Mr Huo’s Sweetpie - Bab 385 Tidak Boleh Melepaskannya Sekalipun Harus Mati

Jennie Jian menghampiri James Yun, yang juga ikut berdiri.

Ketika dia baru saja ingin membantu Jennie Jian menarik kursinya, Jennie Jian tiba-tiba berkata,"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

Tangan James Yun juga langsung tertegun ketika mendengar ucapannya. Dia kini masih benar-benar ingin menjaga jarak dari dirinya sendiri, pada saat perlahan menarik tangannya, dia juga melihat Jennie Jian sudah terlebih dahulu duduk.

Ketika teringat kembali saat-saat dimana kakinya mengalami gangguan, dia selalu menjaga dirinya sendiri terlebih dahulu, lalu dia duduk terakhir setiap kali pergi keluar untuk makan. Sekarang semuanya telah berubah, dia tidak perlu menjaga dirinya, dan dia tidak perlu orang lain menjaganya. Hari-hari itu sepertinya baru saja berlalu tidak lama.

Ketika melihat James Yun masih berdiri, Jennie Jian menatapnya dan berkata,"Mengapa kamu tidak duduk?"

James Yun mengangguk, lalu duduk,"Apa yang ingin kamu minum?"

“Aku hanya akan memesan segelas susu saja,”jawab Jennie Jian.

Ketika mendengar ucapan Jennie Jian, James Yun benar-benar menyadari bahwa kebiasaan konsumsinya juga sudah mengalami perubahan. Dia sebelumnya tidak suka minum susu, sehingga biasanya memesan jus atau sejenisnya ketika pergi keluar. Dia kini sudah menjadi sangat berbeda.

“Apakah kamu masih minum kopi?” Jennie Jian menatap secangkir kopi yang sudah dingin di depan hadapan James Yun.

“Mengapa tidak meminumnya?” Jawab James Yun. "Rasa kopi sebenarnya cukup enak."

“Benarkah?” Jennie Jian tidak tahu mengapa dia tiba-tiba berbicara mengenai kopi, dia diam-diam merasa bahwa James Yun seharusnya tidak boleh minum kopi.

James Yun sebenarnya merasa sedikit senang di dalam hati, lagipula, saat ini, dia masih secara tidak langsung mengetahui kebiasaannya yang tidak minum kopi di masa lalu. Dia tadi hanya tidak sengaja ingin memesan secangkir kopi.

Setelah itu, mereka berdua terus terdiam, mereka hanya terus duduk dengan diam. Lalu baru mulai berbincang sampai pelayan membawakan susu untuk Jennie Jian.

Kali ini, Jennie Jian yang terlebih dahulu bertanya,"James Yun, apa yang ingin kamu katakan kepadaku?"

“Sejujurnya, aku tidak tahu harus mulai dari mana,”ucap James Yun mengisenginya. James Yun awalnya memiliki banyak sekali hal yang ingin ia katakan dan pertanyakan, tetapi ketika dia tiba di sini, banyak sekali hal yang benar-benar tidak dapat ia tuturkan.

Jennie Jian tidak tahu hubungan seperti apa yang dia miliki dengan James Yun di masa lalu, tetapi dia ingat Howard Qin pernah mengungkit beberapa kalimat, yaitu James Yun menolaknya pada saat itu. Tetapi karena dia kehilangan ingatannya, dia tidak ingat percakapan yang terjadi diantara dia dan James Yun.

“James Yun, aku ingin bertanya, apakah aku benar-benar bersamamu pada awalnya?” Jennie Jian langsung bertanya, dia juga merasa sudah tidak perlu berbasa-basi lagi.

James Yun tersenyum kusut, lalu berpikir bahwa dirinya sekarang benar-benar berbicara dengan sangat berterus terang, Jennie Jian yang dulu umumnya berbicara dengan bijaksana. Sambil menatap sepasang matanya yang sedang menunggu jawabannya sendiri, James Yun akhirnya menjawab,"Tidak terhitung benar-benar bersama."

Jennie Jian mengedipkan matanya, jika memang demikian, maka hubungannya dengan James Yun seharusnya tidak terlalu mendalam. “Jadi, situasi seperti apa itu?"

“Apakah ini sejenis hubungan yang tidak pernah terputusan?” Jennie Jian menambahkan satu kalimat.

“Iya, kamu kemudian terlebih dahulu menyatakan perasaanmu.” James Yun lanjut berkata,"Namun, setelah itu......"

Saat mendengar ucapan James Yun, Jennie Jian pun dapat memahami kondisi selanjutnya secara garis besar. Setelah memperjelasn hubungannya, ia pun merasa canggung. Maka, saat itu James Yun langsung menyingkir,"Aku paham. Keadaan dirimu dengan aku di masa lalu adalah kedaan yang serupa seperti saat ini. Jadi, apa lagi yang ingin kamu katakan padaku sekarang?"

James Yun menatap Jennie Jian dan berbicara dengan serius: “Aku ingin bersamamu.” Setelah selesai berbicara, James Yun juga merasakan bahwa jantungnya berdetak semakin cepat, ini adalah hal yang belum pernah dia alami sebelumnya.

Namun, dalam sekejap, James Yun melihat Jennie Jian menggelengkan kepalanya,"Aku sudah menikah dengan Howard Qin, aku tidak akan bersamamu."

Penolakan yang sangat jelas ini membuat James Yun sepertinya baru saja mendengar suara hatinya yang hancur berkeping-keping. Jennie Jian menolaknya dengan sangat jelas, tanpa menyisihkan sedikitpun kesempatan. Dia sekarang sudah mengerti bagaimana perasaannya ketika dia menolaknya. Pada saat itu, dia sendiri bahkan berbicara dengan menggunakan kata-kata yang lebih menyakitkan.

Dia berkata bahwa dirinya adalah seorang wanita yang sudah pernah bercerai, mengatakan dirinya memiliki latar belakang yang buruk, bahkan mengatakan bahwa dia tidak memiliki sedikitpun perasaan terhadap dirinya. Padahal, pada saat itu, dia menuturkan semua ucapan itu sambil menahan perasaan sakit hatinya. Karena dia khawatir dirinya tidak akan bisa berdiri, dia tidak ingin Jennie Jian memikul beban ini.

Namun, semuanya sekarang sudah terlambat, dia juga tidak akan pernah kembali lagi ke sisinya. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru, dan juga orang yang dia cintai. Semuanya sudah terlambat, ketika dia tahu apa yang dia inginkan, orang itu sudah tidak menunggunya di sana lagi.

“Jennie Jian, sepertinya aku berhutang sebuah permintaan maaf padamu!” ucap James Yun.

“Semua orang membuat kesalahan,”jawab Jennie Jian. Bahkan, Jennie Jian juga bisa merasakan bahwa kata-kata kejam yang diucapkan James Yun kepadanya sebelumnya mungkin tidak keluar dari hatinya. "Kamu akan menemukan kebahagiaanmu sendiri."

James Yun menertawai dirinya sendiri,"Apakah mungkin? Sebenarnya, aku juga sudah pernah menyia-nyiakannya dua kali. Aku kira tidak akan ada kesempatan ketiga lagi!"

Jennie Jian tersenyum,"Kamu terlalu pesimis. Jika ada yang ketiga kalinya, maka kamu harus menggenggamnya dengan erat, tidak boleh melepaskannya sekalipun kamu mati! Kebahagiaan terkadang dapat lolos dengan mudah dari celah-celah jarimu, jadi ini adalah hal yang harus kamu perhatikan!"

Ketika mendengar perkataan Jennie Jian, James Yun merasa sedikit terkejut, dia ternyata berusaha untuk menyemangati dirinya seperti ini,"Siapa yang menyampaikan semua ini kepadamu?"

"Howard Qin! Dia sebelumnya memberitahuku demikian."

Tatapan James Yun terlihat sedikit terluka, tapi ucapan Howard Qin ini memang benar, jangan lepaskan cinta yang sesungguhnya ketika sudah mendapatkannya! Ketika Thiago Huo mempertahankan Adeline Qiao seperti ini, dia ternyata menyingkirkan keberuntungannya.

Segelas susu telah habis, Jennie Jian juga melihat bahwa sudah tiba waktunya dia harus pulang. Jika tidak, Howard Qin pasti tidak akan bisa duduk dengan tenang, pikirannya teringat kembali ketika ia hendak keluar, teringat kembali akan ekspresinya itu. "James Yun, aku juga sudah seharusnya pulang."

“Apakah kamu mengkhawatirkan Howard Qin?” James Yun dapat membayangkan ekspresi gelisah Howard Qin saat ini.

“Iya!” Jennie Jian menganggukkan kepalanya. Lalu, merapikan tasnya.

"Aku akan mengantarmu pulang! Ini mungkin adalah yang terakhir kalinya, aku juga sudah siap-siap untuk kembali ke Kota A."

Jennie Jian kali ini tidak menolak. Dia akan segera pulang, jadi biarkan dia mengantarnya pulang sekali ini.

Mereka berdua berjalan keluar dari kafe bersama-sama, James Yun kemudian bertanya, "Ke mana arahnya? Apakah perlu taksi?"

“Tidak, jaraknya sangat dekat dari sini. Setelah melewati jalan utama di seberang, kita hanya perlu berbelok sekali, lalu sampai,”jawab Jennie Jian.

James Yun juga berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang bagus, setidaknya dia dan dia bisa berkomunikasi dengannya sedikit lebih lama.

Langkah Jennie Jian tidak terlalu cepat, James Yun juga berusaha keras untuk menyesuaikannya. James Yun tidak tahu apakah dia sedang menyesuaikan diri dengannya atau ini memanglah kecepatannya. Dia berjalan perlahan seperti ini seperti jala santai,"Jennie Jian, apakah kamu berencana untuk tinggal di sini bersama dengan Howard Qin?"

"Benar! Aku akan berada di tempat Howard Qin berada."

“Apakah kamu berencana untuk pulang dan menemui kerabatmu?” James Yun sebenarnya tidak sengaja mengungkit mengenai keluarga Jennie Jian. Namun, kalimat ini langsung membuat Jennie Jian menghentikan langkah kakinya dalam sekejap. Dia menatap James Yun dengan ragu,"Apakah aku masih mempunyai keluarga?"

James Yun mengangguk,"Punya, tetapi mereka semua tinggal di pedesaan."

Ketika mendengar ucapan James Yun, beberapa gambar samar muncul di dalam pikiran Jennie Jian, beberapa dialog yang tidak enak didengar juga mengiang di telinganya.

Mereka berdua hanya berdiri di pinggir jalan dan saling menunggu, sebuah mobil sport melaju dengan cepat darikejauhan, sepertinya kehilangan kendali, dan langsung terbang ke arah tempat mereka berdiri.

"Hati-hati!"

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu