Mr Huo’s Sweetpie - Bab 236 Tak Layak Disebut Manusia

Tiba-tiba, pintu toilet ditendang hingga terbuka.

Dua orang pria berdiri di mulut pintu, dan mereka terkejut saat melihat keadaan di dalam toilet. Bau amis darah juga tercium di dalam ruangan itu.

Saat Harry Xia dan Nelson Xiang melihat Joline Yun berbaring di tengah genangan darah dengan kondisi hampir telanjang, dengan terkejut mereka segera menatap yang lainnya dengan tatapan penuh amarah.

“Apa yang kalian lakukan!” seru Harry Xia sambil melangkah maju.

Nelson Xiang ikut masuk dan segera membereskan orang-orang itu.

Harry Xia melepaskan mantel yang dikenakannya dan dengan lembut menutupi tubuh Joline Yun, lalu memeluknya.

Ia menatap luka di tangannya, juga di dahinya, dan ia merasa sangat pedih. Suaranya menjadi parau, “Joline Yun, apakah kau baik-baik saja?”

Joline Yun mulai kehilangan kesadaran, ia hanya terus bergumam, “Paman, tolong aku...”

Harry Xia memeluk Joline Yun dengan erat, “Sudah, tak apa, ada kami di sini.”

Nelson Xiang mengikat Abigail Qiao dan melemparkannya ke hadapan ketiga pria itu, sambil mengerutkan kening ia menatap Harry Xia yang memeluk Joline Yun. “Dokter Xia, segera bawa Nona Joline ke rumah sakit.”

Begitu mendengar perkataan Nelson Xiang, Harry Xia segera bertindak. Ia mengangkat Joline Yun, “Bertahanlah, kami akan segera membawamu ke rumah sakit.”

Saat Harry Xia yang sedang menggendong Joline Yun keluar dari pintu, kebetulan Adeline Qiao baru tiba di depan pintu. Saat ia melihat Harry Xia menggendong Joline Yun yang sedang berlumuran darah, matanya terbelalak, ia hampir tak bisa mempercayai apa yang sedang terjadi di hadapannya.

“Joline...” suara Adeline Qiao bergetar, apa yang terjadi padanya?

Saat melihat darah yang mengalir dari tangan Joline Yun, Adeline Qiao berusaha menahan rasa mualnya dan menyentuh tangan Joline Yun, ia hanya bisa merasakan betapa dinginnya tangannya.

“Adeline, aku akan segera membawanya ke rumah sakit. Aku takut ia akan kehilangan terlalu banyak darah,” kata Harry Xia dengan nafas terengah-engah.

Adeline Qiao mengangguk, “Cepatlah.”

Saat ini tampaknya Joline Yun mulai sadar, ia mengenali suara Adeline Qiao, “Bibi...”

“Iya ini aku, jangan khawatir. Takkan terjadi apa-apa lagi padamu,” kata Adeline Qiao sambil menggenggam tangan Joline Yun.

Harry Xia menatap keadaan Joline Yun dengan panik, “Adeline, kita tak boleh berlama-lama.”

“Iya!” Adeline Qiao mengangguk, “Joline, sekarang kami akan mengantarmu ke rumah sakit, bertahanlah.”

Harry Xia berjalan keluar dari toilet sambil menggendong Joline Yun. Di ujung koridor, tampak Thiago Huo dan Steve Xiang bergegas menghampiri.

Saat melihat Harry Xia menggendong Joline Yun, Thiago Huo sangat terkejut, tapi dengan cepat menyembunyikan ekspresinya, “Steve Xiang, antar mereka ke rumah sakit, segera!”

Steve Xiang mengerutkan kening, “Baik!”

Harry Xia mengangguk ke arah Thiago Huo lalu bergegas mengikuti Steve Xiang menuruni tangga.

Thiago Huo segera menghampiri Adeline Qiao, ekspresinya tampak sangat khawatir. “Kau tak apa?”

Adeline Qiao masih merasa shock, pandangannya kosong, seolah ia merasa sangat ketakutan melihat kejadian ini.

“Thiago...” Adeline Qiao mengulurkan tangannya untuk memeluk lengan Thiago Huo.

Saat melihat tangan Adeline Qiao berlumuran darah, Thiago Huo menjadi panik, “Kenapa tanganmu? Terlukakah?”

Adeline Qiao menggeleng, “Ini darah Joline,” Adeline Qiao menatap Thiago Huo, air matanya terus mengalir, “Thiago, takkan terjadi apa-apa pada Joline kan?”

Thiago Huo memeluk Adeline Qiao dan berkata dengan tegas, “Tenanglah, ia pasti baik-baik saja!”

“Benarkah?” Adeline Qiao masih merasa cemas.

Tiba-tiba terdengar suara Abigail Qiao, “Joline Yun, mati saja kau!”

Mendengar suara Abigail Qiao, Adeline Qiao melepaskan pelukan Thiago Huo dan menatap Abigail Qiao dengan penuh amarah, “Apakah kau masih mempunyai hati nurani? Bisanya kau melakukan hal seperti ini!”

Abigail Qiao tersenyum, “Kak, akulah adikmu. Memangnya Joline siapa! Ia sendirilah yang menyebabkan semua ini, ia tak bisa menyalahkan orang lain!”

Melihat Abigail Qiao sama sekali tak merasa bersalah, Adeline Qiao mengepalkan tinjunya, “Abigail Qiao, ini salahmu!”

“Adeline Qiao, kau tak berhak menyalahkanku!” seru Abigail Qiao.

Adeline Qiao berjalan menghampiri Abigail Qiao, “Aku memang tak berhak menceramahimu, maka aku akan memberimu pelajaran dengan cara lain.”

“Haha...” Abigail Qiao tertawa, “Adeline Qiao, kau tampak sangat mengintimidasi sekarang, bagus! Setelah menjadi istri CEO, kau kini berubah!”

Adeline Qiao menampar Abigail Qiao sekali, “Abigail Qiao, aku menamparmu untuk Joline! Sebagai bibi Joline, aku harus membalasmu deminya.”

Tangan Abigail Qiao terikat, maka ia tak bisa membalas. Dan saat melihat kejadian ini, Nelson Xiang segera maju dan menekan Abigail Qiao agar tak bisa bergerak.

Adeline Qiao kembali menampar Abigail Qiao untuk kedua kalinya, “Kali ini, aku menamparmu untuk diriku sendiri! Kau bisa berbuat seperti ini, kau tak layak disebut manusia! Dulu, aku terus menerus memaafkanmu, tapi sekarang tidak akan!”

Lalu Adeline Qiao kembali menampar Abigail Qiao, “Dan ini, aku menamparmu untuk ayah! Ia telah banyak berkorban untukmu, tapi kau sama sekali tak menghargainya. Kau yang melakukan kesalahan tapi tak bertanggung jawab atas hal itu!”

Thiago Huo melangkah maju dan merangkul Adeline Qiao, takut ia terlalu banyak bergerak, “Adeline Qiao, jangan terlalu banyak bergerak, tidak baik untukmu.”

Mendengar perkataan Thiago Huo, Adeline Qiao berusaha menenangkan diri. Ia menatap Abigail Qiao dan berkata, “Sebaiknya kau berdoa semoga Joline baik-baik saja, jika tidak, aku akan membunuhmu 10 kali!”

Thiago Huo menatap Abigail Qiao dengan dingin, “Kali ini kau takkan bisa kabur dengan mudah! Nelson Xiang, panggil orang kemari untuk membereskannya!”

“Baik, Boss.”

Thiago Huo merangkul Adeline Qiao dan mengajaknya keluar dari toilet, “Ayo ke rumah sakit untuk melihat keadaan Joline.”

“Baik!”

Saat mereka tiba di rumah sakit, Joline Yun telah masuk ke ruang operasi.

Melihat kedatangan Thiago Huo dan Adeline Qiao, Steve Xiang segera berdiri menyambutnya, “Boss, anda sudah tiba.”

“Bagaimana keadaannya?” tanya Thiago Huo dengan cemas.

Steve Xiang menggeleng, “Belum bisa dipastikan. Tadi Dokter Xia berkata Joline Yun diberi obat, dan ia kehilangan sangat banyak darah. Sepertinya kondisinya cukup buruk!”

Mendengar perkataan Steve Xiang, Thiago Huo menjadi marah. Rupanya Abigail Qiao memberi Joline Yun obat! Sungguh terlalu ringan ia hanya menerima balasan berupa tiga tamparan!

Adeline Qiao mencengkeram tangan Thiago Huo erat-erat, Abigail Qiao benar-benar kejam, ia sudah tak punya hati nurani. Dalam hati ia terus berdoa, berharap Joline Yun baik-baik saja.

Mendengar kabar ini, James Yun bergegas datang. Saat melihat Thiago Huo dan yang lainnya di depan ruang operasi, ia segera menghampiri mereka, “Bagaimana keadaan adikku?”

Tapi tak ada satupun yang menjawabnya, karena mereka juga belum mengetahui keadaannya saat ini.

Melihat mereka tak menjawab, James Yun segera mendapat firasat buruk! Ia mendongak dan menatap lampu tulisan ruang operasi yang menyala merah.

Beberapa saat kemudian, seorang suster keluar.

“Di antara kalian, siapakah yang merupakan anggota keluarga Joline Yun?” tanya suster itu.

“Aku!” James Yun segera menghampirinya, “Bagaimana keadaan adikku?”

“Nona Yun kehilangan sangat banyak darah, Dokter Xia bilang ia harus diberi transfusi darah. Sayangnya stok darah di rumah sakit sedang menipis, di antara kalian siapakah yang bergolongan darah O?”

“Aku adalah kakaknya, aku saja,” jawab James Yun.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu