Mr Huo’s Sweetpie - Bab 410 Alasan Hubungan Sebagai Keluarga.

Howard Qin segera berhenti melangkah, dia merasa bahwa Thiago Huo tidak akan mengatakan kata-kata seperti itu tanpa alasan.

"Apakah aku benar-benar harus kembali?"

Thiago Huo juga berhenti melangkah, "Bukankah kamu baru saja mengatakan bahwa kamu akan bekerja keras untuk menghasilkan uang untuk perusahaanku? Lagipula dari awal hal itu adalah tanggung jawabmu."

Howard Qin segera berkata, "Tapi kamu berjanji padaku untuk membiarkanku tinggal di markas sebelumnya."

“Kupikir yang kamu maksud barusan adalah memberiku kebebasan untuk mengatur,” balas Thiago Huo.

Howard Qin tidak bisa berkata-kata lagi.

Thiago Huo mengulurkan tangannya dan menepuk bahu Howard Qin, “Aku bisa memberimu waktu untuk memikirkannya.” Setelah itu, Thiago Huo berjalan dan melihat ke arah Adeline Qiao dan Mike.

Setelah mendekat, ia bisa mendengar percakapan antara Mike dan Adeline Qiao yang sedang membahas tentang warna dekorasi di hari pernikahan.

"Merah muda bagus."

“Kalau temanya warna-warna yang menunjukkan kehangatan, lebih baik pakai warna-warna yang terkesan hangat,” lanjut Mike.

“Nah, kamu bisa menggantung beberapa balon dan bola bunga dengan warna yang sama saat itu.” Adeline Qiao menambahkannya.

"Baiklah!” Mike mengambil pena itu lagi dan mencatatnya.

Thiago Huo memandangi dua orang yang berjarak cukup dekat itu. "Pekerjaanmu belum selesai?"

Suara Thiago Huo berhasil menyela percakapan antara Adeline Qiao dan Mike, mereka berdua berbalik menatap Thiago Huo pada saat bersamaan. Adeline Qiao dengan cepat menunjukkan senyumannya. "Thiago, kenapa kamu bisa ada di sini?"

“Aku menjemputmu untuk pulang!” Jawab Thiago Huo, lalu melangkah maju dan menarik Adeline Qiao ke sisinya.

Mike yang melihat Thiago Huo melakukannya dengan sengaja, ia melihat ke arah Thiago Huo dengan tidak berdaya. "Kamu sangat pelit. Kenapa, kamu masih khawatir aku akan membawa Adeline pergi?"

“Hmm, terhadap orang yang memiliki catatan kriminal, tentu saja aku tidak sepenuhnya tenang.” Thiago Huo mengangguk.

Howard Qin tampak cemas melihat adegan itu. Dia khawatir Mike akan merasa tidak senang, maka dia akan berhenti bekerja. Sehingga dia tidak bisa mengadakan pernikahannya lagi. Jika Thiago Huo tidak senang, maka pria itu akan melemparkan dirinya ke Kota A!

Ini merupakan dua hasil akhir yang tidak ingin ia lihat! Jadi apapun statusnya, dia harus menghentikan kemungkinan yang akan terjadi.

“Mike, bagaimana perkembangan persiapan pernikahannya?” kata-kata Howard Qin yang menyela secara tiba-tiba, memotong percakapan antara Thiago Huo dan Mike.

Mike melihat kearah Howard Qin yang tiba-tiba khawatir dengan kemajuannya hal ini, kemudian ia memberinya tatapan meremehkan padanya. "Kamu baru peduli dengan kemajuan acara ini sekarang? Aku kira kamu tidak peduli sama sekali."

“Aku adalah pemeran utama pria, tentu aku harus peduli.” Howard Qin juga tersenyum.

Mike pasti tahu bahwa tujuan Howard Qin mengatakan ini adalah untuk mencegah dirinya bertengkar dengan Thiago Huo. Dia melirik ke arah Thiago Huo, "Baiklah! Kamu bisa membawanya pergi."

Thiago Huo segera meraih tangan Adeline Qiao dan berjalan ke depan, kemudian suara Mike terdengar lagi dari belakangnya. "Aku perlu meminjamnya lagi dalam dua hari kedepan!"

Thiago Huo berhenti, dia kembali menatap Mike dan mengerutkan keningnya. "Sekali lagi?"

"Iya!" Mike mengangguk. "Hmm, aku membutuhkan Adeline untuk menemaniku memesan bunga untuk pernikahan."

“Huh!” Huo Dongyang mendengus dingin. "Kamu cari saja orang lain!"

"Tapi Adeline baru saja berjanji padaku. Jadi kurasa kamu juga tidak bisa menolak hal itu, William."

Mike ini suka bertindak dulu baru melaporkannya, ia menggunakan cara ini setiap saat. Thiago Huo menatap Adeline Qiao, dia bisa melihat bahwa Adeline Qiao juga mengangguk. "Mengapa kamu menyetujuinya tanpa membicarakannya denganku dulu?"

Adeline Qiao tersenyum dan berkata, "Ini pernikahan Howard Qin dan Jennie Jian, aku hanya ingin membantu."

Setelah melihat hal ini, Howard Qin berjalan ke arah Thiago Huo dan mengungkapkan alasannya yang baru saja terpikirkan olehnya, yaitu berupa hubungan mereka yang sebagai keluarga. "Thiago, aku hanya memiliki kalian sebagai saudara di sini. Kamu harus membantuku, jika tidak, aku pasti tidak bisa melakukan hal ini dengan baik! Meskipun aku tidak akan mati kali ini, tapi kebahagiaanku sangat bergantung pada kalian baru bisa terwujud."

Jelas itu adalah kata-kata Howard Qin untuk menggerakkan hati Thiago Huo, sehingga dia menjawab dengan tidak peduli, "Kalian semua bisa berbicara dengan baik-baik."

Mendengar kata-kata Thiago Huo, mereka tahu bahwa Thiago Huo telah mengalah. Dulu, mereka semua merasa Thiago Huo tidak bisa di bantah, dia akan memaksa kehendaknya. Tapi setelah bertemu Adeline Qiao, Thiago Huo menjadi lebih banyak bicara dan lebih manusiawi. Semua ini adalah jasa Adeline Qiao!

“Thiago, kamu baik sekali,” kata Joe sambil tersenyum.

Beberapa hari kemudian, pengaturan pernikahan Howard Qin dan Jennie Jian selesai. Melihat hasil kerja yang sangat memuaskan!

"Howard Qin, bagaimana? Hasilnya tidak mengecewakanmu bukan!" Kata Mike pada Howard Qin.

"Iya! Benar-benar bagus!" Howard Qin mengangguk. "Kali ini aku berterima kasih padamu."

"Aku mencari uang bukan dengan tidak ada hasilnya. Aku tidak akan menipumu karena kamu sudah memberikanku begitu banyak uang," jawab Mike. "Kali ini juga pernikahan kedua yang ku hadiri dalam kehidupanku. Pertama kali saat aku pergi ke Kota A, aku menghadiri pernikahan William dan Adeline. Kedua kalinya adalah pernikahanmu dan Jennie Jian."

Howard Qin meletakkan tangannya di bahu Mike. "Kamu adalah seorang pahlawan!"

"Jangan mengatakan kata-kata manis, aku tidak suka mendengarnya."

Howard Qin tersenyum, "Mike, kamu juga harus segara menemukan orang yang kamu cintai dan menikah!"

“Aku sudah memiliki seseorang yang aku suka, aku tidak membutuhkan pria yang sudah menikah untuk mengingatkan aku tentang hal ini, aku masih belum ingin menikah!” Jawab Mike.

Tentu saja, Howard Qin tidak memikirkan arti kata Mike, dia hanya merasa bahwa itu hanyalah alasan Mike untuk lari dari perkataannya.

“Jika tidak ada yang salah di sini, aku akan pergi ke rumah sakit untuk menjemput Jennie dan pulang.” Howard Qin pergi ke rumah sakit untuk membawa pulang Jennie Jian. Tentu saja, karena besok adalah hari pernikahan mereka.

Dalam beberapa hari terakhir, kondisi Jennie Jian semakin membaik, hasil pemeriksaan kondisinya kemarin juga meningkat, sepertinya apa yang dikatakan Adeline Qiao memang benar. Jika seperti ini, dia bisa menghelakan napasnya dengan lega.

Melihat Howard Qin yang seperti ini, Mike sedikit tidak mengerti, tapi dia juga bisa merasakan perasaaan senang pria itu. "Apakah sebahagia itu jika menikah?"

"Tentu saja! Tapi bagi orang sepertimu yang belum menikah, pasti tidak akan memahaminya!" Jawab Howard Qin.

"Pergi!"

Howard Qin langsung pergi ke rumah sakit untuk menjemput Jennie Jian dengan membawa mobilnya.

Jennie Jian mengganti pakaiannya dari tadi pagi dan menunggu Howard Qin menjemputnya, hatinya menjadi semakin gugup. Besok dia akan menikah dengan Howard Qin, dulu dia pikir hari seperti itu akan sudah jauh, tapi sekarang sudah sangat dekat, yaitu besok.

“Nyonya Qin!” Smith datang ke ruang rawat.

Jennie Jian segera berdiri. "Dr. Smith, terima kasih atas perhatianmu selama ini."

“Kamu harus lebih memperhatikan tubuhmu ketika kamu pulang nanti, jaga suasana hatimu agar tetap senang,” Smith berpesan padanya. Kemudian Smith mengeluarkan amplop merah dari sakunya, hal ini benar-benar sangat tidak cocok dengan karakternya.

"Kamu dan Howard Qin akan menikah besok. Tapi aku tidak bisa pergi ke pernikahanmu karena ada operasi yang sangat penting besok. Di tempat kalian jika menikah maka kalian akan menerima amplop merah bukan, aku sudah menyiapkannya satu untukmu, aku khusus pergi ke Chinatown untuk membelinya."

Jennie Jian tidak menyangka Smith begitu perhatian, dia segera berdiri dan mengucapkan terima kasih kepada Smith.

"Kalian membuatku melihat hal yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin setiap saat, hal ini setiap kali menyegarkan pikiranku tentang keajaiban. Jadi, kamu harus bahagia!"

"Terima kasih!"

Ketika Smith hendak pergi, Howard Qin kebetulan sudah sampai.

Howard Qin tersenyum, senyum ini juga sepertinya mengatakan bahwa semuanya sudah beres!

Smith melirik Howard Qin dan juga Jennie Jian. Dari kehidupan mereka berdua, dia bisa melihat bahwa hal yang tidak mungkin menjadi hal yang mungkin. Atau seperti yang dikatakan Thiago Huo, selalu ada kejutan yang tidak terduga di dalam kehidupan!

"Selamat untuk kalian!"

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu