Inventing A Millionaire - Bab 271 Iri Hati
Robert Huo tidak membantah, bahwa Mercedes di mata masyarakat nyaris tidak tergoyahkan.
Mobil dibawah jutaan RMB yang paling bergengsi selain Mercedes, mungkin hanya hanya BMW yang bisa menyainginya.
Tentu saja, bagi Robert Huo, ini tidak ada artinya, karena dia biasa membawa Rolls Royce.
Tidak perlu mengeluarkan kunci, mobil tanpa kunci, cukup langsung menggunakan tangan saja. Teknologi seperti ini sudah tidak terlalu hebat, namun bagi Natalie Ning dan Sisilia Jiang yang tidak pernah naik mobil mewah yang sesungguhnya, ini merupakan hal yang baru.
Dan setelah masuk ke dalam mobil, lampu yang menghiasi Mercedes terdiri dari 64 warna, atap kaca panoramic yang super besar, dan desain interior yang nyaris bisa dikatakan terbaru membuat mata kedua wanita ini berbinar.
Karena tidak sempat untuk membeli USB. Sementara ini hanya bisa menghubungkan Bluetooth ponsel untuk memutar lagu. Meski begitu, total ada 23 Speaker Berlin, yang membuat seseorang merasa seolah-olah berada di dalam gedung konser.
Kualitas suaranya hampir sempurna.
Musik yang lembut membuat suasana di dalam mobil benar-benar berbeda, Natalie Ning bahkan menyentuh kulit jok asli dengan sedikit gugup, secara naluriah berkata: "Mobil ini menghabiskan banyak uang kan?"
"Sebelumnya memesan Mercedes E 300 membutuhkan 500 ribu RMB. Sekarang ini adalah versi terbaik dengan 4 RWD, ditambah lagi beberapa fitur opsional seperti kantung udara di samping belakang dan dilengkapi dengan HUD, menghabiskan 600 ribu RMB.”
Robert Huo tidak ingin menyembunyikan harga sebenarnya mobil ini, jika karena 100 ribu RMB membuatnya berbohong, maka itu tidak terlihat bagus.
Untungnya, Natalie Ning tidak mengkritiknya, sudah menghabiskan uangnya, apa lagi yang bisa dia katakan. Selain itu di matanya, Robert Huo lah yang menghasilkan semua uang ini. Pria mempunyai kemampuan, jadi sudah seharusnya menghabiskan lebih banyak uang. Mobil, wanita cantik, dan aggur yang harum adalah kesukaan pria.
Sebagai seorang istri, dia tidak bisa menyetujui wanita cantik, tapi dua hal lainnya, Natalie Ning merasa dia tidak perlu terlalu banyak mengekangnya. Selama tidak berlebihan, sesekali tidak masalah dengan pemborosan.
Jika tidak, semua uang yang diperoleh disimpan di bank atau biarkan di rumah berjamur, jadi kenapa repot-repot.
Selain itu, dia sendiri juga menyukai mobil sebagus ini.
Terkadang menyukai satu hal bisa mengurangi banyak kebencian.
Sisilia Jian duduk di barisan belakang, melihat kesana melihat kemari, seperti bayi yang penasaran bertanya.
Robert Huo sambil mengemudi sambil menjawab pertanyaannya dengan sabar. Setelah sekitar dua puluh menit, dia berhenti di depan pintu rumah Sisilia Jian.
Setelah turun dari mobil, Sisilia Jian melambai ke jendela: "Terima kasih bos, terima kasih CEO Ning, aku telah sampai.”
“Bye bye.” Natalie Ning melambai padanya.
Lalu, mobil mulai melaju pergi.
Sekarang di China telah Standar Emisi National VI, dan knalpotnya tidak lagi bising seperti sebelumnya, melihat sinar lampu belakang yang menolok mobil Mercedes, wajah Sisilia Jian penuh iri hati.
Baik saat masa remajanya ataupun setelah lulus dari perguruan tinggi, dia selalu menginginkan calon suaminya kelak adalah seorang yang cakap dan tampan.
Hm, lebih baik lagi kalau lebih perhatian dan bisa memasak!
Gambaran ini hampir bisa dikatakan benar-benar sesuai dengan Robert Huo, sehingga terkadang Sisilia Jian memikirkan gambaran calon suaminya yang sempurna di masa depan apakah sudah dari dulu seperti ini atau karena setelah berhubungan dengan Robert Huo, dan perlahan dia menariknya dan mempengaruhi sosok gambaran seorang suami dalam hatinya.
Natalie Ning masih muda dan cantik, bahkan jika dia adalah ibu dari seorang anak berusia delapan tahun, terlihat tidak berbeda dengan seorang gadis muda berusia dua puluhan.
Baik wajah maupun bentuk tubuhnya hampir sempurna.
Mungkin justru karena kesempurnaannya, Tuhan baru memberi suami yang sempurna sebagai pasangannya, jika tidak, siapa yang bisa pantas untuknya?
Memikirkan pacarnya Owen Ning, Sisilia Jian tidak bisa tidak menghela nafas.
Dulu saat di sekolah, Owen Ning juga termasuk pria yang terbaik, banyak orang yang iri hati padanya karena berpasangan dengan Owen Ning.
Tapi sekarang, dibandingkan dengan bosnya, tiba-tiba Sisilia Jian merasa tidak ada yang bisa dibanggakan darinya.
Umurn mereka tidak jauh berbeda, tapi jarak diantara mereka seperti bulan terang di langit dan kunang-kunang di bumi.
Mengapa Pria yang baik adalah milik orang lain, ini lah yang dipikirkan Sisilia Jian.
Setelah lewat dua puluh menit, Robert Huo tiba di toko buah Ardi Ning.
Saat ini bisnis toko buah sedang populer, karena saran Eugene Ning, Ardi Ning juga membeli toko di sebelahnya dan memperluas toko.
Toko menjadi dua kali lebih luas, tapi masih sangat dipenuhi orang-orang, jadi mereka merekrut empat penjaga toko untuk membantu. Meski begitu, mereka tetap sibuk.
Jika sebuah toko memiliki reputasi yang baik dan popularitas yang tinggi, jika tidak melakukan hal yang bodoh maka toko tidak akan mengalami penurunan. Terutama dalam bisnis buah-buahan, tidak ada yang berubah dari dulu, kecuali melihat dari kualitas dan harga buah.
Buah-buahan Ardi Ning adalah dari Howard Xia. Kualitas tidak perlu dikatakan lagi, dari segi harga, dia tidak meminta lebih banyak, jadi dia berusaha mempertahankan harga yang sebenarnya.
Dengan cara ini, dapat disebut kualitas tinggi dan harga rendah, secara alami akan menarik perhatian orang lain.
Setiap hari pelanggan yang mengantri untuk membayar,dua pendingin yang dengan kemampuan paling tinggi tetap membuat pelanggan berkeringat, Eugene Ning telah menghubungi orang untuk kembali memasang AC Sentral.
Dia selalu berpegang pada filosofi bisnis Robert Huo, sekarang dalam penjualan adalah tentang pelayanan. Yang kamu miliki, orang lain juga memilikinya, mengapa harus membeli punyamu?
Jika kualitas pelayanan buruk, pelanggan akan menghilang, orang zaman sekarang sangat tidak masuk akal. Begitu pergi, mungkin seumur hidup ini tidak akan menoleh kembali.
Jadi, uang yang dihabiskan untuk memasang AC, tepat untuk menahan para tamu selamanya!
Jika diganti enam bulan lalu, Robert Huo mengendarai Mercedes E-Class, mungkin akan menarik perhatian banyak orang.
Rumah-rumah di sini berusia sepuluh atau dua puluh tahunan, termasuk perumahan tua, karena yang tinggal adalah pekerja yang usianya lebih tua, sangat sedikit yang mampu mengendarai mobil mewah.
Tapi sekarang, banyak pelanggan kaya datang jauh-jauh untuk membeli buah-buahan dengan mobil mewah, Mercedes, BMW, dan Audi ada di mana-mana. Sebuah Mercedes E-Class sama sekali tidak mencolok.
Tidak ada tempat parkir di dekatnya, jadi Robert Huo harus memarkirkan mobilnya sedikit lebih jauh, lalu berjalan bersama Natalie Ning.
Ketika tiba di toko, terlihat Gaby berjalan bolak-balik di tengah kerumunan, membantu menyerahkan kantong plastik.
Gadis kecil itu datang untuk membantu kakek dan neneknya setiap minggu. Dia lincah, imut dan tidak takut pada kehidupan, mulutnya manis, sangat ajaib, membuat orang lain menyukainya.
Banyak pelanggan datang ke sini untuk membeli buah, sebagian karena keberadaan gadis ini.
“Putrimu benar-benar bahan untuk berbisnis, dia mewarisi bakatmu.” Natalie Ning berkata dengan bangga.
"Mungkin saja ..." Robert Huo mengangkat bahu, tidak terlalu setuju dengan kalimat ini.
Karena sebelum lahir, ayah Gaby adalah Shawn Li, seorang kutu buku yang tidak tahu apa-apa, mana bisa dia berbisnis? Sungguh lelucon untuk mengatakan bahwa Gaby mewarisi bakat bisnis Shawn Li.
Tapi tidak ada cara untuk membantah hal ini, dia hanya bisa terdiam.
Mereka berdua berjalan sampai pintu masuk toko, tetapi tidak masuk ke dalam. Ada begitu banyak tamu, orang-orang di dalam toko sibuk, dan jika masuk mereka juga tidak dapat ngobrol.
Tiba-tiba Robert Huo memikirkan saat dia hilang ingatan, lalu bertanya: “Aku tanya padamu, bagaimana kita berdua bisa saling kenal?"
Perhatian Natalie Ning sebagian besar terfokus pada Gaby, takut gadis ini berlarian di kerumunan dan menabrak. Ketika Robert Huo bertanya, dia menjawab dengan asal: “Apa yang bagaimana mengenalmu?”
"Sore ini saat pergi ke tempat Pan Simi, dia bertanya dimana aku kuliah, tiba-tiba aku sadar bahwa aku tidak mengingatnyaSaat aku pergi ke Pan Simina sore ini, dia bertanya di mana aku kuliah, dan tiba-tiba aku menemukan bahwa aku tidak dapat mengingatnya. Hal yang paling banyak kuingat adalah ketika aku membuka mata di ranjang rumah sakit yang aku lihat adalah kamu. Jadi, aku sangat penasaran bagaimana kita berdua bisa kenalan? Apakah sebelumnya kita sangat akrab? Karena saat aku membuka mata, karena kamu membasahu bibirku dengan kapas.” Kata Robert Huo.
Menurutnya, pertanyaan ini tidak terlalu penting, tidak peduli apakah Natalie Ning menjawab atau tidak menjawabnya, tidak masalah. Hanya saja dia ragum dia tidak ingin menyembunyikannya, jadi lebih baik bertanya.
Namun, kata-kata ini membuat jantung Natalie Ning berdegup dengan kencang.
Dia menoleh dan menatap Robert Huo, Robert Huo dapat melihat jelas kecemasan dan kepanikan dalam matanya.
Nafas Natalie Ning sedikit cemas, berkata: “Kamu kehilangan ingatan? Kapan kamu kehilangan ingatan? Kenapa aku tidak pernah mendengarmu mengatakannya sebelumnya?”
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoGet Back To You
LexyBeautiful Love
Stefen LeeMr Huo’s Sweetpie
EllyaThe Gravity between Us
Vella PinkySi Menantu Dokter
Hendy ZhangWonderful Son-in-Law
EdrickInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li