Inventing A Millionaire - Bab 52 Berlomba Minum Wine

Wajah Natalie Ning dipenuhi dengan rasa kecewa yang tidak bisa disembunyikan, semua usahanya, menjadi sia-sia, dan dia secara alami merasa tidak nyaman.

Tetapi dalam situasi ini, tidak ada yang berani membantah Ardi Ning dan membuatnya marah, jika tidak maka akan lebih merepotkan.

Meskipun Ardi Ning tidak minum atau makan sayuran, dia juga tidak bermaksud pergi. Mungkin karena takut Natalie Ning terlalu sedih.

Untungnya, gadis kecil Gaby itu bijaksana dan berperilaku baik. Dia berlari dan membujuk beberapa kata di pelukannya. Setelah perhatian Ardi Ning dialihkan, nada suaranya menjadi jauh lebih santai.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Robert Huo mengusap tangannya dan keluar dari dapur dan berkata,“Bu, aku mengisi sup dengan panci dulu, dan sisanya dimasukkan ke dalam lemari es dengan pangsit juga. Kalau mau makan nanti, langsung saja taruh di panci untuk mendidih atau dikukus."

"Oh, begitu."Cornelia Deng mengangguk menanggapi. Meski sikapnya tidak terlalu antusias, tapi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Tapi Ardi Ning merasa canggung, berkata:“Siapa yang mau makan, ambil semuanya!”

Beberapa orang dalam keluarga melihat dirinya, sorot mata mereka membuat Ardi Ning semakin tidak bahagia.

Apa yang sedang mereka lihat?

Anak ini adalah pengangguran yang tidak berkemampuan, apakah salah jika dia memberinya pelajaran sedikit ?

Robert Huo dapat melihat bahwa suasananya agak rendah, dan dia dapat mendengar apa yang baru saja terjadi saat dirinya di dapur tadi.

Melihat bahwa Ardi Ning masih seperti keledai yang keras kepala, dia melirik ke botol wine di atas meja, lalu tertawa dan bertanya,"Ayah, mengapa kamu tidak minum? Chinese Wine kelas satu yang dibelikan khusus untukmu, berusia dua puluh tahun."

"Siapa yang mau minum, ambillah!" Ardi Ning mengatakan hal yang sama.

Di bawah tatapan gugup Natalie Ning, Robert Huo berjalan dan duduk, menuangkan segelas untuk dirinya sendiri sambil tersenyum dan berkata:" Aku tahu kamu tidak dalam kesehatan yang baik, jika tidak bisa minum, minum sedikit saja, kita adalah sekeluarga, tidak usah berlomba."

Perkataan ini sangat menusuk hati Ardi Ning, dia melotot dan berkata “Siapa yang memberitahumu bahwa aku tidak bisa minum lagi? Aku tidak ingin meminum anggur yang kamu beli, tidak ingin, tidakkah kamu mengerti!”

Natalie Ning mencubit kedua tangannya, berkeringat gugup, takut suaminya akan sama seperti sebelumnya, bangkit dan keluar.

Namun, kelakukan Robert Huo di luar ekspektasi semua orang.

Senyuman di wajahnya tetap tidak berubah, dan bahkan nada suaranya setenang biasanya:"Baru saja minum obat dua jam yang lalu. Mengapa Anda harus bersikeras mengatakan bahwa Anda bisa minum, Anda sudah tua, tidak bisa minum lagi juga normal, tidak harus."

"Kentut!" Ardi Ning menepuk meja dengan marah dan berdiri.

Natalie Ning terkejut dan wajahnya menjadi pucat, dan ketika dia hendak membujuk, Ardi Ning sudah naik ke atas.

Eugene Ning memandang Robert Huo dengan pusing:“Saudaraku, apa yang kamu lakukan, kamu harus membuatnya marah baru bisa senang?”

Cornelia Deng juga sangat kesal, tetapi Ardi Ning membuat masalah ini terlebih dahulu. Tidak peduli betapa tidak puasnya dia, dia tidak bisa mengatakannya secara langsung.

Natalie Ning hendak mengatakan sesuatu. Robert Huo menepuk punggung tangannya terlebih dahulu. Dia memberinya senyuman yang menghibur, dan kemudian berkata:“Jangan khawatir, tidak apa-apa.”

Melihat senyum di wajahnya, Natalie Ning sedikit terkejut, dan tiba-tiba menyadari bahwa Robert Huo melakukannya dengan sengaja.

Adapun mengapa dia sengaja, tidak jelas.

Saat ini, suara langkah kaki terdengar.

Beberapa orang menoleh, melihat Ardi Ning turun dari lantai atas dengan membawa dua botol Wuliangye.

Dia berjalan dengan wajah seram, menepuk botol anggur di atas meja, dan berkata dengan dingin:"Wuliangye dari tahun 2008, telah disimpan selama lebih dari sepuluh tahun sampai sekarang, dan itu lebih baik dari Chinese Wine mu yang berusia 20 tahun! Bukankah kamu bilang aku tidak bisa minum? Oke, kamu minum arak beras, aku minum ini. Jika kamu mabuk dulu, di masa depan pergi lah sejauh yang aku mau!"

"Ayah, apa yang kamu lakukan!"Natalie Ning segera membujuknya"Shawn tidak bermaksud seperti itu, hanya mengkhawatirkan tubuhmu."

"Cukup dengan trik ini, dia peduli atau tidak, apakah aku tidak tahu? Bukankah itu hanya terasa bahwa aku lebih tua dan akan segera meninggal? Bersaing denganku? Saat aku membuat semua orang mabuk, masih tidak tahu dia di mana bermain lumpur!”Ardi Ning berkata sambil membuka Wuliangye.

Dia langsung menuangkan arak beras di dalam gelas ke atas tanah, lalu mengisi segelas penuh arak putih.

“Berapa umurmu, dan karena satu kalimat, kamu bertengkar dengan orang!” Kata Cornelia Deng sambil hendak mengambil gelas.

Tapi Ardi Ning tidak menyerah, dia melototi orang lain saat tidak tahu harus berkata apa.

Melihat pasangan itu akan mengambil bertengkar, Robert Huo berkata: "Eugene. Naiklah ke atas bersama kakak perempuanmu dan ibu. Aku harus melihat seberapa hebat lelaki tua ini minum hari ini. Siapa yang tidak bisa menyombongkan diri? Kamu bisa menggertak orang dengan dua botol Wuliangye?"

Eugene Ning juga sedikit kesal, merasa bahwa Robert Huo sangat sombong hari ini, tetapi ketika dia hendak berbicara, Robert Huo mengedipkan mata padanya.

Jika diubah menjadi sebelumnya, kedipan seperti itu hanya akan membuat Eugene Ning langsung mengabaikannya.

Tapi sekarang Robert Huo telah mengubah kesan di benaknya, bahkan dalam banyak kasus. Eugene Ning sedikit mengaguminya.

Mengetahui bahwa kakak ipar ini sebenarnya bukan tidak berkemampuan, dan dia bekerja dengan rapi.

Seharusnya, dengan tingkah lakunya sebelum ini, hari ini dia tidak akan sesombong ini.

Melihat tatapan mata Robert Huo sekarang, Eugene Ning segera mengerti bahwa dia sengaja.

Sebagai seorang pria, Eugene Ning samar-samar mengerti mengapa Robert Huo melakukan ini.

Setelah sedikit ragu, dia bangkit dan berkata kepada Cornelia Deng dan Natalie Ning: “Bu, kakak, ayo kita ke atas dan biarkan mereka ada di sini.”

“Apa yang kamu bicarakan, itu ayahmu!”Cornelia Deng mengomel.

"Dia ingin minum sendiri. Siapa yang bisa membujuknya? Bagaimana jika dia memukuliku kembali? Cukuplah, bukannya kalian juga tahu seberapa level minum Shawn Li, dia tidak mungkin bisa mengalahkan ayah bukan? Tidak apa-apa, jalan jalan jalan. Biarkan mereka berdua selesai minum baru bahas lagi."Eugene Ning berkata, menarik keduanya ke atas dengan paksa.

Adapun Gaby, tetap di sana.

Gadis kecil itu memandang Ardi Ning dengan rasa ingin tahu, lalu melihat ke Robert Huo. Menggigit jari-jarinya dan ragu-ragu untuk waktu yang lama, akhirnya dia berkata:“Ayah, kakek sudah tua, jangan membully nya.”

“Aku bisa membiarkan dia membully ku? Lelucon!”Ardi Ning berkata dengan nada menghina.

Robert Huo tidak banyak bicara. Menuangkan segelas penuh anggur untuk dirinya sendiri dan berkata:"Oke, gelas pertama aku menghormatimu, aku minum dulu !”

Selesai bicara, Robert Huo mengangkat lehernya dan meminum segelas penuh arak beras.

Menurunkan cangkir, dia berkata:"Aku juga tidak membully Anda. Kandungan alkohol anggur beras rendah, aku minum segelas, Anda minum sedikit saja.”

"Apakah kamu benar-benar mengira aku dapat di bully? Jika ingin meminumnya, minumlah semuanya!"Di mana Ardi Ning bisa menyerah, arak putih dengan kandungan alkohol 40 derajat, segelas penuh, di minum langsung.

Meskipun dia sering minum, dia masih agak tidak nyaman dengan minum begitu banyak arak dalam satu tegukan.

Robert Huo tidak memberinya banyak waktu untuk istirahat, dan segera menuangkan anggur beras untuk cangkir kedua:“Saya menghormati Anda untuk cangkir kedua.”

Itu adalah sekali teguk lagi dan Ardi Ning mengikutinya dengan saksama.

Setelah dua cangkir anggur putih, itu pada dasarnya setengah kati, wajah Ardi Ning memerah dengan cepat dan alkoholnya naik.

“Cangkir ketiga, aku menghormatimu.”Robert Huo mengangkat gelasnya lagi.

Di lantai atas saat ini, Cornelia Deng dan Natalie Ning sama-sama gelisah.

Biarkan dua orang yang tidak akrab untuk bertarung minum anggur di sana, bukankah ini jelas sebuah masalah?

Tidak apa-apa jika minum terlalu banyak. Bagaimana jika bertengkar sambil minum?

“Tidak, aku harus turun dan membujuk!”Cornelia Deng berdiri dan berkata.

Eugene Ning buru-buru menghentikannya dan berkata,"Bu, jangan khawatir, Shawn melakukan sesuatu dengan baik dan tidak benar-benar melakukan apa pun pada ayah."

"Anak siapa kamu? Itu ayahmu, berapa umurnya sekarang. Selain itu, apakah Shawn Li terlihat seperti menantu? Dia jelas-jelas dengan sengaja membuat marah ayahmu!” Kata Cornelia Deng dengan marah.

Eugene Ning mengangkat bahu dan berkata:"Aku tahu, tapi aku pikir dia melakukan ini karena suatu alasan. Meskipun tidak terlalu yakin, aku pikir dia mungkin ingin minum untuk meredakan ketegangan dalam hubungan. Para lelaki, tidak ada yang tidak bisa dinegosiasikan di meja anggur. Jika kamu tidak bernegosiasi sekali, lakukan lagi."

"Perkataan seperti apa itu!"Cornelia Deng terlalu malas untuk meladeninya dan langsung mendorong pintu turun ke bawah.

Segera setelah mencapai tangga, mendengar bahwa itu sudah berjalan lancar di bawah.

"Aku memberitahumu, Nak, bukan satu! Kamu tahu? Tidak satu! Aku punya dua kati anggur putih dan bir, kamu bisa mengalahkanku? Jika tidak memberimu pelajaran, menurutmu apakah aku membuka ruang pewarna?"

Inilah yang dikatakan Ardi Ning, Cornelia Deng melihat ke bawah, melihat Ardi Ning sudah mabuk dan dari leher ke wajah sudah berwarna merah.

Sebotol Wuliangye telah dituangkan di atas meja, jelas sudah kosong.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu