Inventing A Millionaire - Bab 170 Sangat Suka
Bahkan Pan Simi juga melihat orang itu dan dengan dingin berkata, "Tidak peduli hal yang lain, sekarang wine sudah dipesan, jadi jangan banyak bicara lagi."
Robert malas menghiraukan orang yang terus terang itu, peran kecil yang tidak punya otak ini, dia tidak akan masukkan ke hati.
Sepuluh menit kemudian, pelayan mengantar barang yang diinginkan Robert. Semua adalah cairan yang dimasukkan ke botol kecil.
Semua orang tidak mengerti dengan benda ini, juga malu untuk bertanya, pelayan mungkin merasa mereka belum cukup malu, jadi dengan ekspresi penuh harapan melihat Robert, berkata: "Tuan, jika bisa, tolong memperbolehkan aku untuk merekam adegan kamu membuat koktail ini."
Robert menganggukkan kepala berkata, "Boleh."
Pan Simi malah mengerutkan dahi berkata, "Hanya mencampuri berbagai koktail, untuk apa direkam?"
Pelayan melihat dia, lalu dengan ekspresi maaf berkata, "Benar-benar maaf, jika mengganggu para tamu makan. Tolong dimaklumi. Karena koktail seperti ini, yang bisa melakukan di dunia ini hanya Tuan Joel Heffernan, seorang sommelier di Klub Melbourne, waktu itu koktail yang dia buat bisa dijual 12.000 Dollar. Jadi kami benar-benar berharap ada orang yang bisa ditoko ini membuat koktail ini."
Setelah mendengar ini, semua orang terkejut, dimata mereka wine harga 20.000 RMB sudah sangat mahal.
Dan segelas koktail bisa dijual 12.000 Dollar, benar-benar tidak pernah dengar.
Tetapi pelayan tidak akan berbohong, apalagi ini adalah restoran barat kelas atas.
Mereka melihat ke arah Robert, sebagian orang ekspresi terlihat tidak alami.
Jika tadi hanya kebetulan memesan wine itu, maka bagaimana dengan koktail yang hanya bisa dibuat oleh satu orang di dunia ini?
Saat ini Pan Simi berkata, "Jika hanya bisa dibuat oleh seorang sommelier, maka bagaimana mungkin Shawn bisa melakukannya? Apa mengira kami tidak mengerti, jadi menipu kami?"
Setelah dia berkata seperti itu, semua orang juga memberi respon sama.
Tidak salah, pasti membohongi orang, orang seperti dia bagaimana mungkin bisa membuat koktail yang berkelas tinggi?
"Kebetulan dulunya pernah belajar, tidak peduli ini termasuk bohong atau tidak. Asalkan Natalie suka minum." Kata Robert dengan ekspresi tenang.
Pelayan yang di samping tidak mengatakan apa-apa. Bohong atau tidak, hanya perlu melihat cara Robert membuat.
Meskipun koktail khusus semacam ini dijual banyak di luar, tetapi karena mahal dan tidak banyak jadi semua aspek direkam rinci oleh orang.
Bagi restoran berkelas tinggi, tidak penting tempatmu ada bir kelas tinggi atau tidak, yang paling penting adalah kamu mengerti atau tidak.
Jika tidak mengerti, meskipun ada juga tidak berguna.
Orang-orang tingkat atas suka membahas seseorang atau salah satu toko, ini juga alasan utama mengapa proyek PPT bisa mendapatkan uang banyak.
Apa status Robert dulunya? Tuan Joel Heffernan, seorang sommelier di Klub Melbourne, bukanlah orang biasa, tetapi terhadap pewaris tahta keluarga tingkat atas, ini tidak termasuk apa-apa.
Asalkan ada uang yang cukup, pasti akan mengajarimu.
Robert di depan orang mengambil berbagai cairan dari pelayan, lalu sesuai dengan kadar dan urutan mencampuri cairan itu, proses sangat rumit dan gerakan susah dimengerti orang lain.
Bagi orang-orang Handy, ini hanya untuk mendapatkan dukungan orang. Tetapi pelayan yang memegang ponsel ini malah dengan ekspresi apresiasi.
Dia bisa melihat bahwa gerakan Robert mencampuri koktail sangat profesional, apalagi beberapa cara khusus itu, hanya sommelier berkelas baru bisa menggunakan ini dengan lancar. Orang biasa merasa mudah, tetapi kenyataan tidak bisa dilakukan.
Lima menit kemudian, segelas koktail yang baik muncul di depan mata semua orang.
Paling bawah berwarna putih, tengah berwarna kuning emas seperti keju, bahkan bentuknya seperti gunung, paling atas berwarna putih transparan, sehingga segelas koktail ini seperti bayangan gunung es yang di pantulkan dari air. Hanya saja gunung ini berwarna kuning, tetapi terlihat cocok, juga menunjukkan sedikit eksotis.
Wangi air koktail dan beberapa kombinasi tercampur sempurna sehingga tingkatan sangat jelas, bahkan hanya dicium sudah merasa puas.
Koktail yang mahal ini pelan-pelan didorong ke depan Natalie, Robert dengan senyum berkata, "Coba dulu."
Pelayan yang memegang ponsel ini dengan ekspresi iri berkata, "koktail ini sama seperti rekaman dokumentasi, dari gerakan profesional tuan, rasanya pasti enak. Bisa meminum segelas koktail ini. Kamu benar-benar beruntung, juga membuat orang iri!"
Semua orang melihat, ditambah pujian pelayan membuat wajah Natalie menjadi merah.
Dia memang beruntung, bisa memiliki suami yang hebat, tidak peduli bagaimana rasa koktail ini, paling tidak sekarang dia merasa dimanjakan dan sangat puas.
Meskipun wine itu sangat mahal, tetapi akan dibagi pada semua orang, hanya dia yang bisa menikmati minuman yang dibuat oleh Robert, ini adalah koktail paling khusus.
Hati-hati memegang gelas bir ini, seperti memegang barang yang mudah pecah, saat dilihat dekat, merasa ini seperti pemandangan salju yang di dalam air, sehingga membuat dia tidak rela memecahkannya.
Di bawah harapan pelayan, Natalie mencicipi sedikit, hanya sedikit saja sudah membuat dia mengerti kenapa pelayan dengan antusias merekam seluruh proses ini.
Rasa berbagai cairan yang dicampur ini membuat alat perasa seperti meledak. Aroma menawan ini masuk ke dalam otak, sehingga membuat orang seperti melayang.
"Bagaimana?" Robert bertanya.
"Enak!" Natalie menganggukkan kepala, dengan jujur memuji, "Meskipun aku tidak pandai meminum bir, tetapi benar-benar enak! Simi, apakah kamu mau coba?"
Melihat Natalie memegang segelas koktail seperti memegang karya, dalam hati Pan Simi juga ingin menyetujui undangannya.
Tetapi para teman sedang melihat, sehingga membuatnya menahan rasa impuls ini.
Menahan rasa tidak rela itu, Pan Simi menggelengkan kepala: "Ini buatan dia untukmu, aku tidak merebut kesukaan orang."
Natalie juga tidak membujuk, mengundang Pan Simi untuk mencoba hanya tindakan sopan, jika orang lain minum terlalu banyak, dia pasti tidak rela.
Robert tahu pemikirannya, jadi dengan senyum berkata, "Jika kamu suka minum, lain kali kamu ingin minum, aku akan buatkan. Ini bukan hal yang repot."
"Ini karena gerakan tuan sangat profesional, harus diketahui dulunya Tuan Joel Heffernan menggunakan waktu 48 jam untuk membuat koktail pertama ini." Kata pelayan.
"Pencipta tentu saja tidak boleh dibandingkan dengan orang yang belajar." Robert menunjuk barang dimeja dan berkata, "Kamu ingat koktail yang aku buat, nanti aku bayar."
"Tidak perlu." Pelayan menggelengkan kepala, lalu dengan senang berkata, "Aku sudah sangat berterima kasih karena kamu bersedia membiarkan aku merekam proses pembuatan koktail ini. Bagaimana mungkin menerima uangmu. Aku akan memberitahu ketua koki agar memberi gratis. Tentu saja jika kamu berharap aku menghapus rekaman ini, aku juga akan mengatakan pada CEO agar kamu dan temanmu bisa mendapatkan diskon terbesar untuk mengucapkan kehormatan kami pada sommelier profesional!"
Pelayan sudah mengatakan seperti ini, Robert masih bisa berkata apa, jadi berkata, "Terserahmu ingin menghapus rekaman ini atau tidak."
Setelah mendapat persetujuan, pelayan semakin senang, lalu dengan senang menyanjung, kemudian pergi.
Setelah pelayan pergi, Natalie masih dengan suapan kecil mencicipi koktail ini, tampaknya dia sangat suka pada koktail iini.
Meskipun tidak tahu rasanya, tetapi melihat ekspresi Natalie yang menikmati ini, semua orang tidak tahan untuk menelan ludah.
Apa rasa koktail yang berharga ribuan Dollar?
Awalnya ingin melihat Robert malu, tidak disangka malah membuat dia terkenal.
Sekarang tidak ada berani yang mencari masalah, apalagi masalah wine sudah membuat dirinya duluan malu!
Jadi semua orang dengan tenang menunggu topik selanjutnya.
Pan Simi diam-diam melihat Robert, tatapan ada penasaran juga ada kebingungan, adalagi rasa tidak senang.
Begitu mengerti wine, benar-benar pria brengsek!
Jika tidak, untuk apa belajar membuat koktail, bukannya untuk menggoda wanita?
Robert pasti tidak kepikiran bahwa Pan Simi akan salah paham pada tindakannya.
Mungkin seperti kata diinternet, saat aku menyukaimu, kamu makan kotoran, aku juga suka. Saat aku tidak menyukaimu, apa yang kamu makan akan sama seperti kotoran!
Sekarang Pan Simi seperti ini, tidak peduli apa yang dilakukan Robert, dia pasti akan duluan mengira ini adalah trik pria brengsek.
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyBack To You
CC LennyTakdir Raja Perang
Brama aditioYou're My Savior
Shella NaviMenunggumu Kembali
NovanInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li