Inventing A Millionaire - Bab 312 Pernah Digit Ular
Beberapa orang saling melihat, ingin menemukan leakers yang bersembunyi di antara mereka, tapi mereka tidak berani yakin siapa, walaupun hatinya memiliki tebakan, tetap berpura-pura bingung.
Kenyataan harus dikatakan oleh Bos besar sendiri, kalau tidak, bila salah tebak, maka bukankah menyinggung orang?
Ekspresi Owen Nin sangat tenang, namun hatinya sangat meremehkan.
Menurutnya, hasil yang sudah diselidiki yang dikatakan Robert Huo, atau kebenaran terungkap, semuanya adalah untuk menakuti orang.
Saat Natalie Ning menerima telepon Wesley Mu, Sisilia Jian berdiri di sampingnya, mendengarkan dengan jelas. Wesley Mu berkata, tidak menemukan masalah apapun pada perusahaan cabang Jiazi.
Bila perusahaan cabang tidak ada masalah, maka membuktikan orang yang membawanya ke Departemen R&D malam itu, antara lupa, atau seperti tebakannya, tidak berani berkata jujur.
Tidak peduli hasil yang mana, tidak mungkin menyelidiki sampai dirinya.
Jadi, Robert Huo dan Natalie Ning akan mencurigai ada masalah pada orang di sebelahnya, namun juga tidak ada kemungkinan apapun tahu siapa.
Ucapan yang dia katakan, tidak lain ingin menipu orang.
Benar-benar cara yang hina dan rendah!
Owen Ning meremehkan dalam hati, membuatnya berdiri di tempat dengan lebih tenang, walaupun tatapan Robert Huo meliriknya, dia tetap tidak peduli.
Ingin menakutiku? Kamu masih terlalu muda!
Ketenangan Owen Ning, membuat Robert Huo dan Natalie Ning saling bertatapan, keduanya melihat kekecewaan pada masing-masing.
Natalie Ning di kantor hari ini tidak mengatakan hal apapun tentang penyelidikan, karena Robert Huo tidak ingin menakuti musuh, sedangkan berdasarkan pikirannya, walaupun pada akhirnya memastikan Owen Ning adalah leakers, dia juga berharap memberi kesempatan pada anak muda ini.
Mungkin biasanya dia melakukan hal yang salah, membuatnya memiliki dendam, orang bertalenta yang begitu unggul, bila benar dituntut dengan tuduhan Pencurian Rahasia Dagang Perusahaan, maka yang menunggunya paling rendah juga hukuman kurang dari tiga tahun atau ditahan. Bila kali ini kerugian perusahaan melebihi tingkat tertentu, maka
mungkin hukuman lebih dari tiga tahun, kurang dari tujuh tahun, dan denda uang.
Berdasarkan perhitungan Robert Huo, krisis kali ini bila tidak diurus dengan baik, di hasil putusan pengadilan manapun, kerugian puluhan juta RMB adalah kerugian yang sangat besar.
Bagi anak muda yang baru lulus dari sekolah, penjara tiga sampai tujuh tahun sama saja dengan memberikan beberapa tahun emasnya dikubur begitu saja.
Natalie Ning bagaimanapun adalah wanita berhati lunak, walaupun tahu sikapnya sebenarnya terlalu kuno, tidak bisa menolak, tapi dia tetap tidak tega melakukannya tanpa perasaan.
Akhirnya, dia dan Robert Huo berdiskusi sebentar, memberikan satu kali kesempatan lagi pada Owen Ning.
Bila dia bisa berinisiatif mengaku kesalahan, Robert Huo bisa tidak perlu begitu melakukannya tanpa perasaan, hukuman tidak bisa dihindari, tapi bagaimanapun bisa membuatnya mendapatkan kesempatan terlahir kembali.
Yang disayangkan, Owen Ning tidak menghargai kesempatan kali ini, dia kelihatannya seperti tidak ada apa-apa.
Orang lain tidak melihatnya, namun Robert Huo tahu, dia tidak menganggap ucapannya sama sekali.
Setelah sedikit menggeleng, Robert Huo berkata : "Aku beri orang tersebut satu malam untuk memikirkannya, besok jam tujuh pagi, aku harap bisa menerima teleponmu. Bila tidak menelepon, sebelum jam delapan, kamu mungkin akan ditangkap."
Orang-orang tetap saling berpandangan, tidak ada satu orang pun yang bicara.
Robert Huo juga tidak bicara banyak lagi, bahkan saat dia melihat Natalie Ning seakan ingin mengatakan sesuatu, dia segera menarik istrinya, dengan suara kecil berkata : "Kesempatan sudah diberikan, bila dia sendiri tidak menghargai, kamu bicara lebih banyak pun tidak ada gunanya."
Natalie Ning tahu, sikapnya sudah sangat tidak pantas lagi.
Kerugian perusahaan yang dibuat leakers tidak sedikit, hanya sekarang saja, sudah rugi paling sedikit puluhan juta, dia malah selalu membantu orang tersebut bicara, bukankah sedang menghancurkan mereknya sendiri?
Setelah menghela napas, Natalie Ning menutup bibirnya. Dia meninggalkan kantor bersama Robert Huo.
Muncul masalah seperti ini, walaupun dia tinggal di kantor, dia juga tidak memiliki pikiran untuk bekerja.
Saat ini, Sisilia Jian berlari keluar, bertanya : "Bos, apa kalian benar-benar menemukan leakers? Apa salah satu dari kami?"
Robert Huo dapat merasakan, hati Sisilia Jian sudah memiliki tebakan dalam hatinya, bagaimanapun dia memiliki hubungan
paling dekat dengan Owen Ning, juga paling mengerti orang ini. Bila dia melihat beberapa petunjuk juga tidaklah heran.
Tapi dia tidak mengatakan dengan terang-terangan, hanya berkata : "Memang sudah diperiksa, tapi aku harap orang itu bisa mengakui kesalahannya. Mungkin bisa ditoleransi.”
Sisilia Jian membuka mulutnya, seperti ada yang ingin dikatakan, namun sampai akhir, dia juga tidak mengatakan yang lainnya.
Setelah meninggalkan perusahaan, begitu naik mobil, Natalie Ning merasa tidak senang.
Robert Huo membungkuk membantunya mengenakan sabuk pengaman, berkata : "Jangan berpikir terlalu banyak, setiap orang akan memikirkan keuntungannya dulu, hal seperti ini sering ditemui, perlahan-lahan akan terbiasa."
"Aku sangat terbiasa dengan hal seperti ini, selalu merasa hatiku sangat sedih." Natalie Ning kembali menghela napas, bertanya : “Menurutmu, apa dia akan mengakui?”
Robert Huo tanpa berpikir menggeleng berkata : "Kemungkinannya tidak besar, bila dia ingin mengakui, seharusnya keluar lebih dulu dari Sisilia Jian. Lagi pula melihat ekspresinya, mungkin merasa aku sedang menakuti orang."
" Apa mungkin kita salah menilai? Mungkin benar-benar bukan dia?" Kata Natalie Ning kembali.
"Kemungkinan ini sangat kecil, semua hasil penyelidikan menunjukkan, selain dia tidak ada kemungkinan kedua." Kata Robert Huo tanpa ragu.
Dia sangat percaya diri dengan penilaiannya, segala sesuatunya harus ada buktinya, sekarang semua bukti terarah ke Owen Ning, membuat orang ingin membantunya lepas pun sulit.
Untuk apakah mungkin ada kemungkinan salah sebesar satu dari sepuluh ribu itu, Robert Huo tidak memikirkannya.
Di dunianya, hasil penilaian hal apapun, hanya ada iya dan bukan, dua kemungkinan.
Antara iya, atau tidak, tidak ada persentase.
Natalie Ning juga tahu penilaian suaminya selalu benar, kemungkinan salah sangat rendah.
Dia tidak meragukan hasil ini, hanya bertanya : "Bila benar yakin dia yang melakukannya, apa benar ingin menuntut?"
"Kamu terlalu berhati lunak." Robert Huo menyalakan mobil, sambil menyetir sambil berkata : "Kamu harus ingat, bisnis adalah tempat perang, di dalam perang, orang yang dapat memimpin segalanya harus tegas. Bukannya kamu berani membunuh maka orang lain baru menurut padamu, melainkan karena kamu berani membunuh, maka orang lain menurut padamu karena takut
dibunuh. Pemimpin perusahaan bila tidak memiliki rasa mengancam, maka perusahaan tidak jauh dari kehancuran. Seperti masalah kali ini, bila kita melepaskan leakers, maka nanti siapa yang akan takut pada akibat membocorkan perusahaan? Peribahasa 'membunuh ayam untuk menakuti monyet' ini bukan hanya untuk didengar saja.
"Aku mengerti...." Natalie Ning menganggukkan kepala, dengan tidak senang berkata : "Hanya saja merasa sangat disayangkan...."
"Orang yang unggul tidak akan kurang, negara kita besar, orang juga banyak, berkurang satu orang ini, di masa depan bisa merekrut lebih banyak orang bertalenta. Lagipula, apa kamu masih berani memakai orang seperti ini?
Natalie Ning tidak bicara, tentu saja dia tidak berani mempekerjakannya lagi, walaupun memaafkannya, dia juga akan menjadi orang bernyali kecil setelah mengalami kegagalan.
Setelah menghela napas ketiga kalinya, Natalie Ning akhirnya mengakhiri diskusi tentang topik ini.
Semua sudah selesai didiskusikan, tidak perlu banyak omong kosong lagi.
Sisanya, lihat apa pilihan Owen Ning.
Di dalam hati Natalie Ning yang paling dalam, dia tetap berharap Owen Ning bisa cukup berinisiatif mengakui kesalahannya, tidak membicarakan dapat mengembalikan kerugian, paling tidak bisa membuatnya menerima hukuman lebih sedikit.
Di tempat lain, setelah kembali ke perusahaan, Sisilia Jian terlihat penuh khawatir.
Dia melirik Owen Ning dengan sangat tidak pasti, lalu kembali mengalihkan pandangannya, tidak membiarkan orang lain menyadari ekspresinya.
Seperti yang Robert Huo pikirkan, Sisilia Jian sangat mengerti Owen Ning, mengerti sampai begitu Robert Huo masuk ke kantor dan bicara, dia langsung memiliki tebakan dalam hatinya.
Hanya saja tebakannya ini, membuatnya merasa sangat tidak percaya.
Bagaimana bisa dia?
Seorang yang begitu arogan, bisa bersedia menjadi seorang pengkhianat?
Walaupun Natalie Ning sudah meninggalkan kantor lebih dulu, tapi orang-orang di kantor tidak mulai berdiskusi, semua orang mengamati orang lain dengan tidak pasti, mencoba menemukan identitas leakers.
Hanya saja mereka tidak yakin apakah tebakan di hatinya benar, terkadang saat tatapan mereka saling bertemu, mereka saling menunjukkan ekspresi canggung dan tidak nyaman.
Suasana di dalam kantor terlihat sangat anehnya tenang, juga penuh tekanan.
Tiba jam setengah tujuh malam, orang-orang yang sudah menyelesaikan pekerjaannya satu persatu meninggalkan kantor.
Owen Ning mematikan komputer, saat sedang bersiap keluar, dia dihentikan oleh seruan Sisilia Jian.
Dia berbalik, melihat mantan pacarnya yang menunjukkan ekspresi aneh berkata : "Bagaimana bila kita makan malam bersama?"
Wajah Owen Ning menunjukkan senyum, mengangguk berkata : "Baik."
Novel Terkait
Predestined
CarlyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCantik Terlihat Jelek
SherinRahasia Istriku
MahardikaThe Great Guy
Vivi HuangKisah Si Dewa Perang
Daron JayAdieu
Shi QiInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li