Inventing A Millionaire - Bab 22 Howard Xia
“Jangan khawatir, biaya bahan bakunya sendiri tidak tinggi, dan keuntungan mereka minimal 30% atau lebih, tapi jika kamu mengundur satu hari, bunga pinjaman harian akan mengurangi keuntungan mereka sebesar 1%. Cara terbaik adalah menurunkan harga dan menjual kepadamu, jika tidak, tidak ada yang lain yang bisa makan sebanyak itu," kata Robert Huo.
Kepercayaan diri dan ketenangannya saat berbicara membuat kecemasan Nova Ji cepat mereda.
Setelah memikirkannya sejenak, dia menelepon GM Bisnis Donglai.
Dia mengatakan sesuai dengan apa yang dikatakan Robert Huo: "Maaf, sekarang aku juga tidak berdaya. Semua harga sama, aku hanya keluarga cabang, bagaimana aku bisa bersaing dengan mereka? Maaf, jika ada peluang lagi kedepannya, kita akan bekerja sama."
Setelah menutup telepon, pipi Nova Ji sedikit memerah.
Jantungnya berdebar kencang sekarang. Untuk pertama kalinya sejak berbisnis, merasa sangat bersalah, dan selalu merasa seperti penipu.
Ada sedikit rasa bersalah, dan sedikit kegembiraan.
"Ayo keluar dari mobil. Kamu tidak berencana tinggal di dalam mobil menunggu kabar, kan?" Robert Huo mengingatkan.
Baru kemudian Nova Ji bereaksi dan keluar dari mobil dengan cepat.
“Jangan terlalu bersemangat, kamu seolah sudah mabuk sekarang.” Robert Huo tersenyum.
Nova Ji memutar matanya, lalu menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan kegembiraan, lalu mengajak Robert Huo ke hotel.
Begitu memasuki pintu hotel, Nova Ji bertanya kepada pelayan tentang lokasi ruang VIP cabang perusahaan keluarga Ji, pundak Robert Huo ditepuk dari samping.
Memalingkan kepalanya, melihat Howard Xia tersenyum dan menatapnya: "Aku pikir aku salah lihat orang, kita benar-benar ditakdirkan."
“Benar-benar takdir, kenapa, kamu bukan kemari untuk minum kopi, kan?” Robert Huo bertanya sambil tersenyum.
Dia sebenarnya tahu identitas pria di depannya, bisnisnya tersebar di beberapa provinsi sekitarnya. Tidak go public, tidak mencuci uang, dan mengandalkan aset pribadi untuk mencapai titik ini.
Ketika Robert Huo berkelana sendirian, dia juga secara khusus berbicara dengan Howard Xia untuk bertukar pengalaman bisnis, keduanya memiliki percakapan yang sangat menyenangkan dan sangat terkesan satu sama lain.
Saat minum kopi sebelumnya. Robert Huo mengenali Howard Xia, tetapi karena beberapa pertimbangan, dia tidak secara langsung mengidentifikasi pihak lain.
Dan sekarang, dia juga mencoba untuk memahami dan berpura-pura bingung, karena Robert Huo tahu betul bahwa kehadiran Howard Xia di sini bukanlah suatu kebetulan, dia seharusnya adalah Ketua Xia yang disebutkan oleh Charles Ji.
Justru karena pengetahuannya tentang Howard Xia, Robert Huo berani membual di depan Nova Ji sehingga dia memiliki kesempatan untuk mengubah akhir cerita.
Perwakilan dari Dewan Perdagangan bukan satu-satunya dikuasai keluarga Ji.
Mendengar kata-kata Robert Huo, Howard Xia merasa bahagia tanpa alasan. Hanya ada sedikit orang di sekitarnya yang dapat berbicara dengannya dengan santai.
“Bukan minum kopi, hari ini diundang oleh seseorang, bagaimana denganmu? Bukankah kamu datang ke sini untuk membantu orang menyeduh kopi?” Canda Howard Xia.
“Aku juga menemani GM untuk bertemu orang, dan itu GM perusahaan kami, Nova Ji.” Robert Huo memberi isyarat.
“Ternyata dia adalah GM perusahaan cabang keluarga, dia memang sangat muda,” kata Howard Xia.
Robert Huo dapat mendengar bahwa ada arti lain yang tersembunyi dalam kata-kata ini, mungkin yang dikatakan seseorang seperti Charles Ji sebelumnya. Seorang wanita yang terlalu muda tidak memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab atas hal-hal seperti perusahaan cabang.
“Jangan lihat dia masih muda, tapi kemampuannya sangat luar biasa. Tidak, dia baru saja melakukan hal yang luar biasa.” Kata Robert Huo.
“Oh? Apa itu?” Howard Xia bertanya dengan rasa ingin tahu.
Robert Huo berbicara tentang konfrontasi dengan perusahaan dagang Donglai. Tentu saja, dia menyembunyikan hasanya yang telah memberi ide pada Nova Ji.
Mata Howard Xia sedikit cerah ketika dia mendengarnya, dan dia menatap Nova Ji dengan heran, dan berkata: "GM Ji ini secerdik ini? Aku benar-benar tidak dapat melihatnya."
“Ini bukan karena perselisihan internal.” Robert Huo menghela nafas dan berkata: “Karena kamu memiliki kerjasama dengan perusahaan kami, kamu juga seharusnya mengetahui perselisihan internal keluarga Ji, kan? Kemampuan GM Ji sebenarnya cukup bagus, jika tidak, Bisakah dia duduk di posisi GM di usia muda? Alasan mengapa dia tidak terkenal adalah banyak jasanya yang direbut oleh orang lain, kamu juga tahu, hal semacam ini sangat umum terjadi pada keluarga besar, dan sudah terbiasa. Sayangnya itu malah menyia-nyiakan bakat di keluarga Ji."
“Apa maksudmu?” Tanya Howard Xia.
"Sebenarnya, aku beri tahu kamu bahwa sekarang ada lebih banyak talenta di keluarga cabang keluarga Ji. Itu jauh lebih banyak daripada keluarga inti, sebenarnya banyak talenta dari keluarga cabang yang mendukung keluarga Ji, tapi keluarga inti yan memegang kekuasaan."
Wajah Howard Xia berubah sedikit ketika dia mendengarnya. Dia menyipitkan matanya sedikit, dan suaranya menjadi berat tanpa sadar, berkata: "Bagaimanapun juga, ini adalah keluarga Ji, perselisihan internal seharusnya tidak melibatkan orang luar."
“Dengar-dengar, sekarang keluarga inti menekan keluarga cabang, apakah menurutmu keterlibatan itu tidak melibatkan pihak luar? Kadang bisnis bisa dilakukan. Untuk menekan, langsung disingkirkan. kamu mungkin tidak memiliki kerja sama yang mendalam dengan keluarga Ji, dan kurang mengerti hal ini." Robert Huo menghela nafas dengan emosi:" Meskipun aku hanya seorang sopir, aku telah bersama GM Ji untuk waktu yang lama, jadi aku tahu banyak informasi dari dalam "
Semakin Howard Xia mendengarkan, hatinya semakin yakin.
Seperti yang dikatakan Charles Ji, Dewan Perdagangan memang telah menunjuk keluarga inti dari keluarga Ji sebagai wakil dari Dewan Perdagangan, semua orang memahami pertimbangan yang cermat.
Pada awalnya, Howard Xia berpikiran sama, karena keluarga cabang tidak dapat bersaing dengan keluarga inti, maka perlu berteman dengan keluarga inti keluarga Ji.
Tapi sekarang, dia tidak berpikir demikian.
Karena apa yang dikatakan Robert Huo tidak salah, dia hanya sedikit melebih-lebihkan kekuatan yang dimiliki oleh keluarga cabang dan menjelaskan beberapa kemungkinan di masa depan.
Sebagian besar benar dan sebagian kecil salah. Tapi cukup untuk membuat orang langsung percaya itu benar.
Selain itu, ketika membuat kopi sebelumnya, Robert Huo mengemukakan kedalamannya sendiri terlebih dahulu, Howard Xia, yang memiliki kesan yang sangat baik tentangnya.
Dengan pengalaman dan pendengaran pribadi, dia percaya pada apa yang dikatakan Robert Huo.
Jika di masa depan, keluarga cabang keluarga Ji benar-benar bisa berbalik dan menjadi penguasa. Apakah orang-orang yang telah membantu menekan mereka secara langsung ini akan terlibat?
Perlu diketahuikeluarga Ji memiliki aset puluhan miliar RMB!
Dari ekspresi mikro di wajah Howard Xia, Robert Huo tahu bahwa tujuannya telah tercapai.
Dia tidak pergi untuk mengatakan lebih banyak.
Saat itu Nova Ji suah bertanya tentang di mana ruang VIP itu dan berjalan mendekat. Melihat Robert Huo sedang mengobrol dengan seseorang, dia berkata dengan santai: "Temanmu?"
Robert Huo berkata: "Kebetulan aku perkenalkan padamu, ini Nona Nova Ji, GM perusahaan cabang keluarga Ji. Dan yang ini adalah salah satu mitra perusahaan, namanya ..."
Kata-kata Robert Huo terhenti, dan Howard Xia segera berkata: "Halo, aku Howard Xia."
Nova Ji sudah siap mengulurkan tangannya untuk menjabat, tetapi ketika dia mendengar kata-kata ini, dia tidak bisa menahan diri untuk berhenti.
Dia memandang Howard Xia dengan takjub, dan kemudian ke Robert Huo tanpa sadar.
Ini bukan pertama kalinya dia mendengar nama ini, Charles Ji mengatakannya beberapa kali sebelumnya.
Wakil ketua Dewan Perdagangan Provinsi, juga penentu apakah keluarga cabang Ji dapat masuk ke Dewan Perdagangan.
Tapi, bagaimana Shawn Li si kutu buku ini mengenal Howard Xia?
"Aku sudah lama mendengar kalau GM Ji adalah orang yang pandai. Dengar-dengar kamu baru saja melawan perusahaan dagang Donglai," kata Howard Xia sambil berjabat tangan dengan Nova Ji.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Secret Love
Fang FangLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Tak Biasa
SusantiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensGet Back To You
LexyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li