Mr Huo’s Sweetpie - Bab 199 Kamu Tidak Khawatir Aku Mengkhianatimu

Keduanya berdiri saling berhadapan, suasananya terasa sedikit aneh, dan pemandangan seperti ini tidak terduga.

Setelah hening beberapa saat, James Yun bertanya, “Kalau begitu apa yang harus aku lakukan?"

Ketika Thiago Huo melihat penampilan James Yun, dia tahu bahwa dia sudah bertekad. Itu bagus, dia rela percaya bahwa James Yun adalah pria yang menepati janjinya. Bahkan jika identitasnya terungkap di masa depan, dia seharusnya rela tinggal di rumah ini.

Meskipun John Yun sudah sadar, tapi situasi saat ini tidak dapat bertahan lama. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat dia tidak ada. Jadi Thiago Huo memutuskan untuk memindahkan John Yun kemari, lalu menyembunyikan kebenaran kondisinya. Jika dia membaik, maka jelas itu yang terbaik. Kalau-kalau dia benar-benar tidak bisa bertahan, makan ada seseorang selanjutnya.

Tadi malam, John Yun juga mengatakan pada dirinya bahwa James Yun memegang sebuah dokumen. Karena dia bisa menyerahkan dokumen itu kepada James Yun, maka itu juga membuktikan bahwa dalam hati John Yun, dia sebenarnya ingin James Yun menjadi penggantinya.

Thiago Huo berkata beberapa saat kemudian: "Dapatkan kembali Yun's Corp."

Mata James Yun berbinar, "Apakah kamu punya cara?"

Thiago Huo mengangguk, tapi dia tidak mengungkapkan rencananya terlalu banyak. "Jika kamu mau kembali ke Yun's Corp, hanya ada satu cara."

“Cara apa?” ​​Tanya James Yun.

“Posisimu harus lebih tinggi dari Jason Yun.” Jawab Thiago Huo.

James Yun mengerutkan kening, posisinya harus lebih tinggi dari posisi Jason Yun, bukankah itu posisi dirut? Tapi sekarang Yun’s Corp berada di bawah kendali Jason Yun, bagaimana kita bisa menemukan terobosan ini? Jason Yun memiliki Lindsay Mo untuk membantu, dan kekuatan bertarungnya tidak bisa diremehkan.

Thiago Huo melihat ekspresi James Yun dan tahu apa yang membuatnya kesal. "Jangan terlalu khawatir, kita hanya bisa menunggu sekarang. Aku akan memberitahumu pada saatnya."

“Apa kamu sudah merencanakan semuanya?” Thiago Huo begitu yakin bahwa dia pasti punya rencana konkret untuk mengatakannya.

Thiago Huo melihat jam, "Sudah larut, aku mau kembali menemui Adeline Qiao dulu, dia menungguku di rumah!"

Gaya kata-katanya berubah terlalu cepat! James Yun benar-benar tidak cocok. Detik pertama masih begitu serius, dan detik berikutnya dia berhasil beralih ke mode yang menunjukkan kasih sayang.

James Yun menyipitkan matanya, dia menyadari dalam sekejap, kalimat belakang itu pasti sengaja dia katakan untuk dirinya.

"Joline Yun, apakah kamu ingin kembali bersama?"

“Kakek, dia…." Joline Yun masih gelisah.

Thiago Huo menghampiri Joline Yun. "Tidak ada yang akan terjadi sekarang, selama tidak ada yang datang ke sini untuk menyakitinya."

"Paman, apa kamu bisa menjamin?"

Thiago Huo menggelengkan kepalanya, “Tidak bisa! Aku tidak bisa menjamin hal ini."

James Yun memandang Joline Yun dan berkata, "Kalian kembali dulu, aku akan tinggal di sini sebentar."

"Paman, aku juga ingin tinggal di sini sebentar."

“Oke!” Thiago Huo tidak mencoba memaksa mereka, dia pergi sendiri.

Kembali ke Vila River Bay.

Adeline Qiao sudah menunggu di depan pintu, melihat Thiago Huo turun dari mobil, dia segera berjalan menghampirinya.

"Thiago Huo, kamu sudah kembali."

Thiago Huo menggenggam tangan Adeline Qiao, "Kenapa keluar? Cuaca sudah dingin, lihat tanganmu begitu dingin, cepat masuk."

Tangan Thiago Huo begitu hangat, Adeline Qiao tersenyum, "Hanya melihatmu tidak kembali sepanjang malam, aku sedikit khawatir. Bagaimana kondisinya?"

“Tetap stabil dan sudah bangun.” Thiago Huo menarik Adeline Qiao ke dalam kamar.

Mendengar kabar tersebut, Adeline Qiao merasa lega. Baguslah jika tidak kenapa-kenapa!

Di ruang tamu, Colton Huo dan Mary sama-sama hadir, wajah mereka tampak tidak tenang.

“Orang itu tidak mati, kan?” Tanya Colton Huo.

Thiago Huo mengangguk. "Tidak mati."

"Hmph! Sudah kubilang nyawanya itu keras sekali! Bagaimana mungkin tidak tahan terkena rangsangan." Colton Huo melanjutkan.

Mary merasa lega setelah mendengar dia tidak apa-apa, bukannya memaafkan John Yun, tetapi tidak ingin dia terkena masalah setelah berkunjung sekali ke Keluarga Huo, mereka juga tidak ingin bertanggung jawab atas hal ini.

Adeline Qiao tahu bahwa mereka sebenarnya mengatakan ini hanya di mulut saja, tetapi hatinya tidak berharap John Yun benar-benar pergi. Setelah bertahun-tahun, sudah terbiasa membenci satu orang, jika tiba-tiba tidak ada, pasti akan merasa tidak nyaman.

“Kakek, nenek, aku lapar.” Adeline Qiao mencari alasan, tidak ingin suasananya menjadi begitu suram.

Ketika Adeline Qiao mengatakan dia lapar, Mary segera bangkit berdiri. “Sudah lapar ya? Kalau begitu aku akan menyuruh Selvy Lin memasak."

“Duduk dulu dan makan sesuatu.” Colton Huo juga langsung menyapa, karena takut Adeline Qiao akan lapar.

Thiago Huo meremas tangan Adeline Qiao dengan erat, menyadari Adeline Qiao semakin cerdik sekarang.

Adeline Qiao merasakan kekuatan cengkeraman Thiago Huo, dia mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Thiago Huo. "Apakah kamu juga lapar?"

Mata berbentuk bulan sabit itu membuat suasana orang menjadi lebih baik saat melihatnya! Thiago Huo tersenyum dan mengangguk, dia membungkuk mencium dahi Adeline Qiao.

“Aku akan mandi dan mengganti pakaianku.” Thiago Huo melepaskan Adeline Qiao.

Setelah selesai makan, Howard Qin membawa pesan untuk Thiago Huo. Yun's Corp sedang bersiap untuk bekerja sama dengan ODL untuk membuka pasar pariwisata di Kota A.

“ODL? Siapa yang memimpin?” Tanya Thiago Huo, tiba-tiba akan mengembangkan pasar pariwisata.

“Sektor real estate tidak ada harapan, jadi Yun's Corp ingin mendapatkan kembali perhatian semua orang, tentunya harus ada proyek baru. Kali ini aku dengar Lindsay Mo menggunakan beberapa koneksi, baru bisa menemukan ODL.” Jawab Howard Qin.

Thiago Huo mengangguk setelah mendengarkan. "Tampaknya wakil CEO Mo cukup mampu dan ingin menggunakan kerja sama ini sebagai mahar."

"Thiago Huo, apakah kita perlu berbicara dengan ODL?"

“Jangan dulu. Tunggu mereka menandatangani perjanjian, barulah kita turun tangan, belum terlambat."

Setelah menyelesaikan panggilan dengan Howard Qin, suasana hati Thiago Huo sedang baik. Tampaknya hawa pemegang saham ini akan segera tiba.

Beberapa hari kemudian.

Thiago Huo membuat janji temu dengan James Yun.

“Kamu mencariku hari ini, apakah akan mulai turun tangan?” Tanya James Yun langsung.

Thiago Huo meletakkan dokumen di atas meja, "Apakah kamu kenal wanita ini?"

James Yun mengambil dokumen itu dan melihat foto wanita di atasnya. "Ini sepertinya seseorang yang dikenal ibuku, sebelumnya aku pernah melihatnya datang ke rumah."

"Dia bernama Athanasia Meng, sekarang merupakan asisten Lindsay Mo, dia juga merupakan mata-mata Quin Fu."

James Yun segera mengerti apa yang dimaksud Thiago Huo, "Maksudmu kita manfaatkan dia?"

“Athanasia Meng ini bukanlah ancaman bagi Lindsay Mo, tapi Lindsay Mo orangnya sangat curiga-an, dia akan sangat waspada meski hanya masalah kecil sekalipun.” Jawab Thiago Huo.

James Yun mengangguk, "Aku tahu apa yang harus aku lakukan."

“Juga, pergi dan hubungi ODL.” Thiago Huo menyerahkan kartu nama kepada James Yun. "Atas nama HD."

“Kamu ingin merusak rencana mereka?” Tanya James Yun.

"Tujuan akhirku adalah mengakuisisi Yun's Corp."

James Yun sekarang mengerti apa yang dikatakan Thiago Huo beberapa hari yang lalu mengenai posisi yang lebih tinggi dari posisi Jason Yun.

"Thiago Huo, setelah berbelok begitu besar, tujuanmu masih Yun's Corp." James Yun menghela nafas.

Thiago Huo mengangkat cangkir teh, "Aku tidak pernah menyembunyikannya. Sebenarnya, kita semua juga tahu itu, tapi kali ini kamu secara pribadi terlibat dalam masalah ini."

"Apa kamu tidak khawatir aku mengkhianatimu?"

“Bahkan jika kamu mengkhianatiku, hasil ini tidak akan berubah, tetapi hasilmu akan berbeda.” Melihat Thiago Huo yang begitu percaya diri, James Yun tidak berkata apa-apa.

Dia selalu memiliki tujuan yang jelas, kemudian melalui usahanya sendiri dia memperjuangkan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

James Yun mengangguk, “Aku mengerti."

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu