Inventing A Millionaire - Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
"Bagaimana denganmu? Apa impianmu ?" Pan Simi bertanya.
Robert Huo meminum wine, setelah diam untuk beberapa saat, dia pun berkata: "Menemukan segala sesuatu yang telah hilang dari diriku."
Pan Simi sedikit tercengang, tidak disangka akan ada jawaban seperti ini, lalu dia bertanya secara tidak sadar: "Hal apa yang telah hilang darimu?"
"Jika aku mengatakan bahwa diriku adalah seorang tuan muda dari keluarga kaya, dan pernah memegang ratusan miliar aset, ketika aku memberi perintah, maka akan ada banyak orang mengikutiku. Sekarang aku datang ke sini karena kebetulan, bukan untuk apapun, hanya saja aku ingin meminum segelas bir untuk menenangkan diri. Apakah kamu percaya ?" Robert Huo bertanya.
Pan Simi bereaksi, lalu dia menutup mulut sambil tersenyum: "Kamu benar-benar hebat dalam beromong kosong, ratusan miliar aset, apakah kamu tahu konsepnya. Kamu ini, benar-benar tidak tahu apa-apa, Untungnya Natalie selalu mengatakan bahwa kamu jujur. Menurutku, kamu adalah seorang bajingan yang buruk, dengan mulut yang penuh akan ketidakjujuran, aku juga tidak tahu bagaimana kamu bisa menbohongi Natalie. Katakan, apakah kamu melakukan aksi secara diam-diam. Misalnya menyembunyikan beberapa kekasih atau sejenisnya."
Robert Huo tentu tahu bahwa, Pan Simi tidak akan percaya ketika dia mengatakan hal ini, dan dia juga hanya bisa mengatakannya dengan santai.
Terkadang mengatakan fakta dengan menggunakan nada bicara candaan, bisa membuat merasa rileks, tanpa merasa terlalu khawatir.
Mengenai masalah Pan Simi. Robert Huo menggelengkan kepala sambil berkata: "Setiap hari aku sibuk hingga berlari ke sana ke sini, apakah menurutmu aku seperti memiliki waktu untuk merawat kekasih?"
"Apa maksud perkataanmu ini, apakah jika memiliki waktu yang banyak, maka kamu bisa merawat kekasih?"Pan Simi berkata, lalu dia tiba-tiba membungkuk, dan bertanya dengan tersenyum: "Jika benar-benar seperti ini, apakah kamu tidak ingin mempertimbangkanku? Aku bisa memberikanmu hal sangat banyak, aku tidak bisa melakukan hal yang dilakukan oleh Natalie, dan hal yang tidak bisa dilakukan olehnya, aku bisa melakukannya !"
Pan Simi tidak mengatakan apa yang bisa dia lakukan, tapi makna tersembunyi tersebut, merupakan hal yang dipahami oleh seorang pria.
Dia tidak tahu kapan kerah bajunya terbuka, setelah kancing kedua terbuka, membuat bagian lehernya sedikit longgar. Postur membungkuk ini, semakin menunjukkan pemandangan yang indah.
Tapi Pan Simi saka sekali tidak peduli, terutama ketika menyadari bahwa pandangan Robert Huo secara tidak sengaja melirik ke arah bagian lehernya, dan senyumannya semakin terlihat jelas.
"Sebenarnya, bisa dikatakan bahwa impian sebelumnya merupakan pemikiran yang sembarangan, tidak ada begitu banyak hal baik di dunia. Setelah dikalahkan oleh masyarakat berkali-kali, aku juga sudah merasa paham, sulit untuk bersikap, dan lebih sulit lagi untuk menjadi seorang wanita. Anggap saja pernikahan ini, sebelum menikah seorang pria akan menganggapmu berharga, setelah menikah menjadikanmu sebagai pembantu. Diantara pasien penderita mentalku, 80% orang akan bercerai atau memiliki pemikiran untuk bercerai, membuatku sudah kehilangan ketertarikan terhadap pernikahan. Sekarang aku ingin mencari seorang pria yang sesuai. Sesekali ayo selesaikan kebutuhan psikoligis kita. Apa itu cinta, hal itu sudah terlalu menjauh dariku."
Perkataan ini, sudah dikatakan dengan sangat terbuka, dan hampir tidak sugestif lagi.
Robert Huo menatapnya, dia juga menatap Robert Huo, dalam aksi saling menatap, mereka sama sekali tidak memiliki maksud untuk menarik pandangan.
"Dalam perkataan ini, aku menganggapmu sedang bercanda, lebih baik kita minum bir." Robert Huo berkata.
Pan Simi menggoyangkan gelas wine, lalu tersenyum sambil berkata: "Menganggap sebagai candaan? Apakah kamu takut? Takut aku akan menuntut Natalie?"
Pan Simi melihat ke arah suatu bagian pada diri Robert Huo, lalu berkata dengan menggunakan nada ejekan yang disengaja: "Atau……tubuhmu benar-benar tidak mampu? Jika benar-benar tidak mampu, juga tidak apa-apa, dulunya aku juga menganggap bahwa kamu bercanda ketika kamu mengatakan bahwa dirimu sehat."
Pria manapun, yang ditertawakan oleh orang lain dalam hal ini, semuanya akan merasa tidak tahan.
Di samping itu, Robert Huo sudah meminum segelas besar bir, dengan cepat dan tergesa-gesa, sebelumnya dia dibuat kesal oleh Natalie Ning. Sekarang berbagai tindakan Pan Simi, mendorongnya untuk maju dan masuk ke dalam suatu situasi yang berbahaya.
Seperti sebuah buah peach yang matang, yang diletakkan dihadapanmu setelah dibersihkan, dan membiarkanmu untuk menikmatinya, apakah kamu akan memakannya atau tidak?
"Apakah kamu tahu apa yang dirimu lakukan?" Robert Huo menatap Pan Simi sambil berkata: "Atau, menurutmu jika Natalie tahu bahwa kamu mengatakan hal ini, apa yang akan dia pikirkan ?"
"Aku tidak suka berasumsi, juga tidak suka menjawab pertanyaan yang bersifat hipotetis." Pan Simi mengangkat bahu sambil berkata: "Lagi pula aku adalah orang dewasa, aku mengetahui kebutuhanku sendiri. Yang aku inginkan, hanya seorang pria yang sesuai, yang bisa menghibur jiwa dan raga yang sangat kesepian ini. Mungkin karena alasan bahwa akh adalah dokter psikolog, maka ada sangat banyak kebutuhan yang tertahan untuk waktu yang lama, dan menyebabkan mudah untuk sakit. Aku tidak ingin menjadi pasien, dan hanya bisa mencari cara untuk melampiaskannya."
Setelah berbicara, Pan Simi berdiri lalu berjalan ke depan Robert Huo, kemudian duduk di kakinya, dengan 1 tangan memegang gelas, dan 1 tangannya lagi mengangkat dagu Robert Huo dengan lembut: "Bagaimana, apakah kamu mempertimbangkannya? Atau, menurutmu bagian mana dariku yang tidak sebanding dengan Natalie ?"
Cara dia menggoda orang, lebih kuat daripada Natalie Ning, karena dari penampilannya hingga tubuhnya, tergolong dalam tipe yang sangat menarik.
Pria normal, tidak akan bisa menahan godaan seperti ini.
Panas pada tubuh, ditambah dengan kekuatan pada wine, seluruh faktor yang tidak menguntungkan tergabung bersama, membuat Robert Huo mengambil kesempatan untuk mengenggam tangan Pan Simi.
Pan Simi tidak menghindar. Dia hanya tertawa, tawanya sangat santai dan alami, yang membuktikan bahwa hatinya benar-benar merasa sangat bahagia.
"Kelihatannya, kamu benar-benar sangat membutuhkannya." Robert Huo meletakkan gelas bir. Dan dengan sangat alami meletakkannya pada posisi yang tegak.
Otot pada bagian kaki Pan Simi sedikit menegang, tapi kembali merengang dalam sekejap, dia memeluk leher Robert Huo, bibir merahnya sedikit terbuka, lalu menghembuskan nafas: "Apakah kamu tidak membutuhkannya ?"
Tangan Robert Huo bergerak naik secara perlahan, lalu meletakkannya di bagian pinggangnya, kemudian secara-tiba menekannya dengan kuat. Kekuatan ini sangat besar, membuat gelas bir Pan Simi hampir terjatuh.
Dia berseru, secara tidak sadar dia ingin menopang dengan tangan yang lainnya, namun 1 tangannya sedang memeluk leher Robert Huo. Dan 1 tangan yang lainnya juga digenggam oleh Robert Huo, dimana ada tangan ketiga.
Dada keduanya saling menempel, suhu panas satu sama lain saling bergabung, bergantian, dan bersirkulasi pada saat ini.
Walaupun bersikap berani, tapi faktanya, Pan Simi tidak terlalu berpengalaman dalam hal ini.
Dan karena gerakan Robert Huo, wajah mereka berdua, juga hampir menempel.
Jarak di antara bibir, hanya kurang dari 5 cm. Siapapun yang bergerak maju, maka sudah akan berciuman.
Dengan adanya didikan sebelumnya, kali ini, Pan Simi tidak menunjukkan sikap panik lagi, sebaliknya, dia tersenyum dan berkata: "Apakah kamu sudah sangat tidak sabaran, aku memiliki tempat tidur di sana, apakah kamu ingin pergi ke sana?"
Perkataan sudah dikatakan pada titik ini, siapa yang bisa menolaknya?
Sepertinya Robert Huo juga tidak memiliki maksud untuk menolak, lengannya melingkar di bagian pinggang Pan Simi, penampilan mereka berdua pada saat ini, seperti pasangan yang benar-benar mesra.
"Kamu pernah mengatakan bahwa, impianmu adalah tinggal di dalam hutan, membuka sebuah bar, melihat pelanggan memberi makan rusa, dan melihat singa mengaum. Maka, lapisan permukaan di dalam hatimu liar, dan lapisan yang lebih dalam yaitu kamu tidak ingin kehilangan kehidupan bersosial, mungkin ini dikarenakan faktor pekerjaan. Dan singa mengaum, berarti kamu lebih menyukai menalukkan perasaan tertintas. Kamu menyukai pria yang kuat, seorang pria yang bisa membuatmu ditaklukkan sepenuhnya dan tidak bisa melarikan diri, benarkan ?" Robert Huo berkata secara tiba-tiba.
Pan Simi tercengang, sebelum dia bereaksi. Tiba-tiba dia merasakan sebuah kehangatan di bibirnya.
Ciuman yang kuat dan bertemaga, membuat pikirannya menjadi kosong sejenak.
Walaupun dia sudah siap secara mental, walaupun dia pernah berpikir untuk mengorbankan segalanya untuk mengungkapkan wajah asli Robert Huo, tapi ketika semuanya benar-benar terjadi, dia melupakan tujuannya.
Analisa Robert Huo benar. Pan Simi memang orang seperti ini.
Dia sudah melihat terlalu banyak sisi gelap manusia, walaupun di permukaan terlihat sangat kuat, tapi dia tetap merasa takut pada dunia ini dalam ketidaksadaran.
Maka, dia harus memiliki seorang pria yang mampu melindunginya, pria seperti ini. Tentu kuat.
Pergerakan Robert Huo yang mahir, dan sedikit kasar, membuat Pan Simi merasa bahwa dirinya seperti terikat oleh seekor anaconda, bahkan dia merasa sedikit sulit bernafas.
Dia meronta secara tidak sadar, tapi dia benar-benar terikat oleh lengan Robert Huo dan tidak bisa bergerak.
Perasaan sesak nafas seperti tenggelam ini, membangkitkan naluri ketahanan tubuhnya, tapi ciuman panas dan intens yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuat seluruh tubuhnya tidak bertenaga, dan melemah.
Perjuangan berasal dari naluri, dan naluri tidak hanya ada 1, lebih banyak naluri yang membuatnya tidak bisa lepas dari semua ini.
Tidak tahu 1 menit atau 2 menit, hingga Pan Simi terlihat hampir pingsan karena sulit bernafas, akhirnya Robert Huo pun melepaskannya.
Bibir wanita tersebut sudah merah membengkak, bahkan terasa sedikit mati rasa.
Dan mata Robert Huo, malah terlihat lebih sadar karena hal ini.
Dia tidak tenggalam ke dalam pusaran yang lebih mendalam karena hubungan dekatnya dengan Pan Simi, melainkan karena cara ini, membuat pengendalian dirinya yang hampir lepas kendali kembali pulih.
Mencegah lebih baik daripada mengabaikan, ini adalah pemahaman yang sudah dipahami oleh orang zaman dahulu selama ribuan tahun.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraSee You Next Time
Cherry BlossomLove and Trouble
Mimi XuWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMy Only One
Alice SongInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li