Mr Huo’s Sweetpie - Bab 58 Sepertinya Pernah Mendengar Nama Ini.

Suasana di ruang tamu tiba-tiba menjadi sedikit aneh.

Joe Yun yang berbicara lebih dahlu. "Thiago Huo tidak benar-benar mengatakan sesuatu kepada James Yun bukan?"

“Kurasa tidak.” Quin Fu menggelengkan kepalanya. Jika dia mengatakan sesuatu, James Yun pasti tidak akan seperti ini.

"Ibu, sekarang kita tidak bisa meremehkan James Yun. Meskipun Kakek tidak mengizinkan dia kembali ke perusahaan, kita harus mencegahnya dirinya berhubungan dengan Thiago Huo secara pribadi." Jason Yun mengerutkan kening. Dia tidak menginginkan harta yang akan dia peroleh di rebut oleh dua orang luar itu.

Quin Fu mengangguk. "Benar!"

Tentu saja dia tahu soal ini. Mungkin Thiago Huo benar-benar akan berkerja sama dengan James Yun, orang luar itu ingin mengambil kekayaan Keluarga Yun.

"Apa yang harus kita lakukan?"

Joe Yun merasa ragu sejenak sebelum berkata, "Aku telah mengirim seseorang untuk mengawasi pergerakan Thiago Huo. Dia telah kembali ke Kota A dan tidak mungkin baginya untuk tetap diam."

“Baiklah.” Quin Fu mengangguk. Joe Yun yang memimpin pertempuran, jadi dia bisa fokus untuk menyelidiki urusan Thiago Huo.

Jason Yun sangat kesal, beraninya James Yun sudah berhubungan dengan Thiago Huo. Dia meremas tangannya dengan erat, jantungnya berdetak dengan kencang.

Hari berikutnya.

James Yun meminta orang mengirim pesan pada Felix Qiao.

Felix Qiao yang menerima pesan itu, tekanan darahnya menjadi meningkat, dia hampir muntah darah. "Adeline Qiao, kamu ternyata sangat hebat!"

Chyntia Liu yang membantu Abigail Qiao keluar dari kamar, melihat Felix Qiao menekan dadanya dengan tangannya. Dia menjadi panik. "Tuan Qiao, ada apa denganmu?"

"Berikan aku obat."

Chyntia Liu dengan panik pergi mencari obat Felix Qiao.

“Ini, minum obatnya dulu.” chyntia Liu membantu agar nafas Felix Qiao lebih lancar dengan tangannya.

Abigail Qiao juga berjalan ke arah Felix Qiao dan bertanya dengan panik, "Ayah, apakah kamu baik-baik saja?"

“Aku baik-baik saja.” Felix Qiao menjawabnya dengan lemah.

Chyntia Liu melihat bahwa Felix Qiao sepertinya sudah pulih, dia menjadi lega. "Apa yang terjadi denganmu? Mengapa tekanan darahmu tiba-tiba naik?"

“Adeline Qiao benar-benar menjual sahamnya.” Felix Qiao memejamkan matanya dan bersandar di sofa.

Chyntia Liu merasa tidak bisa mempercayainya, "Adeline Qiao menjual sahamnya?"

"Betul!"

Abigail Qiao memandang Felix Qiao seolah-olah dia seketika semakin tua. Pertama-tama, wanita tua dari Keluarga Yun memaksanya untuk menandatangani sertifikat penyerahan hak saham dan sekarang si jalang Adeline Qiao telah menjual satu-satunya saham yang bisa menyelamatkan Senco Corp.

Ketika Chyntia Liu tersadar kembali, dia langsung mengutuk wanita itu, segala macam kutukan yang tidak menyenangkan keluar dari mulutnya.

Felix Qiao membuka matanya, "Baiklah, kamu juga harus hemat energi. Kalian pergi ke rumah sakit dulu."

Abigail Qiao menyentuh perutnya dan membuat keputusan di dalam hatinya. Dia harus mengembalikan semua yang hilang dari Adeline Qiao sepuluh kali lipat! Dia tidak akan pernah membiarkan Adeline Qiao begitu saja. Karena dia Keluarga Qiao menjadi seperti ini.

"Ayah, jangan khawatir! Kita pasti akan mendapatkan kembali semua milik kita."

Felix Qiao mengulurkan tangan dan memegang Abigail Qiao. "Abigail, Ayah, minta maaf padamu! Ayah tidak melindungimu kali ini. Jangan salahkan Ayah! Ayah tidak berguna sehingga dapat menjadi seperti ini."

Mendengar kata-kata Felix Qiao, Abigail Qiao menangis. Dia memegang tangan Felix Qiao erat-erat dengan kedua tangannya. "Ayah, Ayah sangat baik padaku, aku selalu ingat itu. Ayah, kedepannya aku akan mendengarkan kata-kata Ayah."

“Baiklah!” Felix Qiao mengangguk. "Ayah sekarang hanya punya kamu sebagai anak perempuanku."

“Ayah, aku pasti akan bangkit.” Abigail Qiao menangis. "Aku tidak akan membiarkan mereka menginjak-injak Keluarga Qiao kita lagi."

Mendengar kata-kata Abigail Qiao, Felix Qiao mengangguk lega. "Putriku benar-benar sudah dewasa. Sangat bagus!"

Chyntia Liu yang berada di samping juga berteriak, "Tuan Qiao, kita pasti akan menjadi lebih baik, jadi jangan terlalu banyak berpikir. Mungkin saja kita masih punya cara yang lain? Keluarga Yun dan kita terikat bersama sekarang. Mereka seharusnya tidak ingin melihat Senco Corp hancur, Yun's Corp mereka juga akan kehilangan sebagian."

Felix Qiao mengangguk, "Kalau begitu kalian pergilah ke rumah sakit, jangan tunda lagi."

"Kalau begitu kamu kembalilah ke kamarmu dan beristirahat."

"Baik!"

Setelah Chyntia Liu dan Abigail Qiao pergi, Felix Qiao masih memegang ponselnya untuk menghubungi Adeline Qiao.

Tapi Adeline Qiao tidak pernah menjawab teleponnya, hal ini membuat Felix Qiao merasa marah dan melempar ponselnya.

"Adeline Qiao, apakah kamu mencoba memaksaku? Kalau begitu mari kita lihat!"

Ponsel Adeline Qiao di atur dengan silent mode, dia sedang melakukan wawancara saat ini.

Howard Qin melihat CV Adeline Qiao dan terus mengajukan pertanyaan. Adeline Qiao juga menjawab dengan serius satu persatu.

Howard Qin melepas kacamatanya, Adeline Qiao memiliki kemampuan kerja yang baik. Tapi dia tetap harus mempertimbangkannya. Wanita biasa seperti dia, memiliki titik apa sehingga dapat menarik perhatian Thiago Huo yang dingin itu.

“Manajer Qin.” Adeline Qiao sudah menjawabnya, tapi pria itu tidak menjawab dirinya.

Howard Qin terbatuk untuk menyembunyikan rasa malunya. "Oh, tidak apa-apa."

Nyatanya, Thiago Huo sudah mengatur posisi untuk Adeline Qiao. Tapi dia khawatir Adeline Qiao akan berpikir terlalu banyak sebelum Adeline Qiao melaksanakan prosesnya.

“Nona Qiao, bekerja di sini sebenarnya lebih bebas. Aku hanya punya satu syarat, yaitu menyelesaikan tugas tepat waktu dan berkualitas, yang lainnya terserah padamu.” Howard Qin melanjutkannya.

Adeline Qiao mendengarkannya dengan cermat, lalu mengangguk, "Baiklah."

Kemudian Howard Qin menyerahkan beberapa map kepada Adeline Qiao, "Kamu harus membiasakan diri dengan informasi bisnis dari perusahaan-perusahaan ini. Perusahaan kita ada di kantor pusat, sekarang kita hanyalah sebuah perusahaan kecil, tetapi secara bertahap kita akan menjadi semakin besar di masa depan dan menjadi kantor pusat yang berada di Kota A."

Adeline Qiao sedikit mengangguk, membalik-balikkan data di tangannya dan melihatnya sekilas data HD Corp, dulu dia pernah mendengar bahwa perusahaan ini telah menjadi perusahaan multinasional dalam waktu yang singkat dan telah mendirikan cabang di berbagai negara, tetapi tidak menyangka perusahaan ini mencakup begitu banyak bidang.

Ini sangat mengejutkan, mau tidak mau dia merasa kagum pada boss besar perusahaan ini. Ketika Adeline Qiao melihat nama bossnya, dia hanya melihat nama dengan bahasa Inggris William. Sepertinya dia pernah mendengar nama ini, tapi dimana? Sekarang dia tidak bisa mengingatnya.

Melihat Adeline Qiao menanggapinya dengan serius, Howard Qin dengan ragu bertanya, "Apakah kamu punya pertanyaan?"

“Tidak ada,” jawab Adeline Qiao. "Aku akan membacanya dengan serius nanti."

"Sangat bagus! Tempatmu ada di sana, ada nama di atasnya, jika ada hal lain kamu bisa memanggilku." Howard Qin mengangguk.

Tampaknya Adeline Qiao bukanlah orang yang memiliki banyak masalah. Dia pikir Adeline Qiao akan bertanya tentang situasi Thiago Huo, tapi dia tidak melakukannya.

Adeline Qiao berdiri, "Baik!"

Adeline Qiao kembali setelah berjalan dua langkah. "Manajer Qin, bolehkah aku meminta tolong padamu?"

Howard Qin mengangkat alisnya, minta tolong? Dia tidak bisa menahan hal ini.

"Katakanlah."

“Thiago berkata hari ini untuk membicarakan hal kerjasama. Jika kamu nanti pergi dengan Thiago, ingatkan dia untuk makan. Aku mohon!” Adeline Qiao merasa tidak enak saat mengucapkan kata-kata ini.

Howard Qin seketika juga tertegun, kemudian tersadar kembali. Membuat keberanian yang besar, bagaimana mungkin dia menyuruh bossnya untuk makan.

"Nona Qiao, ini kamu meminta diriku..." Dia tidak bisa melakukannya!

"Meskipun Thiago tidak memberi tahuku apa pekerjaannya sebenarnya. Tapi aku dapat melihat bahwa dia sangat sibuk, karena kamu dan dia memiliki hubungan sebagai teman, makanya aku meminta tolong padamu, aku rasa dia akan mendengar perkataan mu."

Adeline Qiao merasa kasihan pada Thiago Huo, karena dia selalu mengingat apa yang dikatakan Thiago Huo hari itu, makan hanyalah alat untuk bertahan hidup baginya. Dan lagi dirinya tidak mungkin bisa bersamanya setiap hari, jadi dia baru terpikirkan untuk meminta tolong pada Howard Qin.

Howard Qin memiliki garis hitam di dahinya, sedikit merasa takut, "Apakah kamu benar-benar tidak tahu apa pekerjaan Thiago Huo? Tidak tahu sedikitpun?"

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu