Inventing A Millionaire - Bab 239 Masalah
Wajah Danel Wang terlihat buruk ketika mendengarnya, awalnya dia merasa bingung dengan apa yang telah dia lakukan, tetapi sekarang dia malah ditakuti oleh Robert Huo, dan dia bahkan merasa semakin bingung.
Walaupun temperamennya yang kuat, membuat dia tidak mungkin untuk memaafkan untuk saat ini, tapi dia tidak berani untuk melakukan apapun terhadap Robert Huo lagi.
Jika tidak, begitu Zila Tang menyelidikinya, dia benar-benar sudah tidak akan memiliki makanan lagi.
Mengenai Elviani Lin. Dia juga merasa ngerti dengan perkataan Robert Huo.
Kenapa aku tidak pantas untuk menjadi teman dekatnya?
Bukan aku yang meminta Danel Wang untuk menabrak secara sengaja!
Tapi dia juga tahu, kecelakaan hari ini, memiliki 1 alasan yang sangat besar yaitu dia sudah berhasil memprovokasi konflik antara Danel Wang dan yang lainnya dengan Robert Huo. Jika tidak seperti itu, maka hal seperti ini juga tidak akan terjadi.
Di tambah lagi dengan Zila Tang yang marah, juga membuat Elviana Lin tidak berani untuk banyak berbicara.
Tidak lama kemudian, orang-orang dari tim kecelakaan pun tiba, dan tentu saja mereka membawa beberapa orang tersebut kembali untuk membantu melakukan penyelidikan.
Awalnya, Robert Huo dan Zila Tang hanya berpikir untuk bekerja sama dalam melakukan penyelidikan, dan mereka pun bisa segera kembali. Siapa tahu dalam hal ini akan memakan waktu berjam-jam.
Zila Tang mendapatkan kebebasannya terlebih dahulu, lagi pula dia hanya duduk di kursi penumpang bagian depan, dan seluruh kecelakaan tersebut tidak terlalu berhubungan dengannya.
Dan ketika Robert Huo masih ditahan, Zila Tang pergi bertanya. Setelah kembali dia membawa sebuah kabar buruk.
Ayah Danel Wang yang bernama Darwin Wang, mengundang 2 pengacara, dan memberikan sebuah cap tanggung jawab bersama kepada Robert Huo.
Alasannya sangat sederhana, Danel Wang memang menabrak Robert Huo, tapi dia tidak sengaja, melainkan kesalahan operasional. Begitu pula dengan Robert Huo yang mengendarai Porsche 911, juga mengalami kesalahan operasional, kemudian menabrak Lamborghini tersebut, dan menyebabkan pembalap mengalami luka berat.
Maka, penanggung jawab utama dalam kecelakaan adalah Danel Wang, dan Robert Huo harus memikul tanggung jawab yang lebih ringan.
Ketika Zila Tang mendengar informasi ini dikatakan, wajahnya penuh dengan amarah: "Mereka benar-benar tidsk masuk akal, mobil kehilangan kendali dalam kecepatan tinggi, apa hubungannya dengan kamu. Jelas-jelas ini adalah kesalahan Danel Wang sendiri, dan dia terus berikeras untuk menyalahkanmu! Kamu tenang saja, aku sudah meminta ayahku untuk mengutus pengacara terbaik, dan aku tidak akan membiarkanmu bermasalah !"
Robert Huo mengerutkan alis ketika mendengarnya, faktanya sudah jelas, tetapi orang-orang malah mengatakan kebohongan. Walaupun tahu bahwa mereka sengaja melalaikan tanggung jawab. Tapi Robert Huo tidak perlu memahaminya.
Dia hanya tahu bahwa, dirinya dijebak oleh orang lain, bahkan jika menyelesaikannya dengan cepat, hal ini akan sangat sulit untuk kembali di esok hari.
"Pikirkan solusinya, biarkan aku menelpon." Robert Huo berkata.
Zila Tang menganggukkan kepala, permintaan ini tidak sulit untuk dilakukan, sekarang hasil akhir dalam kecelakaan masih belum ditetapkan, dan Robert Huo juga beridentitas tersangka.
Tanpa kepastian bahwa dia melakukan kejahatan, hak asasi manusia dasarnya tidak akan bisa dicabut seperti dalam panggilan telepon ini.
Dengan sangat cepat, ponsel Robert Huo dikembalikan.
Dia menghubungi Natalie Ning terlebih dahulu, untuk memberitahu bahwa dirinya sedang berada dalam sedikit masalah, dan tidak bisa pulang besok.
Perlu diketahui bahwa Robert Huo mengalami kecelakaan mobil di sini, dan dia ditahan, Natalie Ning terkejut, dan ingin segera bergegas datang.
Tapi dia sudah melupakannya, tidak ada gunanya datang ke tempat yang asing dan bertemu dengan orang asing.
Yang terpenting adalah, Robert Huo sendiri sangat ahli dalam hukum, dia sangat paham dengan kecelakaan seperti ini, jika Danel Wang terus bersikeras menyatakan bahwa kesalahan operasional yang menyebabkan tabrakan. Maka benar-benar tidak bisa dibahas dengan jelas.
Bahkan jika ada video pengintai di lintasan juga tiada gunanya, aku sendiri sudah mengaku bahwa terjadi kesalahan operasional, bukankah ini melakukan hal yang wajar, jika kamu menbanting setir.
Dan Lamborghini tersebut, juga memang tertabrak oleh Porsche 911 yang dikendarai Robert Tang.
Terkadang, fakta tidak sejelas yang dipikirkan oleh orang-orang, karena orang yang menentukan tanggung jawab bukan kamu sendiri, melainkan seseorang yang mungkin sama sekali tidak pergi ke tempat kejadian.
Tidak peduli cara apapun yang digunakan Robert Huo, akan sangat sulit untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat, jika ditunda-tunda, mungkin akan membutuhkan waktu selama 1 setengah tahun.
Sekarang dia hanya memikirkan 1 hal, yaitu membebaskan dirinya sendiri terlebih dahulu, dan tidak boleh menerima tuduhan tersebut.
Dengan seperti ini, setidaknya dia masih bisa memulihkan kebebasannya, mengenai hal gugatan, itu termasuk dalam litigasi perdata dan tidak perlu untuk ditahan.
Setelah memperjelas pemikiran ini. Robert Huo berkata di ponsel: "Aku akan memilikirkan solusinya di sini, kamu tidak perlu khawatir. Kamu tetap tinggal di rumah saja, jika ada masalah, aku akan memberitahumu. Oh ya. Aku meminta orang untuk mengantarkan 2 lembar cek kepadamu, lalu kamu serahkan kepada Tuan Zhao, dan katakan bahwa Joel Miao memberinya kepemilikan saham untuknya."
"Sudah tiba pada kondisi seperti ini, dan kamu masih memiliki pikiran untuk mengurus urusan orang lain !" Natalie Ning merasa cemas seperti semut di atas panci panas.
Robert Huo tersenyum santai sambil berkata: "Tenang saja, masalah ini tidak terlalu merepotkan, aku akan pulang setelah menunda selama beberapa hari."
Setelah tenang, Robert Huo memutuskan panggilan. Kemudian menghubungi Nova Ji.
Dia memberitahu bahwa dirinya mendapatkan masalah, mungkin harus menunda beberapa saat, dan dalam akhir-akhir ini dia tidak bisa pergi bekerja di perusahaan.
Nova Ji juga memberikan respon yang sangat kuat, Nova langsung hendak membawa orang dari bagian urusan hukum untuk datang. Awalnya Robert Huo ingin menolak, tapi dia merasa ragu, dan pada akhirnya dia memilih untuk menerimanya.
Zila Tang mengatskan bahwa dia sudah mencari pengacara dari International Tang’s Corp, berdasarkan pemahaman Robert Huo terhadapnya, Robert juga percaya bahwa 2 pengacara ini sangat professional.
Tapi, pengacara proffesional, mungkin tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan masalahnya.
Lagi pula itu adalah pengacara dari International Tang’s Corp, masalah ini juga tidak terlalu berhubungan dengan Zila Tang, kemungkinan besar mereka datang ke sini untuk melindungi Zila Tang, daripada menolong seseorang yang tidak dikenal.
Maka, Robert Huo harus membuat 2 persiapan.
"Setelah kamu datang, bawa seseorang untuk mendapatkan rekaman video lintasan balap, ini sangat penting." Robert Huo memberi perintah.
Nova Ji tentu menyetujuinya, setelah memutuskan panggilan, Robert Huo tidak menghubungi siapapun lagi.
Dia melihat ke arah Zila Tang yang berdiri di depan pintu ruang interogasi dan berkata: "Bantu aku."
"Kamu katakan saja !"
"Tolong cari tahu informasi spesifik tentang orang tua korban, kemudian serahkan padaku." Robert Huo berkata: "Sekaligus pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu, situasi spesifik dari korban, dan tingkat lukanya. Selain itu, mengenai orang yang menyaksikan kecelakaan di lintasan balap pada hari itu, tolong pikirkan cara apakah kamu bisa mencari 2 orang saksi yang bisa diandalkan untuk memberikan kesaksian."
"Baik, aku akan pergi mencari orang sekarang."
Setelah Zila Tang selesai berbicara, dia berbalik dan hendak pergi.
"Tunggu sebentar !" Robert Huo meneriakinya.
Zila Tang berbalik, lalu bertanya : "Ada apa? Apakah masih ada hal lain yang harus dilakukan?"
"Ada, dan ini sangat penting." Robert Huo berdiri, lalu berkata dengan wakah yang serius: "Kamu pergilah ke rumah sakit terlebih dahulu untuk memeriksa lukamu, jika kakimu sakit, serahkan saja urusan ini kepada orang untuk melakukannya. Jangan tinggalkan bahaya pada tubuhmu karena urusan ini. Oh ya. Nanti, perlihatkan padaku rekaman medis setelah kamu melakukan pemeriksaan di rumah sakit !"
Nada bicaranya yang serius, membuat Zila Tang merasa sedikit gugup.
Bukan karena takut, melainkan karena nada bicara dan sikap orang ini, kenapa bisa sangat mirip dengan tunangannya?
Jelas-jelas tidak sendiri. Tapi sikap ketika dia berbicara, seolah-olah dia ada di sini.
Saat kecil dia terluka karena nakal, dan Robert Huo juga selalu mengkhawatirkannya, demi melindunginya agar tidak melakukan hal yang sembarangan, maka dia membuat berbagai “Aturan”.
Salah satunya adalah, dia harus mengeluarkan bukti substantif bahwa dia sudah pergi ke rumah sakit untuk mencari dokter!
Untuk sesaat, Zila Tang merasa dirinya seperti kembali pada masa kecil.
Akhir-akhir ini, keluarga Huo palsu sudah sangat jarang berhubungan dengannya, dalam waktu beberapa bulan, berapa kali mereka saling bertemu dapat dihitung dengan 1 tangan.
Dibandingkan dengan momen ketika mereka saling bertemu hampir setiap hari sebelumnya, sekarang Zila Tang selalu merasa gelisah.
Walaupun tunangannya selalu berkata bahwa dirinya sangat sibuk, dan tidak memiliki banyak waktu untuk saling mencintai, dia harus memprioritaskan pekerjaan, maka Zila juga bisa memahami ambisi seorang pria.
Tapi pemahaman, tidak bisa membuktikan apapun, dan lebih tidak bisa mengurangi kegelisahannya.
Tapi sekarang, pada diri pria lain, dia merasakan perasaan aman pernah dia rasakan sebelumnya.
Semua perasaan tersebut, sangat mirip.
Kenapa bisa begitu mirip……
Pada saat ini, terdengar suara percakapan di luar, lalu Zila Tang kembali tersadar, dan menganggukkan kepala sambil berkata: "Aku akan pergi !"
Robert Huo tersenyum kepadanya, lalu melambaikan tangan yang berarti bahwa dia sudah boleh pergi.
Ketenangannya, juga membuat Zila Tang merasa rileks. Sama seperti ketika melaju cepat di lintasan, tidak peduli betapa rumitnya tikungan, mobil yang dikendarai Robert Huo tetap stabil. Paling dia juga hanya merasa gembira, dan tidak memiliki banyak rasa takut, sepertinya selama dia duduk di samping pria ini, dia tidak merasa takut sama sekali.
Dapat dikatakan bahwa, hal ini membuat Zila Tang merasa sedikit bersalah.
Karena dia mengira bahwa dirinya sendiri tidak seharusnya memiliki perasaan seperti ini terhadap pria lain, meskipun dia hanya merasakan rasa aman dengan orang tersebut.
Segala sesuatu, seharusnya hanya disediakan untuk calon suami, dan disediakan untuk pria yang sudah disukainya sejak kecil.
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoEverything i know about love
Shinta CharityMy Cute Wife
DessyCinta Yang Terlarang
MinnieStep by Step
LeksInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li