Inventing A Millionaire - Bab 66 Kemampuan
Ada yang puas ketika mendengarnya, ada juga yang semakin tidak puas ketika mendengarnya.
Fernaldy Fang memang dari awal tidak bisa menang darinya, tetapi sekarang ketika mendengar perkataan guru perempuan itu, tidak bisa menahan diri untuk berdiri dan berkata: “Bagaimana caramu berbicara! Kenapa tidak sebanding dengan mereka? Apakah menyumbang ribuan Rmb itu sudah hebat!"
Lalu Freya Gu mengikuti berkata: “Guru Wang, sumbangan anak-anak memang lebih sedikit, tapi ini juga sedikit ketulusan. Kurasa, tidak seharusnya menilai ketulusan dari sedikit banyak uang yang disumbang.”
"Aku tidak setuju dengan apa yang dikatakan orang tua ini. Karena ada yang menyumbang lebih banyak dan lebih sedikit, dan sudah seharusnya menggunakan ini untuk merangkingnya. Apakah menyumbang banyak malah tidak mendapatkan kesempatan, menyumbang sedikit, akan mendapatkan kesempatan dengan alasan yang kamu katakan tadi? Kalau seperti itu, ini namanya tidak adil.” Kata Ibu Clarissa Tang.
Freya Gu memang bukanlah orang yang suka berdebat dengan orang lain, ditambah lagi beberapa tahun yang lalu suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil. Seorang wanita menopang seluruh keluarga.
Tidak hanya harus menjaga orang tua kedua belah pihak, tetapi juga harus menjaga kesehatan anak-anak dan pendidikan anak-anak, karena sudah terlalu lelah, dia menjadi kurang percaya diri untuk berdebat dengan orang lain.
Begitu Ibu Clarissa Tang berbicara, Freya Gu langsung menundukkan kepala dan tidak mengatakan apa-apa.
Dan ayahnya Erick Ma, merasa malu untuk berdebat dengan Freya Gu, seorang ibu tunggal yang sangat cantik, jadi dia mengarahkan jari ke Fernaldy Fang yang terlihat lebih mudah ditindas.
“Kamu adalah ayahnya Chris Fang, benarkan? Apa pekerjaanmu?” Tanyanya.
“Memplester di lokasi konstruksi, kenapa?” Fernaldy Fang bertanya.
Terdengar suara cemooh dari dalam kelas, meskipun mereka tidak tahu banyak tentang real estat, tapi mereka juga tahu bahwa memplester di lokasi konstruksi adalah pekerjaan yang sangat umum dan termasuk dalam kategori tukang.
Meskipun gaji seorang tukang saat ini tidak rendah, tapi satu bulan beberapa ribu Rmb termasuk apa?
Tidak hanya kasar, kotor, dan melelahkan, tapi akan malu ketika mengatakannya.
“Kenapa?” Guru Wang tepat waktu berkata: “Apakah kamu tahu apa pekerjaan Ayahnya Erick Ma? Dia adalah seorang eksekutif dari sebuah perusahaan besar, berpenghasilan empat sampai lima juta Rmb setahun, dan dia lulusan dari Universitas Oxford yang sebenarnya. Ayah Erick Ma, aku ingat sebelumnya kamu pernah mengatakan bahwa kamu bisa mendapatkan promosi dan kenaikan gaji dalam beberapa bulan, kan? "
“Ya, tapi tidak bertambah banyak, sebulan hanya bertambah dua tiga puluh ribu Rmb saja.” Ayahnya Erick Ma berkata dengan rendah hati, tapi matanya tidak bisa menahan rasa puasnya, tapi mengkhianati emosi yang sebenarnya.
Banyak orang tua lainnya memandang dengan iri, satu bulan dengan gaji tujuh hingga delapan puluh ribu Rmb, ditempat ini sekarang tidak ada yang bisa menandinginya.
"Adapun kamu, berapa banyak uang yang dapat kamu hasilkan dalam sebulan untuk memplester di lokasi konstruksi? Terus kalau mencapai sepuluh ribu Rmb, kenapa pula? Ditambah lagi, lingkungan perkerjaan ini, bisakah dibandingkan? Jadi aku meminta kamu belajar dari Ayahnya Erick Ma, apakah itu salah?” Kata Guru Wang dengan intimidasi.
Wajah Fernaldy Fang memerah, bukan karena dia malu karena dikatai orang, tapi karena dia marah.
Dia yang sebulan tujuh puluh sampai delapan puluh ribu Rmb sebulan berani pamer di hadapannya? Apakah belum pernah dilempari dengan uang?
Ketika Fernaldy Fang sangat marah hingga ingin memberitahukan identitasnya, Robert Huo berdiri dan berkata: "Dominusilluminatiomea."
Dia tiba-tiba mengucapkan bahasa asing yang aneh, membuat semua orang bingung, apa-apaan ini?
Termasuk ayahnya Erick Ma, dia juga bingung.
Saat Guru Wang hendak berbicara, Robert Huo berkata: "Ini adalah kalimat dalam bahasa latin, artinya Tuhan adalah terangku. Itu berasal dari Mazmur 27:1 di dalam Alkitab."
Ayahnya Erick Ma mengerutkan bibirnya berkata: “Apa gunanya bisa berbahasa latin? Apakah itu menunjukkan kamu sangat hebat?”
Robert Huo sedikit menggelengkan kepalanya, berkata: "Tidak menunjukkan betapa hebatnya aku, tapi kamu adalah lulusan Universitas Oxford, seharusnya kamu mengetahui kalimat ini."
"Mengapa Aku harus tahu?"
"Karena kalimat ini adalah motto Universitas Oxford."
Suara Robert Huo terdengar tenang, tetapi seluruh kelas dengan cepat menjadi tenang kembali. Banyak orang menatapnya dengan takjub, dan kemudian menatap ke arah Ayahnya Erick Ma.
Ayahnya Erick Ma tertegun, Moto Universitas Oxford?
Dengan cepat wajahnya memerah, seorang alumni tapi tidak mengetahui motto sekolah, jelas sedikit menarik.
Dia tanpa sadar berkata: "Bagaimana mungkin aku tidak tahu bahwa ini adalah moto sekolah, maksudku, apa hubungannya dengan kamu."
"Tidak terlalu berhubungan, tapi kebetulan aku pernah belajar di Universitas Oxford. Karena kamu juga, tentu aku sangat penasaran, kamu tahun berapa masuk sekolah? Apakah saat Tuan Louis Richardson menjadi kepala sekolah?" Tanya Robert Huo.
Semua orang menatap Robert Huo dengan heran, pria yang menghadiri pertemuan orang tua untuk pertama kalinya, teryata juga pernah belajar di Universitas Oxford?
Ayahnya Erick Ma mengangguk cepat dan berkata: "Benar benar, sewaktu Tuan Louise Richardson ..."
"Oh, maaf. Aku salah ingat." Robert Huo menyela dan berkata, "Louise Richardson menjabat sebagai Kepala sekolah Universitas Oxford tahun 2016, dan merupakan kepala sekola wanita pertama di universitas ini selama hampir delapan abad. Kamu bahkan tidak tahu jenis kelamin kepala sekolah, jika aku menanyakan siapa mentormu, mungkin kamu juga tidak terlalu tahu.”
Wajah ayahnya Erick Ma sudah semerah wajah pantat monyet, dia mana tahu nama ini ternyata adalah seorang perempuan!
Di dalam mata Robert Huo, dia melihat sedikit kesinisan, itu adalah ejekan untuknya.
Dalam hati sudah sangat kesal, tapi Ayahnya Erick Ma tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Karena dia memalsukan kelulusannya di Universitas Oxford, dia mencari Organisasi Universitas internasinal yang terkenal, dan menghabiskan waktu dua tahun di sana, lalu memperoleh bukti kelulusan.
Dia bahkan tidak tahu bahwa Robert Huo adalah orang yang mendapatkan beasiswa Rhodes saat itu .
Beasiswa ‘Penghargaan Pascasarjana Internasional’ yang disebut Beasiwa Rhodes, setiap tahun akan memilih 80 orang yang terbaik dari seluruh dunia untuk melanjutkan gelar master atau doktor di Universitas Oxford.
Robert Huo berhasil terpilih menjadi salah satunya. Tapi dia menolak, alasan sangat sederhana.
Studinya adalah untuk pengembangan industri keluarganya menjadi lebih baik, baik gelar master atau doktor tidak penting baginya.
Di hadapannya, Ayahnya Erick Ma memamerkan gelarnya dari Universitas Oxford. Itu suatu lelucon baginya!
Semua orang tertegun, tidak ada yang berani berbicara saat ini, bahkan Ibunya Clarissa Tang yang dingin dan modis, duduk dengan baik dan patuh.
Tidak ada yang tahu asal usul Robert Huo, Natalie Ning sebelumnya menghadiri pertemuan orang tua, tidak terlalu jelas mengatakan saat ditanya tentang suaminya.
Sekarang, mereka tidak bisa tidak berpikir, bahwa latar belakang pria ini sangat hebat?
Tapi kenapa istrinya setiap hari naik sepeda listrik mengantar anaknya kesekolah?
“Mungkin sebagian dari kalian meremehkan profesi Tuan Fang. Tapi menurutku, tidak ada yang salah dengan pekerjaan memplaster di lokasi konstruksi. Meskipun pekerjaannya sangat kasar dan melelahkan, bahkan kotor, tapi setiap sen yang dia hasilkan bergantung pada tangannya. Dan aku, meskipun adalah Asisten GM di sebuah perusahaan, mungkin gajiku sedikit lebih tinggi dari dia, tapi aku tidak berpikir bahwa kontribusiku kepada masyarakat akan jauh lebih besar daripada dia. Yang paling penting adalah itu Dia sangat mencintai anak-anaknya, Jelas-jelas dia sangat gemuk, tetapi dia rela membiarkan putranya yang introvert berhubungan dengan orang lain, dan takut dia akan berada dalam bahaya, jadi dia menemaninya untuk naik bus.
Melihat orang-orang disekelilingnya, Robert Huo lanjut berkata: "Aku melihat keringatnya yang terus mengucur di tubuhnya, bukan karena kemiskinan. Seorang tukang dengan gaji bulanan malam ini juga bisa membeli mobil. Cukup untuk membeli sebuah mobil listrik, tapi demi kecintaannya pada anaknya dia rela melepaskan kesenangan pribadinya. Jadi ketulusannya, tidak bisa diukur dengan uang. Tidak hanya Tuan Fang, tapi Ibunya Stella Yue juga sama.”
Ketika Robert Huo menyebutnya, Freya Gu tidak bisa tidak mengangkat kepalanya dan melihat, meskipun Robert Gu sekalian menyebutnya, tapi itu Freya Yu yang telah lama tidak mendapatkan perlindungan, merasa terharu.
Robert Huo terakhir berkata: "Mungkin guru memiliki pertimbangan sendiri tentang cara belasungkawa, tetapi ini bukan alasan untuk mengikat uang dan ketulusan bersama. Aku tidak akan menghalangi pekerjaan guru di sini, dan juga tidak akan dengan mudah memutuskan seberapa penting kamu di dalam hati siwa, tapi ini hanyalah pendapatku seorang, aku juga berharap orang tua yang lain, dapat lebih mempertimbangkan nilai yang sesungguhnya, jangan menanamkan konsep uang kepada anak saat mereka masih sangat kecil. Uang, adalah sumber bencana, satu-satunya kegunaannya adalah membuat kita lebih mudah bertransaksi, itu saja tidak lebih.
Setelah mengatakannya, Robert Huo duduk.
Ruang kelas hening tidak ada suara, semua orang tidak bisa berkata-kata karena perkataan Robert Huo.
Terlepas seberapa banyak sumbangan yang diberikan, mereka mungkin tidak setuju dengan pendapat Robert Huo, tapi saat ini, siapa yang bisa membantahnya?
Fernaldy Fang terharu memandang Robert Huo, berkata: “Saudaraku, sangat benar apa yang kamu katakan! Orang yang pernah belajar di Universitas Oxford, benar-benar bisa berbicara!”
Novel Terkait
My Superhero
JessiLove Is A War Zone
Qing QingCinta Dan Rahasia
JesslynCinta Seorang CEO Arogan
MedellineHarmless Lie
BaigeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li