Mr Huo’s Sweetpie - Bab 270 Kamu Datang Mentertawaiku

Kemudian.

Thiago Huo membuka file semua orang dan melihatnya.

John Yun meninggalkan saham Yun’s Corp kepada Jason Yun, ditambah sebuah vila kecil yang juga merupakan hadiah yang dia persiapkan untuk pernikahan Jason Yun sebelumnya, serta 10% dari harta keluarga Yun dan beberapa saham obligasi.

Bagian James Yun dan Jason Yun hampir sama, karena John Yun juga memberikan 10% saham Yun’s Corp kepada James Yun dengan pembagian alokasi lain yang sedikit lebih kecil dari Jason Yun.

John Yun juga memberikan Joline Yun sejumlah uang dan satu set perhiasan berharga untuk pernikahannya.

John Yunzhou juga memberikan 10% dari properti keluarga Yun dan juga real estat yang ditinggalkan oleh John Yun kepada Quin Fu.

Bagian lain yang tidak disebutkan semuanya diberikan kepada anak-anak Thiago Huo dan Adeline Qiao, jadi bagian terbesar ada di pihak Thiago Huo.

Thiago Huo mengumpulkan semua dokumen, dia akan mengeluarkannya pada waktu yang ditentukan., dia tidak menginginkan apa yang bukan miliknya, adapun rumah keluarga Yun yang telah direnovasi, Thiago Huo juga ingin menyerahkan kepada James Yun dan Joline Yun.

“Thiago!” Adeline Qiao berdiri di pintu ruang kerja.

Thiago Huo memandang Adeline Qiao, "Masuk."

Adeline Qiao melihat dokumen di atas meja sudah dibuka. "Kamu sudah membukanya?"

Thiago Huo mengangguk. "Ini atas permintaan Jason Yun, jadi aku membuka dan membacanya."

Adeline Qiao mengerti mengapa Thiago Huo melakukan ini, tersenyum dan berkata, "Iya, aku tahu."

Thiago Huo melihat perut Adeline Qiao, "Kita cari waktu pergi jalan-jalan."

Berpikir bahwa perut Adeline Qiao akan semakin membesar pasti tidak nyaman untuk bergerak. Oleh karena itu, dia ingin memenuhi janji sebelumnya, setelah urusan keluarga Yun selesai, dia akan mengajak Adeline Qiao pergi jalan-jalan, ini sebagai kompensasi Adeline Qiao untuk berbulan madu.

Adeline Qiao mendengar Thiago Huo, seperti tidak bercanda. "Sungguh mau pergi?"

"Tentu saja! Sudah ku katakan." Thiago Huo mengangguk.

Adeline Qiao tahu bahwa saat Thiago Huo membuat keputusan, tidak akan berubah, "Oke! Lalu apa yang harus ku persiapkan."

"Kamu tidak perlu mempersiapkan terlalu banyak." Kata Thiago Huo. "Kamu hanya perlu membawa apa yang dirimu sendiri perlukan, yang lain tidak perlu dipersiapkan."

"Kemana kita pergi?"

"Markas HD." Jawab Thiago Huo, sudah lama tidak kembali, aku ingin kembali melihat-lihat!

Adeline Qiao tersenyum. "Oke! masalah bisnis dan pribadi menjadi satu!"

Thiago Huo mengulurkan tangan mengelus hidung Adeline Qiao. "Iya."

Dalam beberapa hari berikutnya, Adeline Qiao bersiap untuk pergi ke Amerika Serikat. Dia pikir hanya dirinya dan Thiago Huo yang pergi, tetapi Jhony dan Howard Qin juga pergi bersama.

Kemudian, Adeline Qiao mengetahui bahwa akhir bulan akan ada rapat pemegang saham tahunan HD, semua orang di manajemen senior dan pemegang saham HD akan datang, seperti yang dirinya katakan, masalah bisnis dan pribadi benar-benar menjadi satu.

Pada hari Adeline Qiao mendapatkan visa, dia menerima telepon dari Chyntia Liu.

Pertama kali Adeline Qiao mendengar Chyntia Liu memohon kepada dirinya di telepon, sungguh tidak terbiasa, mendengar apa yang dikatakan Chyntia Liu, seluruh tubuhnya tidak nyaman, tenyata terjadi hal seperti ini.

“Adeline Qiao, tolong lihat Abigail, selamatkan adikmu! Oke?” Chyntia Liu terdengar tidak beradaya.

“Aku tidak ada hubungan dengannya. Bagaimana aku bisa membantumu?” Adeline Qiao merasa tidak nyaman.

Chyntia Liu segera menyampaikan tujuannya kepada Thiago Huo, berharap dia bisa membantu. Adeline Qiao juga tidak berani mengambil keputusan, "Aku hanya membantumu bertanya, aku tidak bisa melakukan yang lain."

Saat Adeline Qiao menelepon Thiago Huo, dia sudah tahu. "Aku sudah mendengarnya."

“Aku ingin...”

“Aku tahu apa yang ingin kamu katakan, aku akan mencari informasi dahulu.”Jawab Thiago Huo.

Thiago Huo menelepon Adeline Qiao dan memberi tahu apa yang telah dia pahami, Adeline Qiao benar-benar tidak menyangka menjadi seperti ini!

“Thiago, bisakah aku pergi menemuinya?” Adeline Qiao bertanya.

“Kamu tidak bisa pergi ke tempat itu.” Thiago Huo tidak memberikan kesempatan untuk negosiasi. Jika orang-orang di tempat itu mengila, mereka pasti lebih daripada pasien sakit jiwa.

Adeline Qiao ingin melihat Abigail Qiao, tetapi juga mempertimbangkan anaknya, bagaimanapun, di pusat rehabilitasi narkoba, ketika orang-orang itu mengila, lebih dari orang normal, setelah memikirkannya, Adeline Qiao memutuskan untuk mendengarkan Thiago Huo.

“Oke, aku tidak pergi.” Kata Adeline Qiao.

Setelah mendengar jawaban Adeline Qiao, akhirnya Thiago Huo menghela nafas lega.

Sore hari.

Thiago Huo tiba di pusat rehabilitasi narkoba pada waktu yang telah disepakati. Thiago Huo melihat orang-orang itu sangat aneh, bersyukur Adeline Qiao tidak ikut datang bersamanya, kalau tidak dia pasti akan takut.

Beberapa saat, Thiago Huo melihat Abigail Qiao, sekarang dia hanya tulang dan lapisan kulit, terlihat sangat kuyu dan matanya kusam. Bahkan saat melihat Thiago Huo datang, mata Abigail Qiao hanya berubah searah.

"Bagaimana kamu mengetahui hal ini."

“Ibumu sudah memberitahuku semua yang terjadi, jadi aku datang melihat.” Jawab Thiago Huo.

Abigail Qiao tiba-tiba tertawa. "Kamu datang untuk mentertawaiku!"

"Adeline Qiao yang memintaku datang."

"Thiago Huo, kamu pandai bersembunyi! Sekarang kamu melihatku seperti ini, kamu pasti sangat senang?"

"Aku hanya mendapat kesan tentang apa yang kamu lakukan."

Abigail Qiao tertawa mendengar kata-kata Thiago Huo, baginya dirinya hanya nama.

Thiago Huo menatap Abigail Qiao. "Mengapa kamu seperti ini?"

“Ini adalah urusanku, kamu tidak perlu ikut campur!” Nada suara Abigail Qiao sangat tidak baik.

Thiago Huo tahu apa yang dikatakan Abigail Qiao, mudah untuk keluar dari tempat ini. "Karena kamu tidak ingin ku bantu, maka aku tidak akan ikut campur."

“Adeline Qiao memintamu menemuiku, apa hanya untuk mentertawaiku?” Abigail Qiao menatap Thiago Huo, mengapa pria ini tidak bisa menjadi miliknya?

Thiago Huo melihat sikap Adeline Qiao, dia berdiri, sudah cukup melihatnya.

Abigail Qiao melihat Thiago Huo hendak pergi, merasa sedikit panik. "Kamu mau pergi?"

“Ya!” Thiago Huo mengangguk. "Menurutku sekarang kamu baik-baik saja, tinggal di sini juga merupakan hal yang sangat baik, tidak perlu khawatir tentang makanan dan penginapan, aku akan memberi tahu ibumu tidak perlu khawatir."

Thiago Huo melihat Adeline Qiao tidak berbicara, berkata: "Abigail Qiao, ini adalah karma akibat perbuatanmu, tidak perlu menyalahkan orang lain."

Abigail Qiao mendengar kata-kata Thiago Huo, menundukkan kepala, "Thiago Huo, aku dijebak!"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu