Inventing A Millionaire - Bab 37 Mandul

Melihat Robert Huo telah pulang, Eugene Ning langsung melemparkan mikrofon ke meja, menghampirinya dengan senang: "Kakak Ipar! Anda sudah pulang! Lelah tidak? Mau minum teh tidak?"

Melihat penampilan Eugene Ning yang terkesan melayani majikan ini, Robert Huo berkata: "Ada udang di balik batu, sudah begitu malam masih belum pulang juga, lagi-lagi ingin meminta bantuan apa lagi?"

"Kakak Ipar sungguh pintar, aku sangat kagum." Karena telah disadari Robert Huo. Eugene Ning berkata sambil tersenyum: "Pengajuan membuka toko resmi sudah disetujui, CEO Huang menyuruhku untuk segera melakukan perekrutan pegawai, karena itulah aku segera datang ke sini untuk membahasnya denganmu, lihat kapan akan mengadakan wawancara kerja."

"Iklan lowongan kerja sudah dibagikan?" Robert Huo menanyakan.

"Sudah dibagi dari awal-awal, sekarang sudah ada 100 orang lebih yang mengirimkan CV, sesuai permintaanmu, setelah memilah sebagian orang yang tak berpengalaman atau yang tak bersangkutan, masih tersisa 30 orang." Eugene Ning menjawab.

Robert Huo merenung, lalu berkata: "2 hari ini aku sedikit sibuk. Lusa saja"

"Baik." Eugene Ning tidak banyak bicara, sudah cukup baik dia bisa mengundang Robert Huo menyelenggarakan wawancara kerja, Eugene Ning tidak berani mendesaknya.

"Hari sudah malam, menetap dan makanlah di sini, aku pergi masak beberapa sayur." Robert Huo berkata.

"Aku telah menelepon makanan dari restoran, sebentar lagi akan sampai. Bagaimana kalau kamu membantu kakakku membereskan kartu suaranya dulu, aku benar-benar tidak paham dalam hal ini." Eugene Ning berkata.

"Paman bodoh." Gaby yang sedang mengerjakan PR di samping memalingkan kepala mengolok-oloknya: "Tetap ayahkulah yang paling pintar!"

"Baik baik baik, aku yang paling bodoh, puas." Eugene Ning berkata dengan tak berdaya: "Kenapa saat belakangan ini datang ke rumah kalian, aku merasa akulah yang paling ditindas?"

"Siapa yang menindasmu, berlebihan." Natalie Ning tertawa.

Robert Huo mendekat dan selesai memasang kartu suara dalam waktu singkat, lalu mengajarkan Eugene Ning tentang bagaimana cara menggunakan aplikasi live streaming, setelah Eugene Ning kurang lebih telah menguasainya, orang pengantar makanan sudah tiba.

Setelah selesai makan, Eugene Ning memanggil Robert Huo keluar sebelum pergi.

"Ayah dan Ibu tahu kalian akan pulang akhir pekan nanti, mereka nantinya pasti akan bermulut tajam, tapi hati mereka sebenarnya lembut, jadi kamu jangan menaruhnya dalam hati."

Eugene Ning datang untuk duluan berpesan padanya, agar jangan sampai suasana di akhir pekan nanti menjadi kacau.

"Tenang saja, lagipula aku bukanlah anak yang tidak pengertian, dulu aku telah membuat mereka kecewa, memang pantas dikritik." Kata Robert Huo.

Eugene Ning mengamatinya dengan teliti, sesaat kemudian dia berkata: "Pantas saja kakak mengatakan kamu bagaikan telah disulap berubah jadi orang lain, kamu yang dulu mana mungkin bakalan mengatakan ucapan sebaik ini."

Robert Huo tertawa saja. Ada beberapa hal yang akan membuat orang curiga setelah dijelaskan, tetapi dengan tidak berkata, orang lain tentu saja akan mulai menerimanya secara perlahan.

Setelah Eugene Ning pergi dan Robert Huo kembali ke masuk, Natalie Ning sudah terlihat sedang mencoba-coba live streaming. Gaby sedang bernyanyi di samping dengan riang, sudah menganggap live streaming sebagai suatu macam hiburan.

Pengguna yang melihat di malam hari tidaklah banyak, makanya penonton di live streaming hanya sedikit saja, tapi setiap penonton yang masuk pasti akan memberikan komentar takjub: "Ini benar pemilik toko wanitanya? Cantik sekali, sama dengan yang di foto, ternyata memang tidak berbohong!"

Natalie Ning berkomunikasi dengan para penonton di waktu yang tepat, suaranya lembut dan merdu, mendapatkan banyak pujian.

Sesaat kemudian, mungkin karena merasa waktu sudah malam, takut menunda waktu tidurnya Gaby, makanya Natalie Ning berpamitan dengan beberapa penonton yang masih tersisa, lalu mematikan aplikasi live streaming.

Memalingkan kepala dan terlihat Robert Huo sedang berdiri di belakang, senyumannya yang riang itu membuat Natalie Ning spontan merasa malu.

"Kapan kamu kembali?"

"Sudah cukup lama, kamu kelihatannya cukup fotogenik juga, setelah penontonnya menjadi banyak, pasti bisa membuat bisnisnya semakin maju." Robert Huo menyanjungnya.

"Benarkah?" Natalie Ning tidak tahu dia hanya sekedar memuji atau memang fakta, lalu merasa sedikit malu, berkata: "Aku selalu merasa sedikit tegang saat berada di hadapan kamera, tidak tahu apa yang harus kukatakan pada kostumer."

"Live streaming Toko Taobao bukanlah platform hiburan, kegunaan dasarnya adalah untuk berjualan, jadi kamu hanya perlu memikirkannya ke arah ini. Semua orang baru pasti akan merasa tegang, tapi akan lebih membaik beberapa hari kemudian. Tenang saja, berdasarkan kemampuanmu, bisnisnya tidak akan buruk." Robert Huo menenangkannya.

Natalie Ning menganggukkan kepala, melalui perkembangan dalam beberapa hari ini, tingkat kepercayaannya terhadap Robert Huo kembali meningkat.

Hasil penjualan terus meningkat dalam beberapa hari ini, kostumer yang datang pun semakin lama semakin banyak.

Setelah bobot toko mengalami kenaikan, pencarian dalam internet pun meningkat pesat, meskipun tidak dipromosikan di luar, penjualan per hari paling tidak bisa mencapai 20 ribu sampai 30 ribu RMB.

Kalau bukan karena hal ini, Natalie Ning tidak akan memutuskan untuk mengundurkan diri.

Setelah menidurkan Gaby, Natalie Ning mendorong Robert Huo ke samping.

Menurutnya, karena sudah dirinya mengundurkan diri, maka tidak boleh melemparkan pekerjaan sampingan kepada Robert Huo lagi. Mungkin caranya dalam memberikan tanggapan untuk saat ini masih belum sehebat Robert Huo. Tapi Natalie Ning sedang berusaha mempelajarinya, dan hasilnya pun lumayan bagus.

Robert Huo pun sangat bersedia mengajarinya semua hal ini, mereka berdua sambil membalas pelanggan, sambil membahas masalah bagaimana berkomunikasi, suasana sangatlah harmonis.

Saat tiba sekitar jam 12, di bawah permintaan Robert Huo, baru Natalie Ning menghentikan pekerjaannya.

Mereka berdua masuk ke dalam kamar secara berbarengan, dalam beberapa hari ini. Robert Huo tidur di atas ranjang, hari ini pun tak terkecuali.

Hanya saja saat dia masuk dalam selimut dan mematikan lampu, dia tiba-tiba merasa adanya sentuhan lembut dari belakang, Natalie Ning telah mengambil inisiatif memeluknya.

Suara yang lembut memasuki telinga: "Meskipun aku tidak tahu apa yang telah membuatmu mengalami perubahan, tapi perubahan seperti ini sangatlah bagus, aku sangat suka."

Ucapannya tentu saja karena kebahagiaan dalam kehidupan. Pada umumnya, komunikasi mesra antara suami istri yang seperti ini sangatlah wajar.

Tapi Robert Huo malah sedikit tidak terbiasa, sang pria tetap tidak menganggap dirinya sebagai Shawn Li, keluarga ini pun termasuk dalam versi lain dari suatu segi.

Meskipun dia tidak akan melepaskan versi ini dengan mudah, tapi masih cukup sulit baginya untuk menerima seluruhnya.

Misalnya sekarang, Robert Huo bukanlah pria yang tak mengerti apa-apa, dari nada bicara Natalie Ning, dia mampu menyimpulkan, kalau dirinya sekarang membalikkan badan dan balas memeluknya, tidak peduli apapun hal yang akan dilakukannya nanti, Natalie Ning pasti tidak akan menolaknya.

Karena mereka berdua adalah sepasang suami istri yang bahkan telah memiliki anak.

Tapi, Robert Huo tidak boleh seperti itu.

Dia akui, Natalie Ning merupakan seorang wanita yang sangat memikat, dia memiliki semua keunggulan yang dimiliki wanita khas daerah oriental.

Bermartabat, baik hati, bijaksana, juga cantik.

Sentuhan tubuh membuat sang pria mengerti, Natalie Ning memiliki bentuk tubuh yang sepanas apa.

Kalau mengatakan tidak merasa terpikat atas seorang wanita seperti ini, itu hanya sedang membohongi diri sendiri.

Kalau Natalie Ning adalah orang asing, Robert Huo bakalan membalikkan badan memeluknya tanpa ragu, dan melakukan hal yang ingin dia lakukan.

Tapi sekarang, dia tidak boleh berbuat seperti itu, bahkan harus memperingati dirinya sendiri berulang kali, dia adalah seorang wanita yang lembut dan baik hati. Dia bahkan tidak tahu bahwa suaminya dari awal sudah berganti orang.

Tubuhnya masih tetap tubuh yang sama, namun arwahnya sudah berganti sepenuhnya.

Dalam arti tertentu, Shawn Li sudah mati.

Kalau Natalie Ning mengetahui hal ini, apa reaksinya nanti?

Bisakah dia menerima sebuah arwah yang asing menguasai tubuh suaminya?

Robert Huo tidak tahu jelas apa jawaban terhadap masalah ini, juga tidak tahu harus bagaimana mengetahui jawabannya.

Jadi, dia hanya bisa menahan kecerobohan dalam hatinya dengan paksa, berkata: "Aku rasa cukup bagus, sudah malam, tidurlah lebih awal."

Tanggapannya terdengar sedikit dingin, membuat Natalie Ning merasa sedikit resah.

Dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, setelah merasa ragu sejenak, dia berbisik dengan sedikit malu: "Tubuhmu masih belum pulih? Bagaimana kalau beberapa hari nanti kita mencari dokter untuk memeriksanya?"

Robert Huo sangat bingung, bertanya: "Apanya yang belum pulih? Aku tidak sakit kok."

"Bagian bawah tubuhmu kan terbentur beberapa hari lalu...... tidak bisa......" Natalie Ning tidak mampu lanjut mengatakannya, meskipun telah melahirkan anak, mukanya tetap begitu tipis dan merasa malu untuk mengatakannya.

Robert Huo kaget, dan mulai mengerti.

Sebelum dirinya menguasai tubuh Shawn Li, orang ini mengemudikan motor listrik dengan keadaan mabuk dan mengalami cedera di bagian bawah, pada dasarnya telah mandul.

Tapi entah apakah karena pengaruh psikologi, ataupun tubuhnya kebetulan sudah pulih sebelum Robert Huo datang, pokoknya dia sekarang selalu "penuh semangat" di setiap pagi hari, sama sekali tidak merasakan ketidakmampuan apapun.

Sekarang setelah ditanyai oleh Natalie Ning, Robert Huo spontan menelan air ludahnya, terkadang ada suatu hal yang sulit terlupakan dari lautan pikiran setelah diungkit.

"Kita bicarakan saja lagi lain kali......" Robert Huo menanggapinya dengan tidak jelas.

Natalie Ning tidak tahu jelas apa pemikirannya sebenarnya, mengira dia tidak ingin membahas hal sememalukan ini, makanya berkata menggunakan suara yang lebih lembut: "Jangan memberikan tekanan besar pada diri sendiri, dengar-dengar, penyakit ini kebanyakan adalah karena faktor psikologi, asalkan suasana di antara suami istri cukup bagus, perlahan-lahan pasti akan membaik."

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu