Inventing A Millionaire - Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
Sikapnya memang tidak dingin, tapi dia juga tidak terlalu bersemangat seperti saat pertama kali bergabung dengan perusahaan.
Robert Huo melihat bahwa dia sedang tidak dalam kondisi yang baik dan merasa tidak banyak bicara, dia hanya berkata pada Sisilia Jian: "Pergilah bekerja bersama dengan CEO Ning, aku juga akan pergi bekerja ke perusahaan."
“Baiklah, hati-hati bos!” Sisilia Jian melambaikan tangannya.
Setelah itu, dia berjalan ke sisi Natalie Ning dan memeluk lengannya dengan ramah, dia tersenyum dan bertanya: "CEO Ning, bagaimana rasanya Mercedes-Benz? Orang-orang mengatakan bahwa mereka lebih bersedia duduk di BMW dengan menangis, daripada duduk di sepeda dengan tertawa, tapi kamu sekarang tertawa sambil duduk Mercedes Benz.”
Lelucon ini membuat Natalie Ning nyaris tidak bisa tersenyum, tetapi perhatiannya terfokus pada kendaraan yang sudah menjauh dari sana.
Dia tahu bahwa Robert Huo tidak bisa lagi melihat ekspresinya, jadi saat ini begitu banyak perasaannya yang terlihat lebih jelas.
Ada kekhawatiran dan kecemasan di wajahnya, bahkan Sisilia Jian bisa melihatnya, tetapi tidak peduli apa yang dia tanyakan, jawaban Natalie Ning hampir sama dengan jawaban Cornelia Deng kemarin.
Dia terlalu lelah, dia hanya perlu beristirahat beberapa hari, kemudian dia akan membaik.
Tapi dia sendiri tahu itu, tidak peduli berapa hari pun dia beristirahat, sulit bagi dirinya untuk memulihkan dirinya.
Robert Huo menanyakan beberapa beberapa hal kemarin, sehingga sampai saat ini dia masih khawatir, terutama sekarang saat dia tahu bahwa Robert Huo akan pergi ke kantor cabang dari Keluarga Ji, dia bahkan memiliki keinginan untuk mengikutinya kesana, ingin melihat sebenarnya apa yang sedang terjadi.
Hasil terburuknya adalah suaminya tahu segalanya, bertahun-tahun persembunyiannya itu akan gagal.
Hasil terbaik...
Maka itu adalah dia benar-benar hilang ingatan.
Memikirkan hal ini, Natalie Ning mengeluarkan ponselnya dan menelepon Pan Simi. Sebenarnya dia ingin meneleponnya kemarin, tetapi Robert Huo selalu ada di sisinya, sehingga dia tidak berani bertanya dan membicarakan hal ini.
Sekarang, pada akhirnya dia berani melakukan panggilan itu.
Natalie Ning hanya punya satu pertanyaan untuk di pertanyakan, yaitu mengenai masalah hilang ingatannya Robert Huo, apakah hal itu benar?
Setelah panggilan tersambung, suara ceria dari Pan Simi terdengar di telinganya: "Natalie, ada apa meneleponku sepagi ini?"
“Aku ingin bertanya, apakah kemarin Shawn memberitahumu bahwa dia kehilangan ingatannya?” Natalie Ning bertanya.
Pan Simi bertanya dengan heran, "Dia telah kehilangan ingatannya? Dia tidak memberitahuku."
Hati Natalie Ning berdetak dengan kencang ketika dia mendengarnya, jadi dia tidak mengatakan apa-apa? Apa hal itu tidak benar?
Atau. Dia tidak hilang ingatan, tapi sengaja berpura-pura hilang ingatan!
“Kenapa menanyakan hal ini? Apakah terjadi sesuatu?” Tanya Pan Simi.
Natalie Ning merasa ragu-ragu, tetapi pada akhirnya dia tidak memilih untuk menyembunyikan hal ini, sehingga dia berkata: "Shawn memberitahuku kemarin bahwa dia sepertinya tidak dapat mengingat masa lalunya. Kamu adalah seorang ahli psikiater, kamu seharusnya dapat dengan mudah mengetahui apakah orang itu jujur atau tidak, jadi aku berpikir untuk bertanya padamu."
Pan Simi terdiam beberapa saat, lalu berkata: "Baiklah, kalau begitu nanti aku akan mencari waktu untuk menghubunginya, akan aku beri tahu padamu jika aku sudah memastikannya."
"Baiklah, kalau begitu maaf merepotkanmu," kata Natalie Ning.
Setelah menutup telepon, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata kepada Sisilia Jian: "Ayo pergi, kita kembali ke perusahaan."
Sisilia Jian meng-iyakannya, saat dia melihat bahwa ada yang salah dengan kondisi bosnya, dia tidak berani banyak bertanya.
Hilang ingatan?
Pertanyaan yang diajukan Natalie Ning sedikit mendadak, dia tidak tahu bagaimana cara untuk menjawabnya.
Penampilan Robert Huo kemarin tidak seperti sedang hilang ingatan. Meskipun ketika ditanya dulu dia masuk universitas mana, dia mengatakan dia tidak dapat mengingatnya, tapi apakah itu bisa membuktikan bahwa dia telah hilang ingatan?
Menurut penilaian pribadi Pan Simi, hal ini tidak mungkin.
Jika seseorang kehilangan ingatannya, bagaimana mungkin dia sampai sekarang baru menyadarinya? Apakah dari dulu sampai sekarang dia tidak terlalu peduli dengan urusan pribadinya?
Pemikiran Pan Simi ini benar-benar mendekati kebenarannya.
Shawn Li tidak mengingat masa lalunya, karena dia sama sekali tidak tahu bahwa dirinya telah hilang ingatan, dan dia juga tidak memikirkan hal ini.
Orang lain telah memberikan kehidupan yang baik untuknya, memberinya perencanaan yang baik dalam kehidupannya, dia hanya perlu mengikuti jalan yang di beritahu orang lain kepadanya.
Adapun apakah dia berjalan dengan baik atau tidak, apakah itu cocok untuknya, dia tidak tahu.
Tidak ada yang tahu, bahwa Shawn Li mengalami masalah di otaknya, selama dia berada di rumah sakit, dia tidak sepenuhnya pulih. Ada bagian di otaknya yang tersumbat, sehingga membuatnya hilang ingatan. Hal ini juga menekan saraf otaknya, sehingga menyebabkan masalah yang mirip dengan kekurangan IQ.
Dia juga tidak akan memikirkan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dia lakukan sekarang, sehingga dia menjadi tidak terlalu berperasaan.
Pan Simi tidak begitu mengerti masalah Shawn Li, kesannya pada pria itu hanya berdasarkan apa yang di dengarnya dari Natalie Ning atau teman sekelas lainnya.
Oleh karena itu, setelah pertimbangan yang cermat, dia mendapatkan kesimpulan bahwa bajingan itu telah menggunakan cara tercela untuk menipu orang.
Dia berbohong tentang dirinya yang hilang ingatan agar dia bisa tidak bertanggung jawab atas masa lalunya. Hal yang sama terhadap pernikahannya, dia bisa terus mengatakan bahwa dirinya hilang ingatan. Kemudian pria itu akan mengajukan perceraian atau hal lainnya.
Memikirkan hal ini, tidak dapat di pungkiri Pan Simi mendengus dengan nada dingin, tidak heran dia itu bajingan tingkat tinggi, bahkan dia bisa memikirkan cara seperti ini.
Tampaknya dia harus bergerak dengan cepat, dia harus memperlihatkan wajah asli bajingan itu, sebelum pria itu melakukan tindakannya!
Orang yang mengajukan penceraian akan berbeda dengan kondisi orang yang diceraikan.
Paling tidak, Pan Simi tidak ingin temannya menjadi orang yang diceraikan, di mata banyak orang, diceraikan berarti dirimu adalah pihak yang gagal dalam pernikahan dan hal ini sangat memalukan.
"Tunggu saja! Kamu punya rencana yang hebat, aku juga punya cara yang hebat untuk melawannya!" Pan Simi mencibir.
Dia kini berpikir, mengapa bajingan itu ingin menggunakan cara hilang ingatan untuk melakukan penceraiannya, apakah karena dia selingkuh?
Mungkin saja karena dia selingkuh, sehingga dia ingin lepas dari belenggu pernikahan ini. Setelah cerai, secara resmi dia akan bebas, dengan cara ini, dia tidak perlu dihukum secara moral, juga tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal lain.
Bajingan memang bajingan, mereka memiliki banyak cara yang busuk!
Bagaimana mungkin Robert Huo tahu bahwa masalah menjadi akan menjadi berlebihan seperti ini karena pemikiran Pan Simi, dia hanya bisa mengatakan bahwa begitu pemikiran seseorang salah, hingga tahap yang tidak ada cara untuk menyelesaikannya lagi. Maka hal itu akan mengarah pada hal yang sangat sulit untuk di bayangkan.
Jika Robert Huo tahu bahwa dia adalah orang seperti itu di hati Pan Simi, kemungkinan besar reaksinya yang pertama bukanlah marah, tapi merasa sangat lucu.
Saat ini, Robert Huo telah tiba di garasi perusahaan cabang Keluarga Ji.
Dia memarkir mobilnya dan naik ke atas. Orang-orang yang bertemu dengannya di sepanjang jalan masih menyapa dengan ramah.
Hal pertama yang biasanya dia lakukan ketika datang ke perusahaan adalah di beritahu oleh orang bahwa dirinya di suruh ke kantor Nova Ji.
Nova Ji terlalu mengandalkannya, tanpa bantuan Robert Huo dia berkali-kali tidak tahu bagaimana harus membuat keputusan.
Hari ini, tidak ada yang memberi tahu Robert Huo.
Menurut keadaan pada umumnya, dia harus pergi ke kantor bagiannya dan melakukan beberapa pekerjaannya sendiri.
Tapi Robert Huo datang bekerja bukan untuk bekerja. Dia memiliki keinginan yang lainnya.
Yang ingin dia lakukan adalah membuat Nova Ji sepenuhnya mengontrol Keluarga Ji secepat mungkin.
Hanya ketika dia sudah bisa sepenuhnya mengendalikan Keluarga Ji, barulah Robert Huo memiliki kesempatan untuk bersaing dengan Keluarga Huo. Kalau tidak, dia tidak bisa mendapatkan kesempatan itu.
Bahkan jika dia mengenal Griffin Huo yaitu anak tingkat dua dari keluarga itu, dan mengenal Zila Tang, orang yang akan menjadi menantu di Keluarga Huo, itu tidak berarti dia memenuhi syarat untuk bersaing dengan orang palsu itu.
Bagaimanapun, saat ini hanya dia yang tahu orang palsu itu, di mata orang lain, orang itu masih Bintang Harapan Keluarga Huo yang sebenarnya.
Dan sumber daya yang dia miliki, jangankan Robert Huo, bahkan keluarga Ji sulit untuk membandingkannya.
Ingin memanfaatkan keluarga yang memiliki aset puluhan miliar untuk menganggu keluarga teratas dengan aset ratusan miliar, gagasan Robert Huo sudah melebihi segala hal. Mengetahui bahwa dia sudah melakukan sesuatu yang sudah melebih segala hal, jadi dia tidak memikirkan cara yang lebih gila lagi.
Padahal, dari sudut pandang ini, jika Robert Huo memilih untuk menguasai perusahaan dengan aset lebih banyak, seperti ratusan miliar atau ribuan miliar, mungkin dia bisa memiliki sumber daya yang lebih baik dalam memerangi orang palsu itu.
Namun memikirkannya dengan sangat jelas, semakin besar aset perusahaan, semakin rumit struktur dalamnya, pada dasarnya mereka memiliki pemodalan dari luar negeri.
Itu adalah keinginan manusia, tidak peduli seberapa pintarnya dirimu, jika kamu ingin mengendalikan mereka, kamu harus memberikan keuntungan untuk orang-orang ini, terlalu banyak penghalangnya.
Jika ada cukup waktu, Robert Huo yakin dia bisa membongkar semua isi perusahaan apa pun.
Tapi tidak banyak waktu yang tersisa untuknya, dalam waktu yang singkat, tidak mudah untuknya dapat sepenuhnya mengendalikan Keluarga Ji, sebagian besar dari hal itu, dia bergantung pada keberuntungan.
Sama seperti Charles Ji, Colin Ji dan Cedric Ji, jika mereka tidak mencari masalah untuk diri mereka sendiri, Robert Huo benar-benar tidak memiliki kemampuan yang hebat untuk menghadapi mereka.
Orang lain mencari masalah untuk diri mereka sendiri, sehingga mendapatkan pelanggaran dan memberikanmu kesempatan ini.
Setelah dia menguasai Keluarga Ji, dia dapat menggunakannya sebagai perantara, memanfaatkan aset lainnya, hingga akhirnya mengunakan usaha yang kecil untuk mendapatkan hasil yang besar, kemudian menyerang targetnya!
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieDewa Perang Greget
Budi MaCinta Yang Terlarang
MinnieAir Mata Cinta
Bella CiaoLoving The Pain
AmardaMy Charming Lady Boss
AndikaThat Night
Star AngelInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li