Mr Huo’s Sweetpie - Bab 40 Dikehidupan Ini Penuh Dengan Tantangan

Didalam Villa.

Setelah mengatur Adeline dengan baik, Thiago keluar dari kamar.

Steve dan Nelson sudah menunggunya diruang tamu.

Thiago mengulurkan tangannya dan melepaskan dua buah kancing dibajunya, dia juga menarik lengan bajunya, gerakan sederhana ini membuatnya langsung terasa sangatlah menarik.

"Bos!"

Setelah Thiago duduk, dia melihat kedua orang yang berdiri itu.

"Ada yang ingin kalian katakan?" Suara Thiago terasa tegas.

Steve menganggukkan kepalanya, "Bos, hari ini kamu muncul dihadapan orang keluarga Huo, ini tidak bagus terhadap gerakan kita selanjutnya."

Thiago bersandar disofa, dia mengakui bahwa itu terlalu impulsif, namun ketika mendengar bahwa Adeline dibawa pergi, dia tidak punya waktu untuk memikirkan yang lainnya lagi.

"iya! hari ini adalah salahku."

"Ketua, rencana kita juga akan berubah karena ini." Steve khawatir, bagaimanapun juga rencana ini sudah mereka tunggu selama nyaris 20 tahun, jadi benar-benar tidak diizinkan ada kesalahan apapun.

Thiago mengerti Steve khawatir, namun mau bagaimanapun juga didunia ini pasti ada kejadian diluar dugaan, dirinya dan Adeline adalah contoh yang baik.

Meskipun mereka tidak bersama dengan lama, namun dia merasa bahwa sudah mengenalnya sangatlah lama, kehidupan seperti begini juga sepertinya lumayan bagus.

Awalnya, dia mengakuit bahwa dirinya mendekati kehidupan Adeline dengan maksud tertentu, namun pemikiran itu sepertinya juga sudah menghilang.

Thiago lalu melanjutkan, "Didalam kehidupan ini akan penuh dengan tantangan bukan?"

Steve dan Nelson tercengang, seketika mereka juga tidak mengerti maksud Thiago.

"Ketua, maksudmu?"

"Jika sudah begini maka tenanglah>" Jawab Thiago, "Sebenarnya kita juga bisa menunggu mereka mencari kita dulu, bukanlah itu akan lebih mudah?"

Steve berpikir sejenak dan merasa juga cukup masuk akal.

Thiago berdiri, "Hari ini kalian pergi istirahat saja, menurutku sebentar lagi akan ada orang yang datang."

"Baik!"

Melihat Nelson akan pergi, Thiago memanggilnya.

"Ketua, Masih ada perintah apa lagi?"

"Belakangan ini kamu beraksi cukup baik, kedepannya kamu bertanggung jawab atas keamanan Nyonya Muda saja."

Nelson menganggukkan kepalanya, "Baik!"

Steve dan Nelson berjalan kehadapan pintu keluar dan menuju ke sebuah villa lainnya.

Villa ini adalah tempat tinggal mereka, sebenarnya disini lebih mengarah pada pusat pengontrolan Thaigo, berbagai informasi dan kabar semuanya mengandalkan perangkat pada rumah ini.

Didalam ruang tamu ada berbagai rekaman dan komputer, ada yang terhubung ke kantor pusat, ada juga yang terhubung dengan internet luar, dan semua mesinnya terlihat sangatlah baru.

Waktu itu, Thiago langsung membeli dua buah villa, satunya untuk tinggal biasa, satunya lagi untuk menjadi pusat pengontrolan.

Keluarga Yun.

Semenjak John melihat Thiago, dia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya, terutama mata abu-abu biru itu, jika dia tidak salah lihat, benar-benar itu adalah dia telah pulang.

Setelah menunggu begitu lama, dia benar-benar pulang, dengan begitu impiannya juga akhirnya bisa terealisasikan.

John lalu menyuruh bawahannya untuk menyelidiki Thiago, dia punya firasat kuat, dirinya pasti tidak salah, pasti adalah dia! Meskipun tampangnya sudah berubah, namun sepasang matanya tidak akan salah.

Hanya saja sepertinya dia berhubungan dengan Adeline, mereka tampak tidak sederhana sebatas teman saja, jika begitu hari ini mungkin saja dia datang demi Adeline? Jhon benar-benar punya banyak pertanyaan yang ingin dipertanyakan kepada Thiago.

Didalam kamar lainnya.

Joe dan QUin pertama kalinya duduk didalam sebuah kamar, perlu diketahui bahwa 10 tahun ini, hubungan mereka terliaht bagus dari luar namun sebenarny sudah sangatlah buruk didalamnya.

Quin mengenakan pakaian tidur dan kedua tangannya terlipat diatas dada dan menatapi Joe.

"Kamu seharusnya tahu alasan aku memanggilmu kemari hari ini!"

Joe menganggukkan kepalanya, "Quin, apakah kita harus terus begini terus?"

"apakah salah aku? Atau kamu bersedia memberitahu faktanya kepadaku!" Quin paling tidak bisa menerima kebohongan dari Joe.

Joe menghempaskan nafasnya, "Quin, kamu ingin aku bagaimana barulah kamu akan memaafkan aku?"

"Joe, kamu ingin aku bersama denganmu, maka beritahulah aku faktanya!" Tambah Quin.

"Quin, kejadian waktu itu aku sendiri punya tujuan tertentu." Kata Joe sambil menundukkan kepalanya.

Quin sangatlah marah, sekali terpikiran dengan fakta yang dia ketahui 10 tahun yang lalu, dia sangatlah tidak bisa membiarkannya begitu saja.

"James sebenarnya adalah keturunan dari siapa?" Quin akhirnya menhaan pertanyaan yang sudah ada didalam hatinya ini selama 20 tahun.

Ada sekejap waktu dimana Joe tercengang. "Quin, bagaimana kamu bisa tahu?" Joe terus mengira bahwa dirinya menyembunyikannya dengan baik, namun tidak disangka bahwa Quin juga tahu.

"Dia adalah keturunan kamu dengan wanita yang mana??" Quin tidak sungkan-sungkan mempertanyakannya.

"Aku tidak pernah melakukan hal yang bersalah terhadapmu!" Joe hampir mengangkat tangannya untuk bersumpah.

Quin benar-benar tidaklah percaya dengan perkataan Joe, "Selama 28 tahun ini ternyata aku membantu wanita simpananmu untuk membesarkan anaknya! Aku beritahu kamu, aku tidak akan memberikan satu senpun uang kekayaan keluarga Yun untuknya!"

Joe bergegas menjelaskan, "Tentu saja!"

Seusai mendengarnya, Quin sedikit tidak berani percaya dengan telinganya sendiri, namun dia bergegas mengaturnya kembali, "Apakah kalian benar-benar tega?"

"Mengapa tidak tega!" Jawab Joe, "Harta keluarga Yun tentu saja hanya untuk anak kita!"

"Hmph!" Quin tentu saja tidak akan percaya, "Kamu tidak takut merugikan anak keduamu?"

"Quin, tadi aku sudah bilang bahwa James bukanlah anakku!"

Quin merasa bingung karena Joe, "Eh, kamu sebaiknya menjelaskan semuanya!"

28 tahun yang lalu.

Karena susah melahirkan, Anak Quin yang baru saja lahir sudah meninggal dalam waktu satu hari, waktu itu Quin sangatlah tersakiti.

Jadi Joe demi membuatnya kembali semangat, dia entah membawa pulang seorang anak dari mana, dan anak itu adalah James.

Ini sebenarnya juga hanyalah rahasia diantara mereka, Quin juga sangatlah menyayangi anak ini.

Setelah 4 tahun kemudian, Quin mengandung lagi, dia melahirkan Joline.

Waktu berlalu cepat dan sudah 18 tahun kemudian, Quin mengorbankan semuanya demi ketiga anaknya, dengan adanya dua orang putra dan seorang putri, dia merasa bahwa dirinya adalah orang yang diirikan oleh semua orang.

Namun ketika James ulang tahun ke18 tahun, Quin menyadarisebuah rahasia, ada seorang wanita yang diam-diam datang mencari Joe dan mengatakan ingin melihat anaknya saja.

Namun Joe malah menasehatinya, James juga adalah anaknya, dirinya juga tidak akan merugikannya!

Perkataan penasehatan Joe itu menasehati pergi wanita itu, namun adegan itu terlihat oleh Quin, disaat itu, barulah dia merasa bahwa dirinya dibohongin selama 18 tahun, dirinya begitu susah payah untuk membesarkan anak dari wanita simpanan Joe.

Semenjak itu, Quin mulai tidak peduli terhadap James, bahkan apapun yang terjadi dia tetaplah memberikan ekspresi buruk untuknya! Karena dia membenci anak haram ini!

Sekarang ketika mendengar penjelasan dari Joe, Quin benar-benar tercengang, ternyata setelah dendam 10 tahun, dan memberitahunya bahwa ternyata bukan seperti begini, jadi 10 tahun ini dirinya hanya mencari masalah dirinya sendiri?

James yang dibawa pulang Joe waktu itu adalah anak haram Agung dengan seorang wanita penyanyi, waktu itu Agung menjabat sekretaris kota di kota A, jadi dia sama sekali tidak boleh ada kendala apapun, namun waktu itu dia malah berhubungan dengan seorang wanita di club.

Karena identitas Agung yang sensitif, wanita itu juga tidak meminta Agung bertanggung jawab, dia melahirkan James sendiri, terakhir Agung hanya bisa memohon Joe semoga dia bisa membantu, waktu itu Quin kebetulan kehilangan seorang anak, jadi Joe langsung menyetujui Agung, dan membawa pulang James.

"Jadi James adalah putra dari Agung?" Quin terlihat sangatlah terkejut.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu