Mr Huo’s Sweetpie - Bab 293 Bekerja Sama Denganku Untuk Berakting

Disebuah villa pinggir kota.

Adeline melihat Bobby yang duduk di depannya, lalu teringat masalah yang terjadi sebelumnya, dalam hati juga sedikit cemas.

Jam sepuluh siang, dirinya duduk di sofa membaca buku, tiba-tiba ada sekelompok pengawal menerebos ke dalam dan langsung menangkap dirinya.

Saat dia masih kaget, sudah melihat mereka menerebos ke dalam menembak Nicolia, Adeline melihat Nicolie memegang perut lalu jongkok ke bawah, kemudian melihat darahnya menetes ke lantai. Hidung Adeline juga membesar karena dia pertama kali melihat kondisi seperti ini. Sama sekali tidak merespon, hanya bisa melihat masalah itu terjadi di depannya.

Adeline baru ingin berbicara sudah dibawa orang pergi, bahkan tidak sempat menyampaikan sesuatu pada Nicolie. Dipaksa orang itu ke dalam mobil kemudian dibawa ke sini.

Bobby hanya melihat Adeline yang tenang, lalu menyalakan rokok, "Nyonya, kali ini perlu menyusahkanmu. Asalkan Michael bersedia kerja sama, kamu juga bisa santai. Jika dia tidak ingin bekerja sama, maka aku tidak ada cara lagi."

Adeline hanya diam, dia tahu Thiago akan menolong dirinya, jadi hanya menunggu saja.

Bobby tidak terbiasa melihat Adeline yang sangat tenang ini. Jika wanita lain, mungkin sudah ketakutan sampai pucat atau berusaha mencari pertolongan. Kenapa dia bisa sangat tenang? Jelas-jelas Michael tidak mengatakan apa-apa atau beberapa perkataan tadi adalah kode antara mereka?

Bobby bergegas menggelengkan kepala, dia tidak percaya wanita ini sangat pintar dan mengerti membuat kode. Orang seperti Michael, pasti tidak melakukan seperti ini. Apa yang salah?

Saat waktu makan siang, Bobby menyuruh orang mengantar makan untuk Adeline, tetapi Adeline tidak makan, pertama karena khawatir makan ini adalah masalah, kedua ini bukan makanan kesukaannya.

Dia melihat jam dinding, sudah jam dua siang. Kenapa Thiago belum datang, apakah dia tidak tahu? Pelan-pelan kekecewaan dalam hati menyebar. Tampaknya Michael tidak memberitahu Thiago, jika tidak Thiago tidak akan datang.

Adeline memegang perutnya, mungkin anaknya sudah lapar. Tetapi melihat makanan yang di depan, dia tidak merasa selera. "Para bayiku, kalian haru patuh, sebentar lagi ayah akan datang."

Saat ini, di luar pintu seolah-olah terdengar suara.

Adeline menjadi semangat, dia dengan panik melihat pintu kamar.

Tidak lama pintu kamar terbuka. Adeline melihat orang yang datang adalah, "Michael?"

Michael dengan panik memegang tangan Adeline dan bertanya, "Adeline, apakah kamu baik-baik saja?"

Adeline mengedipkan mata, sepertinya sekarang belum percaya orang yang datang adalah Michael, "Kenapa kamu yang datang?"

Michael berbisik pada Adeline, "Kamu jangan khawatir, aku sudah membahas dengan Thiago. Nanti kamu bekerja sama dengan aku untuk berakting. Bobby ini bukan orang yang mudah dilawan. Jika dia tahu kamu adalah istri Thiago, mungkin dia akan langsung melawan Thiago. Bagaimana pun dia akan mendapatkan banyak barang dari Thiago."

Adeline bergegas mengerti maksud Michael, dia juga menganggukkan kepala, "Baik, aku sudah tahu."

Setelah Bobby masuk sudah melihat adegan seperti ini, dari sudut pandangnya merasa mereka sedang berciuman. Dia dengan senyum berkata, "Michael baru tidak bertemu beberapa jam, apa perlu begitu buru-buru? Benar-benar saling mencintai!"

Michael berbalik badan melihat Bobby, "Aku sudah memberikan barang yang kamu inginkan, segara lepaskan Adeline."

Bobby tersenyum, "Michael, tidak disangka kamu sangat sayang pada wanitamu. Benar-benar pria baik, demi dia benar-benar bisa merelakan hasil usaha tiga tahun ini, benar-benar mahabesar! Sebenarnya seperti ini juga tidak salah, karena ini adalah kesadaran sebagai pria, seorang suami dan seorang ayah."

Michael dengan dingin melihat Bobby berkata, "Ini karena kamu menggunakan tindakan licik mengancam aku."

"Ci ci, perkataanmu tidak begitu benar. Ini benar-benar hal kecil daripada masalah yang kamu lakukan dulunya."

"Hmmph! Setidaknya aku tidak menggunakan istri orang sebagai ancaman." Jawaban dia penuh dengan momentum.

Adeline menarik tangan Michael sehingga dia bisa merasakan kedua belah pihak akan terjadi pertarungan.

Michael bisa merasakan kepanikan Adeline, dia memegang tangan Adeline seolah-olah untuk menenangkan dia. Mereka hanya perlu di sini, karena masalah di luar sudah diatur Thiago.

Michael berkata pada Bobby, "Apakah kamu sudah bisa membiarkan kami keluar?"

Bobby dengan senyum menggelengkan kepala, karena sebelumnya dia sering rugi di depan Michael, ditambah sekali ini mereka suami istri berada ditangan sendiri, tentu saja tidak akan dengan mudah melepaskan mereka.

"Michael, aku merasa cara terbaik adalah membiarkan kamu dengan istrimu tinggal di sini. Selesai tender kali ini, aku tentu saja melepaskan kalian!"

Selesai Michael mendengar ini, dia langsung marah, "Bobby, kamu jangan keterlaluan!"

"Siapa suruh kamu sangat bahaya." Jawaban Bobby.

Setelah Michael menenangkan Adeline, dia bergegas ke depan meninju Bobby. Untungnya dia pernah belajar meninju dengan Thiago.

Dia meninju ke sudut mulut Bobby, sehingga sudut mulutnya luka. Bobby bergegas mundur beberapa langkah ke belakang, dia dengan ekspresi kesakitan menyeka sudut mulut yang berdarah. Bisa tahu tinju Michael sangat kuat.

"Michael beraninya kamu memukul aku!" Bobby marah sampai memanggil nama China Michael.

Michael mengurut tangannya, "Benar! Bobby, kamu kira siapa kamu? Dimataku, kamu bukan apa-apa!"

"Sialan!" Kata marah Bobby.

Sikap Michael menjadi keras, "Apakah perkataanku salah? Jika kamu ada kemampuan maka bersaing adil denganku, jika kamu menggunakan tindakan ini, lain kali tersebar, bagaimana kamu bertahan di tempat ini? Jangan lupa satu hal, jika aku kerja sama dengan Thiago, maka bagaimana dengan hasil akhirmu?"

Setelah mendengar perkataan Michael, Bobby juga tertawa, "Michael, semua orang yang dilingkungan ini tahu, kamu dengan Thiago sudah bertengkar karena masalah adik. Beberapa tahun ini kamu sama sekali tidak menghubungi Thiago. Dengar-dengar adikmu sudah meninggal, waktu itu jika Thiago menerima adikmu, sekarang pasti tidak seperti ini. Sayang sekali, Thiago sudah menikah. Baru-baru ini dia sepertinya membawa istrinya kembali."

"Bobby, kabarmu terlalu lambat." Michael menyindir, "Aku dengan Thiago sudah baikkan, beberapa hari lalu aku ada ikut serta rapat saham HD Corp."

Setelah mendengar ini, ekspresi Bobby langsung berubah. Tidak disangka Michael dengan Thiago bisa kembali baik!

"Jadi aku menyarakan, di saat masih bisa dibahas dengan baik, sebaiknya kamu melepaskan kami keluar."

Bobby memberi kode, tidak lama beberapa pria berpakain hitam masuk ke dalam kamar dan mereka bersamaan mengarahkan pistol ke depan Michael.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu