Inventing A Millionaire - Bab 201 Sanak Saudara
Pada saat yang sama, kendaraan pembelian dari dua perkebunan juga telah tiba.
Semua jenis sayuran segar, buah-buahan, dan daging khusus menggunakan mobil chiller box.
Separuh dari area di lantai pertama toko dilengkapi dengan lemari penyimpanan segar yang di gunakan untuk menyimpan bahan-bahan.
Meskipun hari ini adalah hari pertama pembukaan toko, masuk akal bahwa tidak ada pembeli. Namun jangan lupa, sudah ada ribuan pesan makanan diet yang dipesan di toko Taobao.
Ribuan makanan diet yang sudah di pesan ini, sudah cukup untuk tiga puluh dua koki membuatnya.
Natalie Ning sedang sibuk memasang peralatan untuk live streaming di dapur, dan dia berencana untuk menyiarkan langsung seluruh proses pembuatan ribuan makanan diet.
Di satu sisi, pelanggan bisa melihat kesegaran makanan dan jenis bahannya, dan di sisi lain juga bisa meningkatkan popularitas.
Robert Huo berada di samping untuk memeriksa apakah komputer, printer, dan peralatan elektronik lainnya berfungsi normal. Dan melihat posting lowongan kerja yang diposting dua hari lalu apakah ada yang mengajukan pertanyaan.
Setelah toko dibuka, baik Robert Huo maupun Natalie Ning tidak dapat mengawasinya di sini, hanya mengandalkan koki saja tidak akan cukup. Bagaimanapun, tidak akan butuh waktu lama, seluruh pesanan dari seluruh dunia pasti akan melonjak. Saat itu, seseorang harus ada di sini untuk mengurus pesanan.
Awalnya, perusahaan layanan pelanggan bersedia menyediakan personel, tetapi Robert Huo tidak setuju.
Sekali lagi, mengandalkan orang lain untuk segalanya, suatu hari akan dikendalikan oleh orang lain.
Pada tahap awal, ia hanya berencana merekrut tiga atau empat orang dan melatih mereka sebagai tim sendiri.Dengan orang-orang tersebut sebagai pilarnya, ketika kegiatan nanti dilakukan secara besar-besaran, ketika sudah mencapai puncak, baru akan merekrut personel sementara dari perusahaan layanan pelanggan.
Dengan cara ini, dapat mencegah terjadinya penipuan dari orang luar, dan untuk menghemat sebagian dari biaya gaji personel.
Robert Huo membayar gaji yang sangat tinggi kepada karyawan, dimulai dengan gaji pokok ditambah kehadiran penuh berjumlah 5000RMB, delapan jam jam kerja dasar per hari, dan tunjangan lembur sebesar 20 RMB per jam, ditambah lima asuransi dan satu dana perumahan, yang disesuaikan setiap bulan ada empat hari libur dan bayar empat hari ekstra untuk upah lembur.
Dengan kata lain, selama kamu rajin bekerja di sini, setidaknya dapat menerima gaji sekitar 10.000 RMB sebulan.
Belum lagi lima asuransi sosial dan satu dana perumahan, hanya gaji 10.000 RMB saja sudah cukup membuat banyak orang tergiur.
Banyak orang memposting pesan di situs perekrutan untuk melamar. Tetapi sangat sedikit yang memenuhi persyaratan Robert Huo dalam semua aspek.
Saat itu sekitar pukul setengah tujuh Ardi Ning, Cornelia Deng, dan Eugene Ning tiba.
Robert Huo dan Natalie Ning buru-buru keluar untuk menyambut mereka. Eugene Ning memegang sekeranjang bunga besar dan bertanya: “Kakak ipar, bisakah ini di letakkan di pintu?”
“Bisa.” Robert Huo mengangguk.
Natalie Ning melangkah maju dan berkata,“Kita adalah satu keluarga, datang saja sudah cukup, mengapa masih membeli ini.”
“Semakin adalah anggota keluarga, semakin harus saling support.”Cornelia Deng melihat ke etalase yang besar dan berkata dengan gembira:"Kalian berdua bisa mencapai kesuksesan seperti ini, kami juga sangat bahagia, juga tidak mengeluarkan banyak biaya untuk membeli sekeranjang bunga. Ngomong-ngomong, bibi, tante, dan paman kalian semua akan datang, aku memanggil semua yang aku bias panggil, pasti akan membuat bisnis kalian semakin makmur!"
Usia semakin tua, semakin mereka menyukai kenyamanan psikologis ini, selalu merasa bahwa jika tidak ada yang datang pada hari pertama pembukaan, itu pertanda buruk.
Robert Huo dan Natalie Ning sama-sama memahami pikiran mereka. Meskipun tidak berpikir itu ada gunanya, perhatian orang tua itu harus diterima dengan hormat tidak peduli betapa tidak berartinya itu.
Bukan karena bakti, tapi karena rasa syukur.
Saat berbicara, sebuah taksi berhenti, lalu tiga orang turun dari mobil.
“Kakak kedua!”Pria yang turun dari mobil menyapa lebih dulu:“Kakak ipar, ah, Natalie, kamu semakin cantik dan lebih berkemampuan.”
Pria itu adalah adik laki-laki Ardi Ning, Ferdi Ning, dan orang yang bersamanya adalah Istrinya Selina Yan dan putranya Ali Ning.
“Shawn, Natalie, datanglah untuk menyapa paman keempat mu.”Ardi Ning berteriak saat dia berjalan dan berkata:“Kalian datang sangat awal, datang dan duduklah di dalam.”
“Paman keempat, Bibi keempat.”Robert Huo menyapa.
Ferdi Ning memandangnya, dan kemudian berkata: “Tidak mudah untuk mendapatkan prestasi seperti ini. Sayangilah, jangan mengacau seperti sebelumnya, tahu?”
Cornelia Deng berkata di samping:“Adik keempat, ini adalah hari pertama mereka membuka toko, lihatlah kamu, kenapa masih membahas masa lalu."
Cornelia Deng hanya berharap semua orang datang untuk memberi selamat hari ini. Sedangkan untuk masa lalu, tidak penting lagi.
Ferdi Ning juga tahu bahwa kakak iparnya telah bertahan selama bertahun-tahun dan selalu ingin merasa bangga. Hari ini akhirnya memiliki kesempatan, jadi tidak ingin berlawanan dengannya.
Keluarga itu memasuki toko, melihat sekeliling, dan melihat ada banyak perangkat elektronik yang dipamerkan. Selina Yan bertanya dengan rasa ingin tahu:"Apa yang kamu lakukan dengan benda-benda ini? Apakah perlu kamera saat membuka restoran?"
"Ini di gunakan untuk live streaming, toko kami diutamakan untuk pelanggan belanja online di seluruh negeri, dan kami perlu melakukan live streaming untuk menunjukkan kepada mereka proses produksi makanan diet."Natalie Ning menjelaskan.
“Live streaming? Apakah artinya tampil di TV?”Selina Yan tidak bisa memahami hal yang muncul baru-baru ini.
"Bu, itu sama dengan ketika kamu menonton bagaimana orang memelihara anjing di internet."Kata Ali Ning di samping.
Ferdi Ning melihat orang-orang sibuk di sana. Dan merasa terkejut:“Ya ampun, berapa koki yang kamu pekerjakan, pasti ada puluhan?”
“Tiga puluh dua.”Jawab Robert Huo.
“Tiga puluh dua?” Selina Yan melihatnya dengan heran:“Toko kamu tidak sebesar itu, mengapa kamu memperkerjakan begitu banyak orang?”
Ferdi Ning memandang Robert Huo dan mengajarinya dengan tatapan yang sangat berpengalaman:“Shawn, jangan bilang paman keempat ini membicarakan kamu, tidak mudah bagi kalian untuk membuka toko, tetapi tidak boleh terlalu tidak sabar. Membuka restoran adalah tentang pengendalian biaya, dapat menggunakan dua koki untuk menyelesaikan pekerjaan, mengapa mencari tiga atau empat. Meski toko kamu tidak kecil, paling banyak tujuh atau delapan koki sudah cukup. Kalau begitu banyak orang yang di pekerjakan, berapa banyak uang yang terbuang percuma. Aku tidak tahu darimana uang untuk membuka toko itu berasal, kalau ini uang kamu sendiri, aku tidak akan berkata apapun, tetapi jika meminjamnya dari keluarga Natalie. Kamu harus menghemat, jika tidak kamu akan kehilangan uang... "
"Adik keempat, apa yang kamu bicarakan!"Ardi Ning berkata dengan sedikit tidak senang:"Uang itu semuanya dihasilkan oleh mereka sendiri dan bagaimana cara berbisnis, mereka tahu itu!"
Ferdi Ning melihat bahwa Ardi Ning kesal, dan berkata: "Kakak kedua, aku melakukan ini untuk kebaikan mereka, baiklah, kalau kamu tidak suka mendengarkan, aku tidak akan berbicara.”
Selina Yan di sampingnya juga mengatakan:"Hari ini adalah hari yang baik, jangan bicara ini, Natalie, kalian pergilah melakukan pekerjaan kalian, orang tuamu ada kami disini, kami akan menemani mereka berbincang, jangan tunda pekerjaan."
Ardi Ning sudah tidak senang, bagaimana bisa berbicara dengan mereka, pas sekali beberapa mobil lagi datang, dan dia menggandeng Cornelia Deng keluar untuk menyambut para tamu.
Setelah Robert Huo dan Natalie Ning juga ikut keluar, Selina Yan melihat ke arah koki yang ada di sana dan berkata dengan suara rendah: "Sekarang satu koki puluhan ribu RMB bukan? Tiga puluh dua chef ini lebih dari 300.000 RMB untuk sebulan, ditambah sewa gedung, beli sayuran, gunakan listrik, dll., Menghabiskan biaya empat hingga lima juta RMB sebulan?"
"Jadi, anak-anak muda tidak berpengalaman. Meskipun kakak laki-laki kedua telah menjalankan toko buah selama bertahun-tahun, dia tidak tahu apa-apa tentang katering. Aku penasaran, Shawn ini, apakah dia tidak mengerti atau apa yang salah? Dia memiliki standar tinggi tetapi sedikit kemampuan, dan membuka toko itu sangat boros. Jika dia tidak menghemat sedikit, bukankah dia akan rugi?"Ferdi Ning tampak tertekan.
“Bukankah kakak laki-laki kedua tadi mengatakan bahwa uang itu dihasilkan oleh Natalie dan Shawn sendiri...”
“Dengarkan dia omong kosong.”Ferdi Ning seperti telah melihat kebenaran di seluruh wajahnya dan berkata: “Pikiran kakak kedua dan kakak ipar kedua, kamu tidak tahu? Sejak Natalie menikah dengan Shawn Li, kapan pernah bahagia? Bagaimana mungkin seseorang yang tidak memiliki kemampuan tiba-tiba menjadi sukses. Ini adalah investasi ratusan juta RMB. Apa yang dia lakukan untuk menghasilkan begitu banyak uang? Menurutku, mungkin kakak kedua sudah mengambil semua uang untuk hari tuanya nanti, takut hal ini rugi dan nanti akan membuat lelucon, jadi dia tidak mau mengakuinya."
Ali Ning menggelengkan kepalanya dan berkata,"Aku pikir paman kedua benar sekali. Aku sudah mengunjungi toko Taobao kakak Natalie. Meskipun hanya untuk produk penurun berat badan, jumlah penjualannya cukup bagus. Peringkatnya cukup tinggi dalam kategori ini. Dan sering melihat di akun publik WeChat baru-baru ini, banyak yang mempromosikan toko mereka... "
Ferdi Ning berkata dengan ekspresi tidak senang:"Kamu masih bocah, apa yang kamu tahu! Jangan berpikir bahwa mengetik lebih baik dari ayahmu, kamu benar-benar tahu lebih banyak dariku."
Ali Ning tampak kesal, dia sudah kuliah tahun ketiga, bukan anak-anak lagi. Tapi di mata Ferdi Ning, dia selamanya adalah anak kecil yang polos.
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiLelaki Greget
Rudy GoldKisah Si Dewa Perang
Daron JayLove and Trouble
Mimi XuGue Jadi Kaya
Faya SaitamaSi Menantu Buta
DeddyIstri ke-7
Sweety GirlInventing A Millionaire×
- Bab 1 Tiba-Tiba Mendapat Istri
- Bab 2 Perubahan Sang Suami
- Bab 3 Hidangan Lezat
- Bab 4 Menghasilkan 2000 RMB Dalam 1 Hari
- Bab 5 Adik Ipar Pemarah
- Bab 6 Jasa
- Bab 7 Berkat Dia
- Bab 8 Metode Pemasaran
- Bab 9 Tentukan 1 Tujuan Kecil
- Bab 10 Pendekatan Dengan Adik Ipar
- Bab 11 Harmonis
- Bab 12 Pengganti
- Bab 13 Nova Ji
- Bab 14 Berpura-pura Mengerti
- Bab 15 Berhasil
- Bab 16 Cara-Cara Manusia
- Bab 17 Sekuntum Bunga Magnolia
- Bab 18 Kerepotan Nova Ji
- Bab 19 Ikuti Saja Alurnya
- Bab 20 Ini Adalah Orang Berbakat
- Bab 21 Menghina
- Bab 22 Howard Xia
- Bab 23 Kode
- Bab 24 Membandingkan
- Bab 25 Tidak Bisa Apa-Apa
- Bab 26 Jarak yang Semakin Dekat
- Bab 27 Kesenangan Keluarga Inti
- Bab 28 Berbeda Dari Biasanya
- Bab 29 Menjadi Perwakilan
- Bab 30 Menampar
- Bab 31 Harus Ada Kharisma
- Bab 32 Niat
- Bab 33 Ingin Pulang
- Bab 34 Reaksi Orangtua
- Bab 35 Jalan Buntu
- Bab 36 Sebuah Lelucon
- Bab 37 Mandul
- Bab 38 Menyulitkan
- Bab 39 Kamu Tidak Mengerti
- Bab 40 Perdebatan
- Bab 41 Bertoleransi
- Bab 42 Mengancam
- Bab 43 Rencana Akuisisi
- Bab 44 Berkunjung
- Bab 45 Marah
- Bab 46 Membantu
- Bab 47 Menegur
- Bab 48 Buah sebanyak 3000 kg
- Bab 49 Kualitas Super Tinggi
- Bab 50 Keterkejutan Di Dalam Hati
- Bab 51 Satu Meja Makanan Dan Wine
- Bab 52 Berlomba Minum Wine
- Bab 53 Aturan
- Bab 54 Tempat Penuh Cinta
- Bab 55 Akrab Sejak Awal Bertemu
- Bab 56 Dunia
- Bab 57 Kepedulian Seorang Ayah
- Bab 58 Dipermalukan
- Bab 59 Apa Kamu Gila
- Bab 60 Membujuk
- Bab 61 Hak GM
- Bab 62 Sebuah Kejadian
- Bab 63 Harapan Sang Gadis
- Bab 64 Hidup Sebagai Orang Biasa
- Bab 65 Tipikal Kegagalan
- Bab 66 Kemampuan
- Bab 67 Kesepian
- Bab 68 Bantuan
- Bab 69 Pemikiran Yang Berbahaya
- Bab 70 Kerinduan Anak
- Bab 71 Perhatian
- Bab 72 Kegiatan Toko Buah
- Bab 73 Kamu Harus Belajar Darinya
- Bab 74 Pertemuan
- Bab 75 Menampar Wajah
- Bab 76
- Bab 77 Tersenyum Sampai Akhir
- Bab 78 Kabar
- Bab 79 Berangkat Menuju Ibu Kota Provinsi
- Bab 80 Mempersulit
- Bab 81 Pencemaran Nama Baik
- Bab 82 Memutarbalikkan Keadaan
- Bab 83 Pembalasan Dendam Seorang Pria
- Bab 84 Tidur Di Tempat Tidur Yang Sama
- Bab 85 Saling Menyapa Sebagai Saudara
- Bab 86 Bertemu.
- Bab 87 Berubah.
- Bab 88 Targetnya Berubah.
- Bab 89 Pinjamkan Dan Dipinjamkan.
- Bab 90 Rekaman.
- Bab 91 Berbicara.
- Bab 92 Orang Yang Tidak Seharusnya Kamu Ganggu.
- Bab 93 Tersentuh.
- Bab 94 Psikiater.
- Bab 95 Buku.
- Bab 96 Mengundang
- Bab 97 Orang Keluarga Huo
- Bab 98 Menjebak
- Bab 99 Puas
- Bab 100 Mengagumi
- Bab 101 Kecelakaan
- Bab 102 Hubungan
- Bab 103 Memberi Kompensasi
- Bab 104 Tamu Profesor
- Bab 105 Mimpi
- Bab 106 Kalah Dengan Sangat Cepat
- Bab 107 Orang Yang Menjijikan
- Bab 108 Tamparan
- Bab 109 Thiago Huo Yang Meragukan Kehidupannya
- Bab 110 Minta Maaf
- Bab 111 Omong Kosong Yang Tidak Menyelesaikan Masalah
- Bab 112 Hubungan Kerja Sama Yang Baru
- Bab 113 Dendam Dan Kebencian
- Bab 114 Pemandangan Yang Indah
- Bab 115 Siapa Sih Psikolognya
- Bab 116 Stella Yue Menghilang
- Bab 117 Psikologi Lego
- Bab 118 Keluarga
- Bab 119 Tidak Akan Meninggalkannya
- Bab 120 Mencairkan Cek
- Bab 121 Kesombongan
- Bab 122 Meredakan Kemarahan
- Bab 123 Kebaikan Yang Besar
- Bab 124 Tidak Serakah
- Bab 125 Siapa Dia?
- Bab 126 Dua Kelebihan
- Bab 127 Persiapan
- Bab 128 Ancaman
- Bab 129 Tenang
- Bab 130 Dia Datang
- Bab 131 Orang Gila
- Bab 132 Ajaran Leluhur
- Bab 133 Tidak Bisa Menjadi Teman
- Bab 134 Bercandaan Apa Yang Kamu Katakan
- Bab 135 Event Baru
- Bab 136 Berita Buruk
- Bab 137 Generasi Jahat
- Bab 138 Sekelompok Orang Jahat
- Bab 139 Aktor
- Bab 140 Rapat
- Bab 141 Kamu Jangan Keterlaluan
- Bab 142 Syarat
- Bab 143 Sebuah Jalan
- Bab 144 Moris Liu
- Bab 145 Tanpa Penyesalan
- Bab 146 Tanda-Tanda
- Bab 147 Akar Masalah
- Bab 148 Pihak Yang Banyak Bebicara Dipukuli
- Bab 149 Sebelum Badai Tiba
- Bab 150 Terlalu Mengenaskan
- Bab 151 Satu Kesulitan Yang Ditambah Dengan Banya Kesulitan Lainnya
- Bab 152 Topangan Yang Jatuh Akan Berdampak Pada Orang Disekitarnya
- Bab 153 Segala Jenis Cobaan
- Bab 154 Aku Mau Dua Ratus Juta
- Bab 155 Kuota Dirut
- Bab 156 Hasil
- Bab 157 Memberikan Bunga
- Bab 158 Menjauh
- Bab 159 Tidak Nyaman
- Bab 160 Kegiatan Dimulai
- Bab 161 Orang Yang Paling Akrab.
- Bab 162 Bercanda
- Bab 163 Aku Ingin menjadi Pemilik Saham.
- Bab 164 Kenalan Dekat.
- Bab 165 Kamu Bisa Menghasilkan Berapa Banyak.
- Bab 166 Harapan Baru
- Bab 167 Acara Reuni Kelas
- Bab 168 Tatapan Aneh
- Bab 169 Memesan Bir
- Bab 170 Sangat Suka
- Bab 171 Menyaksikan Kemesraan
- Bab 172 Pendapatan
- Bab 173 Nicho Huo
- Bab 174 Balas Dendam Berikutnya
- Bab 175 Kemalangan yang Tidak Terduga
- Bab 176 Transaksi
- Bab 177 Menyelidiki
- Bab 178 Khawatir
- Bab 179 Berantakan
- Bab 180 Plat Nomor Kendaraan
- Bab 181 Kebebasan
- Bab 182 Memeriksa Mobil
- Bab 183 Tidak Bisa Kabur
- Bab 184 Alex Liao Yang Bingung
- Bab 185 Bukti Kesalahan
- Bab 186 Memikirkan Keuntungan Masa Depan
- Bab 187 Menggali Kuburan Sendiri
- Bab 188 Bantuan
- Bab 189 Tidak Masuk Akal
- Bab 190 Kamu Tidak Pergi, Aku Yang Pergi
- Bab 191 Tahu Sopan Santun Tidak
- Bab 192 Segera Pindah
- Bab 193 Profesior Mengalami Kecelakaan
- Bab 194 Memarahi
- Bab 195 Trik Pahit
- Bab 196 Kesibukan
- Bab 197 Menyewa Teater Menonton Film
- Bab 198 Berbohong
- Bab 199 Dicuri
- Bab 200 Meminta Maaf
- Bab 201 Sanak Saudara
- Bab 202 Kedatangan Tamu
- Bab 203 Terkejut
- Bab 204 Siapa Dia
- Bab 205 Sudah Mati Rasa
- Bab 206 Hadiah Terbaik
- Bab 207 Dia Itu Alex Liao
- Bab 208 Bingung
- Bab 209 Saran
- Bab 210 Muntah Darah
- Bab 211 Kemunafikan Dunia
- Bab 212 Ekspansi
- Bab 213 Keterkejutan Nova Ji
- Bab 214 Perubahan Sikap
- Bab 215 Pemilik Perusahaan Yang Baru
- Bab 216 Ide
- Bab 217 Perusahaan Diet
- Bab 218 Rapat Umum Pemegang Saham
- Bab 219 Mencintai Dan Menghormati
- Bab 220 Hatinya Tergerak
- Bab 221 Petunjuk
- Bab 222 Memalukan
- Bab 223 Zila Tang
- Bab 224 Masalah Keluarga Huo
- Bab 225 Jaga Tubuhmu Agar Tetap Hangat
- Bab 226 Tidak Bisa Diobati
- Bab 227 Kompeten dan Tangkas
- Bab 228 Merugi
- Bab 229 Pilih Satu Saham
- Bab 230 Pengikut
- Bab 231 Penutupan Kenaikan Harga Saham
- Bab 232 Bertemu Dengan Zila Tang Lagi
- Bab 233 Arena Balap
- Bab 253 Situasi Yang Tidak Baik
- Bab 254 Krisis
- Bab 234 Memilih Mobil
- Bab 235 Penghinaan
- Bab 236 Menyelip
- Bab 237 Kecelakaan
- Bab 235 Tamparan Yang Familiar
- Bab 239 Masalah
- Bab 240 Saling Memuji
- Bab 241 Kabar Baik Dan Buruk
- Bab 242 Pemerasan
- Bab 243 Orang Bodoh Yang Mengantarkan Uang
- Bab 244 Memulai Dari Awal
- Bab 245 Pekerjaan Kayu
- Bab 246 Koneksi
- Bab 247 Kata Sandi
- Bab 248 Meninggalkan
- Bab 249 Warisan
- Bab 250 Berpendidikan Dan Bisa Bela Diri
- Bab 251 Tidak Pantas
- Bab 252 Acara Besar
- Bab 255 Kunjungan
- Bab 256 Jalan
- Bab 257 Latar Belakang Yang Mengejutkan
- Bab 258 Ekspansi
- Bab 259 Membeli Mobil
- Bab 260 Tunggu Menangis
- Bab 261 Bos Besar Datang
- Bab 262 Kebenaran
- Bab 263 Mengembalikan Dan Menganti Rugi Sebanyak 3 Kali Lipat
- Bab 264 Meminum Anggur
- Bab 265 Amnesia
- Bab 266 Mencegah Lebih Baik Daripada Mengabaikan
- Bab 267 Perenungan
- Bab 268 Tambahan Uang
- Bab 269 Rasa Simpati
- Bab 270 Popularitas
- Bab 271 Iri Hati
- Bab 272 Beruntung
- Bab 273 Petarungan Tiga Prajurit Dengan lü Bu
- Bab 274 Firasat Buruk
- Bab 275 Iri Hati
- Bab 276 Berpikir Terlalu Jauh.
- Bab 277 Satu Lagi Yang Suka Berpikir Berlebihan.
- Bab 278 Keributan.
- Bab 279 Bertemu.
- Bab 280 Murid.
- Bab 281 Orang Penting
- Bab 282 Hongda Capital
- Bab 283 Nasihat
- Bab 284 Gagal Transaksi
- Bab 285 Persahabatan
- Bab 286 Minum-Minum
- Bab 287 Mabuk
- Bab 288 Mengumpulkan
- Bab 289 Membeli Cincin Berlian
- Bab 290 Memaksa Diri Berlagak Kaya
- Bab 291 Keluar Membantu
- Bab 292 Identitasnya
- Bab 293 Restoran
- Bab 294 Tersentuh
- Bab 295 Mengeluh
- Bab 296 Minta Maaf
- Bab 297 Pekerjaan
- Bab 298 Acara Selesai
- Bab 299 Membalas Budi
- Bab 300 Merayakan Keberhasilan
- Bab 301 Ide Baru
- Bab 302 Pengembangan
- Bab 303 Ancaman
- Bab 304 Serangan
- Bab 305 Jahat
- Bab 306 Tenang
- Bab 307 Terjebak Masuk
- Bab 308 Hasil Penyelidikan
- Bab 309 Tujuan Satu-satunya
- Bab 310 Pendapat Natalie Ning
- Bab 311 Harapan
- Bab 312 Pernah Digit Ular
- Bab 313 Bujukan
- Bab 314 Menangis
- Bab 315 Bertemu Orang Tua
- Bab 316 Pernikahan Kedua Juga Tidak Apa-apa
- Bab 317 Anggap Kamu Menyerahkan Diri
- Bab 318 Nasehat
- Bab 319 Orang Yang Terabaikan
- Bab 320 Kesempatan Besar
- Bab 321 Rahasia Yang Tersembunyi Akhirnya Akan Terbuka Juga
- Bab 322 Pulang Dibicarakan Lagi
- Bab 323 Makan Untuk Pertemanan
- Bab 324 Maaf
- Bab 325 Kenyataan
- Bab 326 Memaafkan
- Bab 327 Undangan
- Bab 328 Menuju Keluarga Li