Mr Huo’s Sweetpie - Bab 214 Mengakui Aku Dari Keluarga Yun

Pada saat Joe menutup tabung oksigennya, mata John terbuka.

Hal ini membuat Jason sedikit melangkah mundur, “Kakek...”

Joe sendiri juga terkejut akan hal ini tetapi dengan segera dia kembali, “Pa, semua ini karena paksaanmu, kamu selalu pilih kasih dan mengapa kamu harus memilih William!”

John memutarkan kepalanya dan melihat, tatapan mata itu terlihat kacau, juga marah dan sayang, dia membuka mulutnya seperti sedang berkata sesuatu.

Jason yang melihat hal ini, dia hanya melangkah mundur hingga ke tembok, sambil berpikir harus melakukan apa?

John mengeluarkan tangannya seperti ingin menarik Joe, tetapi Joe menghempaskannya, John hanya bisa mengedipkan kedua matanya sambil mengelengkan kepalanya, setelah itu John perlahan menutup matanya dengan tangan yang telah di turunkan.

Lalu terdengar dering dari sebuah mesin yang tajam...

Joe dan Jason terkejut sambil menatap dengan bodoh.

“Pa, kakek....” Jason sangat khawatir bahkan tidak bisa menyelesaikan perkataannya.

Kepala Joe terasa memutih, “Pergi, segera pergi.”

Jason segera menjawab lalu pergi dengan cepat, setelah kedua orang ini pergi, ada sebuah bayangan yang keluar dari kegelapan, dengan tangan bergetar sambil menyimpan telepon genggamnya.

Dengan segera, ketika Harry mendapatkan kabar ini, dia mendapati jika John telah tiada, sambil menutup matanya lalu keluar dari kamar pasien sambil menghubungi Thiago tentang hal ini, tetapi Thiago sendiri tidak berkata apa, hanya menjawabnya, lalu kemudian Harry menghubungi James.

Villa River Bay.

Thiago meletakan teleponnya, dengan perlahan dia berjalan ke arah jendela, pada saat ini hatinya terasa tidak nyaman, karena dia melihat akhir yang seperti ini, putra dan cucunya sendiri menggunakan cara ini untuk mengantarkan kepergian dia.

Walaupun dirinya sendiri membencinya, tetapi semua rasa itu menghilang ketika dia pergi, dalam hidup ini dia telah mengambar sebuah kalimat tetapi dia juga berharap kepergiannya dengan tenang, pada saat ini dia berharap ibu dapat menjemputnya, lalu tiba disana dan hidup dengan baik disana!

Adeline memasuki ruang buku lalu melihat Thiago yang berdiri di depan jendela, punggungnya terlihat sedih dengan perlahan dia berjalan lalu memeluk Thiago dari belakang, “Thiago...”

Thiago memegang tangan Adeline, sambil memutarkan tubuhnya lalu membawa Adeline kedalam dekapannya, “Adeline, dia telah pergi.”

Sebenarnya dia dapat menebaknya, tetapi ketika mendengar langsung dia berkata, hatinya ikut bergetar, John pergi begitu saja, hari itu adalah pertemuan terakhir mereka.

Thiago memeluk Adelin dengan erat, tanpa berkata apapun, Adeline sendiri tahu jika dia pasti terluka, “Thiago, kamu masih memiliki aku.”

Thiago yang mendengar perkataan ini semakin memeluk Adeline dengan erat, benar dirinya masih memiliki Adeline!

Joline menangis di depan pintu, “Paman... kakek, dia...” Sambil memegang telepon genggam, sepertinya James yang menghubungi dia.

Thiago melepaskan Adeline, matanya terlihat memerah, lalu mengangguk kearah Joline, “Iya...”

Joline semakin menangis, “Pada saat itu ketika kakek berbicara kepadaku, aku merasa dia seperti sedang mengucapkan kata terakhir, tidak disangka dia sungguh...”

Adeline menyeka air matanya, “Ayo kita kerumah sakit!”

Ketika mereka tiba, James tiba terlebih dulu, Joline datang memeluknya, “Kakak ke 2!”

James memeluk Joline sambil menghiburnya, “Jangan menangis.”

“Kakek, pergi dengan tiba-tiba.” Joline menjawab, “Kemarin ketika aku datang dia masih baik-baik saja.”

James menaikan kepalanya melihat kearah Thiago, lalu melihat Thiago berada di depan pintu pasien, ada beberapa pemikiran yang tidak baik, dan pada saat ini semua ini menjadi sirna, setelah ini dia adalah orang membawa keluarga Yun dan Yun’s Corp.

Adelin mengikuti Thiago dan dia memegang tangan Thiago dengan erat, pada saat ini walaupun Thiago tidak berekspresi, tetapi Adelin dapat merasakan kesedihan yang berada di dalam hatinya, dia tidak pernah mengatakannya.

Pada saat ini Quin tiba, dia juga terlihat bingung melihat orang yang berdiri di depan pintu, dengan segera dia menghampiri, dan dapat terlihat dia datang dengan terburu-buru, juga dengan rambut yang berantakan, begitu juga dengan pakaiannya.

Quin melihat semua ekspresi semua orang, hatinya mengerti dan pada saat ini John telah tiada.

Quin melihat ke sekeliling, dia tidak melihat Joe ataupun Jason, sambil mengerutkan dahinya, kedua orang ini sungguh tidak ada disini.

“Nyonya Yun, bagaimana dengan pemakaman tuan besar, bagaimana kamu akan mengurusnya?” Harry bertanya kepada Quin.

Quin merasa bingung, “Hal ini harus aku yang mengurusnya?”

“Putra tuan Yun tidak ada disini, dan pihak rumah sakit sedang menunggu keputusanmu.”

Quin yang mendengar ini, mengangkat kepalanya sambil melihat Thiago yang berada di depan pintu, lalu dia menunjuk, “Orang itu juga putranya tuan muda, kamu dapat menanyakan hal ini kepadanya, aku yang seorang perempuan bisa melakukan apa?”

Semua orang disini dapat mendengar jika Quin sedang menghindari tugasnya, seketika semua orang melihat kearahnya, Quin sendiri seperti merasa jika dia salah dalam berbicara, dengan wajah canggung di menundukan kepalanya tanpa berkata lagi.

Thiago sungguh merasa jika keluarga Yun ini sangat egois! Dengan dingin dia menatap Quin, “Nyonya Yun, pada saat ini kamu baru mengakui jika aku ini adalah bagian dari keluarga Yun? Kenapa hal-hal baik tidak pernah disisakan untukku?”

Quin tidak berkata lagi, dia hanya dengan diam berdiri disana, melihat Quin yang seperti ini, tatapan mata Thiago semakin dingin, “Nyonya Yun, setelah mengurus pemakaman tuan besar, maka urusan keluarga Yun dan Yun’s Corp harus diselesaikan.”

Quin yang mendengar ini, menaikan kepalanya sambil melihat Thiago, perkataan ini seperti ingin mengusir mereka?

James dan Joline yang melihat ini, dengan tatapan tidak percaya melihat kearah Quin.

“Ma, kamu sungguh membuat aku kecewa.” Joline dengan sakit hati berkata.

Quin membuka mulutnya lalu berkata kepada Joline : “Kamu mengerti apa?”

“Aku tidak mengerti?” Joline yang mendengar ini hatinya terasa sangat sakit.

James menarik tangannya Joline, agar dia tidak terus berbicara lalu berkata, “Jangan berkata lagi.”

Quin melihat James, “James, apapun urusan keluarga Yun, jangan terlalu di urus.”

Perkataan ini memang tidak ada kejelasannya, tetapi maksudnya adalah dia bukanlah keluarga Yun!

Mendengar perkataan Quin, Harry menatap James dan sebenarnya dia tidak bisa menahan semua ini, karena keputusan ayah pada saat itu, membuat dia tersakiti di keluarga Yun.

Harry yang mengingat ini hatinya terasa tidak nyaman, adiknya di jahati begitu saja disini, dan baru saja dia ingin berkata, terdengan Thiago berkata, “Kelak urusan keluarga Yun akan di urus oleh James!”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu