Mr Huo’s Sweetpie - Bab 233 Berada Dalam Tim Yang Sama

Lindsay Mo mengeluarkan sebuah kontrak dari dalam tasnya.

Ia meletakkannya di atas meja dan mendorongnya ke hadapan Abigail Qiao, “Ini kontrak kerjanya. Jika kau merasa tak ada masalah, segera tandatanganilah.”

Abigail Qiao membuka kontrak itu dan hanya membacanya sekilas, karena kurang tidur, ia juga tak membacanya dengan terlalu mendetail. Ia bahkan tak menyadari sebuah ketentuan di dalamnya, jika ia melanggar kontrak, ia harus membayar denda 5 juta.

Abigail Qiao hanya memperhatikan keuntungan-keuntungan yang akan didapatkannya, tampaknya cukup bagus, ia tak memperhatikan lagi bagian yang lainnya. “Apakah kau membawa bolpen?”

Lindsay Mo mengangguk, “Ini, kau sudah membaca semuanya dengan jelas?”

“Bukankah dimana-mana isi kontrak juga begitu-begitu saja? Kecuali kau hendak mencurangiku?” Abigail Qiao menatap Lindsay Mo, “Bahkan meskipun aku tak melakukannya, kau juga takkan mungkin membunuhku. Kuberitahu kau suatu hal, aku memang tidak punya bakat dalam hal lain, tapi kemampuanku dalam menggoda pria cukup lumayan. Kuharap kau bisa menjaga Tuan Muda Yun dengan baik.”

Ekspresi Lindsay Mo berubah, meskipun Abigail Qiao tidak begitu cerdas, tapi ia sangat pandai berbicara. Dan Lindsay Mo mempercayai apa yang dikatakannya ini! Melihatnya saat ini setiap hari berganti pasangan, dan para pria itu terus mengejarnya dan tak rela melepaskannya, sudah bisa terlihat sehebat apa kemampuannya. Maka saat barusan ia berkata akan menggoda Jason Yun, Lindsay Mo merasa agak khawatir.

Lindsay Mo menyerahkan bolpen pada Abigail Qiao, “Ini bolpennya, setelah kau menandatanganinya, kita akan berada dalam satu tim.”

“Lindsay Mo, semoga perkataanmu bisa dipercaya.”

Setelah menandatanganinya, Abigail Qiao menghempaskan bolpen itu ke atas meja. “Kutunggu kau memberitahukan waktu pastinya, aku kembali tidur dulu.”

“Baik.”

Lindsay Mo menatap Abigail Qiao berjalan pergi, ia tersenyum dan menutup kontrak itu, “Yang kuinginkan hanyalah 5 juta itu.”

Uang ini juga sangat penting baginya.

Saat Lindsay Mo tiba di hotel, Quin Fu juga telah tiba.

“Kau baru saja keluar?” tanya Quin Fu.

Lindsay Mo mengangguk, “Iya, pergi berjalan-jalan.”

Melihat penampilan Lindsay Mo yang berdandan dan mengenakan high heels, Quin Fu merasa jengkel, “Kau sebentar lagi akan menjadi ibu, kenapa masih berdandan dan mengenakan high heels? Tidakkah kau khawatir ini akan memberikan pengaruh buruk bagi anakmu?”

Lindsay Mo paling tak menyukai nasihat tradisional seperti ini, saat hamil tak boleh berdandan, harus mengenakan daster dan flat shoes, harus memperhatikan ini itu, sungguh merepotkan.

“Bu, apa hubungannya? Apakah seorang wanita tak boleh bebas menjadi dirinya sendiri? Kehamilan tak perlu mengubah gaya hidup, yang terpenting aku lebih memperhatikan kesehatan, sudah cukup.”

Quin Fu menjadi marah mendengar perkataan Lindsay Mo, “Lindsay Mo, sekarang ini bukan hanya untuk dirimu sendiri, aku menasihatimu demi kebaikanmu.”

“Bu, aku telah berkonsultasi ke dokter, sama sekali tak ada masalah denganku. Lihatlah para artis itu, meskipun sedang hamil, mereka tak mungkin tak berdandan saat syuting, juga masih menghadiri acara-acara dengan mengenakan high heels, buktinya mereka juga melahirkan bayi mereka dengan sehat,” Lindsay Mo merasa jengkel mendengar perkataan Quin Fu.

Lindsay Mo segera kembali ke kamar, tak ingin lanjut memperdebatkan masalah ini dengan Quin Fu.

Villa River Bay.

Thiago Huo sama sekali tak terkejut mendengar laporan Steve Xiang, mereka memang mampu melakukan hal ini. Ingin tinggal di hotel maka tinggal di hotel, mereka juga tak kekurangan uang.

“Boss, kita harus berhati-hati pada Lindsay Mo,” lanjut Steve Xiang, “Ia juga pergi menemui Abigail Qiao, entah apa yang akan dilakukannya.”

Thiago Huo mengangguk, “Baik.”

“Dan kabar dari Jhony, sepertinya masalah Agung Xia tak semudah itu untuk ditangani,” Steve Xiang menyampaikan pesan Jhony.

“Ia pasti telah mempersiapkannya sejak lama, kali ini kebetulan ia mendapatkan kesempatan,” jawab Thiago Huo. “Perintahkan ia untuk terus mengawasinya, jika ada sesuatu yang dilakukannya, segera laporkan padaku.”

“Baik.”

Thiago Huo tampak lelah, ia mencengkeram kepalanya dengan kedua tangannya, “Keluarlah dulu!”

Saat keluar, secara kebetulan Steve Xiang bertemu Adeline Qiao, “Nyonya.”

“Kalian sudah selesai berdiskusi?” tanya Adeline Qiao.

“Sudah, Nyonya,” jawab Steve Xiang, “Apakah anda hendak menemui boss?”

Adeline Qiao mengangguk, lalu berjalan naik sambil membawa teh yang baru saja dibuatnya. Akhir-akhir ini nafsu makan Thiago Huo kurang baik, ia tahu ini pasti karena ia merasa tertekan. Maka ia menyiapkan teh untuknya.

Mendengar suara ketukan pintu ruang baca, Thiago Huo mendongakkan kepala.

“Kenapa kau membawa begitu banyak barang,” Thiago Huo segera merangsek maju dan membantu membawakannya.

Adeline Qiao tersenyum dan berkata, “Takut kau kelaparan. Hari ini aku yang memasak, jadi kau harus mencobanya.”

Thiago Huo tersenyum, “Terima kasih, istriku. Lain kali jangan memasak sendiri.”

“Tak apa, aku merasa masih sanggup memasak sendiri.”

Thiago Huo meletakkan baki itu di atas meja, lalu menggenggam tangan Adeline Qiao, “Tanganmu dingin sekali!”

“Aku barusan mencuci piring,” jawab Adeline Qiao.

“Lain kali jangan melakukannya lagi,” kata Thiago Huo sambil mengerutkan kening.

Adeline Qiao tahu ia tak bisa membantahnya, maka ia mengangguk, “Baiklah.”

Adeline Qiao menemani Thiago Huo, menungguinya sampai ia selesai makan, baru akhirnya meninggalkan ruang baca, “Thiago, jangan sampai terlalu kelelahan.”

Adeline Qiao sangat ingin membantu Thiago Huo, saat ini sedang banyak masalah besar yang membuatnya tertekan. Tapi Thiago Huo tak ingin Adeline Qiao kelelahan, maka ia tak membiarkannya ikut membantunya. Maka kini satu-satunya hal yang bisa dilakukannya hanyalah memasakkan makanan untuknya dan mendukungnya!

Thiago Huo mengangguk, “Jangan khawatir.”

Malamnya.

Joline Yun pulang dengan kelelahan.

“Joline, kau sudah pulang.”

“Iya, nek, aku sudah pulang,” Joline Yun segera menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.

Mary tersenyum, “Kau sudah makan?”

“Belum.”

“Kalau begitu akan kuperintahkan Selvy Lin menyiapkan makanan untukmu.”

Joline Yun segera duduk dengan tegak, “Tak perlu! Aku sedang diet.”

Mendengar Joline Yun berkata ia sedang diet, Mary merasa keberatan, “Jangan seperti ini! Bukan begini cara diet yang benar, dan menurut nenek tubuhmu sudah proporsional, tidak perlu diet. Patuhlah pada nenek!”

Maka akhirnya karena perintah Mary, Joline Yun makan semangkok bubur.

Dua hari kemudian, hari diselenggarakannya acara. Hari ini, Joline Yun bangun pagi-pagi untuk bersiap-siap.

Melihat Joline Yun sedang bersiap untuk pergi, Thiago Huo berseru padanya, “Semangat!”

“Iya,” Joline Yun mengangguk, “Paman, aku pergi dulu.”

Steve Xiang mengantar Joline Yun ke tempat acara. “Nona Joline, setelah acaranya selesai, aku akan menjemput anda.”

“Baik.”

Begitu Steve Xiang pergi, Lindsay Mo dan Abigail Qiao tiba di tempat itu.

Abigail Qiao menatap panggung yang terletak tak jauh dari sana, dalam hati merasa sangat antusias. Saat itu demi James Yun, ia meninggalkan semua ini. Tapi pada akhirnya ia tak mendapatkan apapun, malah mendapatkan reputasi buruk.

Lindsay Mo juga bisa melihat antusiasme dalam ekspresi Abigail Qiao. Ia tersenyum, “Sudahkah kau melihat orang di atas panggung itu?”

Mendengar perkataan Lindsay Mo, Abigail Qiao segera menatap ke arah panggung. Dan ia melihat Joline Yun dan seorang desainer sedang berbincang di atas panggung.

Dalam hati Abigail Qiao bersumpah, “Joline Yun, hari ini aku akan mengalahkanmu.”

Lindsay Mo menepuk pundak Abigail Qiao, “Ayo, kubawa kau menemui desainernya.”

Pukul 7 malam. Acara yang bisa dibilang acara fashion show paling megah di Kota A ini dimulai tepat waktu.

Saat Joline Yun sedang menunggu di belakang panggung, ia melihat seorang desainer lain datang bersama modelnya. Dan Joline Yun mendapati wajahnya sangat familiar.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu