Mr Huo’s Sweetpie - Bab 227 Maaf Kali Ini Aku Tidak Bisa Menyetujuinya

Adeline Qiao mengangkat kepalanya, kebetulan telah mampu melihat tamu yang masuk ke dalam.

Seketika, Adeline Qiao pun tertegun, sama sekali tidak menyangka dia akan datang ke sini sendiri.

Joline Yun melihat Adeline Qiao. "Tante, aku naik ke atas untuk panggil Paman."

"Baik." Adeline Qiao menganggukkan kepala.

Adeline Qiao berjalan ke hadapan Agung Xia. "Paman Xia, silahkan duduk."

Agung Xia dengan teliti mengamati Adeline Qiao, saat melihatnya sekarang, Agung Xia benar-benar sudah mulai mampu melihat perutnya yang menggembung.

"Adeline, kamu sudah hamil?" Agung Xia tiba-tiba bertanya.

Adeline Qiao tidak menyembunyikannya, sebenarnya, asalkan orang lain melihatnya dengan teliti, semuanya pasti akan mampu menyadarinya, karena perutnya sudah mulai mengalami perubahan. "Benar!"

"Selamat untukmu!"

Adeline Qiao tersenyum, lalu mengatakan ucapan terima kasih.

Dulu saat James Yun menikah dengan sang wanita, hatinya merasa mereka berdua memang tidaklah serasi. Berkat hubungannya dengan Harry Xia, Agung Xia telah mengenal Adeline Qiao dari begitu awal, dan dia sangat memahami watak gadis ini.

Dulu dia mengira anak tertua memang menyukainya, makanya dia tidak begitu menghalangi hal ini. Tidak disangka tiba-tiba muncul masalah seperti itu di tengah jalan, dan Adeline Qiao tiba-tiba menikah dengan James Yun. Sekarang setelah berputar-putar, dia malah sudah menikah dengan orang lain lagi.

Agung Xia merasa lucu saat memikirkan hal ini, hubungan Adeline Qiao dengan Keluarga Xia dan Keluarga Yun benar-benar tidak dangkal. Meskipun dia sekarang telah menikah dengan Thiago Huo, tapi Thiago Huo sebenarnya merupakan putranya John Yun, dan Adeline Qiao tetap saja telah memasuki Keluarga Yun. Hal tentang jodoh sungguh begitu unik.

Adeline Qiao merasa tatapan mata Agung Xia saat melihatnya terasa sedikit aneh. "Paman Xia, ada apa denganmu?"

Agung Xia menggelengkan kepala. "Aku tidak kenapa-napa."

"Silahkan duduk." Adeline Qiao mempersilahkan Agung Xia untuk duduk.

Saat Agung Xia baru saja duduk, Thiago Huo langsung turun dari lantai atas.

Adeline Qiao sudah menduga Agung Xia datang hari ini adalah untuk mencari Thiago Huo. "Kalian berbincang-bincanglah. Aku naik ke atas dulu."

Thiago Huo tahu Adeline Qiao begitu pengertian, memberikan ruang dan waktu untuk mereka agar bisa berbicara berduaan. "Kamu sendiri berhati-hatilah."

Adeline Qiao menganggukkan kepala, "Aku akan berhati-hati."

Agung Xia melihat Adeline Qiao yang naik ke atas secara perlahan-lahan, rasa suka terhadapnya semakin bertambah. Ternyata memang merupakan seseorang yang mengerti terhadap keadaan, seorang wanita memang seharusnya seperti itu, mengerti kapan harus maju dan mundur.

"CEO Huo telah menikahi seorang istri yang baik." Agung Xia menyanjungnya.

Thiago Huo berkata. "Memang benar! Adeline Qiao merupakan seorang istri yang baik, aku juga sangat menghargainya. Ada beberapa orang yang tidak bisa dimiliki kembali setelah melewatkannya."

Setelah mendengar ucapan Thiago Huo ini, Agung Xia merasa ada maksud yang tersirat dalam ucapannya. James Yun memang tidak menghargainya dengan baik-baik, kalau dulu James Yun bisa menghargainya, maka hari ini dia tidak akan menempuh jalan yang memutar.

Thiago Huo menuangkan teh kepada Agung Xia dengan tangannya sendiri, "Walikota Xia, silahkan minum teh."

"Terima kasih!" Agung Xia menerima teh yang diseduhkan Thiago Huo.

Setelah mencicipinya sejenak, Agung Xia menganggukkan kepala. "Teh ini memang bagus."

"Walikota Xia, hari ini datang untuk mencariku?" Thiago Huo tidak mencoba merayunya dengan bertele-tele, melainkan langsung berkata terus terang.

Agung Xia menganggukkan kepala, karena Thiago Huo sendiri sudah begitu terus terang, dia pun tidak akan bertele-tele lagi. "Benar. Aku hari ini datang mencarimu memang karena ada suatu masalah."

"Silahkan katakan."

Agung Xia benar-benar tidak tahu harus bagaimana memulai perkataannya saat menghadapi sikap Thiago Huo yang terus terang seperti ini, karena hal ini memang sedikit sulit untuk diucapkan.

Thiago Huo telah menyadari kesulitan Agung Xia, "Walikota Xia, katakan saja langsung."

"Sebelum aku datang ke sini, Keluarga Yun telah meneleponku, menyuruhku memikirkan cara untuk menyelamatkan Lindsay." Agung Xia akhirnya mengatakannya juga. "Aku tadi telah pergi mencari tahu masalah ini, video itu diberikan oleh CEO Huo bukan?"

Thiago Huo menurunkan pandangan matanya, Agung Xia tidak mampu mengerti ekspresi matanya saat ini dengan jelas, dan hanya bisa menunggu perkataannya. Masalah ini pada dasarnya merupakan masalah di antara Thiago Huo dan Lindsay Mo, dia tidak enak hati untuk ikut campur. Apalagi dia semalam baru saja membantu mengatasi masalah di antara Jason Yun dan Lindsay Mo, kalau hari ini kembali menangani masalah Lindsay Mo, ini bukanlah sebuah hal yang baik baginya. Mungkin saja kesannya yang telah dipertahankan selama bertahun-tahun ini akan hancur.

Suasana di ruang tamu pun menjadi hening dalam seketika, mereka berdua terus tidak bersuara.

Agung Xia terpaksa mengambil cangkir teh tadi untuk diminum, dia tahu seharusnya tidak datang mencari Thiago Huo untuk membahas hal ini, tapi dia sekarang telah didesak hingga kehabisan cara. Keluarga Yun akan meneleponnya setiap 5 menit sekali.

Saat ini, Thiago Huo yang telah berdiam sejenak mulai bersuara. "Maksud Walikota Xia adalah menginginkanku untuk tidak mempermasalahkan hal ini? Dan tidak memperhitungkan hal ini lagi?"

Agung Xia sebenarnya tidak bermaksud seperti itu, dia hanya berharap agar Thiago Huo bisa memberikan sebuah sikap yang benar. "Bukan! Aku hanya berharap agar CEO Huo bisa memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk bisa saling berkompromi. Lindsay ini sekarang merupakan Nyonya Muda Keluarga Yun, jika sampai hal ini tersebar keluar, maka akan berpengaruh buruk terhadap kesan kalian."

Thiago Huo mengerti terhadap maksud Agung Xia, tidak lain adalah berharap agar dirinya bisa melepaskan Lindsay Mo. Dengan begini, orang Keluarga Yun tidak akan mengganggunya lagi, dan dia pun tidak perlu mendapat ancaman lagi.

"Walikota Xia, sepertinya hal ini tidak mampu kulakukan. Lindsay telah melakukan kesalahan, maka sudah seharusnya dia menerima hukuman ."

Kemudian Agung Huo mengambil inisiatif untuk berkata. "CEO Huo, benar-benar sudah tidak bisa dikompromikan lagi?"

"Benar." Thiago Huo menganggukkan kepala, "Semalam Walikota Xia telah membantu mereka sekali, kali ini mohon maaf aku tidak bisa menyetujuinya!"

Agung Xia tetap tidak menyerah, kembali berkata: "CEO Huo, hal ini sungguh sudah tidak bisa dipertimbangkan lagi?"

"Hmm!" Sikap Thiago Huo sangat tegas.

Agung Xia merasa dirinya yang telah bekerja di bidang pemerintahan begitu lama ini, sekarang baru pertama kalinya menemui orang yang tidak bisa dibujuk secara lembut maupun kasar seperti Thiago Huo ini. Dan kebetulan orang seperti inilah yang tidak mudah untuk ditangani.

Thiago Huo mulai menuangkan teh untuk dirinya sendiri. "Sebenarnya Walikota Xia tidak perlu seperti ini. Ada beberapa hal yang sebaiknya kita serahkan saja pada hukum."

Agung Xia menahan diri untuk tidak bersuara, karena hanya akan membuat suasana semakin memanas jika terus membicarakannya.

Thiago Huo meletakkan cangkir kosong, lalu melihat Agung Xia dan berkata: "Aku rasa Walikota Xia mengambil resiko sebesar ini untuk melakukan hal ini karena tidak ingin membuat identitas James terbongkar. Kamu telah diancam oleh anggota Keluarga Yun, benar bukan?"

Karena masalah yang dipusingkannya telah berhasil ditebak Thiago Huo, jantung Agung Xia berdebar kencang. Semua tebakannya ini memang tepat. Dia tidak memberikan tanggapan apapun tentang identitas James Yun. Ada beberapa hal yang memang telah ditakdirkan semenjak hari kelahiran James Yun.

Thiago Huo mampu menyadarinya, Agung Xia sebenarnya khawatir identitas James Yun akan terbongkar. "Walikota Xia, apa maksud sikapmu ini?"

"CEO Huo, aku tidak akan berbohong padamu. Aku sekarang......" Agung Xia mulai menyatakan sikapnya, dia sendiri juga sangat tak berdaya!

Thiago Huo lanjut berkata. "Kalau Walikota Xia selalu merasa terdesak di berbagai segi karena rahasia itu, maka jarak kematianmu tidak akan begitu lama lagi, kamu akan segera tumbang."

Setelah dikatai oleh Thiago Huo seperti ini, Agung Xia langsung mengerti, dan seakan-akan mulai mampu melihat nasib dia ke depannya yang tidak akan lama lagi.

"Walikota Xia, kamu boleh membantu mereka sekali, tapi kamu tidak boleh membantu mereka terus-menerus." Thiago Huo berkata. "James adalah putramu, apakah mengakui hal ini sangat sulit?"

Agung Xia dari awal sudah menduga orang seperti Thiago Huo ini tidak mudah dihadapinya, tapi tidak disangka dia malah memahami keadaan hingga tahap seperti ini.

"CEO Huo, apa maksudmu ini?"

Thiago Huo tersenyum. "Maksudku adalah menyuruhmu membawa James pulang ke Keluarga Xia. Sekarang Joe dan Quin pasti sedang memikirkan cara untuk membereskannya. Lagipula membawa pulang James untuk diakui oleh leluhur pun sebenarnya bukanlah sebuah hal yang sangat sulit, untuk apa sampai dikekang oleh Keluarga Yun demi hal seperti ini."

Agung Xia sekarang baru mengerti maksud dari perkataan Harry Xia waktu itu. Tekad Thiago Huo ini sangat kuat, bukanlah sebuah level yang bisa dimiliki oleh semua orang!

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu