Inventing A Millionaire - Bab 32 Niat
Setelah merenungkannya sejenak, Natalie Ning mengangkat kepala melihat Robert Huo, berkata dengan suara kecil: "Kamu keluar dulu, aku ingin bicara dengan mereka."
Robert Huo melihatnya sekilas, tekad yang kuat terlihat dari wajahnya, makanya Robert Huo menganggukkan kepala dan berkata: "Baik"
Kemudian, dia melambaikan tangan terhadap Gaby, Gaby melepaskan diri dari sisi pegawai toko. Berlari ke hadapannya dan memeluk kakinya.
Sang anak merasa kesal, menunjuk ke arah wanita yang masih duduk di lantai: "Ayah, dialah yang duluan memukul Ibu! Dialah orang jahat!"
Robert Huo menggendongnya, menanggapinya: "Ayah tahu, aku sudah memberikan pelajaran padanya, sekarang kita tunggu Ibu di luar ya?"
Gaby melihat Natalie Ning sekilas, lalu kembali melihat wanita itu, bertanya dengan penuh kekhawatiran: "Bagaimana kalau Ibu sampai dipukul olehnya lagi?"
Robert Huo melihat wanita itu lagi sekilas. Berkata dengan dingin: "Aku ada di sini, tidak ada orang yang berani memukulnya."
Meskipun sekarang sudah bukan seorang Tuan Muda Keluarga Huo, tapi bagi Robert Huo, semua orang di depan matanya ini bukanlah ancaman baginya. Barang siapa yang masih berani bersikap kasar terhadap Natalie Ning, Robert Huo menjamin dia akan membuat orang itu menyesal seumur hidup!
Setelah mendapatkan jaminan dari Robert Huo, baru Gaby setuju untuk keluar.
Hanya saja saat Robert Huo hendak keluar, dia malah dihadang oleh dua orang pria yang datang bersama wanita itu: "Kamu tidak boleh pergi! Setelah memukul orang malah ingin pergi begitu saja? Lapor polisi!"
Salah satu dari mereka berkata, lalu mengeluarkan ponsel untuk menghubungi polisi.
Natalie Ning panik, saat hendak mendekat untuk membujuk mereka, malah terlihat Robert Huo berkata dengan tenang: "Aku pun sangat berharap kamu akan melaporkannya ke polisi, menurut "Undang-undang tentang sistem keamanan" no.9, terhadap tindakan pelanggaran peraturan terkait perseteruan antara masyarakat yang mengakibatkan perkelahian ataupun menghancurkan barang milik orang lain, penyelesaian yang lebih sederhana adalah pihak polisi akan menjadi sebagai penengah untuk mengatasi secara damai. Juga boleh menanganinya sesuai "Undang-undangg tentang sistem keamanan' no.43 ayat 1, menjalani proses penahanan paling sedikit selama 5 hari dan paling lama sampai 10 hari, ditambah dengan denda paling kurang 200 RMB, paling banyak 500 RMB."
Robert Huo jeda sejenak, lalu kembali berkata: "Aku sangat percaya diri terhadap tenaga tanganku, paling lama akan membuat wajahnya bengkak selama 2 hari, luka akibat tamparan tidak termasuk tindakan melanggar aturan. Tapi dia juga telah memukul istriku, jadi aku dan dia nantinya akan sama-sama ditahan di kantor polisi. Selain itu, pelecehannya terhadap istriku bisa kami ajukan berdasarkan "Hukum Kriminal" no.246 tentang pelecehan, aku bisa menggugatnya. Sesuai dengan peraturan hukum kriminal, melecehkan atau memfitnah orang lain dengan kekerasan ataupun cara lain di depan umum, paling berat akan dihukum tidak lebih dari tiga tahun penjara, penahanan, pengawasan ataupun penarikan hak politik. Aku rasa, gambaran saat dia memukul dan memaki istriku tadi masih tersimpan dalam kamera CCTV toko, kuharap kalian meluangkan waktu dan mempersiapkan batin menerima panggilan pengadilan."
Ruangan toko menjadi hening, semua orang melihat Robert Huo dengan kaget.
Wanita di lantai itu pun sudah tak menangis lagi, dia sekarang merasa sangat panik, apa-apaan sampai dihukum tidak lebih dari tiga tahun penjara?
Hanya memaki orang beberapa kalimat malah harus mendekam di penjara?
"Kamu, kamu jangan menakutiku! Mana ada aturan memukul orang tidak masuk penjara, sedangkan memaki orang malah harus masuk penjara!" Pria yang mengeluarkan ponsel pura-pura bersikap tenang.
Robert Huo tertawa dingin, berkata: "Kalau tak berpendidikan maka jangan sok hebat, kamu merasa aku sedang menakutimu, kalau begitu kamu boleh pulang untuk membaca undang-undang, ataupun langsung lapor polisi, menyuruh orang yang ahli untuk memberikan penjelasan padamu."
Kharisma Robert Huo benar-benar menakutkan, tidak ada orang yang berani menyatakan peraturan yang dilontarkannya ini adalah palsu.
Pria di samping sedikit menarik pria tadi. Berkata dengan suara kecil: "Bagaimana kalau...... lupakan saja."
Pria yang ada disampingnya sudah ketakutan, biasanya memukul dan memaki orang paling banyak hanya akan diselesaikan secara damai di kantor polisi, kenapa tiba-tiba malah menjadi ada hukuman penjara?
Mereka hanya ingin datang membeli baju, tidak perlu membuat masalah menjadi besar.
Orang yang mengeluarkan ponsel merasa ragu sambil melihat istrinya sendiri, dan wanita yang sedang duduk di lantai pun sudah tak bersuara, namun wajah yang memucat dan tubuh yang sedikit gemetaran telah memperlihatkan suasana hatinya yang sedang tegang saat ini.
"Tidak melapor polisi? Kalau tidak maka awaslah!" Robert Huo berkata dengan suara dingin.
Dua orang pria itu spontan memberikan jalan, Robert Huo menggendong Gaby, melangkahkan kaki berjalan keluar dari toko.
Semua orang yang ditemui sepanjang jalan memberikan jalan padanya, seluruh tatapan mata tertuju pada sang pria, ada beberapa di antara mereka yang memancarkan tatapan kagum terhadapnya.
Dia bisa mengutarakan bagian dari undang-undang dengan mudah, tidak peduli ini benar atau palsu, hanya melihat cara bicara dan kharismanya saja pun telah membuat orang merasa takjub.
Begitulah bagaimana cara Robert Huo membawa Gaby berjalan keluar dari toko dengan aman.
Matahari telah tenggelam, sinar lampu neon menyinari kota ini. Gaby memeluk lehernya Robert Huo, tiba-tiba mendekat ke samping telinganya dan berbisik: "Ayah, kamu tadi keren sekali!"
Robert Huo tertawa, mengelus kepalanya, berkata: "Ayah memang selalu sangat tampan."
Sedangkan di dalam toko, Natalie Ning yang kembali sadar, mulai mengalihkan pandangan mata terkejut dari Robert Huo.
Hatinya sekarang merasa sangat girang, Robert Huo tadi terlihat sangat keren. Setiap kalimat darinya itu sungguh mengerikan. Bahkan Natalie Ning sendiri pun sampai curiga apakah dia pernah diam-diam mempelajari pengetahuan tentang hukum.
Sedangkan beberapa pegawai toko lainnya sama-sama bergumam dalam hati, apakah orang ini benar-benar suami pecundang yang sering diceritakan Natalie Ning?
Kenapa malah terlihat sangat hebat......
Robert Huo tidak tahu apa yang dibahas oleh Natalie Ning dengan kepala toko dan pegawai lainnya dalam toko, hanya tahu tidak lama setelah itu, wanita itu keluar bersama dengan dua pendampingnya dari toko.
Mereka melihat Robert Huo yang berdiri di depan pintu toko. Semuanya menghela napas kesal, tapi malah tidak berani memarahinya, dan pergi dengan buru-buru begitu saja.
Lagipula ucapan yang dikatakan oleh Robert Huo memang benar, meskipun wanita tua itu telah terpukul, tapi dia juga telah memukul orang lain. Apa nasib yang akan ditanggung Robert Huo pun akan ditanggung olehnya juga, dan mungkin saja akan lebih parah!
Satu kalimat tentang hukuman penjara selama 3 tahun membuat mereka ketakutan hingga tak berani melapor polisi, mumpung pegawai toko mengatakan ucapan baik ingin menyelesaikannya dengan damai, dia langsung memanfaatkannya untuk segera kabur dari sini.
Robert Huo sama sekali tidak mempedulikan para tokoh yang sepele ini, bahkan tidak tertarik melihat mereka lebih lama segelintir pun.
Fokus pandangannya hanya tertuju ke dalam toko.
Kira-kira setelah 20 menit kemudian, Natalie Ning, kepala toko wanita, dan seorang pegawai wanita keluar dari toko.
Raut wajah kepala toko dan pegawai toko sama-sama buruk, terutama saat melihat Robert Huo, mereka menjadi lebih tidak senang.
"Kamu yakin ingin menuruti keputusannya? Aku bisa menjelaskan hal ini terhadap bos, belum tentu akan memotong gajimu dalam jumlah besar." Kepala toko kembali membujuknya.
Keputusan Natalie Ning sudah bulat, dia menggelengkan kepala, berkata: "Lupakan saja. Bos sudah sering menegurku karena setiap hari terus pulang lebih awal menjemput Gaby pulang sekolah, kalianlah yang membantuku menanggungnya. Setelah sudah merepotkan kalian begitu lama, aku pun merasa tidak enak hati. Kali ini anggap saja aku sedang sial. Ini termasuk sebuah alasan yang masuk akal bagiku untuk tidak lagi merepotkan kalian."
"Tapi......"
Kepala toko wanita masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Natalie Ning memotong ucapannya, berkata: "Aku tahu kalian seperti ini demi kebaikanku, tapi aku percaya. Dia pasti juga seperti itu. Jadi, terima kasih terhadap kalian."
Melihat tekadnya sudah bulat, kepala toko wanita tidak lagi membujuknya, hanya menghela napas dan berkata: "Kamu......"
Dia berkata, tiba-tiba mengalihkan pandangan melihat Robert Huo, berkata: "Aku tidak tahu apakah kamu tahu jelas Natalie Ning telah melakukan berapa banyak pengorbanan demi kamu dan keluarga. Dia hari ini mengundurkan diri karena satu kalimat darimu, aku berharap dia tidak akan menyesal! Aku tidak berharap banyak terhadapmu, hanya ingin memperingatimu, kalau kamu tetap memperlakukan Natalie Ning seperti dulu, aku pasti akan berusaha keras membujuknya untuk bercerai denganmu, lalu mencarikan seorang suami yang lebih baik ratusan kali lipat darimu untuknya!"
Awal-awalnya, kesan Robert Huo terhadap para pegawai di toko busana ini sangat buruk, karena mereka tidak membantu Natalie Ning saat dia sangat memerlukan bantuan.
Tapi sekarang, saat melihat raut wajah kepala toko yang murung ini, Robert Huo tiba-tiba mengerti, mungkin dia telah salah pengertian.
Mereka bukanlah tidak ingin membantunya, melainkan cara mereka dalam membantunya sedikit berbeda.
Melihat dari sudut pandang orang biasa, kalau mereka sampai bertengkar bahkan berkelahi dengan kostumer demi Natalie Ning, masalah ini akan sulit ditangani.
Toko busana ini pun kemungkinan akan disegel nantinya, dan mereka akan kehilangan pekerjaan.
Kalau memang begitu, apakah mereka masih akan membantu?
Apalagi ekspresi wajah dan nada bicara kepala toko wanita ini telah sepenuhnya membuktikan mereka sebenarnya sangat peduli terhadap Natalie Ning, kalau tidak, mereka tidak akan memberi peringatan terhadap Robert Huo secara khusus setelah kejadian ini.
Setelah Robert Huo diam sesaat sambil melihat kepala toko wanita itu, dia berkata: "Kamu tidak akan memiliki kesempatan ini, aku akan memperlakukan mereka sepasang ibu dan anak dengan baik, bahkan melebihi semua orang di dunia."
"Bualanmu terdengar begitu serius!" Pegawai wanita memberikan kritikan.
Kepala toko wanita malah tidak mengatakan apapun, hanya menarik tangan Natalie Ning, dan berpesan beberapa kata lagi, kalau misalkan kehidupannya sangat melarat, toko busana masih akan menerimanya kapan pun saja.
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraLove Is A War Zone
Qing QingPredestined
CarlyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanKamu Baik Banget
Jeselin VelaniInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li