Mr Huo’s Sweetpie - Bab 268 Perjalananmu Salah

Beberapa hari kemudian.

Semua hal yang dilakukan oleh Lucas Gao sudah diselidiki, termasuk masalah Joe Yun dan Jason Yun juga sudah terungkap, insiden ini dengan cepat dikonfirmasi dan bukti yang relevan telah dikirim ke otoritas yang lebih tinggi.

Agung Xia merasa sangat bersyukur dibebaskan keluar dari tempat itu, dia menoleh melihat dinding besi, dirinya tidak menyangka akan masuk kemari dan dapat keluar dari sini.

Agung Xia menghela nafas lega, mungkin ini adalah hukuman atas masa lalunya!

“Ayah!” Suara Harry Xia dari belakang.

Agung Xia menoleh ke belakang melihat Harry Xia berdiri tidak jauh darinya. "Harry, kamu sudah datang."

“Ya, aku akan mengantarmu pulang.” Harry Xia mengangguk.

“Ok!” Agung Xia mengangguk.

Harry Xia mengantar Agung Xia pulang, "Ayah, malam ini mau makan apa?"

“Semua boleh.” Agung Xia melihat pemandangan di luar jendela, untuk pertama kalinya, merasa pemandangan Kota A begitu indah. Apakah ini perasaan terlahir kembali? Merasa semuanya begitu indah.

“Harry, malam ini undang James Yun makan bersama.” Kata Agung Xia.

“Hari ini dia sangat sibuk, lain waktu!” Jawab Harry Xia.

Agung Xia sedikit kecewa, tetapi dia bisa mengerti. "Bagaimana kakinya?"

“Segalanya menjadi lebih baik.” Jawab Harry Xia, sebenarnya dia sudah beberapa kali melihat James Yu menanggis, entah sakit di hati atau badan, air mata itu sungguh tidak tertahankan.

Tetapai James Yun pantang menyerah, berharap bisa segera berdiri. Harry Xia merasa lega karena Jennie Jian selalu berada di sampingnya mengawasinya.

Agung Xia merasa sangat bersalah kepada James Yun, ketika mendengar Harry Xia mengatakan ini, diapun merasa lega. "Harry, bantu aku menyiapkan hadiah, aku ingin berterima kasih secara pribadi kepada Thiago Huo, tanpa bantuan pengacaranya, aku pasti tidak akan keluar secepat ini."

“Ya!” Harry Xia mengangguk.

“Bagaimana situasi keluarga Yun sekarang?” Agung Xia tidak begitu jelas dengan masalah di luar, hari itu mendengar apa yang dikatakan Jhony, sepertinya Joe Yun dan Jason Yun mengalami kecelakaan, sehingga dia mendapatkan bukti.

Harry Xia tidak segera menjawab, memikirkan keluarga Yun, sungguh tidak menyangka akan jatuh seperti ini, sejak kematian John Yun, keluarga Yun benar-benar sudah hancur.

Ketika Agung Xia melihat ekspresi Harry Xia, dia tahu masalahnya sangat serius.

“Ayah, sebulan ini terjadi banyak hal.” Jawab Harry Xia. "Joe Yun sedang koma, Quin Fu menjadi gila, dan Jason Yun masuk penjara."

Agung Xia merasa sangat terkejut mendengarnya, "Apa ini benar?"

Harry Xia mengangguk. “Iya, aku menyaksikan semuanya dengan mata kepalaku sendiri, ini karma mereka, kudengar Lindsay Mo juga dibunuh di luar negeri!"

Agung Xia berulang kali menggelengkan kepala, keluarga Yun benar-benar hancur, satu bulan adalah waktu yang sangat singkat, tetapi banyak hal yang terjadi dan mengubah banyak hal.

Hari berikutnya.

Agung Xia pergi ke rumah sakit untuk melihat Joe Yun, suasana di dalam bangsal sangat tenang, hanya terdengar suara mesin, melihat perban tebal di kepalanya, Agung Xia mengerutkan kening.

Agung Xia duduk di sampingnya. "Joe Yun, 29 tahun telah berlalu dalam sekejap, kamu dan aku semakin menua, aku benar-benar tidak menyangka dirimu akan seperti ini!"

“Sekarang mengingat aku memberikan James kepadamu, rasanya seperti baru kemarin. Sudah 29 tahun berlalu, sebelumnya aku sangat ingin mengutukmu, tapi sekarang melihatmu seperti ini, ku pikir lebih baik lupakan saja, semua sudah berlalu?"

Ketika Agung Xia keluar dari bangsal, kebetulan bertemu dengan Thiago Huo yang datang untuk membayar tagihan medis.

"Thiago, kenapa kamu di sini?"

“Aku datang membayar.” Jawab Thiago Huo.

Mendengar apa yang dikatakan Thiago Huo, setelah beberapa saat Agung Xia menyadari bahwa Thiago Huo yang bertanggung jawab atas biaya rawat inap dan perawatan Joe Yun.

"CEO Huo sungguh sangat berbesar hati."

"Tidak! John Yun yang meminta, aku tidak akan begitu baik." Jawab Thiago Huo.

Agung Xia mengangguk mendengar jawaban Thiago Huo.

Agung Xia dan Thaigo Huo berjalan keluar dari pintu rumah sakit. "Tuan Huo, kapan kamu ada waktu, aku ingin berkunjung."

“Akhir-akhir ini sangat sibuk, bisa buat janji lagi!” Jawab Thiago Huo.

"Baik."

Thiago Huo masuk ke dalam mobil, lalu melirik ke arah Agung Xia yang masih berdiri di tempat. Sekarang dia sedikit kurus, kondisinya juga tidak sebaik sebelumnya.

Dia tahu bahwa Agung Xia ingin berkunjung ke rumah untuk berterima kasih pada dirinya karena telah membantunya dan mungkin juga untuk Harry Xia, sekarang Thiago Huo tidak ingin mengurusi hal ini.

"Jalan!"

Steve Xiang mengangguk, lalu mengendarai mobil. "Bos, pergi kemana?"

"Pulang ke rumah."

Beberapa saat kemudian, Thiago Huo menerima panggilan telepon singkat, Thiago Huo menjawab, "Oke!"

Thiago Huo menutup ponsel, "Pergi ke Timur Kota."

Meskipun Thiago Huo tidak mengatakannya secara eksplisit, tetapi Steve Xiang tahu kemana tujuan Thiago Huo! Dia akhir-akhir ini sering pergi ke Timur Kota, terakhir kali mengantar Joline Yun pergi.

Thiago Huo kemudian menelepon Adeline Qiao, memberitahu bahwa sedang sibuk.

"Bos, apa tadi telepon dari Jason Yun?"

“Dia meminta penjaga penjara meneleponku, mengatakan bahwa dia ingin bertemu denganku untuk suatu hal!” Jawab Thiago Huo.

Thiago Huo sebenarnya sedikit terkejut Jason Yun ingin bertemu dirinya. Pada saat ini, apa lagi yang ingin dia katakan?

Saat Thiago Huo melihat Jason Yun melalui kaca, tidak bisa mengenali wajahnya seperti telah bertengkar dengan seseorang, sangat lusuh dan tatapan matanya kosong.

Tetapi ketika melihat Thiago Huo, jiwanya baru kembali pulih.

“Kamu sudah datang.” Ini adalah kalimat pertama Jason Yun.

Thaigo Huo mengangguk. "Aku dengar kamu ingin menemuiku jadi aku datang, jika tidak, aku benar-benar tidak akan datang ke tempat ini."

Jason Yun mendengar jawaban Thiago Huo, berkata "Kalau begitu kamu melakukan perjalanan yang salah."

"Ada apa kamu mencariku?"

Jason Yun memandang Thiago Huo, "Sekarang keluarga Yun sudah berakhir. Apa kamu sangat bahagia?"

Thiago Huo memandang datar, "Aku tidak sebahagia yang kamu bayangkan."

"Thiago Huo, jangan sombong, hari ini aku meneleponmu karena tiga hal utama."

"Katakanlah."

“Pertama, apa sebenarnya isi surat wasiat kakek?” Tanya Jason Yun.

Mendengar ucapan Jason Yun, sekali lagi Thiago Huo menyegarkan pandangannya tentang dirinya, pada saat seperti ini masih memikirkan surat wasiat, benar-benar tidak ada harapan.

“Bukankah surat wasiat akan dibuka satu tahun kemudian?” Nada suara Thiago Huo menjadi sedikit dingin.

Jason Yun tidak mempercayai ucapannya. "Thiago Huo, aku tahu surat wasiat kakek ada di tanganmu sekarang."

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu