Inventing A Millionaire - Bab 36 Sebuah Lelucon

Nova Ji tidak yakin, dia menatap matanya Robert Huo, dan menyadari pancaran sinar penuh kepercayaan diri dan tekad yang kuat dari balik sepasang matanya.

Sesaat kemudian, Nova Ji berkata: "Bagaimana caramu mengatasinya?"

"Sekarang sudah ada garis besar, tapi masih perlu memeriksa data. Begini, aku teliti data ini dulu, nanti setelah ada rencana yang lengkap baru kukatakan padamu." Kata Robert Huo.

Nova Ji sendiri tidak bisa memikirkan jalan keluar, makanya hanya bisa berusaha mencoba menanganinya. Nova Ji menganggukkan kepala dan berkata: "Baik, katakan saja langsung kalau memerlukan bantuanku, aku tunggu kabarmu."

"Hmm." Setelah menanggapinya, Robert Huo keluar dari ruang kantor.

Ada seorang pegawai pria yang berdiri di luar pintu, saat melihat Robert Huo keluar, dia berkata sambil tersenyum: "Asisten Li, maaf merepotkan."

Robert Huo ingat dia adalah pihak Departemen Pemasaran dalam perusahaan, makanya hanya menanggapinya dengan sopan dan pergi.

Orang itu mengolok-ngolok di belakangnya Robert Huo. Bergumam: "Sampah yang bergantung sama wanita!"

Kemudian, dia mengeluarkan ponsel, berjalan ke tempat dekat tangga dan menelepon, setelah panggilan tersambung, dia berkata dengan suara kecil: "CEO Ji, GM seharusnya merasa marah, aku telah mendengar suara makian dari dalam kantornya. Benar, yang bermarga Li itu sudah memperlihatkan dokumen padanya."

Orang yang dihubungi tentu saja adalah Charles Ji, Wakil CEO ini sekarang sedang menikmati layanan pijat dari sekretaris wanita cantik di hotel, setelah mendengar laporan dari bawahannya, dia tertawa lepas, berkata: "Biarkan dia memaki! Semakin besar kemarahannya, aku akan semakin senang! Dasar sepupu tengik, beraninya beradu denganku, aku ingin lihat saat uang sebanyak ini tidak berhasil ditagih, dia masih ada kemampuan apa untuk beradu denganku!"

Setelah menutup panggilan, Charles Ji memeluk sekretaris sambil tersenyum riang, menciumnya dengan mendalam, lalu berkata: "Sudah lihat belum, hanya dengan bersekongkol denganku baru bisa hidup, barang siapa yang berani beradu denganku, semuanya tidak akan bernasib baik!"

Sekretaris wanita tersenyum memikat, berbagai sanjungan dan pujian diucapkan dan membuat Charles Ji angkuh.

Posisi Dewan Perdagangan sudah direbut oleh Nova Ji. hal ini membuat dirinya sebagai keluarga inti Keluarga Ji jadi bahan tertawaan.

Selama ini, dia adalah satu-satunya anggota keluarga inti yang hak menjadi seorang perwakilan dirampas keluarga cabang, dengan kata lain, ini adalah pelecehan!

Bahkan seorang wanita dari keluarga cabang saja tidak mampu ditaklukkan, jadi apa hebatnya Charles Ji.

Kritikan dari orang lebih tua dan penertawaan dari orang yang sederajat membuat Charles Ji tak tahan, makanya dia langsung ingin menuntaskan Nova Ji sampai ke akar-akarnya, tidak membiarkan satu pun kesempatan bagi Nova Ji untuk membalikkan keadaan.

Dia yakin, tidak lama kemudian, Nova Ji akan dipecat karena piutang dalam jumlah besar menjadi hutang mati, dirinya pun bisa membalas dendam!

Kalau tidak, Charles Ji benar-benar akan menjadi bahan tertawaan pada acara perkumpulan keluarga 2 bulan ke depan.

Hari ini, Robert Huo terus berada dalam ruang rapat memeriksa data.

Setiap nama yang muncul dalam daftar piutang telah diselidiki olehnya dengan begitu jelas.

Tentu saja, ada sebagian orang yang tidak perlu Robert Huo selidiki, mereka adalah lawan ataupun teman yang pernah ditemuinya saat berbisnis di Keluarga Huo, dia cukup memahami mereka.

Seiring dengan kumpulan data hasil penyelidikan yang semakin banyak, sebuah rencana penanganan pun berangsur terbentuk dalam lautan pikirannya.

Dalam sepanjang hari ini. Perusahaan telah mengadakan 2 kali rapat, yang satunya adalah pihak Departemen Pemasaran, yang satunya lagi Pihak Departemen Personalia.

Saat memasuki ruang rapat melihat Robert Huo sedang mencari data di internet di sudut ruangan, semuanya tak bisa menahan tawa.

Asisten GM yang begitu menyedihkan baru pertama kalinya mereka temui.

Tidak ada orang yang bakalan menghormati Robert Huo, di mata mereka, bahkan Nova Ji saja sulit mempertahankan posisinya, apalagi asisten GM yang masuk dari jalan pintas ini?

Hanya ada sebagian kecil orang yang menyapa Robert Huo, bahkan orang yang menyapanya sampai disindir rekan kerja.

Sedikit kemampuan kerja saja tidak ada, jelas-jelas merupakan orang yang akan segera mati, tapi kamu masih menyapanya?

Daripada menyapa dengan orang yang seperti ini, mendingan berbincang-bincang dengan kakek-kakek penjual sayur di pinggir jalan.

Wakil Direktur Departemen Pemasaran malah sengaja duluan menepuk meja sebelum mulai rapat, berkata: "Kalian bicaralah dengan suara kecil. Asisten GM kita sedang sibuk di sini, jangan sampai mengganggunya!"

Ucapan ini memancing tawaan, semua orang mampu menyadari Wakil Direktur sedang menyindirnya.

Tidak peduli apapun yang dikatakan orang lain, Robert Huo tidak pernah menanggapinya, bahkan tidak mengangkat kepalanya sedetik pun.

Dia tidak ada luang, juga tidak tertarik berkomunikasi dengan para orang yang berpandangan pendek ini, kalau ada waktu, lebih baik digunakan untuk bekerja.

Robert Huo memiliki kebiasaan yang baik, lebih tepatnya adalah prinsip pribadinya, yaitu tidak akan membawa pulang pekerjaannya ke rumah.

Kalau ingin bekerja, maka dia akan lembur di perusahaan, tapi kalau memilih ingin pulang, maka dia tidak akan kembali memikirkan masalah pekerjaan.

Memisahkan pekerjaan dan kehidupan merupakan prinsip pribadi Robert Huo.

Tentu saja kerja sampingan seperti mengelola Toko Taobao pun tak terkecuali.

Setelah tiba jam 6 sore, Nova Ji menelepon Robert Huo, menanyakan bagaimana perkembangannya.

"Masih dalam proses pencarian data. Rencana selengkapnya harus memerlukan 2 hari." Jawab Robert Huo.

Nova Ji tahu jalan buntu seperti ini memang tidak begitu mudah diatasi, 2 hari masih bisa dia tunggu, lalu mengatakan: "Baik, aku sekarang ingin pulang, kamu sudah mau pulang atau lembur?"

Robert Huo mengangkat kepala melihat jam di dinding, lalu berkata: "Pulang kerja saja, ini tidak bisa dicari sampai habis dalam waktu singkat, sisanya akan kulakukan besoknya."

"Kalau begitu kutunggu di garasi mobil." Nova Ji berkata.

Robert Huo tidak menunda waktu, setelah menyimpan data dalam komputernya dan mengirimkannya ke drive sebagai data cadangan, setelah itu baru mematikan komputer.

Namun saat baru saja keluar dari ruang rapat, langsung bertemu Nova Ji yang sedang berjalan kemari.

Nova Ji sudah berjalan ke depan pintu ruang rapat, saat melihat Robert Huo keluar dari dalam, dia bertanya: "Kenapa kamu di sini?"

"Mencari data." Robert Huo menjawab.

Nova Ji melongo, dan memasukkan kepalanya dalam ruang rapat untuk melihat, saat dia melihat meja, komputer dan berbagai peralatan kantor di sudut ruangan, dia langsung mengerti: "Pihak Departemen Personalia tidak memberikanmu ruang kantor? Orang-orang ini sungguh keterlaluan, aku akan pergi mencari mereka sekarang juga!"

Setelah mengatakannya, Nova Ji memalingkan kepala dan hendak pergi. Robert Huo segera menghalanginya, berkata: "Bekerja di mana pun tetap sama saja, lagipula ruangan di sini lebih luas daripada kantormu, tidak ada salahnya. Apalagi kamu sekarang sedang berada di masa kritis. Kamu boleh melampiaskan amarah terhadap Charles, tapi kalau terhadap orang lain, kamu harus bersikap baik."

"Tapi mereka sudah keterlaluan, kamu setidaknya adalah asistenku, tapi malah mengaturmu bekerja di dalam ruang rapat!" Nova Ji merasa kesal hingga hampir meledak.

Sekarang seluruh perusahaan mungkin sudah tahu bahwa asistennya hanya pantas bekerja di dalam ruang rapat umum.

Meskipun pengaturan Departemen Personalia ini terkesan sedang menindas Robert Huo, tapi lebih tepatnya adalah sedang melecehkannya!

"Kamu seharusnya tahu jelas, orang Departemen Personalia tidak ada nyali sebesar itu untuk melakukan ini, ini semua adalah ulahnya Charles. Yang harus kamu lakukan adalah mendepak Charles, sedangkan yang lainnya paling hanya sekedar terpaksa, tidak perlu dianggap serius." Kata Robert Huo.

"Kamu cukup pengertian juga terhadap orang lain!" Nova Ji menghela napas kesal, terlihat sangat marah.

Robert Huo tertawa, dia mana ada pengertian terhadap orang lain, dia hanya merasa masalah sepele ini tidak perlu dibesar-besarkan. Kalau membesar, mungkin saja orang lain akan kembali menemukan kelemahannya, mengatai dia menaikkan pangkat dan gaji orang secara sembarangan, ataupun tidak mementingkan keuntungan perusahaan.

Di bawah nasihat Robert Huo, akhirnya Nova Ji membatalkan niat ingin pergi ke Departemen Personalia untuk membuat onar.

Mereka berdua masuk dalam lift bersama-sama, gambaran di mana mereka berjalan bersama ke garasi telah disaksikan oleh banyak orang.

Para pegawai itu saling bergosip, ada yang memancarkan ekspresi iri, juga ada orang yang menyindirnya, dan sebagian besar dari mereka memancarkan ekspresi cemburu atas tindakan Robert Huo yang "mengandalkan wanita".

Di dalam mobil, setelah Nova Ji menjadi tenang, dia mengambil inisiatif berkata pada Robert Huo: "Masalah ini sebenarnya adalah kesalahanku, aku tidak mengaturnya dengan baik, maaf telah membuatmu sengsara."

"Ini tidak ada apa-apanya, begini pun lumayan bagis. Ditertawakan orang lain jauh lebih mending daripada dianggap sebagai orang berbakat oleh mereka." Jawab Robert Huo.

Ini adalah ucapan dari lubuk hatinya, kalau bukan karena dia memiliki bakat, mana mungkin bakalan dicelakai orang lain, dan bagaimana mungkin bisa kembali masuk ke tubuh Shawn Li secara tiba-tiba.

Nova Ji tidak mengerti asal-usulnya yang sebenarnya, makanya tidak membantahnya.

Nova Ji mengantarnya hingga tiba di rumahnya, Robert Huo bertanya setelah turun dari mobil: "Bagaimana kalau mampir dulu?"

"Lupakan saja, lain kali saja." Nova Ji menggelengkan kepala, lalu menyuruh supir jalan.

Setelah mengantarkan kepergiannya, baru Robert Huo masuk ke dalam.

Setelah membuka pintu dan masuk, dia melihat Eugene Ning sedang menempatkan mikrofon dan kamera di atas meja, sedangkan Natalie Ning melihat buku petunjuk pemakaian di sampingnya.

Ini adalah peralatan baru yang dibeli oleh mereka berdua tadi sore, dan bersiap-siap ingin melakukan live streaming, sayangnya tidak satu pun dari mereka yang pandai dalam teknologi, mengatur kartu suara saja masih belum selesai setelah sekian lama.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu