Inventing A Millionaire - Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
Menurut Cedric Ji, membatalkan pernikahan sebenarnya hanya merupakan permasalahan satu kalimat, asalkan dia dapat menahan perasaan malunya, dia benar-benar tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.
Tapi Dirut Liu mengatakan sesuatu yang membuat tubuhnya berkeringat,"Jangan mengira aku tidak tahu apa yang dipikirkan keluarga Ji, bukankah dunia luar mengira bahwa pernikahan dengan Liu's Corp. membuktikan bahwa keluarga Ji berada dalam situasi yang kurang baik, hingga kamu ingin membatalkan pernikahannya? Aku juga tidak takut untuk bilang kalau Nova Ji dari keluarga Ji milikmu itu sudah bersiap-siap meregistrasikan pernikahannya dengan anakku, anakku Moris Liu. Selama mereka sudah mengambil surat pernikahannya, berapa lama lagi keluarga Ji dapat bertahan hidup? Meski kamu tidak menyetujuinya sekarang, ketika keluarga Ji bangkrut, perusahaan-perusahaan itu masih menjadi milikku! "
"Kamu ini sembarangan berbicara! Dia adalah anggota keluarga Ji, tanpa adanya persetujuanku, dia sama sekali tidak mungkin menikahi anakmu!" Cedric Ji berusaha untuk mempertahankan nada bicara yang tenang.
Dirut Liu tersenyum dingin dan berkata,"Kalau begitu, aku ingin menyarankanmu untuk menanyakan pendapat calon menantu perempuanku terlebih dulu, apakah kamu benar-benar mengira semua orang akan menuruti perkataanmu."
Setelah memutuskan panggilan. Cedric Ji berdiri cukup lama tanpa bergerak, Murray Ji dan yang lainnya berdiri di dekatnya dan bertanya,"Apa yang dikatakan Dirut Liu?"
"Si brengsek ini ternyaa berani mengancamku!" Ucap Cedric Ji dengan nada rendah.
Murray Ji dan yang lainnya tidak terdiam. Mereka sudah bisa membayangkan apa yang dikatakan Dirut Liu. Jika tidak menolak untuk membatalkan kontrak pernikahan, maka dia mungkin menggunakannya sebagai ancaman untuk membuat keluarga Ji menjual perusahaan cabang tersebut.
Saat ini, Cedric Ji berpaling menatap Colin Ji dan bertanya,”Di mana Nova Ji? Di mana dia? Cepat suruh dia datang untuk menemuiku!"
"Dia sepertinya sudah pergi menemui Moris Liu sejak pagi, keduanya terlihat sangat rukun......"
Colin Ji merasa semakin marah ketika mendengarnya,"Putri dari keluarga Ji, untuk apa kamu selalu mencari pria dari keluarga lain! Cepat suruh dia kembali sesegera mungkin!"
Semua orang berekspresi aneh ketika mendengarnya, awalnya kamu terus menyuruh Nova Ji untuk menemani Moris Liu dengan baik, sekarang kamu berkata demikain, bukan kamu hanya menampar wajahmu sendiri.
Colin Ji diam-diam tertawa di dalam hati, namun dia menampilkan ekspresi yang sangat serius, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Nova Ji.
"Nova, itu, Dirut ingin mendiskusikan sesuatu denganmu, cepat kembali sejenak. Apa? Kamu tidak bisa melangkah pergi karena sedang minum teh dengan Moris Liu? Ini......"
Colin Ji baru saja menyelesaikan setengah ucapannya, namun Cedric Ji langsung merebut ponselnya, orang tua terkuat dalam keluarga Ji berbicara dengan nada marah terhadap ponselnya,"Minum teh apa! Datang ke kantorku dalam waktu setengah jam, apakah kamu sudah dengar! "
Suara Nova Ji yang tenang terdengar dari ponselnya,"Jangan bicara terlalu keras, bukannya aku tidak bisa mendengarmu. Aku tentu saja akankembali setelah selesai minum teh dengan Moris."
Setelah selesai berbicara, Nova Ji pun langsung menutup telepon.
Ketika mendengar nada putus dari dalam ponsel, Cedric Ji hampir saja menghantam ponselnya karena marah. Karena sudah merasa sangat marah, dia bahkan ingin menelepon Nova Ji lagi.
Colin Ji berjalan menghampirinya dan berbisik,"Jangan memaksanya terlalu keras saat ini, bagaimana jika dia benar-benar marah?"
Jari Cedric Ji berhenti, setelah beberapa saat berlalu, dia langsung melempar ponselnya ke dada Colin Ji,"Cepat bawa dia untuk temui aku saat dia kembali!"
“Aku mengerti.” Colin Ji mengangguk dan mengiyakannya.
Penantian ini berlangsung selama hampir empat jam.
Ketika sekitar pukul dua siang tiba, Nova Ji dan Robert Huo kembali ke perusahaan.
Dalam empat jam ini, Cedric Ji menunggu hingga rambutnya hampir saja memutih, sekelompok rekan kerja sama di luar berteriak-teriak meminta pengembalian dana, telepon dari bank dan kreditur terus masuk seperti derasnya turunnya butiran salju, membuatnya seluruh tubuhnya benar-benar merasa dingin.
Cedric Ji tidak pernah bertemu dengan situasi berbahaya seperti ini sebelumnya, setiap menit dan setiap detik terasa sangat sulit dilalui.
Ketika Nova Ji dan Robert Huo berjalan masuk ke kantor, mereka melihat sekelompok orang duduk ataupun berdiri di dalam, semuanya adalah petinggi keluarga Ji.
Ketika melihat mereka berdua melangkah masuk, semua mata langsung tertuju pada mereka.
Dalam menghadapi tatapan para petinggi keluarga, Nova Ji bersikap sangat santai. Pada kenyataannya, semakin serius orang-orang ini bersikap, maka dia akan bersikap semakin santai.
Karena dia tahu bahwa tekanan orang-orang ini berasal dari setiap gerakannya.
Cedric Ji yang sebelumnya berteriak di telepon kini langsung tersenyum ketika melihat Nova Ji,"Nova, mari, mari, mari dan duduk di sini. Siapaitu, seduhkan teh."
“Setelah minum teh dengan Moris cukup lama di pagi hari, aku tidak ingin meminumnya lagi, langsung katakan saja ada apa. Aku masih harus makan malam dan nonton film bersama dengan Moris nanti malam,”ucap Nova Ji.
Nada bicaranya yang penuh semangat membuat senyum Cedric Ji terlihat semakin canggung. Dia ingin sekali menegur Nova Ji untuk tidak terlalu dekat dengan Moris Liu, tetapi dia tidak berani mengatakannya. Jika dia melakukannya, dia hanya melawan kehendaknya sendiri.
Ketika melihat Cedric Ji tidak mengucapkan sepatah kata pun. Colin Ji berdeham, lalu lanjut berkata,"Nova, tujuan kami memanggilmu kembali kali ini sebenarnya sangat sederhana. Kamu seharusnya sudah mendengar tentang permasalahan keluarga belakangan ini. Karena pernikahan dengan Liu's Corp. berdampak terhadap kehilangan kepercayaan pihak kerja sama terhadap keluarga Ji. Orang-orang di luar yang menuntut pengembalian barang dan pengembalian uang adalah contohnya. Jadi kami sudah berdiskusi sejenak dan memutuskan untuk tidak memaksamu menikah dengan Moris Liu, cepat berterima kasih keapda Dirut! "
Cedric Ji perlahan mengangguk ketika mendengarnya, kata-kata Colin Ji membuatnya sanggup menjaga harga dirinya.
Namun, hal yang membuat wajah Cedric Ji mengerut adalah Nova Ji ternyata merasa tidak setuju dan berkata,”Siapa bilang aku tidak akan menikah dengannya? Menikah atau tidak adalah urusanku. Apa hubungannya dengan keluarga? Jika aku tidak ingin menikah, kalian juga tidak perlu memaksaku, tetapi jika aku ingin menikahinya, kalian tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol. Sudah masa apa ini, kalian masih menjalankan gaya feodal lama. "
“Nova Ji! Perhatikan cara kamu berbicara dengan orang yang lebih tua!” Damien Ji membanting meja dan beranjak berdiri.
Nova Ji meliriknya dan berkata,"Apakah kamu tahu aku sekarang lebih tua? Ketika awalnya memaksaku untuk menikah, mengapa kamu tidak mengatakannya ketika sedang berdiskusi?”
"Kamu!"
Melihat keduanya hendak bertengkar, Cedric Ji sudah tidak bisa mempertahankan harga dirinya lagi. Dia langsung buru-buru berkata,"Nova, kita yang bersalah dalam tindakan sebelumnya, tetapi pernikahan ini sama sekali tidak boleh dilaksanakan! Kamu mungkin tidak terlalu paham mengenai krisis keluarga, jadi, aku akan menjelaskannya kepadamu......"
“Aku tahu jelas bahwa keributan di luar itu seperti keributan di pasar sayur setiap hari, bagaimana aku mungkin tidak mengerti jelas.” Nova Ji tersenyum dingin dan berkata,“Tapi ini tidak berarti aku harus memaksakan diri untuk berkompromi demi menyelamatkan klan keluarga. Jika aku mengikuti keinginan kalian dan tidak menikah seperti yang kalian katakan, aku tetap hanya akan menjadi keturunan dari keluarga cabang kedepannya, sekalipun aku dinaikkan ke tingkat ketiga atau bahkan tingkat kedua, bukankah ini artinya aku tetap hanya akan bersaing untuk mendapatkan ketenaran dan kekayaan dengan sekelompok orang yang tidak kompeten. Tetapi jika aku menikahi Moris Liu, aku dapat memperoleh apapun yang aku inginkan tanpa harus berusaha. Bukankah menjadi menantu Liu’s Corp. lebih baik dari pada menjadi keuturunan keluarga cabang? "
Wajah Cedric Ji langsung menegang ketika mendengarnya, dia benar-benar sudah merasa sangat malu dimarahi oleh seorang junior seperti ini
Murray Ji membuka mulut dan berkata,”Itu bukanlah keadannya, sekalipun kamu hanyalah keturunan keluarga caang. Kamu tetap akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan dewan direksi di masa depan, tidak lebih buruk daripada menjadi menantu Liu's Corp. Terlebih lagi, kamu adalah keturunan dari keluarga Ji, bagiamanapun. Seharusnya...... "
"Jangan katakan semua ini tidak berguna, Moris Liu, aku pasti akan menikahinya, jadi aku perlu beradu dan bertengkar dengan kalian sepanjang waktu. Kalaupun menjadi direktur, aku juga hanya akan memperoleh beberapa puluh juta setiap tahunnya. Apa hebatnya." Nova Ji mengerutkan bibirnya dan berkata,"Kalau ini adalah permasalahan yang ingin kalian katakan, maka aku harus segera memesan tiket bioskop, jadi aku tidak akan menemani kalian berbincang lagi."
Setelah selesai berbicara, Nova Ji pun berpaling pergi.
Bagaimana mungkin Cedric Ji membiarkan dia pergi seperti ini. Dia langsung tergesa-gesa mendorong Colin Ji beberapa kali, untuk mengisyaratkan menyuruhnya untuk menetap.
Colin Ji bergegas melangkah maju untuk menarik Nova Ji dan berkata,"Jangan terlalu tergesa-gesa, sebenarnya, jika kamu rela mengorbankan kebahagiaan pribadi untuk keluargamu, bukannya tidak ada keuntungan lainnya. Direktur atau sejenisnya terlalu jauh. Dengan demikian, dewan direksi baru saja membuat keputusan untuk mengeluarkan tiga ratus juta sebagai subsidi untuk semua rekan kerja sama. Sebagai direktur keuangan, aku dapat mengajukan kepada dewan direksi untuk memberikan sedikit bagian kepadamu. Bukankah kamu memerlukan satu miliar untuk mengembangkan peruashaan cabang, dengan demikian, aku akan memberikan enam puluh juta."
Cedric Ji membuka mulutnya, tetapi tidak bicara, jika dia bisa menghabiskan enam puluh juta untuk merubah pikiran Nova Ji, maka itu bukanlah sebuah kerugian.
Terlebih lagi, uang ini juga dihabiskan untuk perusahaan cabang, bukan untuk orang lain.
Pada akhirnya, Nova Ji masih saja bersikap meremehkannya,"Enam puluh juta benar-benar adalah angka yang sangat tinggi, apakah status menantu Liu’s Corp sepadan dengan sejumlah uang ini? Paman ketiga, menilai bahwa kita pernah bekerja sama sebelumnya, aku tidak akan banyak omong kosong lagi, dua ratus juta! Tidak boleh kurang sepeserpun. Jika kalian ingin aku melepaskan status menantu Liu's Corp., kamu boleh menggantikannya dengan dua ratus juta, jika tidak, jangan datang temui aku lagi, aku tidak mempunyai waktu untuk banyak bertele-tele dengan kalian. "
Setelah selesai berbicara, Nova Ji langsung bersikap tegas dan melangkah pergi meninggalkan kantor.
Novel Terkait
Ten Years
VivianKing Of Red Sea
Hideo TakashiThe Sixth Sense
Alexander1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li