Inventing A Millionaire - Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
Karena Ardi Ning telah menyetujuinya, setelah Cornelia Deng memikirkannya, dan dibujuk kembali oleh Natalie Ning, jadi dia tidak menolak lagi.
Bagaimanapun, buah-buahan kelas atas itu tidak dapat dijual keluar, meletakkan disini juga sia-sia.
Tentu saja, meski telah memastikan ada kegiatan, bukannya sesuatu yang bisa dilakukan dengan hanya mengatakannya saja.
Paling tidak, harus menyiapkan nampan untuk buffet buah, yang memerlukan penyesuaian tertentu pada tata letak di dalam toko.
Robert Huo sekalian membantu mereka menyesuaikan tata letak agar toko terlihat lebih rapi dan menyegarkan, dan juga lebih menarik orang lain.
Orang yang membeli buah sedikit banyak lebih mementingkan kebersihan, jika dalam toko terlihat lebih berantakan, akan langsung menghilangkan pemikiran mereka untuk membelinya.
Kemampuannya mengatur tata letak tidak perlu diragukan lagi, baik Cornelia Deng maupun Ardi Ning tanpa sadar mengangguk puas akan dekorasinya.
Sisanya, harus menunggu Cornelia Deng untuk membeli kembali barang-barang.
Setelah sibuk beberapa saat, waktu berlalu dengan cepat dan telah menunjukkan siang hari.
Cornelia Deng keluar sebentar, dan tidak butuh waktu lama sebelum dia kembali dengan pasangan yang seumuran dengannya.
“Natalie, beri salam pada Paman Hu.” Kata Cornelia Deng mengingatkan.
Natalie Ning mengambil inisiatif untuk berjalan mendekat, dan menyapa Jason He.
Jason Hu adalah pria yang sangat cerdik, Dia berkata dengan riang: "Gadis kecil, sudah beberapa tahun tidak kembali? Baguslah kalau telah kembali, orang tuamu selalu membicarakanmu setiap hari, tidak bisa tidak pulang ketika telah menikah, bukannya begitu?”
Sambil mengatakannya dia melirik ke arah Robert Huo, kemudian menatap Ardi Ning, dan bertanya: “Oh, ini menantumu? Siapa namanya?”
“Shawn Li.” Jawab Ardi Ning, nadanya terdengar sedikit tidak rela. Dapat dilihat, dia tidak terlalu suka untuk mengakui menantunya Shawn Li di depan orang lain.
“Baik, cukup baik.” Kata Jason Hu tertawa, juga tidak tahu apa yang baik.
Cornelia Deng berkata di sampingnya: "Waktu juga tidak pagi lagi, bagaimana kalau kita ke restoran dulu? Tuan Hu, kapan putramu akan datang?”
"Setelah dia pulang kerja, mungkin bentar lagi.” Kata Jason Hu.
Cornelia Deng juga tidak banyak bicara lagi, dia pergi ke atas untuk mengambil dompetnya, dan kemudian bersama Ardi Ning menutup toko.
Mereka naik dua taksi dan pergi menuju restoran.
Restoran itu tidak terlalu mahal tapi cukup layak, dan juga merupakan merek lokal yang sudah cukup lama.
Setelah keluar dari mobil, Jason Hu merenggangkan pinggangnya, dan berkata ke Ardi Ning: “Pada usia seperti sekarang, pinggang sudah sering sakit, naik mobil listrik saja merasa lelah. Luke bersikeras agar aku mempunyai SIM, bilang apa, dua tahun lagi akan membelikanku mobil listrik. Menurutmu, orang setu aku belajar mengemudi, bukannya sia-sia? Jika aku ingin keluar, cukup naik taksi, dan juga bisa menghemat tempat parkir. "
Ardi Ning bukannya tidak tahu bahwa dia mengambil kesempatan ini untuk memamerkan kemampuan putranya dibandingkan dengan dua anaknya sendiri, Eugene Ning telah beberapa tahun bekerja, dan belum juga menghasilkasn sesuatu.
Adapun mengenai Natalie Ning, setelah menikah dengan Shawn Li, mereka hampir tidak bisa mengangkat kepala mereka kepada tetangga sekitar mereka.
Tidk ada perbandingan, maka tidak akan ada yang terluka, ini membuat Ardi Ning tidak dapat menahan diri untuk memelototi Robert Huo.
Cornelia Deng takut dia mengacaukannya, lalu berkata: “Luke Hu memang lumayan, dia memiliki kemampuan, dan juga sangat berbakti. Tuan Hu, kamu akan menikmati sisa hidupmu."
"Tidak, tidak, hanya seperti itu saja, bukannya Eugene kalian tiap hari sibuk bekerja?”
"Dia?" Ardi Ning mendengus: "Entag apa yang disibukannya sepanjang hari, tidak tahu yang dikerjakannya itu berguna atau tidak."
Natalie Ning yang mendengarnya, diam-diam melirik Robert Huo, melihat raut wajahnya seperti biasa, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah masuk ruang VIP, Ardi Ning menerima buku menu dari pelayan, dan berkata kepada Jason Hu: “Kamu saja yang memesannya.”
"Kalian saja yang pesan, aku bisa makan apa saja. Jika Luke tidak sibuk, biasanya dia suka membeli seafood secara online, snack impor. Kamu juga tahu, anak muda sekarang suka membeli makanan yang aneh, makanan yang sangat mahal, membuatku sekarang setiap hari ingin memakan sayuran, asinan lobak, dll.” Kata Jason Hu.
“Kalau begitu kita pesan beberapa sayuran, sayuran hijau dengan jamur tumis, akar teratai goreng, dll?” Tanya Ardi Ning.
"Baik, makan apa saja boleh, kita bukannya orang luar, tidak perlu memilih-milih.” Jason Hu melambaikan tangannya, tampak seolah-olah dia bisa makan apa saja.
Istrinya, Emma Li bertanya pada Natalie Ning disampingnya: “Sekarang anakmu masuk TK atau SD?”
“Sudah kelas dua SD.” Jawab Natalie Ning.
“Cepat sekali, biasanya siapa yang menjemput?” Tanya Emma Li lagi.
"Lebih banyak aku yang menjemputnya, pekerjaan Shawn Li lebih sibuk.”
Emma Li kembali melirik Shawn Li, meskipun ekspresi wajahnya tidak aneh, tapi dapat dilihat, dia tidak mempercayai jawaban Natalie Ning.
Siapa yang tidak tahu bahwa Shawn Li adalah seorang kutu buku, dia sangat jarang keluar, mengendarai mobil listrik saja bisa jatuh, mungkin saja dia bodoh.
Orang seperti ini, bisa seberapa sibuk pekerjaannya? Apa yang bisa dihasilkannya dari kesibukannya?
Tapi dia memiliki hubungan yang baik dengan Cornelia Ning, tentu saja ucapan semacam ini tidak akan diucapkan dengan jelas, hanya bisa berkata: “Baguslah kalau sibuk, tempat kalian sana akan segera dibongkar, kelak minta ke Luke untuk mengatur nomor untuk memilih rumah. Tapi sedikit banyak harus menambah uang, sekitar dua atau tiga ratus ribu Rmb, apakah uangnya cukup?”
Pertanyaan ini membuat Natalie Ning merasa canggung, dia tidak suka berbohong, tapi jika dia mengatakan tidak cukup, sepertinya cukup memalukan.
Ardi Ning kesal dalam hati, berkata: “Tidak cukup, tapi masih ada aku sebagai ayahnya.”
Jason Hu menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tuan Ning, bukannya aku ingin mengatakanmu, sekarang tekanan dan persaingan sosial begitu besar, kamu tidak bisa selalu melindungi anak-anak. Mereka harus belajar menanggungnya sendiri, dengan begini baru bisa tumbuh dewasa. Sama seperti Luke Kami, sejak kuliah aku hanya memberinya 200 Rmb untuk makan, ingin membeli pakaian, membeli laptop, maka dia sendiri pergi menjadi pelayan ataupun mencuci piring untuk mendapatkan uang! Jika tidak membiarkan anak muda sekarang banyak latihan, bagaimana bisa melihat pelangi.”
Setelah mendengarnya Ardi Ning menjadi semakin kesal, hanya memberinya 200 Rmb, bukannya karena miskin! Selain memiliki 2 rumah, mengandalkan gaji yang sebulannya lebih dari 1000 Rmb, mana ada uang lebih yang bisa diberikan padanya.
Setiap ucapannya hanya ada Luke kami begini Luke kami begitu, ini membuat Ardi Ning menjadi tidak senang.
Mengapa semua orang suka membanggakan anak-anak mereka dihadapannya?
Bukannya karena Natalie Ning menikahi orang yang tidak berguna seperti Shawn Li, apakah menurut kalian dia bisa bangga dengan ini?
Tapi, jika bukan karena Shawn Li yang tidak berguna, dia tidak akan ditekan orang sampai seperti ini.
Oleh karena itu, pada akhirnya, Ardi Ning melampiaskan amarahnya pada Robert Huo.
"Kenapa kamu diam saja disana, tidak bisakah kamu menuangkan air untuk Paman Hu dan Bibi Li! Sama seperti kayu!” Kata Ardi Ning dengan tegas.
Robert Huo tidak keberatan, dia berdiri dan mengambil teko, dan menuangkan teh untuk Jason Hu dan Emma Li.
“Cukup cukup cukup, cukup bagus.” Jason Hu menerima tehnya, menatap Robert Hu dan tersenyum, lalu berkata: “Kamu telah bekerja, kan? Berapa banyak uang yang kamu hasilkan dalam sebulan?”
“Tidak banyak, cukup digunakan.” Kata Robert Huo dengan rendah hati.
Gaji bulanan di cabang perusahaan Ji masih bagus, dulu, saat menjadi supir setidaknya menghasilkan sekitar 7000 Rmb, sekarang setelah dipromosikan menjadi Asisten GM langsung naik menjadi 14000 Rmb.
Selain itu, masih ada tunjangan dinas keluar kota, tunjangan keselamatan, tunjangan makan, dan sejenisnya.
Jika ditotalkan, mendapatkan sekitar 16.000 Rmb dalam satu bulan.
Adapun bonus akhir tahun, itu hitungan lain.
“Tidak bisa hanya cukup digunakan, anak muda tidak bisa puas begitu saja.” Jason Hu menggelenggkan kepalanya, berkata: “Sama seperi Luke kami, bekerja di real estat, setiap hari bertemu dengan pelanggan, bisa mendapatkan sekitar 20.000 Rmb sebulan. Ini saja dia masih belum puas, dia bilang ingin menjadi pemenang dalam penjualan, komisi satu bulannya sekitar puluhan ribu Rmb, Komisinya harus selaras dengan tujuan yang lebih tinggi. Bukannya aku memujinya, tapi Luke kami, memang sangat termitivasi. Shawn Li, kalian sama mudanya, kamu harus banyak belajar dari dia. Gadis kecil, ini adalah gadis yang terkenal pada masanya, orang yang datang melamarnya berbaris panjang di toko buahnya. Sekarang dia menikah denganmu, kamu harus membuatnya hidup dengan baik!”
Jason Hu selalu menbandingkan putranya Luke dengan Robert Huo, ini membuat Natalie Ning tidak begitu menyukainya.
Yang paling penting adalah dia tidak merasa Luke Hu lebih baik dari Robert Huo.
Baik itu kemampuan menghasilkan uang, maupun motivasi, Robert Huo yang sekarang sangat baik.
Dia tidak bisa menahan diri untukberkata: "Paman Hu, Shawn Li Cukup baik, belakangan ini dia membantuku membuka toko di Taobao, ini juga menghasilkan banyak uang.”
"Toko Taobao? Apa gunanya? Apakah sebulan bisa menghjasilkan 2000 Rmb? Sekarang banyak yang melakukan yang seperti ini, aku tahu ini, tetangga sebelah kita itu siapa, putrinya Tuan Lu, dia tidak bekerja, dirumah menjaga anak, juga membuka Toko Taobao, sedikit banyak sebulan menghasilkan 1000 Rmb, biaya listrik saja tidak cukup.” Kata Jason Hu seolah-olah dia sangat memahaminya.
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseHis Soft Side
RiseVillain's Giving Up
Axe AshciellyThe Revival of the King
ShintaAsisten Bos Cantik
Boris DreyMy Only One
Alice SongAfter Met You
AmardaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li