Mr Huo’s Sweetpie - Bab 37 Tidak Bisa Juga Harus Dilakukan

Adeline meletakkan remote yang ada ditangannya, dia lalu pergi membuka pintu.

Ketika melihat orang yang berdiri didepan pintu, Adeline merasa sedikit kaget.

"Mengapa kamu datang?" tanya Adeline.

Tatapan James terlihat marah, "Kamu tentu saja tidak ingin aku datang."

"Aku tidak mengerti apa maksudmu." Jawab Adeline.

James tampak marah, dia mengulurkan tangannya dan menangkap tangan Adeline dengan kuat.

Adeline mengerutkan keningnya, "James, apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

"Adeline, aku sungguh merendahkanmu! Diluar sana sudah heboh sekali, kamu malah masih bisa bersembunyi dan tenang saja, apakah kamu menjadi simpanan lelaki lain? Sepertinya lelaki ini sangatlah hebat, jika tidak kamu juga tidak akan tinggal disini!"

Mendengar perkataan James, Adeline marah, dia tidak ingin orang lain menjelekkan nama Thiago.

"Aku tidak begitu."

"Tidak?" James terlihat marah.

Adeline mengelak dari tangan James, terlihat ditangannya ada bekas cengkraman, jelas terlihat betapa kuatnya tadi James mencengkramnya.

James menyipitkan matanya, "Baik sekali, sekarang juga sudah tahu melawan."

Adeline mundur, dia mempertahankan jaraknya dengan James, "Bukankah seharusnya kamu sekarang berada dirumah sakit?"

"Perlukah kamu yang mengurus dimanakah aku sekarang?"

"Lalu untuk apa kamu datang mencariku? Sejujurnya, kita sudah bercerai." Jawab Adeline, "Dan sekarang kamu seharusnya pergi menemani Abigail."

James mencibir, "Adeline, kamu sungguh santai, disaat ini masih bisa mengatakan hal seperti in dengan tenang, kalian orang keluarga Qiao memang hina, jika tidak mengapa bisa begitu rakus!"

Mendengar perkataan James, Adeline mengepalkan tangannya, "James, apa yang kamu katakan?"

"Bukankah memang begitu?" Nada bicara James penuh pengrendahan, "Dua tahun yang lalu, Felix datang ke keluarga Yun meminta kami memberikan bantuan dana, disaat itu, bagaimana caranya dia bilang, dia bilang aku berhubungan intim denganmu, dia bilang kamu menyukaiku dan hanya ingin menikahiku saja, dia mengharuskan aku menikahinmu! Lalu kakek melihat bahwa kita termasuk tumbuh bersama dari kecil dan menyetujuinya, dan dengan begitu Senco Corp mendapatkan bantuann dana, namun akulah yang dirugikan!"

Ekspresi Adeline langsung pucat, dia sama sekali tidak tahu akan hal ini, "Bukan begini!"

"bukan begini?" Tatapan James penuh pengrendahan, "Adeline, sudah sampai hari ini mengapa kamu masih berpura-pura! Kamu bermain dengan lelaki lain dan aku yang harus menikahimu! inilah alasan aku tidak suka denganmu!"

Adeline menatapi James, akhinrya dia mengerti mengapa sikap James bisa berubah.

"aku tidak tahu hal ini." Adeline ingin menjelaskannya sekali untuk dirinya sendiri.

"Lalu siapa lelaki yang bersama denganmu? Ada apa yang kalian lakukan malam hari?" Tanya James.

Tatapan Adeline penuh rasa disakiti, "Aku keluar bersama Harry, tapi kami pergi menolong orang di rumah sakit, jika kamu tidak percaya kamu bisa mengeceknya! Seharusnya dirumah sakit akan ada datanya."

James tercengang, lelaki itu ternyata adalah Harry, ini yang tidak terpikiran oleh James, Harry sudah sudah kuliah diluar negeri selama dua tahun, dan bahkan sepertinya pergi sebelum mereka menikah, dia ingat harry pernah mengatakan sesuatu, baik-baiklah terhadap Adeline, dia akan menjadi seorang istri yang baik.

Sekarang dipikir ulang, James ingat Harry pernah mengatakan bahwa Adeline membantunya sebuah masalah besar, jangan-jangan adalah kali itu?!

Adeline tidak ingin terus berdebat dengan James, "Pergilah, masalah kamu dan Abigail harus diselesaikan segera!"

"Adeline, aku tetaplah benar akan satu hal, orang keluarga Qiao memang hina, apakah kamu tahu bagaimana Abigail bisa sampai diranjangku?"

Diluar dugaannya, Adeline mengelengkan kepalanya, "Tidak ingin tahu!"

"Kamu!"

"James, tolong ingat satu hal, kita sudah bercerai." Ulang Adeline.

James tercengang sejenak, kali ini Adeline benar-benar kejam, "Jadi kamu juga tidak mau mengurusi masalah keluarga Qiao? jika kamu ingin melihat keluarga Qiao hancur begitu saja maka teruslah bersikap seperti begini!"

Adeline menatapi James dengan marah, dia tidak pernah menyangka James akan mengancam dirinya dengan begini.

"Adeline, aku berikan kamu waktu satu hari, menurutku kamu seharusnya tahu bagaimana caranya untuk melakukannya kan?"

Seusai berkata, James pergi.

Sikap keras Adeline yang dipertunjukan kepada James langsung hilang, dia terduduk dilantai, air matanya berkucuran, menagapa memberikan pilihan yang begitu sulit untuknya!

Nelson yang bersembunyi disekitar merekam semuanya, lalu mengirimkannya kepada Thiago.

Dengan cepat dia mendapatkan balasan dari Thiago, "Lindungi dia baik-baik! Jika butuh turun tangan saja."

Setelah Adeline menangis lama, dia mulai membereskan suasananya, dia mengeluarkan hp dan menelepon Darren.

Namun Darren malah memberitahunya bahwa sudah ada orang yang mulai membeli saham para pemegang saham Senco Corp secara diam-diam.

"Paman Chen, apakah kamu tahu siapakah itu?"

"Tidak tahu." Jawab Darren.

Adeline mengerutkan keningnya, sepertinya ada yang bermaksud langsung mengakuisisi Senco Corp. ditangan Adeline masih ada sebagian saham, itu adalah pemberian ibunya! Itu juga satu-satunya yang dimilikinya, bagaimnaapun juga dia pasti akan mempertahankannya.

"Adeline, Senco boleh dibilang ombang ambik sejak kemari, dan mungkin sekali akan bangkrut, jika ingin mempertahankan Senco Corp, hanya bisa memohon kepada keluarga Yun saja."

Adeline menutup matanya, dia menolak didalam hatinya, tadi ketika mengetahui faktanya dari mulut James, dia semakin tidak ingin melakukannya.

"Paman Chen, aku matikan dulu teleponnya."

Adeline benar-benar bingung, disekitarnya sama sekali tidak ada orang yang bisa diajak diskusi.

Hpnya berbunyi.

Felix meneleponnya.

"Halo."

"Adeline, kamu akhirnya mengaktifkan teleponmu, kamu sekarang segera datang kerumah sakit." Felix menggunakan nada bicara memerintah.

Adeline tahu bahwa ada sebagian hal yang tidak bisa dia kabur darinya.

Setelah tiba dirumah sakit, dan masih belum memasuki ruang pasien, terdengar suara tangisan dair Abigail.

"Ayah, ibu, aku mau mempertahankan anak ini, ini satu-satunya yang aku miliki!" Kata Abigail sambil menangis.

Adeline mendorong pintu dan masuk.

"Adeline untuk apa kamu datang!" Chyntia sadar dan langsung berjalan kearah Adeline.

Kuku tangannya yang runcing mengores wajah Adeline yang putih, terlihat sebuah garis merah muncul diwajah cantiknya Adeline.

Adeline menatapi Chyntia, "Aku tidak ingin datang."

Felix berjalan kehadapan Adeline, dia tidak memberi perhatian sama sekali, dia langsung berkata, "Kamu segera kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan krisis kali ini."

Perkataan yang tidak berperasaan muncul lagi dari mulut Felix, hati Adeline berteteskan darah, "Ayah, sampai saat ini terpikiran aku lagi?"

"Sekarang kamu masih orang keluarga Qiao, kamu harus memikirkan cara untuk menyelesaikannya." Perintah Felix.

"Bagaimana jika aku tidak?"

Felix tercengang, "Apakah kamu mau memberontak? Apakah kamu mengira bahwa kamu adalah Nyonya Muda kedua keluarga Yun dan bisa tidak mempedulikan apapun?"

"Ayah, dimatamu aku teruslah adalah alatmu." Adeline terlihat sedih, "Aku tidak bisa mengatasi masalah ini!"

"Tidak bisa sekalipun juga harus melakukannya!"

Adeline tiba-tiba tersenyum, "Ayah, kamu sungguh sombong!"

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu