Inventing A Millionaire - Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
“Tidak perlu, aku sebenarnya hanya berkeliling santai saja, aku tidak memerlukan bantuan. Lanjutkan saja kesibukanmu terlebih dahulu, jika kita masih ditakdirkan untuk bertemu kedepannya, aku mungkin masih akan meminta tuntunan dalam menyeduh segelas kopi lagi,”ucap pria paruh baya itu dengan nada ramah.
“Ini hanyalah sebuah permasalahan mudah,”Robert Huo menganggukan kepalanya, lalu pergi membawa kopinya.
Pria paruh baya itu meminum kopi sambil menatap ke arah Robet Huo pergi, hingga akhirnya tertuju ke arah mesin kopi.
Setelah kopi selesai diseduh, Robert Huo sudah membersihkan mesin kopinya secara keseluruhan, supaya orang yang kemudian perlu menggunakannya tidak perlu menghabiskan waktunya lagi.
Pada saat inilah, ada orang yang tergesa-gesa melewati sepen, salah satu orangnya melihat pria paruh baya yang sedang berdiri sambil minum kopi dan langsung beteriak ke arah beberapa orang lainnya.
Selanjutnya, Charles Ji pun langsung bergegas kemari.
Dahinya terlihat dipenuhi tetesan keringat, nafasnya juga terengah-engah, terlihat jelas bahwa ia benar-benar kelelahan.
Saat melihat pria paruh baya ini, Charles Ji pun akhirnya menghela nafas lega, ia berjalan menghampirinya dengan senyuman kusut, lalu berbicara dengan nada membujuk namun didominasi oleh nada hormat,”Wakil Ketua Xia, megnapa kamu tiba-tiba datang, jika bukan karena sekretarismu yang mengatakan bawha kamu datang dua puluh menit lebih awal, aku bahkan masih tidak tahu.”
Pria paruh baya ini bernama Howard Xia, dia adalah wakil ketua Dewan Perdagangan Proivinsi.
Dia memulai bisnisnya dengan bisnis buah-buahan, setelah bisnisnya terus berkembang, serta Dewan Perdagangan didirikan, ia pun ditunjuk sebagai salah satu wakil ketua.
walaupun Dewan Perdagangan tidak memberikan sedikitpun hak, namun orang-orang yang dapat menjadi bagiannya adalah orang-orang kaya di dalam provinsi. Jangan bicarakan yang lainnya, bahkan koneksi yang dimiliki saja tidak seharusnya disepelekan.
Sekalipun Keluarga Ji adalah salah satu dari lima puluh keluarga teratas di dalam negeri, namun Charles Ji hanya berada di dalam sebuah perusahaan cabang. Jika ia ingin mengembangkan perusahaan cabangnya dengan baik, mka aia tentu saja harus membangun koneksi yang baik dengan para sosok berpengalaman seperti Howard Xia ini.
Jika tidak, jika terjadi sedikit permasalahan, maka ia akan mengalami kesulitan melewatinya.
Oleh karena itu, Charles Ji terus berharap dapat bergabung dengan Dewan Perdagangan Provinsi atas nama perusahaannya sendiri, mendapatkan bantuan yang berasal dari Dewan Perdagangan, lalu mendapatkan lebih banyak token di dalam keluarga ini.
Namun ia tidak bisa menjadi bagian dari Dewan Perdagangan Provinsi semudah itu, aset perusahaannya tidak hanya harus mencapai standar tertentu, namun Dewan Perdagangan bahkan mungkin saja mengutus anggota yang setingkat wakil ketua atau lebih tinggi untuk datang melakukan survei.
Survei tersebut tidak mempunyai standar tertentu, semuanya sepenuhnya tergantung laporan wakil ketua ketika pulang nanti.
Jika ia memperbolehkanmu, maka kamu diperbolehkan, jika ia tidak memperbolehkanmu, maka boleh tetap akan menjadi tidak boleh.
Pada situasi umumnya, wakil ketua yang melakukan survei juga tidak akan sengaja mencari kesalahan, lagipula lebih banyak teman akan mendatangkan lebih banyak pilihan, untuk apa mereka sembarangan menyinggung orang tanpa masalah.
Namun bukannya tidak ada contoh dimana wakil ketua merasa tidak puas setelah melakukan survei hingga memutuskan bahwa mereka tidak pantas untuk bergabung dengan dewan.
Ini adalah permasalahan yang selalu diperhatikan oleh Charles Ji, saat mendapati kabar bahwa Dewan Perdagangan Provinsi mengutus Howard Xia yang disebut sebagai Raja Buah, ia terus memikirkan cara untuk memberikan kenyamana kepada Wakil Ketua, supaya ia dapat mencapai tujuannya.
Siapa yang menyangka bahwa Howard Xia juga bukanlah orang yang menepati peraturan, walaupun ia berkata ia akan datang melakukan surveinya hari ini, namun ia akhirnya datang ke perusahaan dua puluh menit lebih awal dibandingkan waktu janji temu.
Saat sekretarisnya datang ke perusahaan dan menyampaikan bahwa Howard Xia datang lebih awal, Charles Ji pun langsung terkejut, ia khawatir ada orang yang tidak cuku mahir menyinggun Wakil Ketua Xia, lalu menghancurkan rencana besarnya.
Jika Howard Xia memutuskan untuk datang lebih awal, hal ini menunjukkna bahwa dia adalah orang yang lebih memperhatikan kenyataan, ia berharap untuk melihat lebih jelas mengenai situasi perusahaan cabang milik Keluarga Ji ini.”
Saat melihat ekspesi Charles Ji yang gugup, ia pun tersenyum. Ia meletakkan cangkir kopi yang berada di dalam genggamannya dan berkata,”Vice GM Ji tidak perlu terlalu gugup, aku hanya berkeliling santai saja, kopi perusahaan kalian ini benar-benar enak, seorang supir yang menyeduhnya untukku, rasanya juga cukup enak. Setelah berbincang sejenak dengan supir itu, aku memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap para pekerja kalian, bergabung dengan Dewan Perdagangan seharusnya adalah hal yang masuk akal.”
Walaupun ia tidak berbincang terlalu lama dengan Robert Huo, namun setiap ucapan dan tindakannya itu sudah memberikan kesan yang sangat baik terhadap Howard Xia, yang membuatnya juga memiliki kesan yang baik terhadap perusahaan cabang milik Keluarga Ji ini.
Jika tidak ada ketidakterdugaan, bergabungnya perusahaan cabang ke dalam Dewan Perdagangan Provinsi seharusnya termasuk hal yang sudah cukup pasti.
Setelah mendengar ucapan Howard Xia, Charles Ji merasa sangat senang, semua kerja kerasnya untuk menyanjungnya akhirnya terlebih dahulu diselesaikan oleh seorang supir.
Walaupun tidak tahu supir mana yang mempunyai kemampuan sehebat ini, namun Charles Ji mengambil kesemptannya dan berbicara dengan sikap sangat ramah,”Terima kasih, Wakil Ketua Xia, kita akan mengadakan acara sambutan nanti siang, semua pejabat perusahaan akan mengahadirinya, diikuti oleh beberapa pengusaha besar tingkat lokal lainnya, aku berharap Wakil Ketua Xia dapat menghadirinya.”
Hiburan sosial dalam bisnis seperti ini sangat penting, Howard Xia tidak menolak. Karena sudah berencana untuk menerima perusahaan cabang Keluarga Ji ke Dewan Perdagangan, maka ia juga perlu lebih awal membangun hubungan yang baik.
“Supir itu benar-benar bukanlah orang biasa, walaupun hanya berbincang sejenak, namun aku tahu dia adalah orang yang memiliki pengetahuan yang sangat luas. Sayang sekali jika orang seperti ini hanya dijadikan sebagai seorang supir. Jika perusahaan cabang Keluarga Ji dapat menemukan lebih banyak orang berbakat sepertinya dan mempergunakannya dengan baik, perkembangan di masa depan pasti tidak terbatas lagi!” Ucap Howard Xia.
Sebenarnya, jika bukan karena merasa takut Keluarga Ji mengerahkan semua kekuatannya, Howard Xia ingin memindahkan pemuda itu ke perusahaannya sendiri, jika orang berbakat seperti ini dijadikan sebagai supir Keluarga Ji, maka benar-benar hanya akan menyia-nyiakan bakatnya saja.
Karen tidak pantas untuk langsung berterus terang, maka Howard Xia juga tidak langsung berinisiatif untuk menyerahkan kartu namanya kepada Robert Huo, karena ia tidak ingin membuat Keluarga Ji khawatir, ia juga menggunakan cara ini untuk memutuskan pikirannya.
Namun jika Keluarga Ji benar-benar tidak mengenalinya, Howard Xia pasti tidak akan mempedulikan mereka lagi di pertemuan berikutnya.
Apa yang paling penting pada masa-masa seperti ini?
Tentu saja orang-orang berbakat!
Ucapan Wakil Ketua Xia ini membuat Charles Ji dan yang lainnya tercengang mendengarnya, mereka bahkan masih saja tercengang setelah lawan bicaranya melangkah pergi.
Supir mana yang mampu membuat Raja Buah sekagum itu padanya? Apakah perusahaan mempunyai pekerja berbakat seperti itu?
“Pergi, cek siapa yang baru saja menyeduh kopi untuk Wakil Ketua Xia, cepat suruh dia datang ke ruang kerjaku!” Perintah Charles Ji.
Asisten wanita yang cantik yang berdiri di sisiya itu langsung pergi mengeceknya, Charles Ji kemudian kembali menatap ke arah Direktur Departemen Personalia dan berkata,”Cepat cek posisi kosong di perusahaan, jika Wakil Ketua Xia sudah sangat menghargai orang ini, tidak peduli apakah dia sesungguhnya berbakat ataupun tidak, namun dia adalah kunci dari jawaban apakah kita mampu bergabung dengan Dewan Perdagangan Provinsi atau tidak, sediakan posisi yang tepat untuknya.”
“Baik, aku mengerti.” Direktur Departemen Personalia menganggukan kepalanya.
Mereka semua paham bahwa Howard Xia bukannya ceroboh dalam bertindak ketika menuturkan semua itu, melainkan karena supir yang sudah menyeduh kopi untuknya itu sudah meninggalkan kesan yang sangat mendalam untuknya.
Jadi, perusahaan hanya perlu mengangkat supir ini, menghargai pendapat Howard Xia, maka mereka akan berhasil menjadi bagian dari Dewan Perdagangan. Ini adalah hal yang pasti akan terjadi.
Pada saat ini, seseorang melangkah maju dan berbisik,”Situs resmi perusahaan baru saja mengeluarkan sebuah berita, silahkan dilihat sejenak.”
Charles Ji mengambil tablet milik lawan bicaranya, di atasnya tertulis pengumuman mengenai penolakan rumor yang diumumkan oleh Departemen Humas.”
“Trik apalagi yang ingin dilakukan si wanita jelek itu? Apakah dia cari mati!” Charles Ji meliriknya sejenak dan langsung marah, isinya itu jelas-jelas bersangkutan dengan penekanan keluarga cabang. Nova Ji berkata bahwa ia mengelak rumornya, namun nada bicara yang ia gunakan sangat bersedih, membuat orang-orang langsung menilai bahwa ia dipaksa untuk menturukan semua ini.
Charles Ji adalah orang yang paling berjasa karena perusahaan cabang akan segera bergabung dengan Dewan Perdaganan Provinsi. Ia umumnya tidak akan terlalu menghiraukan Nova Ji, terlebih lagi saat ini.
Ia berpaling ke arah ruang kerja GM dan berbicara dengan nada yang sangat angkuh,”Apakah kamu mengira kamu bisa berbuat sesuka hatimu, ia memilih untuk tidak melewati kehidupannya dengan baik dan memaksaku untuk mempersulitnya!”
Pada saat ini, Nova Ji yang berada di dalam ruang kerjanya sedang mengangkat cangkir kopinya dan menyanjungnya,”Enak sekali, siapa yang menyeduhnya?”
“Aku.” Robert Hu menunjuk dirinya sendiri.
“Bagaimana kamu bisa menyeduh kopi?” Nova Ji bertanya ragu.
Robert Huo meninggikan bahunya dan berkata,”Aku mempunyai banyak waktu luang, pada saat aku sedang bosan dan tidak ada kesibukan, aku mengecek beberapa dokumen di internet.”
“Lagi-lagi di internet...... Apakah kamu selalu saja mencari segalanya di......”
Sebelum Nova Ji sempat selesai berbicara, pintu ruang kerja sudah terlebih dahulu didorong kuat, Charles Ji kemudian tergesa-gesa berjalan masuk dan mengomelinya,”Nova Ji, kamu ini sepertinya sudah terlalu kelewatan! Apakah kamu mengira kamu dapat bertindak sesuka hatimu karena kamu menduduki posisi GM ini!”
Pertunjukkan ini baru saja dipentaskan tidak lama sebelumnya, ketika diulang sekali lagi, nada bicar Charles Ji bahkan terdengar memberat, sikapnya juga terlihat semakin tidak bersegan.
Nova Ji tahu ia pasti sudah melihat pengumuman penolakan rumornya, sehingga ia datang untuk mencari masalah dengannya. Nova Ji yang sudah melakukan persiapan mental sejak awal itu hanya menjawab dengan tenang,”Bukankah kamu menyuruhku untuk mengakui kesalahanku, jadi aku langsung menyuruh Direktur Ma untuk mengumumkan pemberitahuan penolakan rumor untuk membersihkan dirimu, di mana letak kesalahannya?”
Novel Terkait
Lelaki Greget
Rudy GoldCinta Yang Terlarang
MinnieHabis Cerai Nikah Lagi
GibranGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMy Superhero
JessiHis Soft Side
RiseBeautiful Love
Stefen LeeInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li