Mr Huo’s Sweetpie - Bab 48 Apa Yang Bisa Aku Dapatkan

Thiago menengadahkan kepala melihat sekitar, baru tahu banyak orang melihat ke sini gara-gara Quin berdiri.

"Nyonya Yun, jika kamu ingin terus menarik perhatian orang, maka kamu bisa berdiri."

Setelah melihat kondisi sekitar, Quin dengan tidak berdaya duduk kembali.

"Thiago, apa yang kamu inginkan?"

Thiago menyipitkan mata, "Berharap kamu lain kali jangan mengganggu Adeline lagi."

Quin menggerutkan alis, benar-benar tidak menyangka dia bisa mengatakan permintaan ini. Tadi Adeline juga melindunginya, sekarang Thiago juga melakukan hal yang sama. Hubungan dua orang ini benar-benar perlu dipikirkan.

"Apa kalian ada hubungan?" Quin bergegas mengalihkan pembicaraan.

Thiago menggelengkan kepala, "Kami ada banyak hubungan, jadi aku tidak jelas Nyonya Yun mengatakan hubungan yang mana?"

"Apa kalian ini teman seranjang?" Quin masih ingat dengan bekas ciuman dileher Adeline, "Kamu memang hebat, bisa mendapatkan Adeline. Yang paling penting adalah semua nasib kita sepertinya terlibat dengan dia. Siapa yang ingin dibantunya, maka bisa mengubah masalah sekarang."

Thiago tentu saja tidak akan memberitahu pada Quin atau orang lain tentang hubungan dia dengan Adeline. Apa yang ingin mereka tebak, itu urusan mereka. Dia dengan Adeline hanya perlu membuat urusan mereka sendiri.

Quin merasa tebakan dia benar, jadi terus berbicara, "Apa kamu tahu tentang masa lalu Adeline? Kelemahan dia adalah ibunya yang sudah meninggal."

Thiago tahu Quin sedang bermain perasaan dengan dia, tetapi dirinya tidak ingin menghabiskan waktu dengannya.

"Nyonya Yun, jangan terlalu percaya diri." Thiago berkata, "Kekayaan Tuan Besar juga kelemahan kamu. Apa kamu mengerti maksudku?"

Quin menggigit bibirnya, Thiago ini memang susah dilawan. Sekarang dia seperti raja, bahkan berada diposisi yang tinggi dan mereka di depannya hanya seperti tanah liat.

Quin menarik nafas dan berkata, "Thiago, tidak begitu mudah untukmu kembali ke Keluarga Yun."

Thiago berkata, "Aku sudah katakan, aku tidak ada hubungan dengan Keluarga Yun, juga tidak tertarik dengan harta kalian, aku hanya ingin hidup tenang."

Quin menjawab, "Perkataanmu sangat palsu, aku sampai sekarang masih ingat tatapanmu 20 tahun yang lalu."

"Setiap orang bisa berubah."

Quin berdiri, "Thiago, menurutku kita tidak perlu bahas lagi."

Thiago juga ikut berdiri, "Awalnya aku ingin membahas bisnis dengan Nyonya Yun, tetapi sepertinya kamu tidak tertarik."

"Thiago, apa yang ingin kamu lakukan?"

Thiago menjawab, "Awalnya aku mengira Nyonya Yun membutuhkannya, tetapi hari ini aku tidak ingin bahas lagi."

Melihat Thiago pergi, Quin berkata, "Tunggu, katakan persyaratan kamu dulu."

"Aku ingin tahu kesalahan Keluarga Qiao, kenyataan cerita kematian ibu Adeline."

Quin tidak menyangka Thiago bisa mengatakan persyaratan ini, "Apa yang bisa aku dapatkan?"

"Harta Keluarga Yun dan dengar-dengar Tuan Besar ingin mengganti isi surat warisannya." Thiago mengatakan masalah yang paling dipedulikan Quin.

Quin tidak mengeluarkan suara, kelihatannya Thiago tahu masalah mereka. Tetapi dia tidak bisa memastikan Thiago menginginkan harta ini atau tidak dan sekarang dia seperti menyindir orang yang melihat keuntungan di depan tetapi tidak memikirkan akibatnya.

Thiago tidak memaksa Quin untuk langsung membuat keputusan, jadi dia duluan pergi.

Saat Quin sadar kembali, baru menyadari Thiago sudah pergi.

Saat dia Quin mengejar ke depan, Thiago sudah naik mobil dan mobil sudah berjalan.

Steve melihat Quin yang di depan ini jadi berkata, "Boss, wanita itu mengejar keluar."

Thiago berkata, "Jalan."

Steve tidak mengatakan apapun, hanya mengendarai mobil.

Thiago melihat waktu, "Di mana dia?"

Steve menjawab, "Nelson sudah mengantar Nyonya kembali."

"Kamu menyuruh orang menyelidiki masalah ibu Adeline."

"Baik!"

"Adalagi masalah yang berkaitan denganku dan masalah pernikahan aku dengan Adeline juga harus menyuruh orang waspadai. Sekarang bukan waktu mengumumkan hal ini."

Steve menganggukkan kepala, "Baik."

Thiago menutup mata, keliahatannya banyak masalah yang akan terungkap. Adeline pasti akan terlibat, apa dirinya bisa melindungi dia?

Sekarang Thiago sangat bingung, dalam hatinya mulai cemas.

Steve pertama kali melihat Thiago menunjukkan ekspresi seperti ini. Sebenarnya beban dia sangat berat, apa Adeline bisa membantu dia menanggung beban ini? Jika Adeline sudah tahu semuanya, apa dia masih akan memilih mendukung Boss?

"Steve, dengan serius mengendarai mobil."

Meskipun Thiago sedang menutup mata, tetapi dia dapat merasakan Steve tidak fokus.

"Boss, maaf!"

Thiago tidak menjawab, seperti sedang beristirahat.

Mobil sudah berhenti di depan villa.

"Boss sudah sampai."

Thiago membuka mata, kemudian turun dari mobil dan akhirnya melihat Adeline sedang menunggunya di depan pintu.

Melihat Adeline berdiri, Thiago bergegas berjalan ke depannya.

"Kenapa tidak masuk ke dalam?"

Adeline menarik tangan Thiago, "Thiago, Quin tidak mempersulit kamu kan?"

"Tidak."

Adeline merasa lega, "Thiago, kamu tidak boleh karena aku, menjanjikan dia sesuatu, benar-benar tidak perlu!"

Thiago tahu Adeline sedang khawatir padanya, jadi dia memegang tangan Adeline sambil berkata, "Jangan khawatir, aku tidak mengatakan apa-apa padanya. Tadi aku ada janji pada orang, jadi agak lama kembali."

Setelah mendengar perkataan Thiago, Adeline akhirnya lega. Dia tahu jelas dengan orang Keluarga Yun! Dia tidak ingin Thiago ada hubungan dengan mereka, tetapi mereka sepertinya sangat tertarik pada Thiago.

"Kita masuk dulu! Aku lihat kamu sudah keluar banyak keringat." Thiago menyeka keringat di dahinya.

Setelah Adeline mandi, dia juga tidur.

Saat Thiago masuk ke dalam baru menyadari Adeline sudah tertidur, kelihatannya semalam sudah membuat dia capek.

Duduk di samping tempat tidur, Thiago menatap Adeline, tiba-tiba mencium bibir Adeline.

"Tidurlah!"

Thiago menutup pintu, bersiap untuk mengurus masalah. Baru saja membuka laptop sudah terdengar bell pintu.

Thiago menengadahkan kepala, kemudian melihat Steve berjalan ke sini.

"Siapa yang datang?"

"Boss, James datang ke sini."

Tangan Thiago yang berada dikeyboard juga ditarik kembali. Untuk apa James datang ke sini? Kelihatannya kedatangan dia untuk mencari Adeline.

"Boss, perlu aku mengusirnya?"

Thiago menggelengkan kepala, "Tidak perlu, biarkan dia masuk."

Steve tidak menyangka Thiago ingin bertemu dengan James.

"Baik!"

Thiago melakukan persiapan, kemudian dari komputer menekan tombol pengedap suara ruang kamar.

Dia tidak ingin Adeline tahu James datang ke sini, juga tidak ingin memberitahu percakapannya dengan James.

Kemudian dia berdiri dan berjalan keluar dari ruang belajar.

Berjalan sampai ruang tamu, sudah melihat Steve membawa James masuk ke dalam.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu