Inventing A Millionaire - Bab 224 Masalah Keluarga Huo
Dia adalah garis langsung Keluarga Huo, tapi malah ditegur oleh orang lain, tidak hanya tidak bisa membalas, tapi malah mengiyakan secara tidak sadar, benar-benar membuat malu.
Zila Tang yang duduk di seberangnya sedikit mengernyit.
Meskipun dia belum benar-benar menikah masuk ke Keluarga Huo, dia telah menganggap dirinya sebagai anggota Keluarga Huo. Griffin Huo dan Robert Huo memiliki hubungan yang baik, jelas dianggap sebagai adik laki-lakinya sendiri.
Sekarang adik laki-lakinya ditegur oleh orang luar, Zila Tang jelas merasa tidak puas, dia berkata, "Kedengarannya seperti Tuan Li juga mengerti kaligrafi? Banyak orang berkata, tidak pernah makan daging babi, tapi selalu melihat babi berlari, ahli pencicip makanan belum tentu seorang juru masak yang bagus. Kupikir Tuan Li bukan orang seperti itu bukan?"
Mana mungkin Robert Huo tidak sadar gadis ini sedang maju membela Griffin Huo, dia tidak dapat menahan perasaannya, tak peduli apapun yang terjadi, tak peduli berapa lama berlalu, gadis kecil ini selalu seperti itu, dia sangat mementingkan masalah Keluarga Huo lebih dari apa pun.
Griffin Huo belum mengucapkan sepatah kata pun, malahan wanita ini yang berbicara lebih dulu.
Tapi untuk masalah kaligrafi, Robert Huo benar-benar punya sedikit kemampuan, sama seperti Weiqi, dia telah mempelajarinya cukup lama karena pengaruh keluarganya, bahkan dia telah mempelajarinya sejak usia yang masih sangat muda.
Menurut sang ayah. Huruf itu seperti orang, jika seseorang tidak bisa menulis dengan baik, maka segalanya tidak akan jauh lebih baik.
Saat SMP kelas 1, Robert Huo memenangkan juara kedua dalam Kaligrafi Nasional Pemuda .
Alasan mengapa dia tidak memenangkan juara pertama adalah karena tahun itu ketika Xiangjiang kembali, yang lain menulis tentangnya, seperti merayakan seluruh dunia dan sungai-sungai yang mengalir bersama, dia adalah satu-satunya yang menulis lagu kebenaran.
Sejak saat itu, Robert Huo tidak pernah mengikuti kompetisi apapun, dia telah melihat bahwa apa yang disebut hasil kompetisi sepenuhnya bergantung pada preferensi pribadi para juri, bukan tulisan yang sebenarnya.
Karena ada poin bonus dalam pertandingan, tidak ada yang disebut keadilan, meskipun dia tidak mengejar keadilan absolut, tapi dia tidak perlu menderita karena ketidakadilan.
Griffin Huo juga belajar kaligrafi dari belakang pantat Robert Huo ketika dia masih muda, tetapi anak ini tidak teguh. Robert Huo dapat menulis dengan mantap selama empat atau lima jam tanpa hentinya, sedangkan dia paling lama hanya 40~50 menit saja.
Paman beberapa kali memukulinya karena ini.
Setiap kali dipukul, masih menunjuk ke Robert Huo dan berkata, ”Belajarlah sedikit dari kakakmu, bagaimana bisa melahirkan bocah yang sepertimu!"
Secara keseluruhan, Robert Huo adalah anak orang lain dalam legenda.
Jika orang lain menggunakan pendekatan radikal seperti itu. Robert Huo hanya tertawa, dia bahkan tidak mau repot-repot mengikuti kompetisi nasional, jadi bagaimana dia bisa peduli dengan individu.
Tapi hari ini berbeda, Zila Tang-lah yang mengatakan ini, seseorang yang sangat dia pedulikan.
Bagi Robert Huo, Zila Tang lebih seperti adik perempuannya sendiri, secara perasaan, Robert Huo tidak ingin menikahinya.
Bukannya tidak menyukainya, tapi tidak ada perasaan seperti itu.
Bagaimana mungkin seorang wanita yang telah diperlakukan sebagai adik perempuan sejak kecil, bisa menjadi seorang istri.
Hanya saja di masa lalu Robert Huo terlalu menghargai kepentingan keluarga, demi membantu keluarga mencapai kesuksesan yang lebih besar, mengikat hubungan pernikahan dengan International Tang’s Corp adalah pilihan terbaik. Karena itu, dia setuju dengan pengaturan para penatua keluarga.
Terlepas dari apakah dia ingin menikahi Zila Tang atau tidak, setidaknya untuk saat ini, Robert Huo tidak ingin kehilangan muka di hadapannya.
Sekarang Zila Tang sudah berkata, Robert Huo tanpa basa-basi langsung memutar sedikit air teh dalam cangkir, lalu mengulurkan tangan dan menulis garis di atas meja.
Anak Jiangdong memang sangat berbakat.
Ini adalah puisi jaman Dinasti Tang, ditulis tentang Raja Chu Barat.
Kekalahan Tuan Chu membuat dunia menyesal, di hati banyak orang, seharusnya dia menjadi kaisar sejati. Bukan Liu Bang, yang dibesarkan di paviliun kecil.
Sebagian besar anak-anak Jiangdong adalah orang-orang dengan bakat luar biasa, jika mereka dapat berkumpul kembali dan melawan, sulit untuk mengatakan siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Situasi Robert Huo saat ini hampir sama dengan Raja Chu Barat, hanya saja dia dibunuh orang, sedangkan Raja Chu bunuh diri.
Selain itu, dia memiliki satu kesempatan lagi untuk kembali daripada Xiang Yu.
Hanya saja ingin membunuh kembali Keluarga Huo bukanlah hal yang mudah, sukses atau tidaknya tidak ada yang tahu.
Bukan berarti kalau percaya diri pasti akan berhasil, Robert Huo hanya siap secara mental andaikata gagal.
Zila Tang dan Griffin Huo memandang dengan sangat terkejut.
Jelas-jelas hanya air teh, tapi efeknya seperti sapuan kuas kaligrafi.
Ini menunjukkan bahwa pemahaman Robert Huo terhadap kaligrafi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi.
Secara keseluruhan Keluarga Huo, mungkin hanya paman yang menulis sepanjang tahun yang dapat membandingkannya.
“Kata ini bagus! Hampir sebanding dengan kakak ketigaku!” Mata Griffin Huo berbinar, dia berkata, ”Kak Li, kamu benar-benar luar biasa, Weiqi pandai, kaligrafimu juga pandai, kamu benar-benar jenius seperti kakak ketigaku!"
Zila Tang melihat kata-kata di atas meja tanpa bersuara. Kata-kata setiap orang punya kepribadiannya masing-masing, hasil latihan jangka panjang pada akhirnya akan membentuk gaya uniknya sendiri.
Gaya Robert Huo seperti menjadi pribadi yang kuat, pribadi yang seperti ini, melakukan hal-hal seperti ini, menulis juga seperti ini.
Satu goresan jatuh, seolah-olah akan dicetak tiga kaki ke bumi, satu goresan ditarik keluar, itu juga sepertinya merobek langit.
Fontnya penuh dengan dominasi yang tak terkatakan, momentum semacam itu, bahkan orang biasa pun bisa merasakannya.
Zila Tang merasa lebih familiar dengan goresan ini.
Biasanya, dia pasti akan membantah kata-kata Griffin Huo, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan tunangannya!
Tetapi sekarang, dia tidak berbicara, karena kata itu ditulis dengan sangat baik dan terlalu mirip.
Kalau hanya melihat hurufnya, dia pasti mengira ini ditulis oleh Robert Huo sendiri.
Tetapi melihat pria yang duduk di seberangnya, Zila Tang cukup yakin bahwa ini bukan tunangannya.
Mungkin hanya kebetulan saja, karena dia bilang ada wanita yang mirip dengan dirinya, kalau begitu tulisannya dengan tunangannya mirip, sepertinya tidak terlalu aneh.
Usai menulis baris ini, Robert Huo tidak menanyakan keduanya bagaimana evaluasinya, karena hasilnya bisa dilihat dari ekspresi dan tatapan mereka.
Dia mengambil cangkir teh dan menyesapnya, Robert Huo memandang Griffin Huo dan bertanya, “Tidak ada masalah apa-apa di rumah kan akhir-akhir ini?"
“Tidak ada, semuanya baik-baik saja.” Griffin Huo menjawab tanpa sadar, tapi kemudian dia terhenti lagi, kemudian dia menatap Robert Huo dengan tatapan yang aneh.
Ini adalah kali kedua hari ini, gaya dan nada bicara yang akrab seperti itu selalu membuatnya merasa seperti sedang duduk dengan kakak ketiga.
Tapi wajah itu sangat berbeda.
Setelah beberapa saat, Griffin Huo berkata, "Kak Li, kamu harus benar-benar bertemu dengan kakak ketigaku. Kalian berdua sangat mirip, ini berarti paman besar mungkin saja memiliki anak haram di luar sana, kalau tidak, aku tidak akan curiga kamu dan kakak ketiga mungkin adalah saudarra kandung! Tapi temperamen kakak ketiga akhir-akhir tidak terlalu bagus, tidak begitu ingin makan denganku, mungkin sulit untuk membuat kalian bertemu satu sama lain."
“Kakak ketigamu adalah bintang harapan Keluarga Huo, kan? Kamu bilang temperamennya tidak begitu bagus, ada seseorang yang menyinggungnya? Atau dia punya konflik dengan seseorang?” tanya Robert Huo.
"Aku tidak tahu terlalu banyak, sejujurnya, aku tidak pernah terlalu memperhatikan urusan keluarga, aku hanya tahu bahwa dia telah berganti beberapa sekretaris dalam dua bulan terakhir. Sekelompok orang di kantor CEO telah berubah berkali-kali, katanya kemampuan kerjanya tidak mencukupi. Saat rapat dewan direksi, karena kesalahan kerja paman keempat, dia dipecat, kudengar masalahnya cukup berat, "kata Griffin Huo.
Robert Huo sedikit mengernyit. Paman keempat yang dibicarakan Griffin Huo adalah paman keempatnya, Agung Huo.
Seperti paman kecilnya, paman keempat, Agung Huo, juga termasuk orang yang malas, ditambah kemampuannya yang terbatas, sehingga meski status keluarganya tinggi, dia hanya bercampur dengan jabatan ketua kantor CEO.
Ketua kantor CEO juga bisa dianggap setengah wakil CEO, meskipun dia tidak memiliki kekuatan yang nyata, dia seperti kepala kasim di samping kaisar kuno, tidak ada yang berani menyinggung perasaannya dengan mudah.
Meski paman keempat Robert Huo tidak mampu, dia tetap melakukan yang terbaik, setidaknya dia tidak akan menawar apapun tentang pekerjaan yang diserahkan padanya, jadi bisa tenang.
Tidak disangka, pemalsuan itu benar-benar menjatuhkan paman keempat.
“Siapa yang memimpin kantor CEO sekarang?” tanya Robert Huo.
“Sepertinya sekretaris paman ketiga, siapa namanya? Delly Huo? Sepertinya namanya Delly Huo, dia adalah kerabat jauh Keluarga Huo, di luar generasi kelima, jadi aku juga tidak terlalu mengenalnya,” jawab Griffin Huo.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinPenyucian Pernikahan
Glen ValoraHusband Deeply Love
NaomiUangku Ya Milikku
Raditya DikaDon't say goodbye
Dessy PutriPredestined
CarlyInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li