Mr Huo’s Sweetpie - Bab 412 Pasangan Penyiksa Para Jomblo Yang Sebenarnya.

Tempat acara pernikahan.

Thiago Huo dan Adeline Qiao juga menghadiri upacara pernikahan hari ini, mereka juga menjadi saksi Howard Qin dan Jennie Jian.

Kedua peran utama dalam pernikahan itu sedang berdandanan untuk terakhir kalinya, jadi tugas menyambut tamu jatuh pada tangan Thiago Huo dan Adeline Qiao.

Pukul dua siang, para tamu sudah berdatangan silih berganti.

Thiago Huo dan Adeline Qiao berdiri di satu sisi, Jason serta John berdiri di sisi lain. Namun, ekspresi wajah Thiago Huo tidak terlalu senang, Adeline Qiao mengulurkan tangannya dan membenarkan pakaian Thiago Huo, "Thiago, apakah kamu merasa kesal?"

“Tidak.” Jawab Thiago Huo. Atau dia tidak terbiasa tersenyum pada orang lain, sehingga dia terlihat tidak senang.

"Jika kamu tidak kesal, jangan memasang wajah serius, itu tidak baik. Bagaimana pun ini adalah pernikahan Howard Qin dan Jennie Jian." Kata Adeline Qiao dengan pelan kepada Thiago Huo.

Thiago Huo menatap Adeline Qiao, "Senyumanku hanya untukmu."

Adeline Qiao terdiam oleh karena kata-kata itu, dia tidak bisa terus mempermasalahkan masalah ini. Tapi begitu memikirkan kebaikan Thiago Huo pada dirinya, dia hanya bisa tersenyum.

Melihat senyuman di wajah Adeline Qiao, ekspresi Thiago Huo menjadi melembut. Dimana ada dia maka di situ ada matahari!

Jason dan John, yang berdiri di seberangnya sekali lagi tersakiti, pasangan suami istri inilah yang suka menyiksa para jomblo. Keduanya merasa sangat patah hati, pagi tadi mereka dianiaya oleh tokoh utama hari ini, siang ini mereka di aniaya oleh leluhur ini. Kenapa hari mereka bisa menjadi sangat menyedihkan! Sepertinya saat ini mereka benar-benar perlu mencari wanita untuk mengisi kekosongan mereka, jika tidak mereka pasti akan merasa sangat teraniaya.

Memikirkan wanita, Jason bener-bener membuka suara untuk meminta izin pada Thiago Huo. "Bos, selagi aku punya waktu luang, aku ingin membuat membuat permintaan padamu."

“Permintaan apa?” untuk pertama kalinya Thiago Huo mendengar Jason meminta sesuatu dari dirinya.

“Aku ingin membuat permintaan untuk pergi ke Kota A dan mengurus HD-QH.” Jawab Jason.

Ketika Thiago Huo mendengarkan permintaan Jason, dia mengangkat alisnya. "Apakah kamu ingin pergi ke Kota A? Apakah kamu bersedia melepaskan pekerjaanmu di Amerika?"

“Demi masalah di kehidupanku, jadi aku harus melakukannya,” jawab Jason.

Setelah John mendengarnya, dia langsung merasa tidak senang, "Ya ampun, Jason, menurutku kamu benar-benar sangat hebat membuat perhitungan. Kamu ingin pergi ke Kota A untuk mencari wanita? Kapan kamu dapat giliran dalam hal ini, aku saja masih mengantri di depan!"

Thiago Huo memandangi dua orang yang saling bertengkar itu, dia mengabaikan mereka. Bagaimanapun, ini bukan saatnya untuk mendiskusikan hal ini, Adeline Qiao berdiri di sampingnya, melihat kedua orang konyol yang sedang bertengkar di sisi yang berlawanan dengannya. Dia merasa ingin merekam adegan ini agar semua orang dapat melihat wajah asli dari kedua wakil CEO HD ini.

Pada saat ini, ia mendengar sorak-sorai dari dalam, sepertinya kedua mempelai sudah keluar.

Setelah beberapa saat, Howard Qin berjalan dengan cepat, "Adeline, kamu pergi dan temani Jennie, aku akan berada di sini."

“Baiklah!” Adeline Qiao mengangguk sedikit, lalu ia mengangkat roknya dan berjalan ke depan. Thiago Huo mengikutinya di belakang dan berkata, "Hati-hati!"

“Aku tahu.” Kaki Adeline Qiao yang memakai sepatu hak tinggi seketika terpeleset sedikit. Thiago Huo segera pergi untuk membantunya, kemudian ia berkata dengan cemas: "Bagaimana? Apakah kamu terluka?"

"Tidak, tidak perlu khawatir." Adeline Qiao menjawabnya, "Tadi aku tidak berdiri dengan benar."

“Lain kali jangan pakai sepatu hak tinggi,” kata Thiago huo. Hal ini membuatnya menderita.

“Tidak apa, aku ingin memakainya!” Adeline Qiao menjawabnya. Dulu dia tidak suka memakainya, tetapi untuk bisa seimbang dengan Thiago Huo, dia harus memakainya.

Tentu saja Thiago Huo tahu jalan pikiran Adeline Qiao, terutama setelah melahirkan, dia sekarang lebih peduli terhadap masalah di luar.

