Inventing A Millionaire - Bab 59 Apa Kamu Gila
Ketika Robert Huo datang ke perusahaan, semua karyawan yang melihatnya tampak aneh.
Nova Ji kali ini kembali dari luar negeri dan membawa tiga orang teman asing, dengar-dengar mereka adalah negosiator.
Satu-satunya tujuan kedatangan mereka ke sini adalah untuk memfasilitasi akuisisi ini.
Sepuluh menit yang lalu, direktur dari semua departemen dibawa ke ruang konferensi untuk rapat darurat.
Orang-orang di perusahaan panik sekarang, semua orang khawatir kalau sampai diakuisisi. Kemana mereka harus pergi.
Sebagai asisten GM, Robert Huo terus tidak masuk kerja beberapa hari ini, kedatangannya hari ini sepertinya memiliki arti yang khusus.
Kebanyakan orang di perusahaan sangat meremehkannya, tetapi saat ini, orang-orang ini juga sangat ingin bertanya apakah dia mengetahui sesuatu.
Saat ini, langkah kaki cepat datang dari pintu.
Robert Huo menoleh untuk melihat. Dia melihat Charles Ji berjalan cepat dengan wajah muram.
Setelah menerima panggilan laporan, Charles Ji bergegas ke perusahaan dan di saat yang bersamaan juga menelepon Colin Ji dari Kantor Pusat.
Colin Ji mengetahui rencana Nova Ji untuk menjual perusahaan cabang beberapa hari yang lalu. Tapi dia sama seperti Charles Ji, merasa tidak terlalu mungkin.
Cabang keluarga, berani menjual keuntungan perusahaan dengan resiko menyinggung keluarga?
Tapi sekarang, Nova Ji menggunakan tindakan nyata untuk membuktikan bahwa dia tidak bercanda.
Kalau mau memecatku, maka aku akan menjual seluruh perusahaan.
Setelah Colin Ji datang terakhir kali, dia tidak kembali, dan selalu disambut oleh Charles Ji.
Ketika dia mendapat berita, dia juga segera bergegas ke sini, tetapi Charles Ji datang lebih cepat.
“Wakil CEO Ji, pagi.” Robert Huo menyapa sambil tersenyum.
Charles Ji menatapnya dengan tajam, dia bahkan sudah malas memarahinya, yang paling dia butuhkan sekarang adalah menghentikan Nova Ji.
Kalau tidak, cabang itu benar-benar akan dijual, meski Nova Ji dikeluarkan dari keluarga selamanya, sebagai penanggung jawab, tetap tidak akan berakhir dengan baik.
Keluarga Ji tidak terlalu bagaimana dengan keluarga cabang, juga tidak terlalu baik dengan keluarga inti.
Keluarga inti tidak hanya harus bersaing dengan keluarga cabang. Ada juga persaingan dengan kerabat keluarga inti. Selain itu karena sumber daya semuanya relatif banyak, persaingan yang ketat seringkali mengungguli pertarungan dengan Keluarga Cabang.
Ketika lift turun, Charles Ji langsung masuk, Robert Huo tidak mengikutinya, dia tahu meskipun dia masuk, dia akan diusir oleh Charles Ji, jadi untuk apa repot-repot cari masalah.
Adapun keluhan saat ini, itu bukan masalah besar.
Di bawah tatapan para karyawan, Robert Huo menunggu dengan nyaman lift berikutnya.
Dan tampangnya yang tenang juga membuat para karyawan semakin ketakutan.
Dari supir, dipromosikan menjadi Asisten GM, hanya dengan lewat koneksi belakang, bahkan Wakil CEO Ji juga tidak dipandang di mata, apa mungkin GM Ji benar-benar akan menjual perusahaan?
Banyak orang yang mulai bertanya-tanya bagaimana cara menemukan jalan keluar bagi diri mereka sendiri.
Robert Huo tidak peduli apa yang dipikirkan orang-orang ini, atau mungkin, ketenangannya sendiri membuat orang-orang ini berpikir lebih banyak.
Tidak lama kemudian, lift turun. Robert Huo berjalan masuk dan menekan tombol ke lantai atas.
Ketika dia keluar dari pintu lift, dia mendengar raungan marah Charles Ji, "Apa kamu sudah gila! Apa yang akan kamu dapatkan setelah kamu melakukan ini? Meski kamu mendapatkan uang itu, apa kamu pikir keluarga akan membiarkan kamu pergi!"
Di ruang konferensi, Charles Ji menunjuk ke Nova Ji dan berteriak padanya, ada sekelompok direktur yang bertanggung jawab dengan kepala mereka yang terkulai, tidak ada yang berani untuk melihat ke atas.
Sekarang wakil GM baru saja naik, siapa pun yang berani muncul, itu berarti siap dipukuli.
Sebelumnya Charles Ji diuntungkan dengan latar belakang Keluarga Ji inti, sebagian besar orang di perusahaan akan mengatakan hal-hal baik kepadanya, tetapi sekarang, Nova Ji mau menjual cabangnya.
Pada saat itu, apa pun status yang dimiliki Charles Ji, dia sudah kehilangan keuntungan terbesarnya.
Menghadapi omelan Charles Ji, Nova Ji tampak sangat tenang. Dia bahkan tidak bermaksud untuk bangkit dari kursi, dia hanya duduk di sana dan menatap Charles Ji dengan dingin, dia berkata, "Kamu mau membunuhku, mengapa aku tidak bisa gila? Karena kamu tidak ingin aku hidup dengan baik. Kalau begitu semua orang juga jangan harap bisa. Adapun balas dendam keluarga, kamu pikir aku akan peduli? Dunia begitu begitu, seberapa panjang tangan keluarga Ji bisa terjulur?"
“Kamu, kamu melakukan ini sama dengan mengkhianati tetua! Kamu punya hati nurani tidak!” Charles Ji sepertinya mengerti bahwa dia telah kehilangan kemampuan untuk mengancam Nova Ji, dan hanya bisa mengkritiknya dari aspek lain.
Nova Ji mencibir lagi, "Hati nurani? Apa kamu punya hati nurani? Aku telah melakukan banyak hal untuk keluarga, tapi apa yang Keluarga Ji berikan kepadaku? Setelah menyelesaikan Perusahaan Dagang Donglai, kalian membiarkan pelanggan tidak membayar, dan membuatku turun. Apa aku masih harus membayar kejahatan ini dengan kebaikan? Maaf, aku tidak mengerti tentang membalas kejahatan dengan kebaikan! Sudahlah, Wakil CEO Ji, sudah cukup, kalau kamu di sini untuk berpartisipasi dalam akuisisi, kamu bisa duduk dan bernegosiasi dengan perwakilan Shenggao Capital ini, kalau tidak tertarik, aku bisa mewakili kamu dan perusahaan untuk berdiskusi dengan mereka."
“Berdiskusi palamu! Tidak boleh!” Charles Ji berjalan cepat ke hadapan tiga teman asing itu. Dia berkata dengan sengit, "Aku tidak peduli apa latar belakang kalian, akuisisi kali ini, Keluarga Ji kami tidak tertarik, kalian bisa pergi!"
Salah satu teman asing tersenyum dan mengucapkan beberapa patah kata dalam bahasa Inggris.
Tingkat bahasa Inggris Charles Ji sangat buruk dan dia tidak dapat memahami apa yang mereka bicarakan, untungnya, Juni Ma, direktur departemen hubungan masyarakat di sebelahnya, menjelaskan, "Dia mengatakan bahwa rencana akuisisi hanya perlu dinegosiasikan dengan manajemen perusahaan yang paling ekuitas, yaitu GM Ji. Sedangkan yang lainnya, mereka tidak terlalu tertarik untuk berinteraksi, juga tidak ingin menyulitkan Keluarga Ji, ini hanya akuisisi biasa. "
“Biasa palamu!" teriak Charles Ji dengan marah, setelah kantor cabang diakuisisi, dia mau pergi kemana?
Ke perusahaan lain?
Semua cabang Keluarga Ji dikendalikan oleh keluarga cabang atau oleh keluarga inti lainnya, setiap orang punya posisinya masing-masing, tak peduli kemana dia pergi, tetap tak bisa mandiri.
Dia ditekan oleh Nova Ji di sini, pergi ke tempat lain memang bisa ada hasil bagus apa?
Setelah berjuang selama bertahun-tahun, tidak ada yang bisa diperjuangkan lagi di Keluarga Ji.
Pada saat ini, sekretaris wanita bergegas kemari. Dia berbisik di telinga Charles Ji, "Para klien sudah datang dan berkata mereka berharap dapat bertemu denganmu segera.
“Untuk apa mereka datang di saat begini! Tidak ada waktu, tidak bertemu!" kata Charles Ji tanpa berpikir.
"Tapi mereka bilang, mereka harus bertemu denganmu sekarang. Atau bertemu GM Ji …." kata sekretaris wanita itu.
Klien yang dikatakannya adalah mereka yang tidak membayar piutangnya.
Orang-orang ini jelas mendengar berita itu dan tahu bahwa cabang akan segera diakuisisi. Setelah cabang berada di bawah bendera Shenggao Capital, mereka harus membayar semua piutangnya. Selain itu, sejumlah besar kerusakan yang dilikuidasi dapat dikompensasikan untuk pelanggaran kontrak.
Dulu, piutang tidak dibayar karena Charles Ji ada di depan mereka, mereka tahu bahwa Keluarga Ji tidak akan mempersulit dirinya.
Tapi Shenggao Capital berbeda, mereka berasal dari luar negeri, siapa yang peduli hubunganmu bagus dengan siapa?
Tidak membayar sepeser pun di sini, aku akan mengajari kamu cara menjadi pria yang benar.
"Aku bilang tidak bertemu! Kalau mereka mau menunggu, biarkan saja mereka menunggu disana!" Charles Ji tidak peduli dengan hidup dan mati orang-orang ini sekarang, hidupnya sendiri saja tidak tahu akan bertiup ke arah mana.
Robert Huo, yang baru saja masuk ke ruang konferensi, kebetulan mendengar percakapan tersebut.
Dia tersenyum sedikit dan tidak melakukan apa-apa lagi, setelah melihat Nova Ji menengadah, dia mengangguk sedikit.
Nova Ji mengetuk meja dan berkata, "Sekarang negosiasi perjanjian akuisisi secara resmi dimulai."
"Berani sekali!" Charles Ji berteriak, “Paman ketiga akan segera datang, kalau kamu berani melakukan ini, tidak ada hasil baik yang akan terjadi!"
Nova Ji hanya meliriknya, dia tidak menanggapinya.
Dia sepertinya telah mempelajari proses akuisisi dengan sangat teliti, dengan manajemen ‘respon internal’ puncak perusahaan ini, tentu saja akuisisi akan berjalan dengan lancar.
Meskipun Charles Ji tidak mengerti apa yang dia komunikasikan dengan teman-teman asing itu, tetapi dari waktu ke waktu, mendengarkan penerjemah dari orang di sebelahnya, atau melihat wajah para direktur yang semakin rumit, dia secara kasar dapat menilai bahwa semuanya akan menjadi sangat buruk.
Charles Ji yang cemas terus melihat ke belakang ke pintu ruang pertemuan, sekarang dia sama sekali tidak punya ide.
Setelah sekitar sepuluh menit, sosok yang telah lama hilang akhirnya muncul.
Melihat Colin Ji di depan pintu, Charles Ji sangat gembira, dia buru-buru menyapanya, lalu berkata, "Paman, Nova Ji …."
“Aku tahu.” Colin Ji mengangkat tangannya untuk menghentikan ucapan Charles Ji, lalu dia berjalan cepat kesana.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JaySi Menantu Buta
DeddyMata Superman
BrickMy Charming Lady Boss
AndikaLoving Handsome
Glen ValoraCinta Dan Rahasia
JesslynMy Secret Love
Fang FangInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li