Mr Huo’s Sweetpie - Bab 294 Aku Akan Memberimu Waktu Dua Menit

Adeline terkejut ketika melihat adegan ini. Adegan seperti ini hanya muncul didrama, tetapi sekarang malah muncul di depannya.

Dia dengan khawatir melihat Michael, harus bagaiamana? Dia tidak ingin Michael terjadi masalah. Dia memanggil Michael, kemudian menyadari suaranya sedang gemetar.

Setelah mendengar Adeline memanggilnya, dia mengabaikan pistol itu, langsung berjalan ke depan Adeline, "Jangan takut, tidak apa-apa!"

"Tapi......" Adeline dengan wajah pucat melihat Michael dan mengerutkan dahi.

Michael tahu adegan ini akan membuat Adeline kaget, jadi dia mengulurkan tangan untuk memeluk Adeline, "Aku pasti dengan selamat membawamu keluar."

Adeline memegang erat baju Michael, hanya memanggil, "Michael......" Saat ini dia tidak tahu apa yang harus dikatakan!

Bobby mengambil salah satu pistol, lalu berjalan ke arah Michael dan Adeline, "Adegan yang sangat hangat, benar-benar membuat orang terharu!"

Selesai mengatakan ini, Bobby mengarahkan pistol dikepala Michael, "Michael, lebih baik kamu patuh, jika tidak akhiranmu akan lebih sengsara."

"Jika aku tidak mau?" Kata Michael dengan tenang.

Bobby tertawa, "Jika kamu mengatakan tidak, maka aku akan membunuh istri dan anakmu." Selesai bicara, Bobby mengarahkan pistol ke Adeline.

Michael dengan satu tangan menekan kepala Adeline, tidak ingin membiarkan Adeline melihat adegan ini dan satu tangan memeluk erat Adeline. Karena dia bisa merasakan tubuh Adeline sedang gemetar, tangan dia terus memegang bajunya. Tampaknya dia pertama kali mengalami kondisi ini.

Setelah Bobby melihat tampak mereka seperti ini, dia lebih senang lagi. Dia langsung menaruh pistol dikepala Adeline, "Michael, jika aku menembak, maka bagaimana dengan istrimu?"

Tubuh Adeline menjadi tegang karena tindakan ini. Dia tidak berani bergerak, hanya saja jantung berdebar dengan cepat! Dalam otak memikirkan Thiago.

"Bobby, kamu jangan keterlaluan kali. Cepat lambat kamu akan mendapat balasan!" Michael benar-benar marah. Dia berjanji, setelah keluar dari sini, pasti akan mematahkan kedua tangan Bobby.

Bobby tahu dirinya sudah memegang kemenangan, jadi dia menggunakan pistol mengetuk kepala Adeline, "Michael, berharap kamu jangan melawan kesabaranku. Kamu tahu sikapku tidak baik."

Michael hanya menatap pistol Bobby yang terus bergerak, situasi ini sangat bahaya. Dia harus mencari cara, jika tidak dia dengan Adeline akan meninggal di kamar ini.

Paling tidak berdaya adalah dirinya tidak bisa menghubungi Thiago, jadi dia hanya berharap tindakan Thiago di sana bisa lebih cepat. Sekarang dia hanya bisa menggunakan cara menunda untuk memberi Thiago waktu.

"Aku bisa tinggal di sini, aku juga bisa menuruti perkataanmu. Suruh orangmu meletakkan pistol!" Kata Michael.

Setelah mendengar perkataan Michael, ekspresi Bobby menjadi puas, kemudian menyuruh beberapa pria berpakain hitam meletakkan pistol.

"Jika sejak awal patuh, maka tidak akan terjadi hal apa-apa!" Bobby juga meletakkan pistolnya.

Adeline merasa kakinya tidak bertenaga, sehingga seluruh orangnya jatuh ke bawah, untungnya Michael cepat melihatnya, jadi bergegas memeluk Adeline, "Adeline, apa kamu baik-baik saja?"

Tubuh Adeline gemetar, lalu dengan wajah pucat melihat Michael, kemudian dengan gemetar berkata, "Aku......aku tidak apa-apa."

Michael menggandeng Adeline duduk, "Sudah tidak ada masalah. Kamu jangan khawatir."

"Kalau begitu kamu dengan istrimu akan tinggal di sini beberapa hari."

"Kami boleh tingga di sini, tetapi kamu harus menyuruh orang melayani kami. Adeline di rumah tidak bisa melakukan apapun!" Michael mengatakan permintaan, "Adalagi kamu pergi memanggil dokter. Jika Adeline ada masalah, aku pasti akan membunuhmu!"

Bobby tahu Michael bisa melakukan hal ini, jadi menuruti perkataan dia, menyuruh orang memanggil dokter dan bibi. Setelah menyampaikan semuanya, dia membiarkan beberapa pengawal menjaga di sini, kemudian Bobby meninggalkan kamar ini.

Ada dua mobil hitam yang dipakir tidak jauh dari villa.

Thiago dan Jordan dari mobil mengamati kondisi villa, mobil di belakang adalah orang mereka.

"Boss, Michael sudah masuk satu jam, sampai sekarang juga tidak melihat dia membawa nyonya keluar." Kata Jordan.

Tatapan Thiago hanya menatap ke arah pintu villa, Michael sudah masuk sangat lama. Sampai sekarang belum keluar. Hanya ada satu alasan yaitu Michael ditahan oleh Bobby, "Apakah Jhonny sudah selesai mengumpulkan bukti?"

"Belum ada kabar, seharusnya masih memeriksa."

"Suruh dia cepat." Thiago tidak sabar lagi. Waktu sudah berlalu lama, jika tidak melihat Adeline, dalam hatinya akan cemas.

Baru selesai bicara, Thiago sudah melihat di depan villa berhenti satu mobil, yang turun dari mobil adalah dokter. Sekejap Thiago menjadi panik, apakah Adeline terjadi masalah? Terpikir ada kemungkinan ini, Thiago langsung membuka pintu.

Jordan bergegas menahan Thiago, "Boss, apa yang ingin kamu lakukan?"

"Adeline pasti terjadi masalah, jika tidak Bobby tidak akan memanggil dokter." Kata Thiago dengan keras.

Jordan tahu Thiago sedang mengkhawatiri kondisi Adeline, tetapi tidak ada gunanya masuk sekarang, mungkin hanya akan membuat masalah semakin parah, "Boss, Michael ada di dalam, dia pasti akan menjaga nyonya dengan baik! Nyonya pasti tidak ada masalah, jika ada masalah, ambulans juga akan datang!"

Thiago menghentikan gerakannya, perkataan Jordan sangat masuk akal. Jika dia menerebos ke dalam hanya akan mempengaruhi Adeline, jadi hanya bisa tunggu!

"Terus menyuruh Jhonny cepat!"

"Baik!"

15 menit kemudian, mereka akhirnya mendapat kabar dari Jhonny, katanya masalah sudah beres. Setelah mendapat kabar ini, Thiago dan Jordan mulai bertindak.

Baru turun mobil, sudah melihat Bobby buru-buru keluar dari villa. Tampaknya sudah mendapat kabar perusahaan terjadi masalah, jadi bergegas kembali mengatasi.

Bobby melihat Thiago yang tiba-tiba muncul ini, ekspresi menjadi kaget. Sebenarnya ini kedua kali dia bertemu dengan Thiago, meskipun tidak mengingati tampaknya, tetapi temperamen Thiago tidak dimiliki orang biasa.

"Thiago?"

Thiago berekspresi dingin, "Apa Michael ada di sini?"

Tidak disangka Thiago bisa langsung bertanya, malah Bobby yang menjadi takut, "Tidak......ada......"

"Sebenarnya ada atau tidak ada?"

"Tidak ada!" Bobby mengelak. Diwaktu terpenting ini, dia pasti tidak akui. Jika tidak rencananya akan hancur!

Thiago melihat jam tangannya, kemudian berkata, "Aku memberimu waktu dua menit untuk mempertimbangkan, apakah ada atau tidak?"

Bobby terkejut dengan temperamennya, "Thiago, sebenarnya......benar-benar tidak ada."

Melihat Bobby tidak mengakui, Thiago menjadi tidak ada kesabaran, "Bobby, aku sudah memberimu kesempatan, tetapi kamu tidak hargai. Jika seperti ini, maka kita boleh hitung utang."

"Menghitung utang?"

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu