Mr Huo’s Sweetpie - Bab 375 Sepertinya Jennie Jian Hamil

Ketika mendengar sapaan asing dari Jennie Jian, tatapan beberapa orang memandang ke arah Jennie Jian.

Dia merasa aneh ketika melihat tatapan beberapa orang yang tertuju pada dirinya, lalu Jennie Jian memalingkan kepala untuk melihat Howard Qin, sambil berkata dengan suara yang sangat kecil, “Apa yang terjadi ?”

Howard Qin menggelengkan kepala sambil tersenyum, kemudian merangkul bahu Jennie Jian, “Apakah kalian semua terpaku ?”

“Tidak.” Jhony menggelengkan kepala, “Hanya saja kami merasa sepertinya ada sesuatu yang sedikit asing dengan sikap Jennie Jian terhadap kita. dulunya kita semua sangat akrab.” Tatapan Jhony juga terlihat sedikit curiga dalam menatap Jennie Jian, dia merasa ada sedikit sesuatu yang tidak beres dengan Jennie Jian.

Jennie Jian menatap Jhony, Howard Qin juga pernah membicarakan orang ini kepadanya sebelumnya. Ketika berada di kota A, mereka bekerja bersama, dan dia adalah seorang pengacara, sebelumnya Jhony juga pernah membantunya. Pengacara memang memiliki insting tajam yang baik, maka dia harus bersikap tenang dan meyakinkan.

“Hari ini aku muncul dengan status sebagai istri Howard Qin, maka aku merasa aku seharusnya bersosialisasi dengan cara lain, dan hari ini aku juga merasa gugup.” Jennie Jian berkata sambil tersenyum, seolah-olah memberikan sebuah penjelasan.

Ketika mendengar penjelasan Jennie Jian, Howard Qin memeluk Jennie Jian dengan semakin erat. “Benar, kalian jangan menakutinya lagi. Jika aku kehilangan istri, maka nantinya kalian harus bertanggung jawab.”

Walaupun sudah mendengar penjelasan Howard Qin dan Jennie Jian, Thiago Huo dan yang lainnya bahkan merasa semakin ragu. Mereka ini bukan orang bodoh, jika hal yang begitu jelas tidak bisa terlihat oleh mereka, maka bukankah mereka sudah terlalu tidak berguna.

“Duduklah !” Thiago Huo berkata.

Howard Qin menarik Jennie Jian untuk duduk, setelah melihat sekeliling, Howard Qin tidak menemukan Michael. “Apakah Michael tidak datang ?”

“Dia melakukan perjalanan bisnis.” Jordan menjawab, “Dia mengatakan bahwa dia mengambil penerbangan pagi.”

Setelah selesai mendengarnya, Howard Qin pun tersenyum. “Dia menghindari undanganku.”

“Howard, jangan banyak bicara. Cepat pesan makanan, aku tidak sarapan!” Jhony berkata. “Aku sudah sangat lapar sekarang.”

Howard Qin memberikan tatapan mata jijik kepada Jhony, Jhony adalah orang yang tidak tahu malu, sebenarnya dia lebih pelit daripada dirinya. Setiap hari, selain uang, dia hanya tahu makan. “Kamu boleh memesan!”

“Apakah kamu yang traktir dalam acara kali ini ?”

“Benar !”Howard Qin benar-benar kehabisan kata-kata.

Ketika melihat gaya mereka bersosialisasi, Jennie Jian merasa cukup baik. Tidak peduli kapanpun, mereka bisa bersosialisasi dengan santai seperti ini. Mengatakan apapun yang terjadi, dan sama sekali tidak perlu menyembunyikan apapun, orang-orang seperti ini benar-benar bisa dijadikan teman seumur hidup.

Ketika melihat menu makanan yang tiba-tiba muncul di hadapannya, dia langsung mendengar suara Howard Qin, “Coba kamu lihat, apa yang ingin kamu makan?” Jennie Jian menoleh dan melihat Howard Qin, dengan tatapan kelembutan di dalam matanya, lalu Jennie berkata sambil tersenyum: “Kamu pesan saja.”

“Baik.” Howard Qin juga memberikan sebuah senyuman manja kepada Jennie Jian.

Ketika melihat situasi seperti ini, beberapa orang juga merasa tidak ada yang perlu dibicarakan. Sebenarnya mereka berdua benar-benar bisa bersosialisasi dengan baik, Howard Qin bisa menemukan seorang wanita yang mampu mencintai dan memahami saja saja itu sudah cukup. Tidak ada yang tahu tentang masa depan kehidupan, tapi manusia hanya perlu menghargai masa kini.

Ini juga merupakan ide Thiago Huo, karena dia sudah memutuskan untuk terus berusaha keras. Sama seperti Adeline Qiao pada saat itu, mereka saling percaya satu sama lain kemudian terus berjalan maju. Situasi Howard Qin dan Jennie Jian yang sekarang sedikit mirip dengan situasi mereka pada saat itu.

Howard Qin memesan beberapa hidangan, tentu saja dia juga memesan lobster panggang keju. Jennie Jian melihat orang-orang memakan lobster tersebut dengan lahap, sedangkan dia sama sekali tidak selera. Seolah-olah secara tidak sadar dia merasa tidak menyukai makanan ini.

“Jennie Jian, kenapa kamu tidak makan lobster? Ini adalah hidangan yang paling mahal.” Jhony berbicara sambil makan.

“Kalian makan saja.” Jennie Jian menjawab. Sebenarnya dia benar-benar tidak terlalu suka dengan makanan jenis seafood ini.

Howard Qin menoleh dan menatap Jennie Jian. “Apakah perlu aku ambilkan sepotong untukmu agar kamu mencobanya?”

Ketika Jennie Jian mendengar perkataan Howard Qin, dia hanya bisa menganggukkan kepala dengan ringan, dia tidak boleh membuatnya malu. Ketika melihat lobster yang diletakkan di mangkuk, Jennie Jiaj benar-benar tidak memiliki nafsu makan, lalu dia menggerakkan sumpitnya.

Thiago Huo mengamatinya secara diam-diam, mengenai hal Jennie Jian yang tidak suka memakan makanan seafood ini, dia juga sudah pernah mendengarnya dari Adeline Qiao. Tapi hari ini dia memakannya demi Howard Qin, dan dia benar-benar rela menyerahkan segalanya demi Howard Qin.

Jennie Jian juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, ketika melihat makanan yang dirasa orang lain lezat ini, dia benar-benar tidak bisa memakannya. Pada saat ini, Howard Qin mengambilkan makanan lain untuknya, saat mengangkat kepala kebetulan Howard Qin melihat bahwa Thiago Huo terus mengamati Jennie Jian. Seperti yang diduga, Thiago Huo ingin menemukan masalah dari beberapa kesalahan kecil.

Jennie Jian menjepit potongan lobster tersebut dengan sumpitnya, lalu dia terlihat sedikit mengerutkan alis, dan akhirnya merasa mual. Dia segera meletakkan sumpitnya, dan langsung bergegas ke toilet. Melihat sikap Jennie Jian, Howard Qin juga langsung ikut bergegas masuk.

3 orang tersisa terlihat saling memandang satu sama lain. Lalu Jhony berkata sambil menatap Thiago Huo: “Ada apa dengannya ?”

Jordan yang duduk di sampingnya segera menjawab. “Apakah masih tidak terlihat? Sepertinya Jennie Jian hamil. Sepertinya semua wanita hamil sangat sensitif terhadap makanan jenis seafood seperti ini.”

“Apakah dia benar-benar sudah hamil ?” Jhony membuka matanya dengan lebar seolah-olah tidak percaya.

Thiago Huo melihat ke arah toilet, dengan pemikiran yang sedikit berbeda dengan Jordan, tapi juga ada kemungkinan bagi Jennie untuk hamil. Pada saat itu, Adeline Qiao juga seperti ini, terutama 3 bulan awal yang benar-benar merepotkan.

Ketika melihat Howard Qin membopong Jennie Jian keluar, Thiago Huo langsung berkata: “Apaka baik-baik saja ?”

“Tidak apa-apa, perutnya hanya merasa sedikit tidak nyaman.” Howard Qin menjawab.

“Apakah sungguh perutnya yang terasa tidak nyaman?” Jordan bertanya dengan tersenyum paham. “Aku merasa kamu seharusnya membawa Jennie Jian untuk melakukan pemeriksaan, jika tidak kamu bahkan tidak tahu bahwa istrimu hamil atau tidak.”

Setelah dikatakan seperti ini oleh Jordan, Howard Qin dan Jennie Jian tercengang. Jennie Jian menundukkan kepala untuk melihat perutnya sendiri, alangkah baiknya jika di falam ini ada anaknya Howard Qin! Tapi ini tidak mungkin, walaupun selama dia memang tidur di 1 ranjang dengan Howard Qin, tapi dia tidak menembus garis pertahanan terakhir.

Howard Qin pun menjawab setelah tercengang: “Terima kasih atas ucapan baikmu, aku juga mengharapkannya. Sekarang kita masih ingin menjalani kehidupan sebagai suami istri.”

Setelah membantu Jennie Jian untuk duduk kembali, Howard Qin langsung mengambil lobster dari mangkuk Jennie Jian ke mangkuknya sendiri, “Aku akan memberikanmu makanan yang lebih ringan dan hambar.”

“Howard Qin, bukankah kalian juga memiliki tradisi bahwa ada sesuatu yang tidak boleh dikatakan sebelum 3 bulan? Zaman sudah berbeda, untuk apa kamu begitu menutupinya ?”

Howard Qin berkata sambil tersenyum: “Benar-benar tidak ada.”

Thiago Huo menatap Howard Qin sambil berkata: “Jika dia merasa tidak nyaman maka kembali dan beristirahatlah lebih awal!” Kemudian Thiago Huo mengambil kotak kecil yang selalu di letakkan di sampingnya lalu menyerahkan kotak tersebut kepada Jennie Jian, “Ini adalah barang yang ingin diberikan Adeline Qiao untukmu.”

Jennie Jian menerimanya, dan melihat bahwa di dalamnya berisi sebuah syal berwarna merah, “Apakah Adeline Qiao yang memberikan ini padaku ?”

“Ya !” Thiago Huo menganggukkan kepala. “Apakah kamu sudah tidak ingat ?”

“Ya ?” Jennie Jian benar-benar tidak paham dengan maksud dari perkataan terakhir Thiago Huo, diperkirakan bahwa ada sesuatu yang dilupakan olehnya.

Thiago Huo sebenarnya juga sedang menguji Jennie Jian, syal ini dia beli dalam perjalanan datang. Saat tahun lalu, Adeline Qiao pernah mengatakan bahwa dia akan merajut sebuah syal sebagai hadiah natal yang akan diberikan kepada Jennie Jian, dan hadiah tersebut masih diletakkan di dalam rumah di kota A, di samping itu model dan warnanya sudah dipilih, tapi kelihatannya Jennie Jian sudah sama sekali tidak terkesan.

“Ini adalah hadiah natal yang diberikan Adeline Qiao untukmu.” Thiago Huo lanjut berkata.

“Terima kasih !” Jennie Jian langsung menjawab. “Ketika kamu pulang nanti, wakilkan aku untuk menyampaikan rasa terima kasih aku kepada Adeline.”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu