Mr Huo’s Sweetpie - Bab 169 Aku Hari Ini Tidak Sengaja

Thiago Huo menganggukkan kepala melihat kearah Adeline Qiao, hanya bisa tersenyum.

“Untuk bagian ini nanti kita dengar lain kali.” Thiago Huo menjawab “Sekarang sudah malam, waktunya kamu tidur.”

Walaupun dia sangat ingin mendengarnya, tapi dia tahu hati Thiago Huo masti terasa sangat sakit ketika membicarakan tentang mamanya. Jadi dia tidak banyak bertanya lagi “Iya!”

“Tidurlah, aku akan menemanimu!” Thiago Huo memeluk Adeline Qiao berbaring di atas kasur.

Adeline Qiao berbaring di dalam pelukan Thiago Huo, memeluknya dengan erat “Thiago, kedepannya kalau terjadi masalah denganmu, kamu boleh menceritakan kepadaku. Dengan begitu kamu bisa berbagi masalahmu, jadi hatimu tidak terasa sangat sakit!”

“Iy!” Thiago Huo mengiyakannya.

Adeline Qiao dengan cepat sudah tertidur, tapi Thiago Huo membuka matanya lagi. Dia menatap Adeline Qiao lembut, kepulangannya kali ini untuk balas dendam, akhirnya malah bertemu dengan Adeline Qiao. Dia tidak menyangka dirinya bisa menikah dengannya, dia tidak menyangka dia bisa memiliki kehidupan keluarga, dia semakin tidak menyangka dia bisa sangat mencintainya!

Benar, karena dirinya lah Keluarga Huo bisa memiliki harapan yang baru. Thiago Huo menurunkan tatapan matanya kearah perut Adeline Qiao, anak mereka sebentar lagi akan segera lahir. Karena hal bahagia inilah membuat Thiago Huo ingin melepaskan rencana yang telah dia buat sebelumnya, ingin meninggalkan tempat ini bersama Adeline Qiao dan menjalani hidup mereka berdua.

“Adeline Qiao, terima kasih!” Thiago Huo berkata dengan lembut.

Mungkin kedatangannya ke Kota A bukan untuk balas dendam, melainkan untuk bertemu dengannya!

Pagi harinya.

Ketika Adeline Qiao bangun dari tidurnya Thiago huo sudah tidak berada disampingnya lagi. Dia berdiri duduk lalu mengulurkan tangan mengelus tempat yang bekas ditiduri olehnya, disana masih ada rasa hangat darinya.

Dia tersenyum dengan bahagia, sepertinya kalau Thiago Huo berada disampingnya dia akan merasa tenang.

“Adeline, kamu sudah abngun?” Marry memanggilnya.

“Nenek, aku sudah abngun.”

“Kalau begitu ayo turun sarapan.”

“Iya.”

Adeline Qiao tercenggang melihat makanan yang berada di atas meja makan, dia mana bisa menghabiskan semua makanan itu.

Marry menarik tangan Adeline Qiao untuk duduk “Nenek, banyak sekali?”

“Iya, ini semua aku siapkan untukmu.” Marry tersenyum berkata “Sekarang kamu harus sarapan untuk tiga orang, tentu saja harus sebanyak ini.”

“Tapi ini terlalu banyak.” Adeline Qiao masih sedikit terkejut.

“Makanlah dulu.”

Colton Huo menaruh korannya, dan berkata kepada Adeline Qiao “Hei, badanmu ini terlalu kurus. Kamu harus makan yang banyak, kalau tidak bagaimana kamu bisa membawa dua anak yang berada di dalam perutmu itu!”

Adeline Qiao tahu kakek dan neneknya ini melakukan ini untuk diirnya, jadi dia ikut duduk dan sarapan.

“Dimana Thiago?”

“Dia sudah pergi kerja.” Marry menjawab “Lihat kamu masih tidur, jadi dia tidak membangunkanmu.”

Adeline Qiao sedikit kecewa karena Thiago Huo sudah pergi.

Setelah selesai sarapan Adeline Qiao mengelilingi halaman rumah, setelah itu dia melihat pintu villa yang berada di sebelahnya terbuka, dengan rasa yang penasaran akhirnya Adeline Qiao berjalan kesana.

Jendela rumah mereka juga tidak ditutup, Adeline Qiao merasa mereka sangatlah ceroboh bisa tidak tutup pintu seperti ini.

Adeline Qiao masuk kedalam, dan dia melihat situasi yang berbeda disana. Disana terlihat seperti pusat pemantauan, terdapat banyak peralatan disana, selain itu alat itu terlihat jenis yang tinggi.

Beberapa monitor menyala, setiap monitor itu terdapat isi yang berbeda, melihat keadaan seperti ini Adeline Qiao sedikit kasihan dengan Thiago Huo. Dia seorang ternyata harus melakukan banyak hal, harus mengelola perusahaan dan mengurus urusan keluarga, dia benar-benar sangat lelah!

Ponsel Adeline Qiao tidak sengaja menyentuh sebuah stopkontak, lalu layar yang berada di hadapannya menyala.

“Boss!” wajah Jordan muncul di layar tersebut.

Adeline Qiao sedikit tercenggang, sepertinya dia tidak tidak sengaja menyentuh sesuatu. Apa yang harus dilakukannya sekarang?”

Ketika Adeline Qiao ingin menjelaskan sesuatu, Jordan langsung menyapanya “Halo Nyonya!”

“Apa kamu mengenaliku?” Adeline Qiao sedikit terkejut.

Jordan tersenyum dan menganggukkan kepala “Jhony pernah kirim fotomu kepadaku. kali ini bisa dibilang aku sudah bertemu dengan orangnya langsung.”

“Kamu ini……”

“Sory, aku lupa memperkenalkan diriku, namaku Jordan.” Jordan menjawab “Aku adalah Agen penanggung jawab pusat HD.”

Mendengar perkenalan diri dari Jordan, Adeline Qiao ikut buka suara : “Namaku Adeline Qiao.”

“Aku tahu itu.” Jordan menjawab “Sebelumnya aku sudah menyuruh boss untuk membawamu pulang, aku ingin bertemu denganmu!”

Pertama kali Adeline Qiao merasa oang yang bekerja dengan Thiago huo memiliki kemampuan yang sangat kuat dan memiliki kemampuan berbicara yang baik.

“Nyonya, mengapa anda bisa berada disini?” Jordan tahu Thiaago Huo ada urusan di sore hari.

“Aku tidak sengaja.”

“Ahh, boss pasti tidak memberitahumu tentang masalah yang terjadi di perusahaan bukan!” Jordan dengan cepat bisa menebak alasannya.

Adeline Qiao menganggukkan kepala, Thiago Huo memang tidak memberitahunya tentang keadaannya.

Jordan mendapatkan sebuah panggilan disana, tapi dia berbicara menggunakan bahasa inggris. Jordan harus menjawab panggilan itu sambil melihat Adeline Qiao.

Tidak lama kemudian, tatapan mata Jordan berubah menjadi sedikit sedih “Panggilan dari boss, dia bertanya apakah kamu sedang tersambung panggilan telepon bersama denganku?”

“Dia tahu?”

“Iya!” Jordan menganggukkan kepala “Selama ada orang yang menyentuh peralatan ini, ponselnya pasti akan mendapat pemberitahuan.”

Adeline Qiao tidak tahu harus mengatakan apa, wajahnya terlihat sangat canggung.

“Nyonya, aku tidak bisa berbicara dengan anda. Boss baru saja memberiku tugas baru.” Jordan lanjut berkata.

“Baiklah.” Adeline Qiao tahu mereka itu orang yang sibuk, jadi dia tidak berani menunda waktu mereka, bagi orang seperti mereka waktu adalah uang.

Tidak lama kemudian layar itu berubah menjadi gelap, Adeline Qiao juga ikut keluar dari sana. Ketika dia masuk ke dalam halaman rumahnya lagi, Adeline Qiao bertemu dengan Nelson Xiang.

“Nyonya, radiasi disini sangatlah besar. Boss menyuruh anda untuk pulang beristirahat”

Adeline Qiao menganggukkan kepala, sepertinya Thiago Huo memberi perintah kepada Nelson Xiang, jadi dia pun tidak ingin menyusahkan Nelson Xiang dan kembali pulang kerumah.

Siang hari Thiago Huo kembali ke rumah.

Adeline Qiao sedang membaca beberapa buku tentang kehamilan di dalam kamar, dia bahkan tidak tahu Thiago Huo masuk ke dalam.

Thiago Huo berdiri dengan diam di belakang tubuh Adeline Qiao, melihatnya membaca buku, keadaan seperti ini sangatlah enak dilihat.

Ketika Adeline Qiao ingin mengambi gelas yang berada di atas meja, tiba-tiba ada sepasang tangan yang lebih cepat mengambilnya.

Adeline Qiao mendonggakkan kepala melihat Thiago Huo “Kamu sudah pulang?”

“Iya!” Thiago Huo menyerahkan gelas itu kepada Adeline Qiao.

Adeline Qiao menaruh buku itu, lalu langsung menjelaskan masalah yang terjadi tadi pagi “Hari ini aku tidak sengaja kesana.”

Thiago Huo menganggukkan kepala “Aku tahu.”

“Kamu pergi kemana hari ini?” Adeline Qiao bertanya.

“Kantor. Aku ada dua kabar baik dan satu kabar buruk ingin beritahumu.” Thiago Huo duduk di samping Adeline Qiao “Kabar mana yang ingin kamu dengar?”

Adeline Qiao memikir sejenak “Kabar buruk.”

“Beberapa hari lagi adalah ulang tahun John Yun, dia menghubungiku dan berharap aku bisa pergi kesana.”

Adeline Qiao berpikir sejenak, ulang tahun John Yun memang hampir tiba. “Jadi apa kamu pergi?”

“Aku tidak ingin pergi.” Thiago Huo menjawab “Tapi…..”

“Tapi jika kamu tidak pergi kesana, anggota Keluarga Yun pasti akan terus menyerangmu. Daripada menghindari lebih baik kita langsung menghadapi mereka.” Adeline Qiao membatu Thiago Huo berbicara.

Thiago Huo menganggukkan kepala “Benar, kamu memang pintar! Selain itu aku rasa kakek tidak akan setuju akan hal ini.”

“Bagaimana kalau aku yang berbicara kepada kakek?” Adeline Qiao bertanya dengan suara yang kecil.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu