Inventing A Millionaire - Bab 298 Acara Selesai
Robert menolehkan kepala untuk melihat dia, lalu dengan senyum berkata: "Asalkan kamu suka."
Natalie memeluk pinggang dia, tidak lama bertanya: "Bagaimana dengan beberapa saat ini?"
"Apa yang bagaimana?" Robert bertanya.
"Itu loh......" Kata Natalie dengan malu.
Robert terkejut, kemudian mengerti maksud dia, dengan hati berdebar berkata: "Baik-baik saja......"
"Itu......" Rasa malu Natalie lebih kuat, berkata: "Jika tidak aku antar Gaby ke tempat ayah dan ibu."
"Untuk apa antar dia ke sana?" Robert dengan bingung bertanya.
Natalie tidak menjawab. Namun tubuhnya yang hangat, membuat Robert mengerti, maksudnya adalah takut Gaby mengganggu dunia dua orang.
Dimata Robert, Natalie adalah wanita dewasa yang menggoda, jangan bilang dirinya adalah suaminya, meskipun pria asing, pasti tidak tahan untuk melirik dia.
Sekarang tindakan Natalie ini membuat nafsunya lebih meningkat.
Robert adalah pria wajar, dia sudah menahan terlalu lama dan terus menahan nafsu sendiri.
Sekarang masalah perasaan mereka sudah selesai, Robert juga sudah melakukan semua persiapan, hanya saja tidak inisiatif katakan. Karena merasa tidak terbiasa.
Sekarang Natalie malah mendekat, sehingga membuat dia merasa pengontrolan dirinya menurun, hampir ingin mengatakan, antar Gaby pergi.
Tapi teringat sebelumnya pernah membohongi dia bahwa tubuhnya tidak sehat, jika tiba-tiba sangat semangat, maka terlihat sangat palsu.
Tapi Robert benar-benar tidak bisa mengucapkan kata menolak.
Ketika sedang ragu, Natalie seolah-olah salah paham, dia berkata: "Apa yang dikatakan Simi? Apakah perawatannya ada hasil?"
Mengatakan Pan Simi. Robert pun merasa lega, bergegas berkata: "Ada hasil, dia bilang beberapa hari lagi akan sembuh."
"Iya kah?" Nada Natalie terdengar sangat senang, mungkin merasa dirinya terlalu senang, jadi terlihat tidak anggun, sehingga berkata: "Kalau begitu aku perlu mencari kesempatan untuk berterima kasih pada Simi."
"Baik, nanti kamu janjikan waktu bertemu." Kata Robert.
Natalie berpikir sejenak, baru berkata: "Acara minggu ini akan selesai, mungkin beberapa hari ini akan sibuk sekali, tunggu selesai acara dulu."
"Baik." Robert tidak keberatan, menurut dia tidak begitu penting bisa menyelesaikan masalah atau tidak. Yang dipentingkan adalah bagaimana dengan alami bergabung ke dalam keluarga ini.
Jujur saja, Robert penuh antisipasi terhadap masalah yang akan terjadi di masa depan.
Mungkin bisa dikatakan, dia sudah lama menunggu hari itu.
Selesai mencuci piring, Natalie melakukan siaran langsung, kemudian mulai membereskan laporan hari ini.
Sibuk sampai pukul satu tengah malam, baru kembali ke kamar.
Robert tidak tidur, hanya bersandar di tempat tidur melihat buku, dengan lampu redup.
Ini kebiasaannya, sebelum tidur membaca buku, satu sisi bisa menambah ilmu, satu sisi bisa menemani Natalie.
Istri bekerja keras, kamu sebagai suami, apa ada hak tidur begitu awal?
Setelah menunggu Natalie dengan pelan naik ke tempat tidur, Robert baru meletakkan buku, lalu menutup lampu dan berkata: "Selamat malam."
Natalie tidak langsung bicara, malah mendekatinya untuk mencium bibirnya, sentuhan lembut ini membuat seluruh sel tubuh Robert menjadi penuh energi.
Natalie yang biasanya malu dihal ini. Bisanya duluan mencium dia, ini benar-benar membuat Robert tidak tahan.
Tangannya bergerak, tubuh mendekat, agar kedua orang bisa berdekatan.
Natalie yang tidak tahan ini, mengeluarkan suara kecil, tidak tahu telah mengganggu mimpi Gaby atau suhu ac terlalu tinggi, sehingga dia mengerutkan dahi menendang selimut.
Dua orang baru berpisah. Di dalam kegelapan, bisa mendengar jelas suara nafas yang tergesa-gesa.
Wanita cantik dipelukan, tidak ada hal yang lebih bahagia dari ini, jika bukan Gaby bisa bangun kapan saja. Robert juga tidak tahu dirinya akan berbuat sesuatu pada Natalie atau tidak.
Setelah masalah hati terselesaikan, daya kontrolnya juga hilang.
Natalie seolah-olah mengerti satu hal, tahu Robert masih menahan, jadi dia mendekat lagi dan dengan nada menawan berkata: "Bolehkah besok aku mengantar Gaby ke tempat ibu dan ayah untuk tinggal beberapa hari?"
Robert merasa mulut sangat kering dan tanpa sadar berkata: "Baik......"
Natalie tertawa, dia bisa merasakan nafsu pria ini, juga sangat puas dengan respon suaminya.
Setelah mencium Robert, Natalie berkata: "Selamat malam, suamiku."
Dia mungkin tidak mengerti, panggilan suami ini. Bagi Robert termasuk apa.
Tidak ada panggilan lain yang membuatnya lebih senang daripada panggilan ini.
Malam yang berkesan berlalu, esok paginya, Robert dan Natalie bersamaan membuka mata, baru tahu sepanjang malam tidur berpelukan.
Setelah berdiri, dua orang saling tersenyum, semua merasakan keindahan hidup.
Bahkan Gaby. Seolah-olah lebih senang dari hari biasa, saat ke sekolah sengaja mengambil dua karet, berniat untuk menampilkan sulapnya pada teman-teman.
Beberapa hari selanjutnya, hal seperti dugaan Natalie. Sibuk sampai tidak tidur, sama sekali tidak ada hati untuk memikirkan hal ini, bahkan Gaby juga diantar ke tempat Ardi.
Jumat, acara diet selama tiga bulan ini akhirnya selesai.
Pada pukul delapan pagi ini, dibahwa saksi staf kantor notaris, laporan terakhir nasional sudah diintegrasikan ke dalam skor keseluruhan.
Sesuai dengan peraturan awal, juara satu acara diet ini adalah seorang pria yang bernama Jimmy Lin.
Saat mendaftar, berat badannya adalah 130 kg, sehingga terkena penyakit karena kegemukan dan hampir meninggal.
Dokter memintanya untuk diet. Jika tidak nyawa akan terancam, kebetulan bertemu acara ini, jadi langsung mendaftar.
Selain mengkomsumsi produk diet perusahaan cabang Jiazi, juga setiap hari ke tempat fitness. Sehingga melalui latihan ilmiah dan gabungan makanan, berat badannya turun 66 kg. Rata-rata turun satu kg perhari.
Menurut banyak orang, ini hal yang tidak mungkin.
Hanya waktu seratus hari, pria gemuk yang hampir 150 kg, sudah menjadi binaraga yang berat badannya 65 kg.
Meskipun ototnya tidak mengejutkan seperti orang profesional, tetapi lebih baik dari orang sederhana.
Yang paling penting adalah, meskipun dia mengandalkan makan dan olahraga ilmiah diet, tapi orang lain tidak tahu. Semua orang mengira dia benar-benar memakan produk diet perusahaan cabang Jiazi, baru kurus seperti ini.
Di bawah saran Robert, Natalie menanggung biaya pulang pergi juara sepuluh besar untuk ke perusahaan.
Melalui siaran langsung memberi piala dan mengumumkan hasil acara.
Sejumlah besar media, melalui berbagai cara untuk menghubungkan siarannya ke siaran mereka. Sehingga memperbesar pengaruh perusahaan.
Bisa dikatakan, acara ini benar-benar membuat produk diet perusahaan cabang Jiazi terkenal sampai dunia.
Ini adalah hasil nyata, tidak melakukan kepalsuan. Sepanjang proses ini diawasi notaris, jadi tingkat kepercayaan sangat tinggi.
Jumlah keuntungan acara ini, mulai dari miliar, hampir mencapai 10.000.000 RMB!
Sepuluh besar, semua mendapatkan uang, apalagi Jimmy yang juara satu, seoang mendapat bonus 3.000.000 RMB!
Lemak sudah tidak ada, juga mendapat uang sebanyak ini. Sehingga membuat Jimmy bersorak senang.
Bahkan kerabat dan teman-teman yang datang, juga mengucapkan selamat padanya.
Tempat acara sangat senang, sehingga menarik perhatian orang jalan untuk membeli produk ini agar bisa merasakan reaksi produk ini.
Dikatakan sangat mudah, tapi ada banyak masalah dalam proses acara ini.
Terutama untuk pelaporan dan integrasi kinerja diet adalah hal yang membuat pusing. Ketika selesai, Natalie bahkan mengira dirinya sedang mimpi.
Hal-hal yang selama ini dikira tidak bisa diselesaikan, ternyata terwujud!
Meskipun bonus hanya 10.000.000 RMB, tapi hasil akhir membuat orang senang.
Setelah acara selesai, waktu yang sama menerima wawancara beberapa media, saat pukul 13.30 siang. Robert dan Natalie langsung terbang ke perusahaan cabang Jiazi untuk bertemu dengan Wesley dan penjabat tinggi perusahaan.
Para pemegang saham cabang perusahaan Jiazi, sudah menunggu lama, ini juga hari yang mereka nantikan.
Semua orang menunggu untuk mengumumkan hasil penjualan terakhir.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li