Inventing A Millionaire - Bab 11 Harmonis
Semakin adanya kemungkinan permasalahannya mungkin terealisasi, Natalie Ning pun merasa semakin tidak paham.
Tidak lama kemudian, Eugene Ning membawa Gaby keluar, lalu melihat Natalie Ning berdiri di sana dan berkata,”Kak, apa yang sedang kamu lamuni, cepat cuci tanganmu dan makan!”
Natalie Ning berpaling menatapnya tanpa sedikitpun pergerakan, ia hanya berbicara dengan ekspresi tegas,” Eugene, katakan yang sejujurnya kepadaku, apa yang sebenarnya kalian berdua lakukan?”
“Apanya apa yang dilakukan?” Eugene Ning merasa sedikit tidak paham.
“Kamu sebelumnya sangat membencinya, mengapa kini.......”
“Ehm, kamu sedang membicarakan permasalahan ini.” Saat mengungkit mengenai permasalahan masa lalu, Eugene Ning pun merasa sedikit canggung, ia kemudian menggarukn kepalanya dan berkata,”Aku sebelumnya tidak tahu...... Tidak tahu kakak ipar sangat mahir berbisnis. Kak, kamu mungkin tidak tahu, kakak ipar hari ini benar-benar sangat hebat. Aku mempunyai seorang klien yang awalnya membuatku ragu, namun ia pergi berbincang dengannya sejenak, tebak apa yang terjadi? Ia langsung memesan produk senilai 1,5 juta! Hahaha, hal ini bahkan membuat GM kami terkejut. Jangan bicarakan hal lainnya, kakak ipar ini benar-benar ahlinya dalam berbisnis, tidak tertandingi!”
Natalie Ning semakin tercengang, pesanan bernilai 1,5 juta?
Nilai ini membuat kepalanya langsung tercengang, Shawn Li ternyata mempunyai kemampuan seperti ini?
“Selain itu, Toko Taobao milikmu, apakah kamu tahu berapa uang yang sudah kamu dapatkan hari ini?” Eugene Ning terus bertanya dan menjawab sendiri, ia kemudian menepuk pahanya,”Kini sudah melebihi tiga puluh ribu! Keuntungan bersihmu saja sudah setidaknya mencapai empat ribu yuan, kak, kamu ini akan segera menjadi kaya!”
Jika ia tidak mengatakannya, Nataline Ning bahkan sudah melupakan permasalahan Toko Taobao.
Tiga puluh ribu yuan? Keuntungan sebesar empat ribu yuan?
Ia melihat ke arah komputernya, Robert Huo mengetik sederetan tulisan, beranjak berdiri dan melihatnya, lalu tersenyum dan berkata,”Malam ini seharusnya masih ada sedikit gejolak, jika bernasib cukup baik, kamu mungkin masih bisa menjual sepuluh ribu yuan lagi.”
Nataline Ning melihat Robert Huo, lalu kembali melihat Eugene Ning, ia akhirnya berjalan ke depan komputer dan membuka meja kerjanya tanpa bersuara.
Robert Huo tahu bahwa ia tidak akan mempercayainya jika ia tidak melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, ia langsung menggendong Gaby dari pelukan Eugene Ning dan berkata,”Duduk dan makan, seorang anak gadis harus bisa bersikap anggun, ia tidak boleh sembarangan digendong oleh lelaki lain.”
“Hei, aku ini pamannya......”
“Bukankah paman adalah seorang lelaki?” Ucap Robert Huo sambil meliriknya.
Walaupun nada bicaranya terdengar tenang, namun dirinya ini terlihat penuh dengan aura kesulitan berkata-kata, Eugene Ning merasa sedikit terkejut, ia tidak mencoba untuk berdebat lagi dan bergumam dengan suara kecil,”Paman bukanlah lelaki lain.......”
Pada saat ini, Nataline Ning sudah melihat total dari hasil penjualan yang tampil, jumlahnya adalah tiga puluh ribu enam ratus tujuh puluh yuan.
Ia sedikit tercengang melihat angka ini.
Tiga puluh ribu enam ratus tujuh puluh yuan, ia sudah menjalankan toko Taobaonya selama satu tahun, namun ia tidak pernah melakukan penjualan sebanyak ini.
Namun Robert Huo hanya memerlukan waktu satu hari untuk mendapatkan pencapaian seperti ini.
Pada saat ini, “ding dong” terdengar suara deringan lagi.
Natalie Ning sudah terbiasa membuka jendela konsultasi, namun sebelum ia sempat bersiap-siap mengetik, bahunya terlebih dahulu tertahan.
Suara Robert Huo yang lembut terdengar dari belakang punggungnya,”Bisnis tidak dapat diselesaikan hanya dalam sekejap, kamu sudah kelelahan selama satu hari penuh, makan terlebih dahulu, aku yang akan menyelesaikan masalah yang muncul.”
Tenaga yang menahan bahunya itu membuat Natalie Ning sulit mengelak, pada saat ia sedang terdiam, ia sudah terlebih dahulu didorong ke depan meja dan kursi.
Pangsit hangat yang berada di depan hadapannya itu menebarkan aroma wangi yang memikat.
Kulit yang setengah tembus membuatnya dapat melihat isi di dalamnya dengan jelas, kuah dengan tetesan minyak yang terus mengambang di atas permukaan sup, serta tebaran bawang putih yang memicu selera makannya.
Gaby yang sedang berada di sisinya terus melahap makanannya, karena terlalu hangat, ia juga terus-menerus meniupnya,”Ibu, benar-benar enak, huh, panas panas! Lobster!”
Saat mencium aroma pangsit yang wangi, lalu melihat Robert Huo yang bergegas menyuruhnya kemari, namun tidak mempedulikan makan serta berfokus untuk membalas, Nataline Ning pun merasakan perasaan yang sangat campur aduk.
Terutama Eugene Ning yang berbisik di sampingnya,”Kak, sepertinya ia memperlakukanmu dengan cukup baik.”
Natalie Ning tidak tahu apakah ia harus menyetujui atau mengelak hal ini.
Shawn Li dua hari yang lalu adalah lelaki yang membuatnya bersikap agresif untuk bercerai, tetapi dalam dua hari ini, ia bersikap sangat amat baik padanya.
Apa yang mampu membuat seseorang langsung mengalami perubahan drastis dalam waktu dua hari?
Apakah ia mungkin benar-benar mengalami pencerahan hingga memutuskan untuk mengubah sikapnya hanya dengan berbaring di atas tempat tidur selama dua malam?
Sejujurnya, Natalie Ning sangat berharap Shawn Li dapat berubah.
Pada awalnya, ia tidak mempedulikan segalanya dan menikahi seorang kutu buku, karena ia sudah melihat segala jenis pelamar.
Orang-orang itu hanya menargetkan kecantikannya saja, tidak ada satupun yang sesungguhnya memiliki perasaan terhadap dirinya.
Hanya seorang Shawn Li yang terlihat tulus di tengah para lelaki yang mengejarnya, hingga membuatnya terlihat menonjol.
Hal yang paling penting adalah, bagan perencanaan yang awalnya Shawn Li rencakan untuknya itu benar-benar sangat memikatnya, membuatnya secara tidak sadar menyadari bahwa dia adalah orang yang sangat termotivasi untuk terus bergerak maju.
Siapa yang menyangka, sebelum genap dua tahun mereka menikah, Shawn Li pun terpukul mundur hingga sulit bangkit kembali.
Jika bukan karena ide yang tradisional, yang membuat Natalie Ning tidak rela bercerai, mereka berdua pasti sudah berpisah sejak awal.
Saat ini, Shawn Li seakan-akan sudah hidup kembali.
Ia mengulurkan tangannya, mengambil sup sendoknya, dan memasukan satu pangsit ke dalam mulutnya.
Sangat panas, namun sangat enak.
“Enak, bukan?” Eugene Ning menatapnya dengan ekspresi penuh penantian, lalu berbicara dengan ekspresi bangga,”Aku juga berkontribusi di dalamnya, aku memotong dagingnya hingga tanganku hampir patah.”
Natalie Ning mengambil pangsit kedua, perlahan meniupnya di sisi mulutnya, pada saat yang bersamaan juga bertanya,”Apakah ia benar-benar mahir berbisnis?”
“Apanya yang sangat mahir, ia ini benar-benar sangat menakjubkan! Aku tidak pernah mengenal orang yang lebih mahir berbisnis dibandingkan dirinya! CEO Huang dari pabrik kami saja hendak memperkerjakannya dengan gaji dua puluh ribu yuan hari ini. Namun tidak tahu mengapa lelaki yang satu ini bersikeras tidak mau, tidak tahu apa yang sebenarnya ia pikirkan. Aku kira ia pasti ingin melakukannya sendiri.”
Ketika mengungkit mengenai permasalahan Robert Huo dalam berbisnis, Eugene Ning langsung tidak bisa berhenti, ia benar-benar hampir saja membuatnya melayang.
Natalie Ning tidak bertanya, ia hanya terdiam mendengarnya.
Ia sudah dapat memastikan secara garis besar bahwa Eugene Ning tidak bersekongkol dengan Robert Huo, karena ini adalah hal-hal yang tidak bisa pura-pura dilakukan, ekspresi Eugene Ning yang terlihat seperti mengidolakannya itu benar-benar terlihat tulus.
“Aku sudah mendengar semuanya, kamu ini, apakah kamu tidak mempunyai selera makan jika tidak menuturkan fakta-fakta buruk mengenai diriku.” Robert Huo kembali ke ruang tamu setelah selesai membalas sambil tersenyum dan memarahinya.
Eugene Ning tertawa dan berkata,”Bagaimana aku mungkin berani menjelekkanmu, bukankah aku sedang memujimu.”
“Terserah padamu saja. Gaby, coba cicipi ikan asin dan kuning telurnya,”ucap Robert Huo yang kemudian memindahkannya dari mangkuknya ke sendok Gaby.
“Terima kasih, Ayah!” Gaby mendekatnya sambil mengecup pipi Robert Huo dengan bibir kecilnya yang berminyak itu.
Eugene Ning bergegas menujuk wajahnya sendiri dan berkata,”Masih ada paman!”
“Tidak mau, kumis itu sembarangan menusuk orang lain!” Gaby memalingkan kepalanya dengan perasaan tidak senang.
Eugene Ning terlihat terluka, yang sebenarnya terlihat sedikit konyol.
Saat melihat keharmonisan ketiga orang ini, Natalie Ning pun tersenyum.
Sudah bertahun-tahun lamanya ia tidak melihat suasana sehangat ini, semua pertengkaran, semua rasa kecewa itu seakan-akan lenyap dalam sekejap.
Bukankah ini adalah kehidupan yang selalu ia harapkan?
Hanya datang dengan terlalu tiba-tiba saja.
“Kamu juga harus makan sedikit lebih banyak, dagumu itu udah terlihat menajam.” Robert Huo berpaling ke arah Natalie Ning dan berkata,”Kamu tidak perlu bersusah payah lagi kedepannya, aku akan bertanggung jawab atas permasalahan biaya keluarga.”
Tatapannya yang penuh dengan rasa perhatian dan kasih sayang itu membuat mata Nataline Ning memerah, hidungnya bahkan terasa perih, ia pun tidak dapat menahan diri dan langsung menangis.
Tidak peduli apakah rasa perhatian lelaki ini adalah sungguhan atau tidak, setidaknya semua ucapannya ini adalah ucapan-ucapan yang ingin ia dengar, ini adalah hal-hal yang ia nanti-nantikan setelah melalui hari-hari yang penuh dengan rasa kecewa.
Natalie Ning menganggukan kepalanya, menghapus air mata yang berada di sudut matanya, lalu perlahan berkata,”Baik.”
Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa ini hanyalah sesi makan biasa, namun ini terasa sangat berharga bagi keluarga yang satu ini.
Setelah selesai makan, Eugene Ning langsung berinisiatif untuk merapikan mangkuk dan sumpitnya. Robert Huo awalnya berencana untuk membantu kesibukannya, namun ia akhirnya didorong ke depan hadapan komputer,”Kakak iparku yang baik, cepat rapikan proposalnya, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal yang lainnya! Cuci piring, sapu, pel, aku akan melayaninya hingga akhir!
Robert Huo tertawa mendengarnya, juga tidak terus bergumul dengannya.
Proposal yang ia buat ini adalah sesuatu yang awalnya diperebutkan oleh banyak sekali perusahaan ternama, ia hanya bisa mencuci piring dan menyapu lantai untuk membalasnya kepada Eugene Ning, hal ini sudah menganggap murah dirinya.
Setelah Eugene Ning melakukan semua pekerjaannya hingga kepalanya dipenuhi dengan tetesan keringat, Robert Huo juga sudah mengirimkan proposal yang sudah ia selesaikan itu ke kotak surelnya.
Eugene Ning pergi dengan perasaan sangat senang, setelah pintu ditutup, Robert Huo berpaling dan melirik Natalie Ning yang sudah selesai mencuci wajah dan menggosok gigi Gaby, dan kini sedang melepas pakaiannya bersiap-siap untuk tidur.
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAwesome Husband
EdisonMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCinta Yang Berpaling
NajokurataAwesome Guy
RobinMy Goddes
Riski saputroInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li