Mr Huo’s Sweetpie - Bab 316 Insiden Tangan Licin Barusan

Yang jatuh tadi adalah mainan anak-anak yang dibeli oleh James Yun dan Harry Xia.

Adeline Qiao segera bangkit berdiri, “Kalian sudah datang?”

James Yun melirik sekilas Jennie Jian yang menunduk, kemudian menjawab Adeline Qiao, “Maaf, tadi tanganku sedikit licin.”

Thiago Huo kehabisan kata-kata mendengar jawaban konyol James Yun, bisa dipastikan tadi dia mendengar ucapan Jennie Jian yang kebetulan sedikit menyindirnya, sehingga tangannya licin seperti yang ia katakan.

Adeline Qiao mengambil mainan yang jatuh ke lantai, “Apa ini mainan untuk kakak dan adik?”

“Iya!” Jawab James Yun, “Kakak dan aku yang membelinya.”

Adeline Qiao tersenyum dan berkata, “Terima kasih, ya!”

Harry Xia melirik Thiago Huo sejenak dan memalingkan pandangannya dengan cepat, terakhir kali mereka membicarakan perihal Joline Yun, yang berakhir dengan Thiago Huo yang memotong ucapannya, “Joline tidak membutuhkan seorang pria sekarang!”

Hal ini sudah jelas bahwa Thiago Huo tahu perasaannya pada Joline Yun dan merasa dirinya tidak pantas, maka dari itu dia mengirim Joline Yun untuk bersekolah di Amerika dengan alasan agar bisa membantu James Yun mengurus Yun’s Corp di masa depan.

Thiago Huo mengabaikan lirikan Harry Xia tersebut, dia menunduk menatap putranya, dia tidak ingin ikut campur terlalu banyak dalam urusan mereka.

Sekali lagi Adeline Qiao merasa ada yang aneh, pasti ada sesuatu di antara James Yun dan Jennie Jian, dan Harry Xia yang marah pada Thiago Huo karena Joline Yun, mengapa hal ini bisa sampai mengganggu hubungan mereka berdua?!

“Senior, nenek menyuruhmu menemuinya di dapur kalau kamu sudah datang.” Adeline Qiao mengubah topik ke Harry Xia.

Melihat Adeline Qiao yang berusaha mencairkan suasana, Thiago Huo juga ikut membantu, “Howard, Jennie, datanglah ke ruang kerjaku, aku akan menjelaskan pekerjaan besok.”

“Oke!”

“Bawa serta anak-anak.” Ucap Thiago Huo pada Jennie Jian, dengan begitu dia bisa memberikan Adeline Qiao dan James Yun sedikit ruang.

Jennie Jian menganggukkan kepala, lalu menggendong Caroline Huo menyusul Thiago Huo naik ke ruang kerjanya.

Tatapan mata James Yun terus mengikuti Jennie Jian sampai ia tidak terlihat lagi, ketika dia memalingkan wajahnya kembali, matanya bersitatap dengan Adeline Qiao yang sedang memperhatikan dirinya.

Seluruh ruang tamu sangat hening sekarang, Adeline Qiao mendorong James Yun sedikit ke depan, kemudian duduk di seberang James Yun, “Ada apa denganmu dan Jennie?”

“Tidak ada apa-apa.” Jawab James Yun.

Adeline Qiao tahu bahwa James Yun tidak ingin mengatakannya, dia juga tidak akan memaksanya, “Baiklah! Kedatangan kalian adalah sebuah kehormatan bagi kami, kalau begitu tolong jangan cemberut terus dan membuat aku dan Thiago malu.”

James Yun tersenyum, “Apa yang terjadi dengan Jennie dan Howard?”

“Tentu saja lamaran, apa kamu tidak melihatnya?” Adeline Qiao sengaja menjawab demikian, dia tahu James Yun sedang berpura-pura tidak peduli, sebenarnya di dalam hatinya ia sangat peduli, jika tidak maka insiden tangan licin barusan tidak akan terjadi.

Alis James Yun berkerut, “Apa kalian wanita memang suka memaksakan keadaan?”

“Siapa yang memaksakan keadaan? Ketika seseorang memaksakan keadaan, maka itu berarti dia tidak punya pilihan lain lagi.” Jawab Adeline Qiao.

James Yun tidak menjawab kata-kata Adeline Qiao, dia telah gagal dalam hal percintaan, sehingga tidak mengeluarkan pendapatnya sama sekali.

Ini adalah kali pertama Adeline Qiao melihat James Yun yang tidak percaya diri seperti ini, “James, sebenarnya aku lebih suka kamu yang dulu, yang berani mengambil keputusan dalam kondisi yang sulit, kamu yang sekarang terlihat sedikit murung.”

James Yun menatap Adeline Qiao, “Aku bukan James Yun lagi.”

“Aku tahu sekarang kamu adalah James Xia, tapi kamu belum mengumumkannya, jadi sekarang kamu masih James Yun!”

“Adeline, aku tiba-tiba menyadari mulutmu ini semakin pandai bicara setelah bersama Thiago.”

Adeline Qiao tersenyum, “Aku akan membuatkanmu teh.”

Setelah berjalan beberapa langkah, Adeline Qiao kembali menoleh melihat James Yun, “James, jangan lewatkan kebahagiaan yang ada di depan mata! Selain itu, mengapa orang yang sudah bisa berjalan masih tetap mau duduk di kursi roda? Coba kamu pikirkan alasannya baik-baik!”

James Yun tertegun, Adeline Qiao ternyata sangat mengerti dirinya, tak di sangka Adeline Qiao yang dulu tak berperasaan, sekarang menjadi sangat peka.

Makan malam di mulai tepat waktu.

Kali ini Mary membawa semuanya makan malam di halaman belakang, dengan begitu semua orang dapat lebih rileks. Ia mempersiapkan barbekyu, berbagai macam hidangan dengan berbagai macam rasa, membuat hal ini sangat mirip dengan prasmanan buffet di luar sana.

Mary menuangkan segelas alkohol pada semua orang kecuali Adeline Qiao, kemudian mengangkat gelasnya ke atas dan berkata, “Terima kasih atas kehadiran kalian semua, hari ini aku mengumpulkan kalian semua atas nama kakak dan adik, meskipun masih ada beberapa orang yang tidak hadir, tapi aku tetap berterima kasi pada kalian semua. Sekarang aku akan mengajukan permintaan, yaitu nanti ketika ulang tahun kakak dan adik yang pertama, kalian semua harus hadir.”

“Nenek, kamu sudah sibuk seharian, cepat duduk!” ucap Adeline Qiao.

“Sudah lama sekali tidak makan bersama seperti ini.” Mary mendesah sedih, “Joline sudah di Amerika, bagaimana keadaannya sekarang, ya?”

Thiago Huo mengambilkan sepotong ayam untuk Mary, “Tenanglah! Dia akan baik-baik saja, di sana ada Jordan yang menjaganya.”

Harry Xia mengangkat kelopak matanya dan menatap Thiago Huo, kali ini Thiago Huo kembali ingin mendorong Joline Yun ke Jordan itu. Dulu Steve Xiang, sekarang Jordan. Harry Xia benar-benar tidak mengerti mengapa sebenarnya Thiago Huo tidak menyukainya!

“Semuanya makan sebanyak mungkin, tidak boleh ada yang tersisa. Aku dan Adeline sudah menyiapkannya seharian ini.” Mary memerintahkan semua orang.

Howard Qin terus mengambilkan Jennie Jian berbagai hidangan, “Jennie, makan ini! Kamu harus makan banyak!”

Jennie Jian menganggukkan kepala, “Hmm, terima kasih!”

Sedangkan James Yun yang duduk di depan mereka merasa makanannya hambar, apa Howard Qin serius? James Yun tiba-tiba merasa marah dan membanting sendoknya ke atas meja.

Melihat hal ini, Adeline Qiao dan Thiago Huo saling menatap, tapi Thiago Huo menggelengkan kepalanya mengisyaratkan Adeline Qiao untuk tidak mengatakan apa-apa.

Mary segera menyadari keadaan yang aneh ini, sepertinya ada sesuatu di antara beberapa anak ini, dia tersenyum, kemudian memulai aksinya tanpa menimbulkan kecurigaan orang-orang, “Jennie, kamu harus banyak makan iga andalanku ini, Howard mendekatlah, tolong ambilkan untuk Jennie.”

“Baik.” Tentu saja Howard Qin menuruti apa yang diperintahkannya.

Adeline Qiao dan Thiago Huo tahu rencana Mary, orang lain yang tidak tahu juga mengikutin rencana Mary, Colton Huo melihat istrinya dalam diam, lalu menunduk meneruskan makannya.

Melihat Thiago Huo dan Adeline Qiao tidak menghentikannya, Mary tahu bahwa mereka mendukung aksinya ini, jadi dia bebas melanjutkan rencananya.

“Howard, mengapa aku merasa kamu menyimpan ketertarikan pada Jennie?” Mary berpura-pura tidak tahu.

Howard tertawa, “Ya, aku melamarnya tadi sore, dan dia malah mengira aku sedang bercanda, sungguh menyedihkan.”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu