Yun masih saja memutuskan untuk membuka mulutnya,”Ini juga merupakan tebusanku untuk Thiago. Aku berharap kalian dapat menerimanya. Dengan demikian, aku akan lebih mudah menyampaikannya kepada Suwen.”

Tatapan Thiago Huo terlihat mendingin,”John Yun, kita menerima niat baikmu melalui perasaan. Aku tidak memerlukan barangmu, aku, Thiago Huo, hanya menginginkan barang-barang yang kudapatkan berdasarkan kemampuanku sendiri. Aku juga tidak menginginkan harta Keluarga Yun. Kamu wariskan saja kepada orang yang membutuhkan!”

“John Yun, apakah kamu akan melangkah pergi atau tidak? Aku sudah cukup berbaik hati mempersilahkan dirimu masuk, namun beraninya kamu menyuruh Thiago pulang ke rumah Keluarga Yun dan mengakui kembali keluarganya? Setebal itukah wajahmu? Kamu tidak pernah mengakui identitas Suwen sebelumnya, atas dasar apa! Kia juga tidak memerlukan uang kotorm itu, karena benar-benar sudah terlalu kotor!”

John Yun merasa terluka,”Perasaanku terhadap Suwen selalu merupakan sebuah kenyataan. Namun......”

“Diam kamu!” Colton Huo menatap John Yun dengan emosional,”Kamu tidak pantas mengungkit mengenai putriku, cepat keluar! Jika tidak, aku pasti tidak akan melepaskanmu, kamu juga sudah melihat bahwa aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri.”

Joline Yun tahu bahwa Colton Huo benar-benar dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan perkataannya. Colton Huo yang saat ini terlihat berbeda dibandingkan biasanya, sepertinya kakek benar-benar sudah memicu emosinya.

“Kakek, jangan marah. Aku menggantikan kakekku untuk meminta maaf kepadamu,”ucap Joline Yun dengan tergesa-gesa. “Kakek juga hanya terlalu ingin paman pulang, sehingga ia tergesa-gesa seperti ini. Mohon kamu maklumi sejenak.”

Colton Huo melirik Joline Yun,”Dia adalah kakekmu, kamu tentu saja harus membantunya berbicara. Namun kakekmu ini adalah orang yang benar-benar patut dibenci.”

Joline Yun menggigit bibirnya, seakan-akan juga tidak tahu jelas bagaimana melanjutkannya.

“Cepat bawa dia pergi, jika tidak, aku tidak akan bisa menahan diri dan membunuhnya,”ucap Colton Huo dengan suara yang kuat.

Joline Yun menarik John Yun,”Kakek, ayo kita pulang saja dahulu! Permasalahan ini tidak perlu dibicarakan dengan tergesa-gesa.”

John Yun menatap Joline Yun, lalu melirik yang lainnya sejenak, hingga akhirnya berkata,”Maaf! Namun aku benar-benar serius.”

“Kamu!” Colton Huo baru saja hendak emosi, namun Thiago Huo langsung menahannya,”Kakek, tenang.”

Adeline Qiao juga sudah berdiri di sisi tangga untuk sejenak, ia terlihat mengerutkan alisnya. Keadaannya jauh lebih berantakkan dibandingkan dengan apa yang ia bayangkan! Sambil menatap punggung Thiago Huo, Adeline Qiao merasa ini adalah pertama kalianya ia sesungguhnya kesulitan. Ia merasa sakit hati terhadap Thiago Huo, dia benar-benar kesulitan, apa yang dapat dia lakukan?

“Tuan Yun, apakah aku boleh berbincang denganmu?” Suara Adeline Qiao memecahkan keheningannya.

Ucapan Adeline Qiao ini tentu saja meregangkan keadaan saat ini.

Thiago Huo menatap Adeline Qiao sambil menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin Adeline Qiao berusaha untuk menahan semuanya di depan hadapannya. Dia dapat menyelesaikan semua ini sendiri, namun Adeline Qiao memberikan sebuah tatapan yang tenang hingga membuatnya merasa tenang.

“Adeline, kamu tidak perlu berbicara dengan manusia brengsek ini,”ucap Colton Huo menghentikan Adeline Qiao.

Mary juga melangkah maju,”Adeline, benar-benar tidak perlu.”

Adeline Qiao menggenggam tangan Mary,”Nenek, aku adalah salah satu anggota Keluarga Huo, aku juga ingin berkontribusi untuk keluarga.”

Mary benar-benar merasa bahwa Adeline Qiao adalah seorang anak yang baik,”Adeline......”

“Tidak perlu khawatir.” Adeline Qiao menganggukan kepalanya terhadap Mary.

Adeline Qiao kemudian menatap John Yun dan berkata,”Tuan Yun, ayo berbincang di luar.”

Saat mendengar Adeline Qiao hendak berbincang dengan John Yun di luar, Colton Huo benar-benar merasa tidak tenang. Keluarga Huo susah payah mendapatkan keberuntungan seperti Adeline Qiao ini, ia tidak akan membiarkan Adeline Qiao berhubungan lebih lagi dengan John Yun.

Thiago Huo juga tidak membiarkan Adeline Qiao keluar,”Kamu hanya boleh berbincang di dalam taman.”

“Baik!” Adeline Qiao tahun bahwa mereka mengkhawatirkan dirinya sendiri, sehingga ia pun menyetujuinya.

Sambil melihat Adeline Qiao dan John Yun berjalan menuju ke arah taman, walaupun jendela terkunci, namun Thiago Huo masih dapat melihat setiap gerakan Adeline Qiao dari tempat ia berdiri.

Di dalam ruang tamu.

Selvy Lin dan Joline Yun sedang merapikan keadaan. Colton Huo dan Mary duduk di sofa, namun tatapan mereka perlahan tertuju ke arah taman.

Joline Yun menatap Colton Huo dengan hati-hati,”Kakek, aku tahu kakekku melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar. Aku tidak berani meminta permohonan maafmu, namun aku berharap kamu bisa tidak marah demi hubungan paman dan kakek? Hal ini tidak baik untuk tubuh. Kamu benar-benar terlihat menakutkan tadi.”

Colton Huo mendengar ucapan Joline Yun,”Aku sudah cukup berbaik hati tidak mengusirmu keluar.”

“Kakek......” Saat mendengar ucapan ini, Joline Yun hampir saja meneteskan air matanya,”Kakek, jangan usir aku pergi, aku sudah tidak tahu harus pergi ke mana lagi.”

Mary menepuk tangan Colton Huo,”Apa yang sedang kamu bicarakan!”

“Aku tidak mengatakan bahwa aku pasti mengusirmu pergi. Apa yang kamu tangisi! Sepertinya hanya tersisa dirimu yang masih polos di dalam Keluarga Yun.” Walaupun Colton Huo sedang marah, namun dia tidak akan melampiaskannya kepada orang lain. Terlebih lagi, emosinya juga sudah mereda.

“Terima kasih, Kakek!”

Pada saat ini, mereka melihat Thiago Huo membuka jendela yang mencapai permukaan lantai, lalu berjalan ke luar. Colton Huo dan Mary juga ikut beranjak berdiri.

Tidak lama kemudian, Thiago Huo pun menuntun Adeline Qiao masuk.

“Adeline, apakah dia mempersulit dirimu?”

Adeline Qiao tersenyum,”Tidak tidak.”

Adeline Qiao menatap Joline Yun dan berkata,”Joline, antar kakekmu pulang. Aku lihat ia juga sudah kelelahan.”

“Baik.” Joline Yun menganggukan kepalanya, lalu berjalan ke arah taman.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu