Mr Huo’s Sweetpie - Bab 317 Aku Hanya Akan Mengatakan Satu Hal

Semua orang yang ada di meja makan terdiam begitu kata-kata tersebut terlontar.

Mary juga terkejut mendengarnya, “Apa? Kamu sudah melamarnya?”

Howard Qin menganggukkan kepalanya, “Iya! Sepertinya Jennie menganggapku tidak cukup baik, sehingga ia tidak kunjung mengiyakanku.”

Mary menatap Jennie Jian tidak percaya setelah mendengarnya, “Kenapa? Jennie! Menurutku Howard sangat baik, dia adalah pilihan yang tepat untuk dijadiakan suami!”

Jennie Jian sedikit canggung dan merasa serba salah, sungguh menyebalkan, “Bukan begitu maksudku, nenek!”

“Lalu kenapa?”

“Itu……” Jennie Jian terlihat sangat malu.

Howard Qin tahu bahwa Mary adalah seorang yang sangat berpendirian dan juga sangat efisien. Jadi dia juga sangat pandai dalam menekan orang. Saat ini, dia harus membantu Jennie Jian, bagaimanapun, dia yang mengangkat topik itu tadi.

“Nenek, Jennie sangat pemalu, jangan memaksanya, kamu juga harus memberikannya ruang dan waktu untuk mempertimbangkannya.” Howard Qin segera menjawab Mary.

Mary menatap Howard Qin dan tertawa, “Ya! Tentu saja, maafkan aku yang terlalu terburu-buru, aku mengkhawatirkan pernikahan kalian, kalian tidak muda lagi, dengan umurmu di Kota A ini seharusnya sudah menjadi ayah dari dua orang anak.”

“Nenek, tidak semua orang seberuntung Thiago, yang bisa menikahi istri yang baik secepat itu.”

Ucapan Howard Qin membuat James Yun dan Harry Xia yang duduk di seberangnya menunjukkan ekspresi tidak suka, Howard Qin pasti sengaja, James Yun menatap Howard Qin marah, pertama Jennie Jian, kemudian Adeline Qiao, apa dia hanya ingin mencari-cari kesalahannya?

Howard Qin baru menyadari sepertinya ia telah salah bicara setelah melihat tatapan James Yun padanya, “Maaf! Sepertinya aku sedikit salah bicara.”

Mary tertawa dan berkata, “Cepat makan, makanannya banyak sekali! Kalian harus makan sebanyak-banyaknya.”

Jennie Jian berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan dirinya, kemudian dia menjulurkan sumpitnya untuk mengambil telur, dan ternyata di saat yang bersamaan sepasang sumpit lain juga ingin mengambil telur itu, Jennie Jian menengadah dan melihat sang pemilik sumpit, setelah itu dia menarik kembali sumpitnya karena tidak ingin rebutan telur dengan James Yun.

Howard Qin yang duduk di sampingnya mengambilkan telur yang lain untuknya, “Kamu bisa memintaku mengambilkannya jika tanganmu tidak cukup panjang.”

Jennie Jian menatap telur yang ada di piringnya dan berterima kasih pada Howard Qin, lalu menunduk memakannya.

“Pelan-pelan.” Ucap Howard Qin sambil tersenyum.

Melihat pemandangan ini, Mary kembali diam-diam melirik James Yun, sepertinya hubungan mereka sedikit rumit, Howard Qin menyukai Jennie Jian, dan Jennie Jian sepertinya memiliki sedikit perasaan yang sulit dijabarkan terhadap James Yun. Melihat respon yang sedari tadi James Yun tunjukkan, terlihat bahwa ia juga menyimpan sedikit perasaan pada Jennie Jian.

Menarik, semua orang di meja ini terlihat saling berhubungan satu sama lain. Terakhir, Mary melirik Thiago Huo, dan menyadari bahwa dia benar-benar tampak tidak peduli seolah sudah mengetahuinya.

Colton Huo menyenggol Mary dengan sikunya, dengan maksud menyuruhnya untuk berhenti., karena raut wajah beberapa orang sudah berubah.

Mary segera mengerti maksud Colton Huo, dan langsung mengambilkan sepotong ayam untuknya, “Ini enak sekali.”

Akhirnya makan malam yang melenceng dari tujuan awalnya berakhir juga, meskipun Mary berusaha sebisanya untuk mengembalikan suasana seperti di awal dan semua orang bekerja sama dengannya dengan baik, situasi tetap sedikit canggung.

Di dapur.

Adeline Qiao dan Jennie Jian sedang mencuci piring, karena sedang tidak ada orang lain, Adeline Qiao mengambil kesempatan ini untuk bertanya dengan suara pelan pada Jennie Jian, “Jennie, apa kamu benar-benar tidak mungkin bersama Kak Howard?”

“Sangat tidak mungkin.” Jennie Jian menjawab dengan sangat yakin, “Dia adalah atasan yang selalu aku hormati.”

Adeline Qiao menghentikan gerakan mencucinya sejenak, “Kalau begitu bagaimana dengan James?”

Seperti dugaannya, Jennie Jian juga menghentikan gerakan mencucinya ketika mendengar topik sensitif ini, “Adeline, kamu……”

“Sebenarnya aku pernah menelepon James saat di Amerika, dan saat itu kamu yang mengangkatnya.” Ucap Adeline Qiao dengan nada menjelaskan, “Kemudian James Yun menelepon kembali, tapi dia sama sekali tidak membahasmu, mengapa kamu masih bersama dengannya di jam itu?”

Wajah Jennie Jian memucat, ternyata Adeline Qiao sudah mengetahuinya, dia kira Adeline Qiao telah melupakan hal itu, atau mengira James Yun sedang bersama wanita lain, tak disangka ia hanya memendamnya saja.

“Aku……” Jennie Jian tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

Adeline Qiao tidak ingin memaksa Jennie Jian, “Jennie, aku hanya akan mengatakan satu hal, jangan melepaskan hak untuk mengejar kebahagiaanmu.”

“Adeline, terima kasih!” Jennie Jian juga akhirnya dapat menghela nafas lega, dan sangat berterima kasih karena Adeline Qiao tidak mendesaknya.

Dan juga karena dia tidak akan memberitahu orang lain mengenai hubungannya dengan James Yun, tapi segera setelah suasana sudah tenang, dia pasti akan memberitahu Adeline Qiao, namun bukan sekarang.

“Tidak usah sungkan, kita adalah teman baik.” Jawab Adeline Qiao dengan senyuman.

Setelah keluar dari kamar mandi, Adeline Qiao ditarik oleh Howard Qin.

“Adeline, apa yang kamu bicarakan dengan Jennie tadi?”

“Tidak ada, aku tidak akan memaksanya mengatakan hal yang tidak ingin dia katakan.”

Howard Qin sedikit kecewa mendengar jawabannya, “Ahh……”

“Kak Howard, apa yang kamu inginkan dari Jennie?” bahkan orang bodoh sekalipun dapat melihat perhatian yang diberikan Howard Qin pada Jennie Jian.

Howard Qin bersandar pada dinding dengan raut wajah yang tak berdaya, “Pasti dia menyukai James.”

Adeline Qiao tertegun, ternyata Howard Qin tahu. Jika begitu, maka semua orang juga pasti sudah tahu, kelihatannya sekarang malah Jennie Jian dan James Yun sendiri yang tidak paham dengan perasaan mereka.

Howard Qin memberitahu Adeline Qiao apa yang ia ketahui, sebenarnya dia sudah menyadari ada yang tidak beres dengan Jennie Jian sejak dia sering ke rumah sakit untuk menjaga James Yun, dan juga hanya Jennie Jian seorang yang menemani James Yun selama proses kesembuhannya, selama itu keduanya sering berinteraksi dan hubungan keduanya sangat baik, tapi semenjak upacara pernikahan, mereka berdua seperti menghindari satu sama lain.

“Hari ini Jennie datang juga demi kamu, memangnya kamu tidak melihat dia yang sebenarnya sangat canggung saat berhadapan dengan James?”

Adeline Qiao mengerutkan alisnya, “Pasti ada sesuatu di antara Jennie dan James.”

Howard Qin menegakkan badannya, “Adeline, hiburlah dia jika dia sudah mau menceritakannya padamu.”

“Jennie sangat suka memendam perasaannya sendiri, dia tidak akan mengatakannya jika tidak diperlukan.” Berdasarkan pengertian Adeline Qiao pada Jennie Jian, Jennie Jian mengatakan perihal perceraiannya karena didesak sampai tidak punya pilihan lain lagi.

Howard Qin mengulurkan tangannya menepuk lengan Adeline Qiao, “Jennie harus bisa melewati semua ini, jika tidak hal ini akan berdampak untuknya.”

“Kak Howard, kamu benar-benar baik!”

“Benarkah? Tapi tetap tidak ada yang mau denganku.” Howard Qin merasa putus asa.

Adeline Qiao mengedip-ngedipkan matanya, “Kamu benar-benar ingin menikahi Jennie?” Adeline Qiao mengira Howard Qin tidak serius dan hanya bekerja sama dengan yang lain saja, tapi sekarang sepertinya tidak seperti yang ia bayangkan.

Howard Qin sungguh tak berdaya, “Apa kalian mengira aku tidak serius? Aku benar-benar sangat sedih! Aku harus mencari tempat untuk menenangkan diri sejenak.”

Adeline Qiao melihat Howard Qin yang berjalan keluar ke halaman, dia sangat bingung, apa yang sebenarnya terjadi di sini.

“Jangan terlalu memikirkan urusan mereka, biarkan mereka menyelesaikannya sendiri.”

Adeline Qiao menoleh dan melihat Thiago Huo, “Kamu mendengar semuanya?”

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu