Mr Huo’s Sweetpie - Bab 319 Harus Menyiapkan Mental

Thiago Huo duduk di samping ranjang, ia merasa ada beberapa hal dari Joe Yun yang berbeda.

“Bagaimana aku bisa di sini?” tanya Joe Yun bingung.

“Apa kamu tidak mengingat apa yang terjadi sebelumnya?” terlihat dari ekspresi Joe Yun, bahwa ia melupakan beberapa hal.

Joe Yun mengerutkan keningnya, “Apa ada yang kulupakan?”

Thiago Huo paham maksud Joe Yun, sepertinya ingatannya benar-benar bermasalah, “Apa yang kamu ingat?”

Joe Yun sedikit linglung, dia pun tenggelam dalam lamunannya setelah mendengar ucapan Thiago Huo, beberapa gambaran muncul di otaknya, semuanya teracak namun juga sedikit berkesinambungan.

“Aku ingat kamu membawa Adeline pulang ke Rumah Keluarga Yun.” Ucap Joe Yun.

Mendengar ucapannya, Thiago Huo benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, “Apa masih ada?”

Joe Yun meringis sakit dan memegang kepalanya, “Lalu kamu mengusir kami keluar dari Rumah Keluarga Yun? Ya, kamu merebut rumah utama Keluarga Yun.”

Thiago Huo tidak mengerti apa yang sebenarnya Joe Yun ingat, ia pun tidak bertanya lebih lanjut, yang ingin ia tahu sekarang adalah apakah ia masih memiliki keinginan yang belum terwujud, dan apa yang membuatnya bertahan dan bangun sekarang.

“Apa kamu mengingat apa yang kamu inginkan?” tanya Thiago Huo.

Mendengar hal ini, Joe Yun semakin bingung, “Mengapa aku bisa di sini?”

“Kamu kecelakaan.” Jawab Thiago Huo.

Setelah mendengar jawaban Thiago Huo, tiba-tiba muncul bayangan dua orang di dalam benak Joe Yun, “Di mana Jason dan Quin?”

Seperti yang ia duga, ia siuman karena Jason Yun dan Quin Fu, Thiago Huo berada dalam dilema apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak.

“Apa terjadi sesuatu pada mereka? Apa yang kamu lakukan pada mereka?” tiba-tiba Joe Yun menjadi heboh.

Thiago Huo bangkit berdiri, “Aku bisa membawamu menemui mereka jika kamu mau, tapi kamu harus menyiapkan mental untuk menerima kenyataan.”

Joe Yun menatap Thiago Huo dengan tatapan kosong yang tenang, sebenarnya dia sudah mengingat beberapa hal, tapi tidak sepenuhnya. Dia samar-samar ingat bahwa dia sepertinya berguling menuruni tangga, dan dia benar-benar tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Selain itu, Thiago Huo hanya berkata bahwa dia harus siap mental, mereka juga pasti menderita.

Thiago Huo membawa Joe Yun meninggalkan rumah sakit dengan seorang dokter yang diutus Harry Xia mengikutinya, untuk mengatasi situasi mendadak yang dapat terjadi kapan saja.

Di depan pintu gerbang, mereka bertemu James Yun yang kebetulan sedang check-up, hari ini dia tidak duduk di kursi roda, melainkan menggunakan sebuah kruk. Dia sedikit terkejut ketika melihat Thiago Huo, dan semakin bertambah syok saat melihat orang yang bersama dengan Thiago Huo.

“Ayah……” sapa James Yun.

Joe Yun kembali tersadar dari kebingungannya saat mendengar James Yun memanggilnya, Joe Yun menatap James Yun datar, dan bertanya saat melihatnya memegang kruk, “Ada apa denganmu?”

Mendengar pertanyaan Joe Yun, James Yun menatap Thiago Huo dengan raut wajah bingung, seperti sedang bertanya apa yang sebenarnya terjadi?

“Kami mau pergi sebentar, tanya saja pada kakakmu.” Jawab Thiago Huo, kemudian pergi dengan Joe Yun.

James Yun menatap kepergian mobil itu, banyak sekali pertanyaan yang muncul di otaknya, ada apa ini? Bukankah dia sedang koma? Bagaimana dia bisa sadar? Dan sepertinya melupakan beberapa hal.

Terlalu banyak yang James Yun ingin tanyakan, dia harus segera bertanya pada Harry Xia tentang hal ini!

Steve Xiang mengantar Thiago Huo dan Joe Yun ke rumah sakit jiwa.

Joe Yun merasa ketakutan setelah turun dari mobil, tempat ini selalu dihindari oleh orang-orang normal, dia memegang baju Thiago Huo seperti anak kecil, “Siapa yang ada di sini?”

“Quin.” Jawab Thiago Huo, “Dia membuat dirinya gila setelah kecelakaan beruntun kalian.”

Thiago Huo membawa Joe Yun melihat Quin Fu, Quin Fu sedang duduk termenung di ranjangnya sambil bersenandung dengan rambut yang berantakan.

“Quin……” Joe Yun menahan rasa sakit di dadanya saat melihhat pemandangan di hadapannya.

Mendengar seseorang memanggilnya, Quin Fu menoleh perlahan, Quin Fu kelihatan sangat tua sekarang, kerutan di seluruh wajahnya yang kurus, pipinya cekung, tatapan matanya yang kosong, dia sungguh terlihat sangat kurus dengan baju pasien yang longgar itu, dia benar-benar berbeda dari yang terakhir diingatnya.

Ketika Quin Fu menatap Joe Yun, matanya tampak sedikit fokus, dia menatap Joe Yun seakan tak percaya, lalu berkata dengan suara tertahan, “Joe?”

“Ini aku!” Joe Yun menganggukkan kepala.

Quin Fu menjadi bersemangat saat mendengar namanya, dia segera turun dari tempat tidur dan berjalan ke hadapan Joe Yun, “Mengapa kamu baru datang sekarang? Apa kamu tahu bagaimana aku menghabiskan hari-hari di sini?”

Air mata Joe Yun menetes melihat keadaan Quin Fu yang seperti ini, “Maafkan aku yang datang terlambat.”

“Joe, kamu benar-benar terlambat, anak kita sudah meninggal, dia meninggal sesaat setelah lahir ke dunia, dan dokter tidak bisa menyelamatkannya, apa yang harus kulakukan?”

Thiago Huo berdiri di pinggir dan mendengar percakapan mereka, sepertinya yang diingat Quin Fu sekarang adalah kejadian 20 tahun yang lalu, dia mundur perlahan dan memberikan mereka ruang untuk berbicara.

“Jangan takut, kita masih akan memiliki anak.” Joe Yun memeluk Quin Fu menenangkannya, kelihatannya Quin Fu selama ini masih memikirkan hal ini di dalam dasar hatinya.

“Benarkah?” tanya Quin Fu ragu.

“Tentu saja, kita masih bisa punya putra dan putri.”

Quin Fu mempercayai ucapan Joe Yun, “Hm, kamu benar! Kita masih bisa memiliki putra dan putri.”

Kemudian Joe Yun terus menemani Quin Fu di dalam ruang rawat hingga ia tertidur.

Thiago Huo yang duduk menunggu di koridor rumah sakit segera bangkit berdiri saat melihat Joe Yun keluar, “Dia sudah tidur?”

“Iya.” Joe Yun mengangguk.

Setelah duduk di mobil, Joe Yun tetap diam, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, atau mungkin dia masih memikirkan Quin Fu.

“Di mana Jason?”

“Di penjara XX.”

Akhirnya Joe Yun benar-benar tersadar dari lamunannya setelah mendengar jawaban Thiago Huo, “Apa kamu bilang?”

“Dia membayar semua kesalahan yang sudah ia lakukan.” Jawab Thiago Huo.

“Apa dia sudah divonis?”

Thiago Huo mengangguk, “Ya, 10 tahun.”

Joe Yun seperti tidak bisa menerima kenyataan ini, “Bukan dia yang harus menanggungnya, semua ini adalah salahku.”

Ketika kembali bertemu dengan James Yun, ia menyadari bahwa dia terlihat normal, namun sedikit tidak sehat, selain itu responnya juga sedikit lamban,setelah duduk beberapa lama, ia baru menyadari siapa orang yang duduk di depannya ini!

“Ayah!” Jason Yun memanggilnya, “Ayah, apa ini benar ayah?”

Joe Yun menangis melihat keadaan putranya ini, “Jason, bagaimana kabarmu?”

“Aku baik.” Jawab Jason Yun, “Kapan ayah siuman?”

“Tadi pagi.”

Ketika Jason Yun ingin mengatakan sesuatu, ia baru menyadari kehadiran Thiago Huo di sana, “Kenapa kamu ke sini? Apa kamu datang untuk melihat seberapa menderitanya aku?”

Thiago Huo bangkit berdiri, “Terserah apa yang kamu pikirkan.”

Setelah mengatakannya, Thiago Huo keluar dari sana, karena ia merasa ayah dan anak itu perlu waktu untuk bicara berdua.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu