Mr Huo’s Sweetpie - Bab 54 Apa Ini Termasuk Sehati

Adeline melihat Thiago memberi dia tatapan yang yakin.

Dia membuka ponsel, kemudian mengangkat telepon, "Halo."

"Adeline, akhirnya kamu angkat telepon juga!" Nada Felix tidak begitu baik.

Adeline tidak menjawab, hanya menunggu perkataan Felix.

"Besok kamu membawa sahammu datang ke perusahaan."

Setelah mendengar masalah ini, tubuh Adeline menjadi kaku. Apakah dia ingin mengambil kembali saham ini?

Thiago juga bisa merasakan perunbahan Adeline, kelihatannya Felix sudah melakukan tindakan.

Thiago memegang bahu Adeline, lalu memberi dia bujukan. Saat ini dia mungkin perlu bujukan ini!

Adeline bisa merasakan semangat yang diberi Thiago, jadi dia berkata, "Kenapa?"

"Tidak kenapa-kenapa, saham Senco Corp ini memang pemberian aku." Kata Felix dengan alami.

Adeline langsung menolak, "Itu adalah saham ibu."

"Adeline, jangan lupa kamu masih bermarga Qiao."

"Aku tidak akan pergi."

"Baik sekali, kamu tunggu saja akibatnya! Jangan mengira kamu sekarang ada pria sudah sangat hebat, jika dibandingkan dengan Keluarga Yun, masih beda jauh." Ancaman Felix.

Adeline langsung marah, dia tidak mengijinkan ada orang yang menjelekkan Thiago. Dalam hatinya Thiago adalah pria yang sempurna.

"Dia sangat baik!"

"Adeline, sekarang kamu sudah punya kemampuan ya?"

Setelah melihat kondisi seperti ini, Thiago mengambil ponsel Adeline, lalu dengan tenang berkata, "Dirut Qiao, jangan karena masalah Senco Corp mengganggu Adeline lagi. Seharusnya kamu masih ingat, kamu pernah katakan kamu tidak ada putri seperti ini. Sekarang terjadi sesuatu, lalu kamu ingin dia menanggung kesalahanmu? Apakah ini sangat adil?"

Setelah mendengar suara pria ini, suara Felix menjadi keras, "Siapa kamu? Apa kamu ada hak mengatur masalah keluargaku?"

Thiago tersenyum, "Aku merasa kamu akan dengan cepat tahu siapa aku."

Selesai mengatakan ini, Thiago menutup telepon.

"Maaf." Tadi Adeline sudah mendengar perkataan Felix terhadap Thiago.

Thiago mengelus kepala Adeline, "Diantara kita tidak perlu mengatakan kata ini."

Thiago memeluk Adeline dan terus berjalan ke depan. Tetapi Adeline tidak tahu apa yang ingin dilakukan Felix, "Thiago, kenapa ayahku menginginkan sahamku?"

Thiago melihat ke depan, lalu dengan senyum menjawab, "Apa kamu hari ini tidak melihat berita?"

Adeline menggelengkan kepala, hari ini dia terus meneliti makanan, sama sekali tidak ada waktu melihat yang lain.

"Kalau begitu nanti sampai rumah, kamu ada waktu baru lihat."

Adeline sangat penasaran, sepertinya Thiago sudah tahu hal ini, jadi kenapa dia tidak langsung memberitahunya?

"Ada beberapa hal yang perlu kamu pahami." Kata Thiago.

Adeline mentapa Thiago, "Kenapa kamu tahu apa yang aku pikirkan?"

"Apakah ini termasuk sehati?" Thiago bertanya kembali.

Kembali ke rumah.

Adeline membuka laptopnya, kemudian melihat berita hari ini. Benar ada berita Senco Corp.

Selesai melihat berita ini, Adeline bersandar di kursi. Menghadapi masalah yang bahaya seperti ini, Felix baru teringat dengan dirinya. Sekarang dia jelas-jelas ingin merebut sahamnya.

Thiago masuk ke dalam kamar, "Adeline, sudah boleh mandi."

Adeline menjawab iya, tatapan tetap berada dilaptop.

Thiago berjalan ke samping Adeline, kemuidan melihat berita yang dilaptop. Dia langsung menutup berita ini, "Jangan lihat lagi."

Setelah mencium wangi sabun Thiago, Adeline merasa kegelisahan itu langsung hilang.

"Thiago, aku harus bagaimana mengurus hal ini?"

Melihat ekspresi Adeline yang serius ini, Thiago langsung bersandar di meja, kemudian menundukkan kepala melihat Adeline, "Apakah kamu ingin mendengar pendapat aku?"

"Iya! Bagaimanapun Senco Corp ada usaha ibuku." Adeline menganggukkan kepala.

"Apa kamu ingin melindungi Senco Corp?"

Adeline berpikir sejenak, kemudian dengan ragu menganggukkan kepala.

Thiago memegang kepala Adeline, "Aku tidak menyarankan kamu sekarang melindungi Senco Corp, karena bukanlah keputusan yang pintar."

Adeline mengedipkan mata, tetapi tidak tahu kenapa dia bisa percaya pada Thiago.

"Kenapa?"

"Menurutku saham Felix sudah terambil setengah, jadi dia sudah kehilangan pemegang saham terbesar di Senco Corp. Pemegang saham yang lain akan menjual saham mereka dan beberapa saat ada satu perusahan yang berencana membeli saham Senco Corp."

Adeline terkejut, tidak menyangka Thiago bisa mengetahui hal ini. Sebelumnya dia pernah mendengar Darren membahas hal ini tetapi tidak disangka saham Felix bisa terbagi.

Adeline mengerutkan dahi, "Kalau begitu siapa yang mengambil saham ayahku?"

"Keluarga Yun."

Adeline melotot mata, "Keluarga Yun? Kenapa mereka melakukan hal ini?"

Thiago tidak akan memberitahu kenyataan ini pada Adeline. "Aku tidak tahu jelas, aku dengar-dengar Jason akan menjadi CEO Senco Corp."

Wajah Adeline langsung pucat, kenapa bisa berubah menjadi seperti ini. Seharusnya di saat ini Keluarga Yun tidak ikut campur hal ini. Untuk apa mereka melakukan hal ini?

"Baiklah, sudah sangat malam. Selesai mandi sudah bisa tidur."

Adeline dengan wajah penasaran melihatnya, "Thiago, kenapa kamu bisa tahu hal ini?"

"Kabar internal dunia bisnis."

Adeline tidak bertanya banyak tentang kabar internal dunia bisnis ini, hanya berkata, "Thiago, menurutmu aku harus bagaimana mungurus sahamku?"

Thiago tertawa, wanita ini benar-benar berencana bertanya sampai selesai.

"Felix sudah menelepon kamu, maka selanjutnya orang Keluarga Yun akan menelepon kamu."

Adeline menggelengkan kepala, "Tidak akan! Orang Keluarga Yun tidak akan menelepon. Sekarang mereka sudah tahu tentang perceraian aku dengan James, tidak mungkin menelepon aku lagi!"

Thiago dengan ekspresi yakin, "Mungkin saja, sampai saat itu aku akan mendengar jawabanmu."

Tebakan Thiago benar, saat Adeline ingin mengambil baju untuk pergi ke kamar mandi.

Jason menelepon ke sini.

Adeline memegang ponsel, lalu melihat Thiago dengan tenang berbaring di tempat tidur melihat laporan. Apakah dia ini dewa? Kenapa bisa tahu duluan?

Perkataan dia benar, orang Keluarga Yun benar-benar menelepon.

"Halo......"

"Adeline, ini aku Jason."

"Iya."

Jason langsung berkata, "Apa besok kamu ada waktu? Aku ingin mengundang kamu makan."

Adeline melihat ke arah Thiago, ingin bertanya pendapatnya tetapi Thiago hanya memberikan dia senyuman.

Adeline mengerutkan dahi, apa maksudnya? Dirinya merasa IQnya tidak cukup.

"Ayahku tadi menelepon aku, agar aku besok ke perusahaan." Adeline mengatakan alasan.

Setelah Jason mendengar perkataan ini, dia bergegas berkata, "Adeline, aku merasa kamu seharusnya bertemu denganku dulu, baru ke sana. Bagaimanapun sekarang Senco Corp sudah banyak kekurangan, apakah kedatanganmu bisa merubah sesuatu?"

Setelah Adeline mendengar perkataan ini, dia baru memahami apa yang terjadi. Jason ingin dari tempatnya mendapatkan saham Senco Corp atau orang yang ingin membeli Senco Corp adalah Jason?

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu