Inventing A Millionaire - Bab 207 Dia Itu Alex Liao
Biasanya kalau ada acara bahagia dalam keluarga, memberi hadiah juga seharga 2000 atau 3000 RMB, setiap kali datang yang paling banyak memberi juga Marshella Deng.
Kalau orang lain memberi 2000, mereka memberi 8000, kalau orang lain memberi 3000, mereka memberi 10.000.
Memegang segepok uang kertas, membiarkan kerabat dan teman melihat mereka dengan heran dan kagum, betapa indahnya perasaan itu.
Jadi hari ini toko Natalie Ning dibuka. Meskipun Arnold He tidak banyak berhubungan dengan sepupu ini, dia masih membeli hadiah seharga 7000~8000 RMB. Menurutnya, ini seharusnya merupakan barang terbaik hari ini, tidak ada yang bisa menandinginya.
Saat memberikan hadiah, Arnold He tanpa sadar mengamati ekspresi kerabatnya.
Namun, ekspresi yang familiar dan menyegarkan di hatinya tidak muncul, malah muncul raut wajah yang aneh.
Saat ini, Marshella Deng terbatuk beberapa kali dan berjalan menghampirinya, lalu berkata, "Arnold, kenapa kamu terlambat sekali, sudah sarapan belum?"
Hadiah dari Alex Liao dan lainnya tadi masing-masing bernilai jutaan, dibandingkan dengan mereka, punya Arnold He hanya 7000~8000 RMB saja.
Terlebih lagi, dia merasa sangat bangga, ini membuat Marshella Deng sangat malu sehingga dia harus mengambil inisiatif untuk angkat bicara.
Tetapi Arnold He tidak mengetahui hal ini, sebaliknya, dia mengikuti kata-kata Marshella Deng dan berkata, “Bukannya aku membeli hadiah untuk Kak Natalie, kamu tidak tahu, hadiah ini sulit didapat. Kalau bukan karena koneksi teman, meski membeli seharga 10.000 RMB juga tidak akan dapat!"
Dia berbicara lebih dan lebih bersemangat, sementara Marshella Deng yang mendengarkan menjadi lebih malu, dia dengan cepat menariknya dan berkata, "Sudah, jangan bicara tentang hadiah lagi, kakakmu sepertinya belum bertemu Yolanda, ayo cepat kenalkan padanya."
Arnold He terkekeh dan berkata kepada wanita muda di sampingnya, "Yolanda, kuperkenalkan, ini putri bibi ketiga, kamu ikut panggil Kak Natalie saja. Kak Natalie, ini pacarku, Yolanda Tang."
Natalie Ning dengan sopan mengambil inisiatif untuk menjulurkan tangan, dia berkata, ”Halo Yolanda."
“Halo.” Yolanda Tang sepertinya tidak terlalu menyukai acara seperti ini, nada bicaranya datar.
Arnold He tidak menganggapnya serius, sebaliknya, dia melihat ke dapur di sana dan bertanya pada Natalie Ning apa yang sedang dia masak.
Dia sama sekali tidak bermaksud memperkenalkan pada Robert Huo, yang membuat Marshella Deng semakin malu, jadi dia hanya bisa mengingatkannya, "Arnold, kamu belum memperkenalkannya pada kakak iparmu!"
Arnold He meliriknya, dia berkata “Oh”, berpikir bahwa ibunya tidak ingin membuat adegan kaku di depan menantunya, dia menunjuk ke Robert Huo dan berkata dengan ringan, "Itu suami Kak Natalie, namanya Shawn Li."
Yolanda Tang juga telah mendengarnya berbicara tentang Natalie Ning dan Shawn Li sebelumnya, mengetahui bahwa pria ini adalah tipe yang sangat tidak berguna dan tidak memiliki keterampilan apapun, hanya bergantung pada istrinya untuk merawatnya.
Terhadap pria seperti itu, Yolanda Tang sama sekali tidak memiliki kasih sayang, dia sangat asal-asalan menyapanya, bahkan lebih cuek dibanding saat berbicara dengan Natalie Ning.
Sikap pasangan muda itu membuat suasana ruangan menjadi sedikit kaku.
Marshella Deng menjadi cemas, tetapi dia tidak bisa menjelaskannya dengan jelas, jadi dia terus mengedipkan mata pada putranya.
Tapi Arnold He sama sekali tidak peduli tentang hal ini. Dia dari awal datang untuk pamer, bukan untuk berhubungan dengan siapa pun.
Kali ini, Alex Liao tiba-tiba memandang Yolanda Tang dan bertanya, "Nona, apakah ayahmu adalah Arthur Tang?"
Yolanda Tang menatapnya, "Apakah kamu kenal ayahku?"
“Pernah berurusan bisnis, pernah sekali saat ulang tahunmu, diadakan di Fanghua International, mungkin kamu tidak ingat. Karena semua sudah saling kenal, nanti pulang ajak ayahmu untuk berkumpul bersama saja.” Alex Liao tersenyum.
Kalau tidak salah ingat, ayah Yolanda Tang, Arthur Tang, punya bisnis batu, dan pabriknya kebetulan berada di wilayah Alex Liao.
Meskipun pabrik tersebut dibangun oleh Arthur Tang sendiri, namun lahan tersebut dimiliki oleh Alex Liao dan dia harus membayar sewa setiap tahun.
Biasanya ketika Arthur Tang bertemu Alex Liao, dia harus menyapa dengan sebutan CEO Liao, selain itu tanah itu milik Alex Liao, tapi tidak mudah untuk bertemu dengan CEO Liao sendiri.
Masalah keuangan. Tentu saja ada orang yang mengumpulkannya, tidak perlu campur tangan Alex Liao.
Mereka yang berbisnis di pinggiran kota tidak ingin menjalin hubungan dengan Alex Liao, semua orang tahu, CEO Liao adalah tuan tanah yang besar. Jelas kekuatannya sangat besar, tapi tidak ditunjukkan.
Bisnis batu Arthur Tang juga terkenal di kota, dengan aset mencapai sepuluh hingga dua puluh juta. Ada beberapa orang yang ingin menjilatnya.
Karena Yolanda Tang tidak mengetahui identitas Alex Liao, ditambah dengan semua yang ada di sini adalah kerabat dari keluarga Ning dan keluarga Deng, dia mengira orang ini juga ingin menjilat ayahnya.
Dari awal sudah merasa tidak nyaman karena diseret pagi-pagi sekali oleh Arnold He untuk menghadiri acara seperti ini, apalagi dia tidak terlalu kenal, untuk apa datang kemari?
Sekarang Alex Liao mengambil inisiatif untuk mengundangnya, raut mata Yolanda Tang ada penghinaan, dia berkata, "Maaf, ayahku sangat sibuk dengan bisnisnya, belum tentu punya waktu."
Alex Liao kaget, sudah lama dia tidak pernah ditolak orang, dalam beberapa tahun terakhir, mungkin hanya Robert Huo saja yang menolaknya.
Tidak disangka, sekarang terjadi lagi.
Namun, Robert Huo menolak karena dia sombong dan memiliki kemampuan nyata untuk melakukannya, Alex Liao tidak akan berpikir apa-apa.
Tapi dengan raut mata penghinaan di mata Yolanda Tang, Alex Liao bisa melihat dengan jelas.
Setelah kaget sejenak, dia tersenyum dan berkata, "Oke."
Marshella Deng melihat ke samping dengan cemas dan memarahi Yolanda Tang. Dasar gadis ini, tahu tidak siapa dia, kenapa menolaknya begitu saja?
Ayahmu hanya seorang pebisnis batu, meski pebisnis perhiasan emas, terus kenapa?
Berapa banyak orang di kota kita yang tidak berani memberikan wajah untuk Alex Liao?
Namun, betapapun cemasnya, Marshella Deng tetap tidak berani mengatakan sesuatu di depan Alex Liao, dan hanya bisa meringis pada Yolanda Tang.
Yolanda Tang melihat isyaratnya, tetapi hatinya merasa lebih kesal.
Kenapa, memang apa masalahnya kalau tidak memberi keluarga kalian muka?
Dia adalah seorang wanita muda. Berpikir trendi, dia tidak pernah berpikir berpacaran dengan seseorang itu juga harus akrab dengan keluarga pacarnya.
Berbicara denganmu itu termasuk memberi muka, kalau tidak berbicara denganmu, kamu juga tidak punya temperamen.
Oleh karena itu, Yolanda Tang sama sekali menganggap tidak melihatnya.
Hal ini membuat Marshella Deng cukup marah, mengetahui bahwa Yolanda Tang adalah putri manja sejak kecil, tapi kamu juga harus membedakan situasi!
Situasi hari ini, apakah ini tempat di mana kamu bisa berbuat sembarangan?
Pada saat ini, Alex Liao berkata kepada Robert Huo, "Saudaraku, masih ada yang kuurus di perusahaan, aku pergi dulu. Nanti kalau kamu sudah tidak sibuk, ingat untuk minum-minum denganku. Lalu CEO Fang, CEO Ji, Ketua Xia, kita kumpul bersama semuanya."
Fernaldy Fang, Nova Ji, Howard Xia, dan lainnya secara alami sangat antusias dengan Robert Huo bersama, lalu mengantar Alex Liao pergi.
Begitu mereka pergi, Marshella Deng tidak sabar untuk menarik Arnold He dan Yolanda Tang ke sudut, dia berbisik, "Kalian berdua, kali ini benar-benar bencana!"
Arnold He bingung, sementara Yolanda Tang cemberut, dia berkata, "Bibi, kamu terlalu membesar-besarkan masalah, bukankah aku hanya berkata ayahku sibuk, kenapa jadi bencana?"
“Masih bicara! Kamu tahu siapa orang itu barusan!"
“Siapa?” tanya Yolanda Tang, wajahnya terlihat tidak peduli. Entah bos dari perusahaan mana, CEO ini CEO itu, kalian keluarga miskin, bisa kenal orang hebat macam apa.
Marshella Deng berkata dengan suram, “Orang itu adalah pengusaha terkenal di kota kita, Alex Liao! Pabrik batu ayahmu ada di pinggiran kota, kan? Mungkin saja ada di wilayah CEO Liao!"
Baik Arnold He maupun Yolanda Tang sama-sama terkejut, Alex Liao? Nama ini terdengar familiar.
Ketika Marshella Deng menyebutkan lokasi pabrik batu tersebut, tiba-tiba Yolanda Tang memiliki kilatan cahaya di benaknya, oh iya, sepertinya aku mendengar dari ayahku bahwa tanah pabrik tersebut disewa oleh seorang bos bernama CEO Liao ….
“Mana mugnkin? Dia adalah Alex Liao?” Raut wajah Arnold He juga sangat terkejut, dia menatap Yolanda Tang dan bertanya, ”Bukankah ayahmu mengatakan bahwa tanah pabriknya disewakan oleh Alex Liao? Kamu tidak kenal orang ini?"
Yolanda Tang sedikit bingung, “Aku, aku tidak kenal …."
Setelah lulus kuliah, dia tidak pernah mencari pekerjaan, dia menghabiskan waktu bermain dengan teman-teman dimana-mana, jadi dia tidak tahu tentang pekerjaan ayahnya. Bisa tahu nama Alex Liao saja sudah cukup bagus.
Raut wajah Marshella Deng penuh dengan kebencian dan frustrasi, dia berkata, "Kamu gadis bermulut busuk, CEO Liao secara pribadi mengundang ayahmu untuk makan, tetapi kamu malah menolak, aku merasa marah menggantikan ayahmu!"
Yolanda Tang sudah sangat panik, jika orang itu benar-benar CEO Liao seperti yang pernah dikatakan ayahnya, maka dia sepertinya benar-benar mendapat bencana kali ini!
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuHabis Cerai Nikah Lagi
GibranMy Tough Bodyguard
Crystal SongTen Years
VivianKamu Baik Banget
Jeselin VelaniVillain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li