Inventing A Millionaire - Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
"Tidak perlu ... bagaimana boleh seperti ini? Memintamu menjemput dia saja sudah merepotkanmu, ini ...” Freya Gu bergegas menolaknya.
“Saat anak sedang masa pertumbuhan, tidak bisa terlalu sembarangan.” Robert Huo berkata dengan suara rendah: “Dan lagi kamu lihat ekspresinya, dia telah menantinya sepanjang jalan, apakah kamu tega mengecewakannya?”
Freaya Gu menoleh dan dia melihat Stella Yue menatap berbagai makanan di atas meja dengan penuh harap.
Meskipun merasa segan, tapi dia lebih tidak ingin mengecewakan putrinya.
Sedikit menghela nafas, Freya Gu berkata: “Kalau begitu kamu tambahkan Wechatku, nanti aku akan mengembalikan uangmu.”
"Nanti baru dibicarakan lagi, bumbu dirumahmu masih adakan? Kebetulan aku masih ada waktu, Stella Bilang dia suka iga babi asam manis, jadi aku akan sekalian membuatkannya untuk kalian.”
"Mana bisa seperti itu, itu terlalu merepotkan ..."
"Masalah kecil.”
Robert Huo tersenyum dan membawa bahan-bahan tersebut ke dapur, semua bumbunya cukup lengkap.
Tiga puluh menit kemudian, iga babi asam manis yang harum disajikan di atas meja. Taburan biji wijen putih goreng diatasnya menambah sedikit aroma dan membuat selera makan.
“Wow, baunya harum!” Stella Yue yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya, tidak bisa menahan diri untuk berlari mendekat. Menari nafas dalam-dalam.
Gaby dengan wajah bangga di sampingnya, dan berkata: "Lihatkan, akukan sudah bilang ayahku sangat hebat!"
Stella Yue menganggukkan kepalanya: "Benar-benar luar biasa!"
Nada suaranya yang iri membuat Gaby sangat senang, dan berkata: "Kalau begitu, kedepannya biar ayahku membuatkan makanan enak untukmu setiap hari!”
“Bagaimana dengan ibuku?” Tanya Stella Yue.
"Juga buatkan makanan enak untuk ibumu!"
Freya Gu yang disamping mendengarnya dengan canggung. Dengan penampilannya, bahkan dengan seorang anak, tidak sulit untuk menikah lagi. Tetapi dia sangat menghargai kesucian, ditambah lagi dia harus menjaga orang tua kedua belah pihak, jadi dia tidak berencana mencari pasangan lagi.
Wanita yang bersih dan sadar diri sangat sensitif terhadap topik semacam itu.
"Stella, jangan sembarangan bicara, Paman Li hanya datang membantu, nanti akan segera pergi.” Kata Freya Gu.
Ekspresi kehilangan terlihat jelas di wajah Stella, ayahnya meninggal ketika dia masih sangat kecil, yang berarti sama saja dengan dia tidak pernah merasakan cinta ayahnya.
Robert Huo menjemputnya dari sekolah, membawanya ke pasar untuk membeli makanan enak, dan membuat iga babi asam manis setelah pulang, ini adalah hal baru yang jarang dirasakan Stella Yue.
Dia sangat berharap ada seseorang seperti Robert Huo di dalam rumahnya, baik itu seorang ayah maupun seorang paman.
Mempertimbangkan karena berada di rumah orang tua tunggal, Robert Huo tidak tinggal terlalu lama, setelah dia merapikan dapur, dia pulang bersama Gaby.
Sebelum pergi, dia melihat kaki Freya Gu masih sangat membengkak, mungkin tidak akan membaik dalam tiga atau dua hari.
Karena itu, dia menawarkan untuk menjemput dan mengantar Stella Yue.
Freya Gu tidak terlalu ingin menyetujuinya, pertama karena takut akan gosip, dua karena dia telah terlalu banyak berhubungan dengan pria yang niatnya salah.
Hampir semua pria mendekatinya,membantunya karena mereka ingin mendapatkan tubuhnya, bukan secara tulus.
Kebiasaan ini membuat dia secara alami waspada, dan membuat Freya Gu ragu.
Dia bisa melihat bahwa Robert Huo tidak punya maksud lain, apalagi istri pria ini tidak lebih jelek dari dirinya.
Setelah memikirkannya kembali, terdengar suara bujukan Gaby dari samping. Pada akhirnya Freya Gu terpaksa menyetujuinya.
Jelas-jelas meminta bantuan orang lain, tapi dia terpaksa menyetujuinya, membuatnya merasa sedikit segan, jadi dia bersikeras meminta Wechat Robert Huo, dan mentransfer uang yang dibelinya hari ini.
Robert Huo tidak terlalu mempedulijan uang kecil ini, tapi melihat kegigihan dari Freya Gu, dia tahu, jika dia tidak menerima uang ini, ini sama saja seperti menghina ibu tunggal ini, jadi dia tidak lagi menolaknya.
Setelah menerima uangnya, Robert Huo melambaikan tangan ke Stella Yue, lalu pergi bersama Gaby.
Ketika mereka pergi, Freya Gu yang mendengar pintu telah tertutup rapat, Freya Gu kembali menghela nafas.
Ini adalah kebahagiaan yang dimiliki keluarga orang lain, tidak ada hubungannya dengan dia, bagaimanapun juga, dia adalah orang yang kesepian.
"Ibu, Iga ini sangat enak, apakah kamu tidak memakannya?” Stella Yue telah makan dengan mulut belepotan minyak.
Kondisi ekonomi di rumah tidak bagus, Freya Gu sangat jarang bisa membeli bahan yang terlalu mahal. Tulang rusuk yang begitu lembut, sekarang empat puluh hingga lima puluh Rmb sekilo. Selain tahun baru imlek, biasanya dia tidak membelinya.
Melihat betapa bahagianya putrinya ketika memakan iga, matanya memerah, tetapi dia tidak berani meneteskan air mata, takut mempengaruhi nafsu makan putrinya.
"Jika rasanya enak, makanlah lebih banyak." Kata Freya Gu menghela nafas.
Ketika Robert Huo n sampai di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul 7:30 malam.
Mulut Natalie Ning berkata bahwa tidak perlu khawatir tentang keadaan di dalam rumah, tapi ketika ayah anak ini pulang, dia masih bersusah payah menjual barang secara live.
Robert Huo harus pergi ke dapur dan memasak tiga mangkok mie daging kambing, dan memaksanya dari depan komputer pindah ke atas kursi.
“Tidak akan ada habisnya menghasilkan uang, juga tidak bisa membeli kesehatan, jika kamu terus seperti ini, aku tidak akan membantumu mempublikasikannya lagi.” Ancam Robert Huo.
"Aku juga ingin menghasilkan lebih banyak uang untuk meringankan bebanmu ....” Kata Natalie Ning semalin lama semakin pelan, dan dibawah tatapan tajam Robert Huo,dia mengangkat mangkok: “Cukup dengan aku makankan.”
Gaby makan dengan sangat cepat hari ini, walaupun dia telah memakan banyak iga babi di rumah Freya Gu. Setelah makan, Gadis kecil itu mencari sebuah kantong plastik dan mengisinya dengan buah yang sebelumnya dia bawa dari rumah kakeknya.
Natalie Ning memandangnya dengan heran dan bertanya: "Gaby, apa yang kamu lakukan?"
“Stella suka makan buah. Ayah bilang dia sangat kasihan, kita harus lebih peduli padanya. Jadi, aku ingin membawakannya buah untuk dimakan.” Jawab Gaby.
Natalie Ning menatap kembali ke arah Robert Huo, Robert Huo mengangguk dan berkata: "Aku telah kerumahnya dan melihat, tidak jauh lebih baik dari kondisi disini. Ketika suaminya meninggal, dia harus mengganti cukup banyak uang. Sekarang dia sendirian menghidupi empat orang tua dan seorang anak kecil, memang cukup menderita.”
“Tidak kelihatan ternyata kamu cukup bisa bersimpati.” Natalie Ning sedikit menundukkan kepalanya. Meskipun nadanya tidak terlalu jelas berbeda, tapi Robert Huo masih bisa merasakannya.
“Jangan sembarangan mikir, jika aku benar-benar punya pemikiran itu, aku tidak akan membawa Gaby pergi, apalagi memberitahumu. Aku mengatakan ini padamu, karena aku berharap kamu tahu apa yang aku lakukan. Diantara suami istri, kejujuran adalah dasar kepercayaan, Benarkan? "Kata Robert Huo.
Natalie Ning mengangkat kepalanya, nada dan ekspresinya yang tulus membuatnya merasa bersalah.
Bagaimana bisa dia meragukan suaminya sendiri? Mungkin tanpa sadar dia telah cemburu.
Dia telah banyak berubah. Pada saat seperti ini, lupakan jika dia tidak memujinya karena telah membantu orang lain, tidak seharusnya dia mencurigai niat baiknya.
"Maaf, sebenarnya aku tidak ..."
“Tidak perlu minta maaf. Wajar jika seorang wanita cemburu pada suaminya. Jika kamu tidak cemburu pada apapun yang aku lakukan, maka aku akan merasa malu.” Kata Robert Huo tersenyum.
Natalie Ning juga tertawa karena dia, suasana perlahan menjadi lebih cair.
Mengetahui bahwa pergelangan kaki Freya Gu sangat bengkak, Natalie Ning secara khusus mencari beberapa plester obat Tiongkok dari rumah yang sangat efektif untuk mengobati keseleo, dan memasukkannya bersama ke dalam kantong plastik Gaby.
Melihat ibu dan anak yang sibuk, Robert Huo tersenyum tipis.
Cinta tidak membedakan antara cepat atau terlambat, dan tidak membedakan usia, inilah alasan dia menyukainya, lebih nyata lebih sederhana.
Selama tiga hari berikutnya, Robert Huo berinisiatif mengantar dan menjemput anak-anak dari dan pulang sekolah setiap hari, Nova Ji juga memperhatikan ini, jadi dia juga secara khusus memberi perhatian dalam hal ini.
Boleh datang terlambat kerja, boleh juga lebih cepat pulang kerja.
Jika kembali ke masa lalu, dari awal pasti telah ada orang yang membicarakan hal ini, tapi sekarang, semua cabang keluarga Ji berada di bawah kendali Nova Ji. Bahkan Charles Ji juga diam saja, mana ada yang berani sembarangan bertindak.
Saat Robert Huo tiap siang dan malam datang, dia akan membantu ibu dan putrinya membuat makanan dulu baru pergi.
Keterampilan memasaknya dipuji oleh semua orang yang pernah berhubungan dengannya.
Ibu dan putri yang sering menghabiskan hari-hari mereka dengan mie atau dengan memesan makanan, tentu saja sangat menyukainya.
Setelah akrab, Stella Yue terus mengekori Robert Huo di dapur setelah kembali, wajahnya penuh harap menanti apa yang dimasaknya.
Bantuan Robert Huo membuat Freya Gu sangat terharu, dan dalam beberapa hal, seringkali mudah untuk dijadikan kebiasaan.
Untuk sesaat, dia sangat berharap kakinya akan lebih lambat sembuh, dengan begini di dalam rumahnya akan menjadi lebih ramai.
Setidaknya, ada pria yang sering berjalan-jalan di dalam rumah, dan membuatnya mejadi lebih nyata.
Tetapi dia juga tahu bahwa pemikiran seperti ini berbahaya.
Robert Huo adalah pria yang berkeluarga, dan juga pria yang luar biasa. Dia hanyalah bunga yag telah layu, ditambah lagi dia mempunyai anak, dia memiliki hak apa untuk berharap lebih? Juga tidak seharunya memikirkannya!
Jadi pada hari ketiga, dia berinisiatif untuk memberitahunya bahwa kakinya telah membaik, jadi tidak perlu lagi merepotkan Robert Huo untuk memantunya mengantar dan menjemput anaknya.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuGue Jadi Kaya
Faya SaitamaAku bukan menantu sampah
Stiw boyStep by Step
LeksCinta Yang Dalam
Kim YongyiMarriage Journey
Hyon SongMy Enchanting Guy
Bryan WuInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li