Inventing A Millionaire - Bab 280 Murid.
Kemampuan Robert Huo untuk berbicara membuktikan bahwa dia bukanlah yang palsu.
Adapun sosok, penampilan, dan suaranya Timmy Wang, tidak peduli mengapa bisa menjadi seperti ini.
Di matanya, gurunya adalah dewa yang bisa melakukan segalanya. Kalau begitu, apa susahnya mengubah suara?
Dari sudut pandang ini, Timmy Wang adalah penggemar sejati Robert Huo.
Selama beberapa tahun terakhir, untuk melihat Robert Huo lagi, Timmy Wang rela mengalami kesulitan dan rintangan yang tidak terhitung jumlahnya.
Modal panas yang besar di mata orang lain itu hanya bergantung pada dana yang sangat besar untuk membidik saham orang lain agar mendapat untung, tetapi nyatanya, banyak bahaya di dalamnya.
Mengambil keuntungan dari saham orang lain terkadang naik dan turun. Bisakah bos besar itu menanggungnya?
Yang ada dia akan mencari orang untuk memukulmu, kemungkinan yang parah adalah dia akan menghancurkanmu atau bahkan membunuhmu.
Semua orang berani membunuh demi uang sebesar beberapa ratus ribu RMB, apalagi memanfaatkan duit beberapa juta untuk mendapatkan keuntungan puluhan juta.
Termasuk para pemegang saham, mereka juga membenci modal panas.
Jika dirinya beruntung, dia masih bisa makan enak. Jika dia tidak beruntung maka kurvanya akan turun dengan drastis. Membuatnya berdiri di atas gunung bertiupan angin, berlari-lari tanpa henti.
Dalam beberapa tahun terakhir, Timmy Wang tidak hanya berkali-kali di kerjar dan diserang oleh orang-orang.
Dia beruntung dan cukup pintar untuk mengubah bahaya menjadi keuntungan setiap saat.
Hanya saja beberapa kali dia di bohongi oleh bawahannya. Di khianati, melarikan uang orang, sehingga dia hampir saja lumpuh.
Dengan begitu banyak kesulitan, Timmy Wang tidak memiliki pemikiran untuk mundur. Bahkan sekarang, dia telah bertahan dan telah menjadi predator modal panas yang terkenal.
Dia bukannya tidak mau menghasilkan uang, atau hanya ingin mendapatkan uang saja, dia ingin membuktikan bahwa dia telah memenuhi harapan Gurunya!
Sekarang dia akhirnya melihat orang yang ingin dia temui, bagaimana mungkin Timmy Wang tidak bersemangat.
Melihat Robert Huo, karena rasa gembiranya sehingga dia sedikit kesulitan berbicara.
Robert Huo tertawa dan berkata, "Beberapa tahun telah berlalu, kamu masih terlihat sembrono seperti dulu, kenapa tidak ada kemajuan."
Jika kata-kata ini didengar oleh orang yang akrab dengan Timmy Wang, pasti mereka akan sakit perut karena tertawa.
Buaya modal panas yang selalu dikenal karena ketenangannya, apakah menurutmu dia orang yang sembrono?
Tapi Timmy Wang tidak membantah, sama seperti saat pertama kali dia bertemu dengan Robert Huo, dia tersenyum dan menggaruk bagian belakang kepalanya, sehingga rambutnya yang rapi menjadi berantakan.
“Bukankah ini karena aku sangat senang bisa bertemu dengan guru lagi,” kata Timmy Wang sambil tersenyum.
“Baiklah, setelah beberapa tahun, kamu bisa dianggap telah mencapai sesuatu pencapaian. Terakhir tentang Farmasi Changxin, aku harus berterima kasih padamu.” Kata Robert Huo.
"Guru, kamu ini terlalu sungkan! Jika bukan karena ajaranmu, bagaimana mungkin hari ini aku ada disini. Jangankan tentang Farmasi Changxin, bahkan jika pasaran itu memiliki nilai ratusan miliar, aku tetap akan menanganinya jika kamu mau!" Timmy Wang bersumpah padanya. .
Kata-katanya penuh dengan keyakinan, seolah-olah mudah baginya melakukan sesuatu yang tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa.
Robert Huo tidak mempedulikan kesombongannya, muda dan sembrono, jika dia tidak memiliki ambisi ini, maka hidup akan terlalu membosankan.
Terlebih lagi, Timmy Wang tidak sepenuhnya membual. Meskipun Farmasi Changxin hanya sebuah perusahaan yang terdaftar di NEEQ dan jauh di bawah perusahaan besar di barisan utama, tapi saat itu Timmy Wang belum sepenuhnya mengerahkan kekuatannya, dan dia sudah berhasil membuat Andreas.
Waktu itu Robert Huo juga tidak bermaksud untuk membunuh semuanya, kalau tidak, jika Timmy Wang masih melanjutkannya, maka kemungkinan Andreas Wang dan keluarganya tidak hanya patah pinggang saja, menyusut hingga sepuluh persen saja mungkin.
"Jika tidak ada hal yang harus kamu urus, ikutlah bersamaku makan bersama, sekalian bertemu dengan istriku ," kata Robert Huo.
“Guru, apakah kamu sudah menikah?” Timmy Wang sedikit terkejut, pada saat yang sama dia bertanya dengan rasa ingin tahu: “Tuan putri mana yang bisa membuatmu memasuki kuburan cintanya secara sukarela?”
“Pernikahan tidak pernah menjadi kuburan cinta. Sekalipun demikian, itu hanya untuk beberapa orang saja. Kedepannya saat kamu bertemu seseorang yang kamu cintai, kamu akan memahaminya,” kata Robert Huo sambil tersenyum.
Beberapa tahun yang lalu, dia juga berpikir bahwa dia mungkin tidak akan pernah menikah seumur hidupnya. Bahkan jika dia kemudian bertunangan dengan Zila Tang, dia tidak merasa bahwa pernikahan dan cinta ada hubungannya.
Zila Tang adalah putri dari Tang's Corp, dia bertunangan dengannya semata-mata karena kepentingan keluarga. Di mata Robert Huo, Zila Tang tidak lebih dari seorang adik untuknya.
Tetapi sekarang, setelah dilahirkan kembali, dia bertemu dengan Natalie Ning dan putrinya Gaby.
Ibu dan putrinya membuatnya memahami apa itu keluarga yang sebenarnya, membuatnya mengerti bahwa ketika kamu benar-benar jatuh cinta dengan seseorang, kamu tidak akan takut untuk menikah.
Timmy Wang masih muda, mungkin karena pekerjaannya, sulit untuk menenangkan diri dan membicarakan hubungan yang serius, jadi wajar jika dia tidak memiliki pemikiran untuk menikah.
Keduanya mengobrol sambil meminum teh di kedai teh.
Sesekali mereka membicarakan tentang masa lalu. Jawaban Robert Huo membuat Timmy Wang semakin yakin bahwa dia adalah tuannya.
Tidak peduli dia saat ini menjadi seperti apa, suaranya yang berubah, tapi nada suaranya. Sikap dan gaya berbicara dan melakukan sesuatu tidak akan berubah.
Setelah berbicara sekitar satu jam, dua teko teh telah habis, Robert Huo melihat jam tangannya, ketika dia melihat sudah waktunya menjemput Gaby dari sekolah, dia menawarkan Timmy Wang untuk bergabung dengannya.
Mengetahui bahwa Robert Huo bahkan memiliki anak, Timmy Wang semakin terkejut, terutama ketika mendengar bahwa Gaby hampir berusia delapan tahun, wajahnya semakin terpana.
Saat dirinya bertemu Guru. Dia masih sendirian tidak punya pasangan, dan itu baru terjadi beberapa tahun yang lalu. Bagaimana mungkin dia sudah memiliki anak perempuan yang hampir berusia delapan tahun?
Hal ini dari awal di sembunyikan atau dia menikahi wanita yang sudah di hamili orang lain, Timmy Wang tidak berani menanyakan hal ini.
Rasa kagumnya pada Robert Huo telah tertanam beberapa tahun yang lalu. Tidak peduli seberapa banyak pencapaiannya, dia akan selalu memiliki cukup rasa kagum pada robert Huo di dalam hatinya.
Robert Huo juga tidak bermaksud untuk menjelaskan apapun kepadanya, karena masalah ini terlalu rumit untuk dijelaskan, dia tidak dapat menjelaskannya hanya dengan beberapa kalimat saja.
Keluar dari kedai teh. Robert Huo membawa Timmy Wang ke sekolah.
Timmy Wang pun tidak terlalu kaget melihat bahwa mobil Robert Huo hanyalah sebuah Mercedes-Benz kelas E yang harganya jauh dari jutaan RMB.
Tahap guru, dari awal juga sudah melebihi tahap orang biasa, jangankan kelas E, bahkan jika dia membawa sepeda saja dia tidak akan kaget.
Tepat ketika dia membuka pintu mobil, dia merasakan perasaan di pantau yang tidak tergambarkan.
Setelah bertahun-tahun mengalami pengalaman berbahaya, hal itu membuat Timmy Wang memiliki rasa kepekaan yang tajam.
Dia menoleh dengan naluriah dan melihat ke arah dirinya di pantau, di mana dia bisa melihat seorang pria.
Pria ini terlihat sedikit lebih tua dari dirinya, tinggi dan berdiri tegak, wajahnya yang tampan tanpa senyuman terlihat sedikit keren, dia berdiri di seberang jalan, seperti orang-orangan sawah yang tidak memiliki perasaan.
Tetapi Timmy Wang memiliki firasat bahwa jika dirinya berani melakukan sesuatu yang berbahaya kepada gurunya, orang itu akan bergegas ke sini secepat mungkin untuk membunuhnya.
Robert Huo juga melihat pria di seberang jalan, melihat Timmy Wang yang terkejut, kemudian berkata: "Pria itu adalah Seamus Tang, anak dari keluarga seni bela diri. Kungfunya sangat bagus."
“Dia pengawalmu?” Tanya Timmy Wang.
"Benar," Robert Huo mengangguk.
Seamus Tang mematuhi keinginan Prof. Yacob Zhao dan memilih untuk mengikuti Robert Huo untuk melindunginya, sambil mempelajari beberapa kebenaran yang hanya dapat dipelajarinya dari orang lain.
Jika berdasarkan logikanya, seharusnya dia menjadi supir Robert Huo.
Tapi Robert Huo berpikir. Dia belum mencapai titik di mana dirinya membutuhkan supir, hal tersebut terlalu mencolok, terlebih lagi, banyak orang telah melihat penampilan Seamus Tang, dan mengetahui kehebatannya.
Orang-orang muda yang melihatnya mungkin tidak berani melakukan apa pun.
Meskipun hal ini dapat membuat para perampok atau pencuri takut. Tapi bukan berarti itu selalu menjadi hal yang baik.
Musuh yang tersembunyi dalam kegelapan tidak pernah semudah ini untuk dihadapi dengan berdiri di sisi terang.
Oleh karena itu, Robert Huo membiarkan Seamus Tang bersembunyi di dalam kegelapan dan keluar saat dia membutuhkannya, saat dia tidak membutuhkannya. Anggap saja dia sebagai seorang pejalan kaki.
Seamus Tang sangat patuh, tidak peduli dia mendengarkan Prof. Yacob Zhao atau Robert Huo, singkatnya, dia pada dasarnya tidak pernah muncul ketika dia disuruh bersembunyi di kegelapan.
Dia muncul hari ini semata-mata karena dia merasakan rasa bahaya pada Timmy Wang.
Aura seperti ini hanya ada pada orang yang selalu melewati mara bahaya, yang sudah melewati terpaan badai yang besar baru memilikinya.
Ketika dia tidak yakin apakah pihak lawan adalah musuh atau teman, apakah itu akan menjadi ancaman bagi Robert Huo, Seamus Tang hanya akan menunjukkan dirinya berdiri diam untuk mengejutkan orang.
Setelah menerima tanggapan Robert Huo, Timmy Wang tidak bertanya lagi mengapa pengawal itu berdiri di seberang jalan tapi tidak datang untuk melindunginya.
Karena Guru menyuruhnya seperti itu, pasti ada maknanya tertentu, sebagai seorang murid, dia tidak perlu terlalu banyak tahu.
Mobilnya mulai berjalan dan melaju dengan perlahan.
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylySuami Misterius
LauraMy Cold Wedding
MevitaCinta Yang Dalam
Kim YongyiThe Winner Of Your Heart
ShintaKisah Si Dewa Perang
Daron JayPernikahan Kontrak
JennyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li