Howard Qin memandang Thiago Huo dan Adeline Qiao. Sebenarnya, dia juga tidak bisa melakukan apapun terhadap mereka, jadi dia hanya bisa berkata, "Tokoh utama hari ini adalah aku..."

Suara itu terdengar sedikit kesal, siapa yang suruh aura Thiago Huo dan Adeline Qiao begitu terasa. Meskipun orang yang menikah adalah dirinya, tapi banyak orang datang ke Thiago Huo, Howard Qin tahu mengenai hal ini di dalam hatinya.

Adeline Qiao sedikit menyesal ketika mendengar Howard Qin mengatakannya. “Aku akan menemui Jennie.” Dia segera mengalihkan topiknya, kemudian mengangkat roknya dan berjalan ke arah Jennie Jian.

Adeline Qiao menghampiri tempat Jennie Jian terduduk dan menatapnya yang sedang menunduk kepalanya ke ponsel, seolah-olah ia melihatnya dengan sangat fokus.

“Jennie, apa yang kamu lihat?” Adeline Qiao duduk di samping Jennie Jian.

Jennie Jian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Adeline Qiao, "Pesan dari James Yun."

“Apa yang dia katakan?” Adeline Qiao bertanya. Pada saat ini, sudah jam dua pagi di Kota A, tampaknya James Yun belum tidur, atau mungkin dia sedang menunggu waktu ini tiba.

Mata Jennie Jian sedikit lembab, “Dia mendoakanku semoga bahagia.” Kata-kata ini menyentuh hati Jennie Jian. Dia ingat bahwa James Yun berkata bahwa dia tidak akan memberkatinya dan Howard Qin, tapi hari ini dia mengirim pesan untuk memberkati dirinya. Sepertinya dia juga telah melepaskan masa lalunya.

Adeline Qiao merasa terhibur saat mendengar kata-kata Jennie Jian, James Yun akhirnya melepaskannya. "Sebenarnya jika ingin jujur, kita pernah menyakiti hatinya !"

Jennie Jian mengangguk. "Benar! Sekarang jika aku memikirkannya, aku merasa aku begitu jahat padanya. Tapi ada begitu banyak kejadian di dunia ini yang tidak dapat kita perkirakan, bisa-bisanya aku hilang ingatan, kemudian aku dan Howard Qin saling jatuh cinta. James Yun sebenarnya sangat kesepian, semoga suatu saat dia akan menemukan kebahagiannya.”

“Aku selalu memiliki firasat bahwa orang itu akan segera muncul,” lanjut Adeline Qiao. "Jadi semuanya akan baik-baik saja!"

Jennie Jian memandang Adeline Qiao dan tersenyum, "Adeline, aku juga ingin berterima kasih padamu!"

“Berterima kasih untuk apa?” Adeline Qiao balik bertanya.

“Tanpamu, tidak akan ada Jennie Jian hari ini.” Jennie Jian mengulurkan tangannya dan memegang tangan Adeline Qiao. "Terima kasih telah merawat dan menjaga aku selama ini!"

Adeline Qiao jadi teringat masa lalu, matanya juga menjadi berair. "Adeline, kita sudah saling mengenal selama sepuluh tahun. Dari kita muda sampai sekarang kita menjadi ibu. Sepanjang perjalanan ini, kita sudah melewati banyak hal. Tapi bisa kehidupan kita mengalami yang namanya setelah kesusahaan maka kebahagiaan akan datang. Kedepannya akan ada satu orang yang sangat mencintaimu, kamu harus menghargai hal itu.”

“Iya!” Jennie Jian tentu saja tahu akan hal itu. Dia tidak akan melepaskan tangan Howard Qin di dalam kehidupannya ini.

“Adeline, apa yang kamu pikirkan tentang arti kebahagiaan?” Jennie Jian tiba-tiba bertanya.

Adeline Qiao memikirkannya sejenak, sebenarnya, setiap orang memiliki arti kebahagiaan yang berbeda. "Aku pikir arti kebahagiaanku adalah menghargai apa yang ada saat ini. Aku merasa sangat bahagia saat ini. Aku memiliki suami dan anak, kemudian memiliki teman-teman yang seperti keluarga!"

“Adeline, pikiranku sama denganmu!” Kata Jennie Jian sambil tersenyum.

Adeline Qiao memeriksa jamnya, acara pernikahan akan segera dimulai. Sehingga ia berkata kepada Jennie Jian: "Jennie, kamu perlu merias wajahmu. Acara pernikahan akan segera dimulai. Kamu adalah pemeran utama hari ini. Kamu harus berpenampilan dengan sangat cantik."

Adeline Qiao segera mendatangi penata rias memerintahnya untuk merapikan riasan Jennie Jian. Begitu dia menyelesaikan riasan, musik di ruang acara sudah terdengar. Jennie Jian berbalik dan melihat Howard Qin berdiri di pintu.

Adeline Qiao membantu Jennie Jian untuk berdiri. "Ayo kesana, aku akan mengantarmu, dia sudah menunggumu di sana."

Setiap langkahnya yang mendekat pada Howard Qin, membuat hati Jennie Jian menjadi sangat gugup, dia tidak tahu mengapa detak jantungnya menjadi semakin cepat. Pria yang berdiri tidak jauh itu adalah orang yang ingin melewatkan sisa kehidupannya bersamanya.

Adeline Qiao membawakan Jennie Jian kepada Howard Qin, "Howard Qin, aku serahkan sahabatku kepadamu!"

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu