Mr Huo’s Sweetpie - Bab 311 Gerakan Ayah Pemula Yang Kaku

Sepuluh menit kemudian.

Thiago Huo membawakan susu yang telah siap.

Joline Yun menerimanya dan merasa botol susu tersebut yang sangat panas, “Paman, apa paman tidak mengecek suhu air terlebih dahulu sebelum membuat susu ini?”

Thiago Huo tertegun mendengar ucapan Joline Yun. Sepertinya tadi ia menggunakan air panas, sekarang ia juga bisa merasakan uap panas dari botol susu itu.

“Aku akan membuatkan yang baru.”

“Masukkan air hangat, kemudian bubuk susunya.” Ucap Joline Yun pada Thiago Huo.

Howard Qin kembali tidak dapat menahan tawanya, “Aku baru pertama kali melihat Thiago Huo seperti ini, aku akan merekamnya dan mengirimkannya pada Jhony dan Jordan, mereka juga pasti belum pernah melihatnya seperti ini.”

Joline Yun menatap Howard Qin, “Kamu tidak takut dipecat?”

“Mana mungkin Thiago Huo berani memecatku?” ucap Howard Qin sambil terkekeh, “Meskipun dia memecatku, aku juga merupakan pemegang saham HD. Aku lebih nyaman seperti ini.”

Setelah mengatakannya, Howard Qin menggoda adik yang berada di pelukannya, “Bukan begitu, adik?”

Adik tersenyum padanya, seakan sedang mengiyakan kata-kata Howard Qin.

Joline Yun memeluk kakak dan duduk, “Kak Howard, sepertinya adik benar-benar sangat menyukaimu.”

“Tentu saja, aku sangat tampan, wajar saja jika dia menyukaiku.” Ucap Howard Qin penuh percaya diri.

Joline Yun menggelengkan kepalanya, pria-pria ini sungguh narsis, setiap kali mereka akan mencari kesempatan untuk memuji diri mereka sendiri tampan.

“Apa kalian berencana untuk terus memanggil kakak-adik selamanya? Kurasa kalian harus segera mencari nama yang tepat.” Ucap Howard Qin.

Sudah hampir 3 bulan Joline Yun setuju dengan pendapat Howard Qin, namun paman dan bibi sepertinya belum ada niatan untuk hal ini, mereka terus saja memanggil dengan panggilan kakak-adik.

Thiago Huo kembali datang dengan susu baru yang lulus uji kali ini. Thiago Huo akhirnya lega ketika melihat kakak dan adik meminum susunya dengan lahap. Sepertinya benar-benar banyak hal yang harus ia pelajari, bahkan hal mudah seperti membuat susu saja ia bisa salah.

Keduanya sedikit bersemangat setelah selesai minum susu, Joline Yun menemani mereka bermain di kamar, sedangkan Thiago Huo dan Howard Qin pergi ke ruang kerja untuk membicarakan pekerjaan.

Karena takut Joline Yun kewalahan, Thiago Huo dan Howard Qin tidak berbicara lama, kemudian segera keluar. Namun, sepertinya kekhawatirannya terlalu berlebihan, karena Joline Yun benar-benar sangat handal mengurus anak-anak.

Melihat Thiago Huo yang berdiri di depan pintu, Joline Yun menghentikan gerakan tangannya, “Paman, cepat sekali sudah selesai bicara dengan Howard?”

“Hmm!” Thiago Huo menganggukkan kepala dan berjalan masuk ke kamar.

Thiago Huo melirik kedua anak itu, lalu duduk di sampingnya, “Sebentar lagi kamu sudah harus registrasi di sekolah, apa semua sudah siap?”

Joline Yun mengangguk, “Sudah hampir selesai.”

“Pergilah belajar dengan tenang, di sini ada aku yang akan mengurusnya!”

Joline Yun mengerti maksud ucapan Thiago Huo, “Paman, aku pasti akan belajar dengan giat dan semakin pintar.”

Pada saat ini, Joline Yun mencium aroma bau. Dia bangkit berdiri dan mengecek, ternyata kakak buang air besar.

“Paman, tolong ambilkan popok itu.”

Thiago Huo segera mengambil popok dan memberikannya pada Joline Yun, tapi Joline Yun tidak meraihnya, “Paman, kali ini kamu yang harus membersihkannya!”

“Aku?” Thiago Huo terkejut.

“Iya, kakak kan laki-laki, aku tidak mungkin melihatnya telanjang, bukan?”

Thiago Huo mengerutkan keningnya, “Benarkah?”

Joline Yun mengangguk dengan serius, “Kamu adalah seorang ayah, mengganti popok tentu saja adalah tugasmu.”

Thiago Huo seperti dipaksa melakukan hal yang tidak bisa ia kerjakan, dia berdiri di depan tempat tidur bayi, dan dengan hati-hati melihat petunjuk penggunaan popok.

Joline Yun menggendong adik dan menatap wajah serius Thiago Huo yang seperti sedang dalam masalah besar, Joline Yun melihat Thiago Huo yang belum juga bergerak, dan kemudian berkata, “Paman, kamu harus melepas popok yang dipakai kakak terlebih hadulu, lalu menyeka pantatnya, dan kemudian memakaikan popok yang baru untuknya.”

Untungnya kakak tidak menangis, dia hanya melihat ayahnya yang terlihat kesulitan di hadapannya dengan tenang.

Akhirnya Thiago Huo mulai bergerak, namun gerakannya sangat kaku, di satu sisi karena ia takut menyakiti anaknya, di sisi lainnya karena ini adalah kali pertamanya, gerakannya sangat tidak luwes dan sama sekali tidak tahu harus memulai dari mana.

Joline Yun memanfaatkan waktu ketika Thiago Huo tidak memperhatikan, dan diam-diam mengambil video singkat lalu mengirimkannya ke Adeline Qiao, setelah itu Joline Yun berkata di dalam hati, “CEO kita benar-benar bukan orang yang bisa mengatasi semua hal, jika tidak percaya, silakan lihat ayah pemula yang kaku ini!”

Adeline Qiao segera membalas, tentu saja dia membela suaminya, “Dia adalah pria idamanku! Jangan berkata seperti itu tentang dia, semua orang seperti itu ketika mengganti popok untuk pertama kalinya.”

Melihat jawaban Adeline Qiao, Joline Yun benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Baiklah, dia memutuskan untuk tidak membalasnya, lagipula Adeline Qiao pasti akan membela suaminya. Tidak lama kemudian, Adeline Qiao kembali mengirim pesan, “Aku akan segera pulang.”

Joline Yun menyimpan kembali ponselnya, dia menengadah dan melihat Thiago Huo yang menggantikan popok kakak, dengan hasil yang lumayan memuaskan.

Thiago Huo membersihkan tangannya sendiri, lalu menggendong kakak, “Sekarang kamu sudah nyaman, kan?”

Kakak melihat ayahnya seperti ingin mengatakan sesuatu, lalu ia mengulurkan tangan memegangi baju Thiago Huo, hubungan ayah dan anak tersebut terlihat semakin dekat.

Joline Yun juga ikut senang melihat pemandangan ini, meskipun ikatan batin antara ayah dan anak itu tidak terlihat terlalu jelas, namun setidaknya masih ada, “Paman, bibi tadi bilang akan segera pulang.”

Thiago Huo meganggukkan kepala, “Hmm!” kemudian menggendong putranya keluar dari kamar.

Setengah jam kemudian ketika Adeline Qiao dan yang lainnya pulang, kakak dan adik sudah tidur.

“Apa semuanya baik-baik saja?” Adeline Qiao terus khawatir Thiago Huo tidak dapat mengatasinya sendiri, karena biasanya ia sendiri juga kewalahan, tapi untungnya ada bantuan nenek, jika tidak dia akan sangat lelah mengurus mereka.

Adeline Qiao sangat mengerti anaknya, mereka selalu bermain bersama, juga menangis bersama, sungguh sulit diurus. Jadi Adeline Qiao sangat takut Thiago Huo tidak bisa mengurus mereka dengan baik.

Joline Yun tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan yang bagus ini untuk memberitahu mereka, dia bahkan memperagakannya pada Adeline Qiao, Colton Huo, dan Mary. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat Joline Yun yang memperagakan gaya Thiago Huo tadi.

“Benarkah Thiago sememalukan itu?” Mary bertanya sambil tertawa, “Aku merasa sangat lucu setiap mengingat gerakan yang Joline peragakan tadi.”

Colton Huo tertawa terbahak, “Menjadi ayah dan CEO berbeda, kamu harus sabar.”

“Memangnya dulu kakek melakukannya dengan baik?” tanya Thiago Huo tidak terima.

Mary juga tanpa segan memberitahu mereka, “Kakekmu dulu sangat tidak sabaran, dan langsung bersembunyi di kantor.”

Adeline Qiao menatap Thiago Huo sambil tersenyum dan berkata, “Terima kasih untuk hari ini! Mereka berdua sangat penurut ketika sedang dalam suasana hati yang baik, tetapi juga sangat sulit diurus jika sudah rewel.”

Thiago Huo malah berkata sebaliknya, “Aku yang harusnya berterima kasih padamu, aku pasti akan melakukannya dengan baik nanti.”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu