Mr Huo’s Sweetpie - Bab 387 Tidak Ingin Membelakangi Rasa Bersalah Ini

Di rumah sakit.

Howard Qin dan Jennie Jian terus menunggu kabar di luar ruang pemeriksaan. Jennie Jian juga terlihat khawatir. Dia benar-benar tidak ingin sesuatu terjadi kepada James Yun, jika tidak, dia pasti tidak akan bisa melepas diri dari rasa bersalah. Kalau bukan karena James Yun yang kali ini sudah melindunginya, bagaimana keadaannya sekarang!

Howard Qin mengulurkan tangan dan memegang tangan Jennie Jian, lalu berkata dengan suara rendah,"Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja."

“Lalu, bagaimana jika terjadi sesuatu?” Jennie Jian langsung bertanya pada Howard Qin dan masih saja merasa tidak tenang. Dia teringat kembali bagaimana James Yun mengertakkan giginya dan melewati semuanya, dia tidak ingin melihat gambaran seperti itu lagi. Karena benar-benar terlalu menyakitkan.

Howard Qin juga menyadari keanehan Jennie Jian, dari sejak ia bertemu dengannya sampai sekarang, dia telah memberikan sejenis perasaan yang berbeda, emosinya juga berbeda. Ketika melihatnya merasa tidak tenang dan mengkhawatirkan James Yun, Howard Qin juga seakan-akan merasa melihat Jennie Jian lebih dari setahun yang lalu, Jennie Jian yang sanggup berkorban demi James Yun.

Ketika memikirkan hal ini, Howard Qin merasakan sakit di hatinya, dia juga mengerutkan alisnya. Dia menggenggam erat tangan Jennie Jian tanpa dia sadari, lalu berpikir bahwa dia tidak bisa membiarkan Jennie Jian meninggalkannya saat ini! Tidak peduli bagaimanapun perasaan mereka, dia hanya akan mengakui satu hal, yaitu Jennie Jian adalah istrinya.

Saat ini, Thiago Huo dan yang lainnya juga sudah tiba di rumah sakit.

“Bagaimana situasinya?”Tanya Thiago Huo.

Howard Qin melirik ke arah Thiago Huo, lalu berkata,"Masih belum jelas, Smith masih belum keluar."

Jennie Jian melihat orang yang berdiri di depannya dan merasa sangat bersalah. "Maaf! Ini semua terjadi karena aku!"

Tentu saja tidak ada orang yang akan menyalahkan Jennie Jian, mereka hanya merasa bahwa James Yun yang bersedia melakukannya. Mereka juga sesungguhnya berharap agar kakinya tidak bermasalah. Jika tidak, dia mungkin saja tidak seberuntung terakhir kali ataupun kemungkinan adanya keajaiban.

Jennie Jian melihat ekspresi semua orang yang sedang khawatir, dia pun merasa semakin gugup. Dia bahkan terus-menerus berdoa di dalam hati! Dia tidak ingin berhutang budi pada James Yun, dia juga tidak ingin menghadapi Howard Qin dengan membelakangi semua rasa bersalah ini. Ini juga tidak adil bagi Howard Qin.

Howard Qin mengulurkan tangan dan menarik Jennie Jian ke dalam pelukannya,"Jangan khawatir, aku di sini."

Jennie Jian menundukkan kepalanya di dalam pelukan Howard Qin, dia menggenggam erat pakaian Howard Qin, hingga akhirnya mengiyakannya setelah waktu berlalu cukup lama! Dia percaya pada Howard Qin, selama ada dirinya, dia tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Dia pasti akan menggantikannya dalam memikirkannya, dia hanya perlu menunggu dengan tenang saja.

Setelah setengah jam berlalu, Smith pun berjalan keluar dari ruang pemeriksaan. Thiago Huo langsung bertanya,"Ada apa?"

“Tulangnya tidak terluka, hanya sarafnya yang tertarik. Lebih baik berhati-hati dan tidak bergerak selama dua hari ini,”jawab Smith. "Lebih direkomendasikan untuk dirawat di rumah sakit. Dengan demikian, akan ada orang yang khusus merawatnya, hal ini akan cukup berdampat untuk membantu situasinya."

Thiago Huo terlebih dahulu menjawab,"Ok! Kita akan mengikuti perkataanmu."

“Ternyata kakinya terluka sangat parah, benar-benar ajaib jika dia bisa kembali berdiri.” Smith juga merasa terkejut! Jika dia masih bisa berdiri dalam situasi yang begitu serius, maka benar-benar sungguh ajaib.

“Betul, proses pemeriksaan kembalinya juga berlangsung sangat sulit,”jawab Harry Xia. "Untung saja ada orang yang selalu berada di sisinya dan mendukungnya pada saat itu! Kalau tidak, kita tidak akan bisa melihat James Yun seperti ini lagi hari ini."

Tubuh Jennie Jian langsung menegang, setiap kata yang diucapkan Harry Xia terasa seperti sebuah ketukan palu kecil yang mengetuk hatinya, setiap kata-katanya itu membuatnya merasa tidak nyaman. Dia mengulurkan tangannya dan memeluk Howard Qin dengan erat, seakan-akan menangkap sepotong kayu yang sedang mengapung di lautan.

“Tidak apa-apa.” Howard Qin perlahan menepuk punggung Jennie Jian. Kondisi James Yun tidak mengalami masalah yang terlalu besar, jadi dia pun membawa Jennie Jian pulang. Tempat ini memang sedikit menekan, juga membuat orang-orang merasa tidak nyaman.

Howard Qin melirik Thiago Huo,"Jika James Yun memang baik-baik saja, aku dan Jennie akan pulang terlebih dulu. Dia juga sudah ketakutan hari ini, aku ingin membawa Jennie pulang untuk beristirahat terlebih dulu."

Thiago Huo menganggukkan kepalanya,"Baik! Hati-hati di jalan."

“Nyonya Qin, mohon menetap di sini!” Smith menghentikan Jennie Jian,"Ada obat yang lupa kamu ambil ketika kamu keluar dari rumah sakit, mohon ikuti aku untuk pergi mengambilnya."

Howard Qin melepaskan Jennie Jian, lalu menatap Smith dan berkata,"Aku akan pergi denganmu untuk mengambilnya."

"Jennie, tunggu aku di sini, aku akan segera kembali."

“Baik!” Jennie Jian menganggukkan kepalanya.

Howard Qin mengikuti Smith pergi ke kantor dan langsung mengambil obatnya tanpa berbasa-basi,"Mana obatnya, cepat berikan padaku."

“Howard, jangan terlalu tergesa-gesa. Kebetulan ada yang juga ingin kusampaikan kepadamu.” Smith menatap Howard Qin dan menyuruhnya duduk untuk membicarakannya, tetapi Howard Qin menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa meninggalkan Jennie Jian sednriain terlalu lama, kalau tidak, dia akan sembarangan berpikir.

Smith juga tidak memaksa Howard Qin untuk duduk, dia sendiri kemudianduduk dan berkata, "Situasi Nyonya saat ini mungkin sedang terganggu dan teringat akan masa lalu. Aku juga baru saja mendengar dari Tuan Yun, kedua kakinya terluka berat karena dia juga pernah mengalami kecelakaan akibat mobil yang tidak terkendali di masa lalu."

“Ya, tapi apa hubungannya dengan Jennie?” Howard Qin benar-benar tidak ingin memikirkan konsekuensinya.

"Nyonya mungkin sudah teringat kembali akan masa lalu,"jawab Smith. "Tuan Yun juga baru saja menjelaskan beberapa kondisi kepadaku. Dia berkata bahwa Nyonya mengingat jelas nama panggilannya, bahkan cara untuk meredakan rasa sakitnya. Jadi......"

Ketika Howard Qin mendengar hal ini, dia sudah tidak ingin terus mendengarnya lagi Dia tahu apa arti dari ingatan Jennie Jian yang pulih, dia mungkin saja meninggalkannya karena ini. Tapi tidak peduli bagiamanapun situasinya kali ini, dia tidak akan melepaskannya begitu saja.

“Berikan obatnya kepadaku,”lanjut Howard Qin.

Smith menghela nafasnya, lalu juga memberikan obatnya kepada Howard Qin,"Ini adalah beberapa pil nutrisi, kamu harus mengingatkan Nyonya untuk memakannya sehari sekali. Ini juga akan membantunya menjaga tubuhnya. Jika kalian ingin mempunyai anak, maka kalian harus memperhatikannya!"

Howard Qin menggenggam erat botol obat yang berada dalam genggamannya,"Baik."

Setelah kembali ke luar ruang pemeriksaan, Howard Qin melihat Adeline Qiao duduk di samping Jennie Jian, sepertinya dia juga sedang menghiburnya. Howard Qin berjalan beberapa langkah dengan perasaan berat, dia tidak berani memperlihatkan ekspresi di wajahnya dengan semudah itu,"Jennie, obatnya sudah di ambil. Kita akan pamit terlebih dahulu."

Ketika Jennie Jian mengangkat kepalanya, Howard Qin sudah berada di depannya. Howard Qin menjongkok,"Apakah kamu merasa tidak nyaman?"

“Tidak,”Jennie Jian menggelengkan kepalanya. "Aku juga ingin pulang."

Howard Qin mengulurkan tangannya dan menarik Jennie Jian untuk beranjak berdiri dari kursi, ketika melihat penampilan Jennie Jian yang tak bertenaga, Howard Qin sengaja berbicara dengan santai,"Sepertinya kamu terlihat perlu digendong pulang?"

“Iya, betul!” Jennie Jian juga mengangguk dengan jujur.

Howard Qin tersenyum, membungkuk, dan langsung menggendong Jennie Jian,"Istriku, ayo kita pulang."

Mereka berdua mengabaikan ekspresi orang lain dan meninggalkan rumah sakit sambil menunjukkan kemesraan mereka. Namun, Thiago Huo dapat melihat bahwa Howard Qin dan Jennie Jian sebenarnya hanya berpura-pura santai, mereka seharusnya merasa tidak nyaman. Meskipun tidak jelas apa yang baru saja dikatakan Smith kepada Howard Qin, namun dapat dilihat bahwa perasaan Howard Qin sedikit memberat.

Adeline Qiao melihat Thiago Huo yang mengerutkan alisnya, dia melangkah maju dan memegangnya, lalu berkata,"Thiago, ada apa denganmu?"

“Tidak apa-apa,”Thiago Huo juga menatap Adeline Qiao dengan lega.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu